You are on page 1of 9

TUGAS

FISIKA BANGUNANAN
“Menganalisa Pencahayaan di suatu rumah tinggal”

Disusun oleh :

Septian Ivan Putra

1441600001

KELAS MALAM (R)

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SURABAYA

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

Mata Kuliah : Fisika Bangunan

Dosen : Muhammad Faisal, ST.,MT


PENCAHAYAAN

Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan


lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas
manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat
objek-objek yang dikerjakannya secara jelas dan cepat. Menurut sumbernya,
pencahayaan dapat dibagi menjadi :

1. Pencahayaan alami

Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar


matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat
energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan
pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang
besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.

Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding


dengan penggunaan pencahayaan buatan, selain karena intensitas cahaya
yang tidak tetap, sumber alami menghasilkan panas terutama saat siang hari.

2. Pencahayaan buatan

Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh


sumber cahaya selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat
diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau
saat pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi pokok pencahayaan
buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun yang dikombinasikan
dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut:

 Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara


detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan
tepat
 Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada
tempat kerja
 Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar
secara merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan
bayang-bayang.
 Disamping hal-hal tesebut di atas, dalam perencanaan penggunaan
pencahayaan untuk suatu lingkungan kerja maka perlu pula diperhatikan
hal-hal berikut ini:
 Seberapa jauh pencahayaan buatan akan digunakan, baik untuk
menunjang dan melengkapi pencahayaan alami.
 Tingkat pencahayaan yang diinginkan, baik untuk pencahayaan tempat
kerja yang memerlukan tugas visual tertentu atau hanya untuk
pencahayaan umum
 Distribusi dan variasi iluminasi yang diperlukan dalam keseluruhan interior,
apakah menyebar atau tefokus pada satu arah
 Arah cahaya, apakah ada maksud untuk menonjolkan bentuk dan
kepribadian ruangan yang diterangi atau tidak
 Warna yang akan dipergunakan dalam ruangan serta efek warna dari
cahaya
 Derajat kesilauan obyek ataupun lingkungan yang ingin diterangi, apakah
tinggi atau rendah.

DATA PEMILIK

Nama : Vera Tjahjono


Alamat : Jln. Kalijudan Madya Kel. Kaliyudan Kec. Mulyorejo
Kota Surabaya
Jenis Bangunan : Rumah Tempat Tinggal
DATA RUMAH

1. TAMPAK DEPAN
2. INTERIOR

Foto Atas : Ruang Tamu dan Ruang Keluarga

Foto Atas : Ruang Tamu dan Ruang Keluarga


Foto Atas : Ruang Makan dan Ruang Keluarga
DATA PERENCANAAN AWAL

1. Denah
2. Tampak
3. Potongan

HASIL SURVEY

Dari data yang di dapat/ di survey dapat disimpulkan masih minimnya


cayaha alami dapat yang masuk kedalam ruangan rumah. Hal ini terjadi
karena kurang terencananya pembangunan rumah menurut asumsi teori
fisika bangunan.

Lahan yang makin terbatas di kota metropolitan khususnya Kota


Surabaya, sering kali memaksa warga untuk tinggal di rumah yang tidak
mendapat cukup cahaya matahari. Padahal selain berfungsi sebagai
penerangan di waktu siang, cahaya matahari juga menyehatkan.

Lalu, bagaimana menyiasati rumah dengan kondisi seperti itu?

Untuk menyiasati kondisi tersebut, ada beberapa trik dan tips yang dapat
dilakukan:
1. Pewarnaan

Sebaiknya gunakan warna-warna terang untuk dinding, lantai, dan furnitur


di rumah, karena warna terang akan memantulkan cahaya yang diterima.
Meski demikian, hindari warna putih, karena perpaduan warna putih
dengan cahaya matahari akan menciptakan nuansa kebiruan yang akan
mengingatkan Anda pada suasana di rumah sakit.

Pilihlah warna krem, kuning gading atau nila muda. Penggunaan


wallpaper juga bisa menjadi alternatif, tapi gunakan hanya di satu sisi saja
sebagai aksen.

Intinya, berkreasilah dengan warna-warna terang untuk menciptakan


suasana cerah dan ceria di ruangan atau rumah yang tidak mendapat
cahaya matahari yang cukup.

Furnitur

Logikanya, rumah yang tidak mendapat cahaya matahari yang cukup


akan cenderung gelap. Oleh karenanya, hindari menumpuk furnitur di
rumah Anda. Gunakan seperlunya, sehingga ruangan Anda tidak akan
penuh sesak oleh furnitur yang belum tentu ada manfaatnya. Selanjutnya,
pilihkan furnitur dan hiasan dinding dengan ukuran yang tidak terlalu besar.
Hal itu juga untuk menghindari suasana penuh sesak.

Untuk material atau bahan furnitur, pilihlah yang berbahan ringan serta
transparan. Tujuannya, agar cahaya yang masuk dapat dipantulkan oleh
furnitur tersebut.

Pencahayaan Tambahan

Pencahayaan tambahan pasti sangat dibutuhkan rumah yang sedikit


mendapat cahaya matahari. Anda bisa mendapatkannya dari
pemasangan lampu tambahan di sudut-sudut ruangan. Pencahayaan
tambahan juga bisa didapat dari memaksimalkan fungsi jendela, gunakan
tirai yang tipis agar cahaya matahari tidak tertahan. Anda juga sebaiknya
tidak meletakkan furnitur di depan jendela karena dapat menahan
cahaya matahari yang akan masuk.
Selain itu, Anda dapat mengganti sebagian atap genting Anda dengan
kaca atau fiberglass, agar sinar matahari dapat masuk dan menyinari
ruangan di rumah Anda.

You might also like