Professional Documents
Culture Documents
php/arabiyat
Arabiyât : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 3, (2), 2016, 217-230
Naskah diterima: 18 September 2016, direvisi: 12 Oktober 2016, disetujui: 20 Nopember 2016.
Abstract
This research was aimed to deal with the research question about how the strategy was used
to translate Indonesian language academic texts into Arabic in structural aspect, its strategy in
semantical aspect, and its appropriateness in terminological aspect. Qualitative research was applied
in this study and content analysis was used for the analysis. The source of this research was the
authentic examples of the students’ work Department of Arabic Education UIN Syarif Hidayatullah
in translation subject. The data used in this study were the verbal expressions in students’ works.
The result found from 150 identified strategies, it was found 7 translation strategies discovered
from students’ works from Indonesian language into Arabic. Based on the strategies found, it can
be concluded that the translation of academic texts was still oriented to the first language. From the
aspect of target language, the academic terminology was appropriately used, standardized and clear,
although some mistakes found from the aspect of structure.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan penelitian tentang strategi penerjemahan
teks akademik bahasa Indonesia ke bahasa Arab dalam aspek struktural, strateginya dalam aspek
semantis dan ketepatannya dalam aspek peristilahan.Penelitian ini menggunakan ancangan kualitatif
dengan metode analisis isi. Sumber data dalam penelitian ini adalah contoh-contoh otentik hasil
pekerjaan mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab Semester VI FITK UIN Syarif Hidayatullah
dalam mata kuliah Tarjamah.Data dalam penelitian ini berupa ungkapan verbal dalam hasil pekerjaan
mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan dari 150 strategi yang teridentifikasi, ditemukan 6 bentuk
strategi penerjemahan yang muncul dari teks otentik hasil terjemahan mahasiswa dari bahasa
Indonesia ke bahasa Arab. Berdasarkan strategi-strategi yang ditemukan dapat ditegaskan bahwa
penerjemahan teks akademik cenderung berorientasi kepada bahasa sumber (BSu). Dari aspek
peristilahan yang digunakan dalam bahasa sasaran (BSa), penggunaan istilah akademik sudah benar,
baku dan jelas, walaupun masih ditemukan kesalahan dari aspek struktur.
How to Cite : Alawiyah, N. Lalah, et. all. "Terjemahan Teks Akademik Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Bahasa Arab" Arabiyat : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban
[Online], Volume 3 Number 2 (31 December 2016)
Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/a.v3i2.4642
yang dapat mentransfer BSu ke BSa.12 sering juga disebut prosedur penerjemahan.
Prosedur berarti urutan formal.14
Strategi penerjemahan Para ahli penerjemahan berbeda berbe-
Dalam terminologi penerjemahan, da pendapat dalam menentukan jenis, kat-
dari beberapa literatur yang ada, egorisasi dan klasifikasi strategi penerje-
penggunaan kata strategi sering disamakan mahan. Mereka mengklasifikasikan strategi
dengan teknik, metode, dan prosedur penerjemahan sesuai dengan perspektif
penerjemahan. Lorcher (1992:428) khusus dan sudut pandang mereka.
dalam Nababan mendefinisikan strategi Adapun yang dimaksud dengan strategi
penerjemahan sebagai procedures which the penerjemahan dalam penelitian ini penam-
subjects employ in order to solve problems. bahan, pengurangan, dan transposisi.
Ada dua kata kunci yang perlu diperhatikan
dari defenisi ini, yaitu: Procedures dan to Metodologi Penelitian
solve problems. Kata kunci pertama berarti Penelitian ini dilakukan di Jurusan
hal apa saja yang dilakukan penerjemah, Pendidikan Bahasa Arab UIN Syarif
sementara kata kunci kedua berarti bahwa Hidayatullah dalam rentang waktu 5 bulan,
semua hal yang dilakukan penerjemah yaitu dari bulan Mei s.d. Oktober 2015.
dipicu adanya masalah yang muncul. Dengan Penelitian ini secara khusus bertujuan
demikian, dapat disimpulkan bahwa strategi untuk memperoleh data dan fakta tentang
dilakukan penerjemah apabila dia menemui 1)Bagaimanakah strategi terjemahan teks
masalah ketika melakukan kegiatan akademik bahasa Indonesia ke dalam
penerjemahannya. Selanjutnya, masalah bahasa Arab dan 2) Bagaimanakah tingkat
timbul karena penerjemah telah merancang akurasinya dalam aspek peristilahan;
metode penerjemahan tertentu sebelumnya Berdasarkan tujuan tersebut, maka
terhadap teks sumbernya. Kesimpulan pendekatan penelitian yang dianggap
Lorcher ini didapat dari penelitian proses relevan untuk digunakan dalam penelitian
yang dilakukannya untuk merekonstruksi ini adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan
strategi penerjemahan.13 metode yang digunakan dalam penelitian
Suryawinata dan Hariyanto menjelaskan ini adalah metode analisis isi. Pemilihan
bahwa yang dimaksud dengan strategi pendekatan dan metode ini dianggap relevan
penerjemahan adalah taktik penerjemah karena penelitian ini lebih menitikberatkan
untuk menerjemahkan kata atau kelompok pada penelitian dokumen, dalam hal ini
kata, atau mungkin kalimat penuh bila adalah hasil karya terjemahan.
kalimat tersebut tidak dapat dipecah Ada beberapa definisi mengenai analisis
lagi menjadi unit yang lebih kecil untuk isi. Analisis isi (content analysis) adalah
diterjemahkan. Selanjutnya mereka juga penelitian yang bersifat pembahasan
menyebutkan bahwa strategi penerjemahan mendalam terhadap isi suatu informasi
tertulis atau tercetak dalam media massa.
Zohre Owji, "Translation Strategies." 17 D -
12
analisis mengenai isi teks, tetapi di sisi 3. Langkah ketiga adalah membandingkan
lain analisis isi juga digunakan untuk kata, frasa, klausa atau kalimat yang
mendeskripsikan pendekatan analisis yang telah teridentifikasi dalam BSu dan
khusus. Krippendrorrff mendefinisikan BSa.
analisis isi sebagai a research technique for Adapun tahapan-tahapan dalam
making replicable and valid inferences from penelitian ini mengacu kepada teori
texts (or other meaningful matter) to the Krippendrorrff . Tahapan-tahapan tersebut,
contexts of their use.15 adalah:
Sumber data yang sekaligus menjadi 1. Pengunitan skema (unitizing);
objek dalam penelitian ini adalah contoh- 2. Penyamplingan (sampling);
contoh otentik hasil pekerjaan mahasiswa 3. Perekaman/pengkodean (recording/
jurusan PBA Semester VI FITK UIN Syarif coding);
Hidayatullah. 4. Pereduksian (pengurangan) atau pe-
Data dalam penelitian ini berupa nyederhanaan data (reducing);
ungkapan verbal yang terdapat dalam hasil
5. Pengambilan simpulan (inferring);
pekerjaan mahasiswa jurusan PBA.
6. Pemaparan jawaban pertanyaan peneli-
Sesuai dengan pendekatan penelitian
tian (naratting).16
yang digunakan dalam penelitian ini, maka
yang menjadi instrument dalam penelitian Sesuai dengan pendekatan yang
ini adalah peneliti sendiri. digunakan dalam penelitian ini, maka
Teknik pengumpulan data dalam pene- analisis data dilakukan secara induktif.
litian tentang hasil penerjemahan memiliki Karena penelitian ini tidak dimaksudkan
karakteristik tersendiri, tidak seperti pada untuk membuktikan hipotesis peneliti.
penelitian analisis isi lainnya. Berikut ini Karena itu simpulan pada penelitian
akan dipaparkan teknik-teknik pengumpu- ini diperoleh berdasarkan analisis
lan data yang digunakan dalam penelitian dokumen.
ini: Teknik analisis data dalam penelitian ini
1. Pengumpulan data dimulai dengan dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
mengidentifikasi kata, frasa, klausa atau 1. Data diseleksi dengan menggunakan
kalimat yang terdapat terdapat dalam teknik kartu untuk menentukan
BSu dan BSa yang tampak pada BSa orisinalitas terjemahan.
nyamenyiratkan pemakaian strategi 2. Data diklasifikasikan sesuai dengan
tertentu. kategori yang telah ditentukan sambil
2. Kata, frasa, klausa atau kalimat yang dilakukan pengkodean.
diidentifikasi, terebut baik yang terdapat Sedangkan untuk melihat tingkat akurasi
dalam bahasa sumber (BSu), maupun hasil terjemahan mahasiswa, analisis data
dalam bahasa sasaran (BSa) kemudian dalam penelitian ini menggunakan kriteria
diberi nomor kemudian dicatat dalam penilaian yang terdapat dalam buku
kartu sehingga diperoleh pasangan Pedoman bagi Penerjemah karya Rochayah
kata, frasa, klausa atau kalimat dalam Machali, dalam hal ini dibatasi hanya
BSu Dan BSa. pada penilaian kebakuan atau ketepatan
15
Klaus Krippendorff, Content Analysis
Introduction to Its Methodology, (London: Sage 16
Klaus Krippendorff, Content Analysis Intr -
Publication, 2004), h. 83. duction to Its Methodology, h. 30.
setelah dilakukan perbandingan antara BSu pada aspek struktural dan dapat
dengan BSa diperoleh 15 hasil terjemahan juga terjadi pada aspek semantik.
teks akademik ungkapan yang dipilih Perbedaannya pada aspek semantik
secara purposif dan merupakan merupakan adalah penambahan ini dilakukan
hasil reduksi dari 47 hasil terjemahan teks karena pertimbangan kejelasan
akademik. Reduksi data ini didasarkan makna. Dalam hal ini penerjemah
pada pertimbangan-pertimbangan: a) memasukan informasi tambahan di
terdapat beberapa pasangan data yang dalam teks terjemahannya karena ia
setipe; b) terdapat beberapa BSu yang menganggap pembaca memerlukan hal
tidak memerlukan strategi penerjemahan tersebut. Informasi tambahan ini dapat
khusus dikarenakan secara struktural dan diletakkan di dalam teks, di bagian
semantis hampir sama dengan BSa terutama bawah halaman, atau di bagian akhir
untuk terjemah-terjemah harfiyah dan c) halaman.20 Penambahan leksikal dalam
keterbatasan waktu untuk meneliti; BSu biasanya diperlukan jika maksud
Setelah dilakukan analisis terhadap isi teks BSa diungkapkan dengan
sumber data, maka dalam teks akademik sarana lain, termasuk dengan sarana
hasil terjemah ini teridentifikasi beberapa gramatikal.21 Biasanya penambahan
strategi penerjemahan yang digunakan dilakukan karena pertimbangan
penerjemah sebanyak 150 strategi yang kejelasan makna. 22
dalam trks sumber TSu dalam teks sasaran berarti mengganti salah satu kelas kata
(Tsa). Unit ini benar-benar tidak hadir
secara implisit. Strategi ini dianggap agak 24
Anne Schjoldager, Understanding Transl -
tion, (Aarhus: Academica, 2008), h. 108.
Zuchridin Suryawinata dan Sugeng Har -
23 25
Basil Hatim dan Jeremy Munday, Translation:
yanto, Translation: Bahasan Teori dan Penuntun Praktis An Advance Resource Book. (London dan New York:
Menerjemahkan, h. 68 dan 75. Routledge, 2004), h. 353.
yang terdapat dalam bahasa sasaran Teks يدرس علم النفس التعلمي
tanpa mengubah pesan.26 Newmark Sasaran
menyebutnya sebagai prosedur (TSa)
عن حقيقة التعلم و نظريات
penerjemahan yang berkaitan dengan وعن الجوانب،التعلم
perubahan gramatikal dari BSu ke BSa.27 املختلفة للسلوك األفراد
Strategi penerjemahan ini ditempuh jika اآلخرين في الدراسة التي
penerjemah tidak menemukan struktur
bahasa yang sama dalam BSu dengan BSa.
يمكن أن تؤخذ بعين االعتبار
Misalnya penerjemah dapat mengubah مرة واحدة في تطوير املناهج
kalimat majemuk menjadi beberapa .الدراسية األساسية
kalimat tunggal, bentuk tunggal menjadi Pada contoh data tersebut,
jamak atau sebaliknya, atau kategori penerjemah melakukan strategi
verba menjadi nomina.28Transposisi ini transposisi, yaitu menerjemahkan
menjadi keharusan jika tanpa strategi frasa ‘berbagai aspek’ yang merupakan
ini BSu tidak tersampaikan, dan ia ‘frasa nominal’ ke dalam ‘frasa ajektiva’,
menjadi pilihan jika karena alasan gaya demikian juga dalam kata ‘individu’, dari
bahasa saja.29 kata tunggal diterjemahkan menjadi
Berikut ini disajikan tiga contoh jamak.
penggunaan strategi transposisi yang
digunakan penerjemah. d. Modulasi
Dari 6 strategi yang teridentifikasi
Tabel 4. Contoh Penerapan 20 (13,3%) di antaranya merupakan
Strategi Transposisi stratetgi modulasi. Modulasi adalah
Psikologi belajar mengkaji strategi untuk menerjemahkan kata,
tentang hakikat belajar dan frase, klausa, atau kalimat. Jika dalam
teori-teori belajar, serta strategi transposisi yang terjadi
berbagai aspek perilaku
Teks pergeseran struktur, maka dalam
individu lainnya dalam
Sumber strategi modulasi yang terjadi adalah
belajar yang semuanya
(TSu) pergeseran makna.30
dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan Modulasi ini menjadi sebuah
sekaligus mendasari keharusan dilakukan penerjemah jika
pengembangan kurikulum. suatu kata, frasa, atau struktur tidak ada
padananya dalam BSa, atau jika terjadi
pada penerjemahan kata yang hanya
sebagian aspek maknanya dalam BSu
dapat diungkapkan dalam BSa, yaitu
dari makna yang bernuansa khusus ke
26
Anne Schjoldager, Understanding Translation,
h. 90. umum. Sedangkan modulasi menjadi
Peter Newmark, A Textbook of Translation,
27
sebuah kebebasan jika hanya untuk
UK: Prentice Hall International, 1988, h. 85. memperjelas makna.31
28
Syihabuddin, Penerjemahan Arab Indonesia
(Bandung: Humaniora, 2005), h. 81. 30
Rochayah Machali, Pedoman bagi
29
Zuchridin Suryawinata dan Sugeng Har - Penerjemah, (Bandung: Kaifa, 2009), h. 99.
yanto, Translation: Bahasan Teori dan Penuntun Praktis 31
Rochayah Machali, Pedoman bagi Penerj -
Menerjemahkan, h. 68. mah, h. 100
termasuk di dalamnya transliterasi dan yanto, Translation: Bahasan Teori dan Penuntun Praktis
Menerjemahkan, h. 71.
metode penelitian yang diteskan kepada memperjelas pesan yang ada dalam teks
mahasiswa. Dengan demikian jika sumber (TSu), bahkan kadang sebaliknya.
dikalikan dengan jumlah naskah yaitu Di samping itu penambahan juga baik pada
15, maka diperoleh 510 kejadian. Dari tataran struktural maupun pada tataran
510 kejadian tersebut, diperoleh 150 semantis harus tetap memperhatikan
kejadian atau sekitar 29,4 % yang dianggap struktur yang berlaku pada bahasa sasaran
tidak akurat dalam menggunakan istilah (BSa) sehingga diperoleh penerjemahan
akademik. Sebagai contoh, ‘pengembangan yang wajar. Di samping itu ketika penerjemah
kurikulum’ diterjemahkan menjadi املنهج akan menggunakan strategi penambahan
التطوري, ‘evaluasi’ diterjemahkan menjadi harus memperhatikan apakah penambahan
التقدير, ‘studi korelasional’ diterjemahkan tersebut berdampak pada efektif tidaknya
menjadi دراسة مقارنة, ‘media pembelajaran’ teks yang ada dalam bahasa sasaran,
diterjemahkan menjadi وسائل املدرسةdan terutama pada tataran kalimat. Itulah
contoh-contoh lainnya. Dengan demikian sebabnya seorang penerjemah tidak hanya
pada tataran akurasinya, hasil terjemahan harus memiliki kecakapan dalam bahasa
mahasiswa ini bisa dianggap masih memiliki sumber (BSu) saja, akan tetapi ia juga harus
tingkat akurasi yang tinggi. memiliki kecakapan dalam bahasa sasaran
(BSa).
Pembahasan Demikian juga pada strategi
Sesuai dengan fokus penelitiannya, transposisi. Dalam proses penerjemahan,
pembahasan dalam penelitian ini difokuskan pemahaman penerjemah atas hubungan
pada analisis penggunaan strategi dan fungsional antara unsur-unsur sintaksis
dampaknya terhadap kualitas terjemahan. dan kategori kata sangat berperan dalam
Pada subjudul strategi penerjemahan mengungkapkan makna dan maksud penulis
teridentifikasi 6 jenis strategi. Berdasarkan dalam teks bahasa sasaran (BSa). Ketika
analisis data terhadap dua teks yaitu teks penerjemah merekonstruksi struktur
sumber (TSu) dan teks sasaran (TSa) mungkin dia harus mentransposisikan
maka dapat diketahui bahwa strategi yang unsur-unsur frase dan klausa ke dalam
paling dominan digunakan penerjemah bahasa sasaran (BSa). Inilah yang
adalah strategi calque. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya transposisi
dipahami mengingat teks-teks bergenre fungsi dan kategori dalam suatu kalimat.
akademik berbeda dengan teks sastra Dalam bahasa Indonesia, fungsi tersebut
yang sering menggunakan bahasa kiasan, dapat berbentuk subjek (S), predikat
sementara itu teks bergenre akademik (P), objek (O), pelengkap (Pel.) dan (K).
menggunakan bahasa yang normal, Adapun yang dimaksud dengan kategori
walaupun bersifat eksklusif karena hanya ialah nomina (N), verba (N), ajektiva (A),
yang memiliki bidang tertentu yang dapat pronominal (Pro.), numeralia (Num.), dan
memahaminya. kata sarana (KS).33
Namun demikian ada beberapa catatan Sementara itu dalam bahasa Arab
yang berkaitan dengan penggunaan strategi dikenal 6 fungsi dan setiap fungsinya diisi
penambahan ini dan pengurangan. Jika oleh satu kategori. Keenam fungsi tersebut
diamati tampaknya penggunaan strategi adalah musnad ilaih (subjek), musnad
33
Syihabuddin, Penerjemahan Arab Indonesia,
penambahan ini tidak selalu dapat
h. 87.
(predikat), dhamîmah (suplemen) yang dari aspek akurasi struktur bahasa masih
terdiri atas mukammil (pelengkap), tabi’ ditemukan banyak kesalahan, karena masih
(keterangan), râbith (konektor), dan tahwîl banyak struktur-struktur bahasa yang
(transformasi).34 menyalahi gramatika bahasa Arab.
Dari aspek akurasinya, meskipun hasil Berdasarkan temuan tersebut terdapat
terjemahan mahasiswa dalam menerjemah beberapa implikasi yang perlu mendapat
istilah-istilah akademik masih memiliki perhatian. Karena masih ditemukannya
tingkat akurasi yang tinggi, akan tetapi istilah-istilah yang dianggap kurang baku
dari aspek struktur yang digunakan tingkat dan kurang akurat dalam hasil terjemahan
akurasinya masih rendah terbukti masih mahasiswa, maka materi terjemah perlu
banyak ditemukan struktur-struktur yang disesuaikan dengan kebutuhan akademik
tidak memenuhi kaidah gramatika bahasa mahasiswa. Di samping itu karena masih
Arab. Sebagai contoh banyak ditemukan ditemukan kesalahan yang berkaitan
kesalahan penggunaan tarkîb washfi (frasa dengan kesalahan gramatikal dalam hasil
adjektiva) dan tarkîb idhâfi (frasa nomina), terjemahan mahasiswa, seyogyanya dosen
di antaran contoh-contoh tersebut: الدراسة mata kuliah terjemah agar lebih detail dalam
طريقة, املادة التعليم, العوامل الهدف التعليم,علم النفس mengoreksi hasil terjemah mahasiswa, secara
السمعية الشفويةyang semuanya merupakan individu maupun kolektif yang selanjutnya
contoh kesalahan dari aspek struktur.. mahasiwa diberi feed back (umpan balik)
sehingga kesalahan dalam gramatika dapat
Simpulan diminimalisasi.
Berdasarkan analisis terhadap hasil
terjemahan teks akademik mahasiswa Daftar Rujukan
PBA FITK UIN Syarif Hidayatullah dari
Baker, Mona, In other words: A course book
bahasa Indonesia ke bahasa Arab, diperoleh
on translation London: Routledge,
kesimpulan bahwa dari 150 strategi yang
2001.
teridentifikasi, ditemukan 6 bentuk strategi
Hatim, Basil dan Jeremy Munday, Translation:
penerjemahan yang muncul dari teks otentik
An Advance Resource Book. London dan
hasil terjemahan mahasiswa dari bahasa
New York: Routledge, 2004.
Indonesia ke bahasa Arab, yaitu strategi
penambahan, pengurangan, transposisi, Krippendorff, Klaus Content Analysis
modulasi, peminjaman, dan calque. Dari Introduction to Its Methodology, London:
keenam strategi tersebut yang paling Sage Publication, 2004.
dominan digunakan mahasiswa adalah Moentaha, Salihen Bahasa dan Terjemahan,
calque. Bekasi: Kesaint Blanc, 2008.
Dari aspek peristilahan yang digunakan Newmark, Peter. About Translation,
dalam bahasa sasaran (BSa), penggunaan Multilingual Matters LTD. 1991.
istilah akademik dapat dianggap masih Newmark, Peter Approach es to Translation,
memiliki tingkat akurasi yang tinggi walau Britain: University Press, Cambridge,
masih terbatas pada tataran makna, dalam 1991.
arti peristilahan yang digunakan mayoritas
Schjoldager, Anne. Understanding
sudah benar, baku dan jelas, sementara
Translation. Aarhus: Academica. 2008.
34
Syihabuddin, Penerjemahan Arab Indonesia,
h. 87.