You are on page 1of 2

5.

2 Pembahasan

Pada praktikum sedimentation digunakan beberapa variabel konsentrasi


kapur, yaitu 10%, 20%, dan 30%. Untuk setiap variabel konsentrasi kapur
ditimbang 80 gram, 160 gram, dan 240 gram. Selain itu, untuk penambahan tawas
sebagai koagulan digunakan konsentrasi 5%,yaitu sebanyak 40 gram. Kapur dan
tawas akan dicampurkan dan ditambahkan air hingga volume larutan 800 ml. Pada
praktikum sedimentation ini, ada 6 variasi variabel yang berbeda-beda. Variabel
pertama dengan konsentrasi kapur sebesar 10% dan konsentrasi tawas sebesar 0%,
variabel kedua dengan konsentrasi kapur sebesar 20% dan konsentrasi tawas
sebesar 0%, variabel ketiga dengan konsentrasi kapur sebesar 30% dan konsentrasi
tawas sebesar 0%, variabel keempat dengan konsentrasi kapur sebesar 10% dan
konsentrasi tawas sebesar 5%, variabel kelima dengan konsentrasi kapur sebesar
20% dan konsentrasi tawas sebesar 5%, variabel keenam konsentrasi kapur sebesar
30% dan konsentrasi tawas sebesar 5%. Dengan 6 variabel yang ada akan
didapatkan hasil data berupa ketinggian, konsentrasi slurry, kecepatan
pengendapan dan waktu pengendapan. Berikut ini adalah hasil data pembahasan
berupa grafik masing-masing korelasi :

5.2.1 Grafik korelasi perubahan ketinggian interface (z) terhadap waktu (t)
menggunakan konsentrasi kapur 10% dengan konsentrasi tawas 0% dan 5%.

Perbandingan ketinggian slurry (z) terhadap waktu (t)


Konsentrasi padatan 10%
0.3
10% Kapur 0% Tawas

0.25
Interface, z (m)

0.2
10% Kapur 5% Tawas
0.15

0.1

0.05

0
0 500 1000 1500 2000
Waktu, t (s)

Gambar 5.
Dari grafik dapat disimpulkan untuk konsentrasi kapur 10% dan tawas 0%
dibutuhkan waktu 12 menit untuk mengendap dengan ketinggian hasil endapan
sebesar 0,019 m. Sedangkan pada konsentrasi kapur 10% dan tawas 5% dibutuhkan
waktu 31 menit dengan ketinggian hasil endapan 0,121 m. Proses sedimentasi kapur
tanpa penambahan tawas memiliki waktu pengendapan yang lebih cepat daripada
dengan penambahan tawas. Hal ini terjadi karena tawas merupakan koagulan,
sehingga tawas mengikat partikel-partikel kapur untuk memberntuk gumpalan lebih
besar. Sedangkan tanpa penambahan tawas, hanya memanfaatkan gaya gravitasi
pada partikel sehingga partikel tidak butuh waktu lama untuk mengendap. Tetapi
hasil endapan yang diperoleh lebih pekat pada variabel dengan penambahan tawas
dengan tinggi endapan 0,121 m sedangkan variabel dengan 0% tawas memiliki
ketinggian 0,19 m. Endapan pada proses sedimentasi dengan penambahan tawas
lebih terkompresi karena telah terjadi pengikatan ion pada partikel kapur sehingga
lebih pekat konsentrasinya. Selain itu, air murni yang diperoleh lebih jernih pada
variabel 5% tawas dibandingkan dengan 0%. Menunjukkan lebih banyak partikel
kapur yang terikat dengan bantuan koagulan, sehingga konsentrasi endapan pda
variabel 5% lebih pekat.

You might also like