You are on page 1of 3

Peranan “Bangunan Sosial” dalam Upaya Peningkatan Karakter untuk

Meningkatkan Peran Social Control Mahaisiwa di Era Glonalisasi

Oleh : Cahyadi Setya Nugraha

Perkembangan zaman pada dasarnya tidak dapat dibendung sebagai hasil dari
berkembanganya teknologi dari masa kemasa. Secara tidak langsung,
berekembangan teknologi turut memaksa setiap individu untuk terus mengikuti
dan terus menguasainya. Perkembangan teknologi yang pesat dan mengglobal
tersebut dinamakan sebagai globalisasi. Menurut Malcom Walters, Globalisasi
adalah sebuah proses sosial yang berakibat pembatasan geografis pada keadaan
sosial budaya meliputi kurang penting yang terjelma di dalam kehidupan orang.

Menurut Krsna, sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua tipe dimensi
dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin
dipersempit dan waktu semakin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada
skala dunia. Proses globalisasi didukung oleh dua faktor utama yaitu
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Teknologi komunikasi dan
informasi merupakan dua aspek yang tidak dapat terlepas bagi setiap masyarakat
khususnya bagi penggerak civitas akademik. Proses golabilisasi yang memberi
gambaran megenai pesatnya perkembangan teknologi tentunya dapat memberi
anggapan bahwa memberi dampak yang posistif bagi kehidupan. Meskipun
memang benar, bahwa globalisasi memberi dampak posistif antara lain
kemudahan akses teknologi, perubahan sikap pikir menjadi lebih rasional,
mempercepat informasi, kemudahan dalam segala aspek yang berhubungan
dengan kehidupan, dll. Selain hal itu, globalisasi juga memiliki dampak buruk
bagi kehidupan salah satunya adalah menjadikan sikap indivudualisme.

Sifat individualism merupakan sikap dimana seseorang lebih merasa tidak


membutuhkan keberadaan orang lain. Sifat individulisme dapat terajdi akibat dari
kemudahan yang didapatkan dari berkembangan teknologi. Memang tidak padat
dipugkiri, bahwa perkembangan teknologi memberi kemudahan tetapi, hal ini
menjadikan pandangan manusia pada rasa sosial menjadi berkurang terhadap
sesamanya. Apalagi globalisasi yang memberikan kemudahan terhadap
penyampaian informasi. Informasi menjadi sangat cepat dalam disebarkan melalui
media public maupun media sosial. Setiap waktu informasi selalu diperbarui
melalui penayangan individu melalui akun sosial media, maupun informasi yang
bersifat kebutuhan orang banyak. Hal ini tentunya mengakibatkan kehidupan
sosial nyata mulai tergeser menunuju kedupan dunia maya. Fenomena tersebut
pada daasrnya telah menjadi karakter tersendiri bagi mayarakat yang hidup di
zaman globalisasi. Sebagai bukti, suatu individu yang tidak memiliki kehidupan
dunia maya (media sosial) dirasa kurang dapat mengekspresikan dirinya. Individu
tersebut akan terlihat kolot pada dunia nyata saat bergaul dengan teman
sesamanya.

Penurunan sifat sosial akibat adanya pengaruh globalisasi akan semakin


berdampak buruk terhadap generasi-generasi berikutnya. Setiap generasi baru
akan semakin muda dalam umur dalam menggunakan media sosial. Mereka akan
dilatih dengan sendirinya untuk berkihidupan di dalam rumah tanpa mengenal
kehidupan sosial diluar. Kemudahan-kemudahan yang diraih juga memberi
dampak penurunan terhadap effort suatu hal. Suatu kebutuhan dapat dipenuhi
secara mudah yang hanya melalui satu organ tangan.

Menurut Samuel Koening, perubahan sosial menunjuk pada modifikasi yang


terjadi dalam pola kehidupan manusia karena sebab intern dan ekstern. Sebab
intern dalam perubahan sosial akibat globalisasi merupakan faktor indivudu yang
berubah akibat adanya faktor ekstern yaitu teknologi. Kedua faktor tersebut sangat
andil besar dalam mengubah perilaku sosial mayarakaat ditandai dengan hampir-
hampir semua masyarakat tidak betah apabila jauh dari teknologi. Selain itu,
globalisasi juga menjadi suatu yang mengkawatirkan akibat bebasnya dan
mudahnya setiap informasi didapatkan tanpa adanya penyaringan yang ketat untuk
diakses. Kebenaran dan kesalahan pada dunia internet sudah hampir tidak bisa
dibedakan. Suatu kebenaran akan tersamar akibat banyaknya informasi yang tidak
bertanggung jawab.

Jika pada zaman dahulu, seorang individu apabila tidak ingin mengetahui
keburukan-keburukan masyarakat atau individu tertentu dia cukup berdiam diri
dirumah saja. Tetapi pada zaman ini sangat berbeda, dengan adanya berbagai
sarana dalam mengakses informasi dengan bebas seorang individu yang berdiam
diri di rumah akan selalau dibayangi oleh pikiran buruk untuk mengakses suatu
yang tidak benar melalui telepon selularnya. Kebebasan serta keluasan dalam
menggapai informasi telah menjadi tantangan bagi setiap insan untuk menjaga diri
supaya tidak dapat dikuasai oeleh berbagai nformasi yang buruk bagi dirinya.

You might also like