Professional Documents
Culture Documents
DEAJENG BALQIS
F1D315033
UNIVERSITAS JAMBI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat adanya pelepasan
energi dari dalam yang menghasilkan gelombang seismik. Gempa bumi bisa terjadi dikarenakan
pergerakan lempeng tektonik ataupun aktifitas vulkanik. Efek dari gempa bumi sangat
tergantung pada besarnya kekuatan gempa dan konidisi material yang dilaluinya. Getarannya
dapat memicu bencana berikutnya berupa longsor dan amblasnya tanah. Kondisi ini
mengakibatkan berbagai kerusakan pada infrastruktur, kerugian ekonomi dan hilangnya nyawa
manusia. Tingkat kerusakan infrastruktur, kondisi geologi dan geoteknik, besarnya percepatan
tanah maksimum serta indeks kerentanan seismik. Nilai indeks kerentanan seismik ini sangat
berpengaruh terhadap nilai ketahanan tanah. Dimana, semakin tinggi nilai indeks kerentanan
seismik maka semakin tinggi peluang terjadinya gempa. Gempa bumi ini juga berpotensi
tsunami jika kekuatan magnitudo gempa nya tinggi.
Kota Surakarta terletak pada 07°34’ LS dan 110°49’0” BT dengan luas wilayah kurang
lebih 40 km2. Berdasarkan informasi dari letak geografis dan struktur geologi, Kota Surakarta
termasuk wilayah yang cenderung mengalami gempa bumi . Gempa bumi merupakan fenomena
alam berupa gelombang dengan kekuatan yang kecil maupun besar dan dapat menyebabkan
kerusakan infastruktur baik besar maupun kecil. Salah satu upaya untuk mengurangi dampak
dari gempa bumi yaitu melakukan analisa tingkat bahaya seismik. Kegiatan analisa tingkat
bahaya seismik ini merupakan salah satu mitigasi bencana gempa. Pelaksanaan pada mitigasi
bencana tersebut yaitu dengan melakukan pengukuran menggunakan metode mikrotremor yang
dapat menghasilkan respon dan tingkah laku lapisan tanah atau sedimen terhadap adanya
gempa bumi
Kajian mikrotremor ini telah banyak digunakan untuk memperkirakan kerusakan yang
timbul akibat bencana gempa bumi. Kajian ini sangat tepat dan baik dalam memperkirakan
tingkat resiko yang disebabkan oleh aktivitas seismik dengan mempertimbangkan kondisi
keadaan geologi sekitar. Maka dari itu analisa ini dilakukan untuk mengetahui nilai indeks
kerentanan seismik untuk mengetahui daerah rawan gempa dan kekuatan pondasi bangunan
terhadap bencana gempa bumi.
2.2 Tujuan