Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
2.1 Mengetahui prosedur uji NDT dengan metode Liquid Penetrant Test.
2.2 Mengetahui cara analisa kecacatan pada material uji setelah dilakukan
pengujian.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
dapat berpenetrasi masuk samapi ke ujung patahan logam. (Purnama & yorgie,
2014).
4
2.2.4 Visual Test
Sering kali metode ini merupakan langkah yang pertama kali diambil dalam
NDT. Metode ini bertujuan menemukan cacat atau retak permukaan dan korosi.
Dalam hal ini tentu saja adalah retak yang dapat terlihat oleh mata telanjang
atau dengan bantuan lensa pembesar ataupun boroskop.
5
2. Bisa mengetahui cacat pada permukaan benda berpori dan juga bisa
mengetahui letak kecacatan yang ada pada material.
3. Peka terhadap kecacatan yang relative kecil.
2.3.2 Kekurangan
Selain memiliki kelebihan, metode NDT juga masih memiliki kekurangan.
Kekurangan yang paling terlihat dari penggunaan NDT adalah :
1. Pengujian hanya terbatas pada specimen yang diuji.
2. Membutuhkan tingkat kebersihan yang tinggi.
3. Hanya terbatas menguji pada permukaan yang kasar atau berposi.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam melaukan suatu penelitian ada beberapa hal yang harus diperhatikan
bagi praktikan yaitu bahan, peralatan, flowchart dan prosedur praktikum.
3.1 Bahan
Adapun bahan yang digunakan sebagai berikut :
1. Baja ST-37
2. Liquid Penetrant
3. Developer
3.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan sebagai berikut :
1. Kertas Gosok (Amplas)
2. Kain lap halus
3. Pembersih (cleaner)
4. Jangka sorong
5. Kamera HP
6. Sarung tangan
7. Masker
7
Gambar 3.1 Flowchart prosedur pelaksanaan praktikum
8
6. Menghapus cleaner dengan kain pada permukaan benda kerja dan
ditunggu sampai kering.
7. Menyemprotkan cairan penetrant pada daerah yang diselidiki dan
membiarkannya selama 5-10 menit.
8. Menghapus penetrant dari permukaan benda kerja dengan kain lap.
9. Menghapus benda kerja dengan kain lap agar tidak ada sisa penetrant
pada permukaan benda kerja.
10. Menyemprotkan developer pada permukaan benda kerja,
membiarkannya selama 5-10 menit.
11. Mengamati garis-garis merah atau bercak merah maka itulah indikasi
terdapat kecacatan.
12. Menganalisa keretakan yang ada pada benda kerja.
13. Catat dan foto hasil pengamatan yang diperoleh.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
4.2 Proses Pengujian
Berikut adalah proses pengujian material Baja ST-37 menggunakan NDT
dengan metode Liquid Penetrant Inspection.
11
pengukuran, diantaranya panjang benda bawah, ketebalan benda bawah, tinggi,
ketebalan benda atas, jarak tengah, panjang benda atas.
Gambar 4.5 Proses pembersihan permukaan baja dengan kain lap halus
Membersihkan material yang telah digosok dengan kain lap, sehingga permukaan
tampak lebih halus dan bersih.
12
Gambar 4.6 Membersihkan permukaan baja dengan cleaner
Langkah selanjutnya adalah menyemprotkan cleaner ke bagian permukaan
material yang akan diuji. Fungsi cleaner sendiri adalah untuk membersihkan
permukaan yang diuji. Setelah itu dibersihkan permukaannya dengan kain lap.
13
Gambar 4.7 Proses penyemprotan developer
Setelah semua langkah dilakukan, langkah berikutnya adalah
menyemprotkan cairan developer pada permukaan lasan yang tadi sudah
disemprotkan cairan penetran. Kemudian di diamkan selama 5-10 menit.
14
Ketebalan benda atas =5,25 mm
Jarak tengah = 23,6 mm
Panjang benda atas = 80,5 mm
15
Dari gambar diatas dapat diamati bahwa pada bagian lasan benda terdapat
warna kemerahan, warna tersebut akibat cairan penetrant yang disemprotkan pada
benda uji mengidentifikasi kecacatan yang terdapat pada benda uji.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah dilakukan analisa tentang Non Destructive Test dengan
metode Liquid Penetrant Inspection, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut.
1. Proses inspeksi pengujian NDT dengan metode Liquid Penetrant
Inspection adalah sebagai berikut :
a. Membersihkan Baja ST-37 dengan kertas gosok, kemudian
dibersihkan kembali dengan cleaner.
b. Menyemprotkan cairan penetrant dan di diamkan selama 5-
10 menit.
c. Membersihkan Baja ST-37 dengan menggunakan kain lap,
kemudian menyemprotkan developer pada daerah
pengelasan dan di diamkan selama 5-10 menit.
d. Mengamati bercak-bercak yang terjadi pada specimen.
Bercak tersebut menunjukkan adanya kecacatan pada
pengelasan.
2. Apabila terjadi kecacatan terhadap Baja ST-37 yang diuji
dengan NDT menggunakan metode Liquid Penetrant
Inspection, maka dapat terlihat bercak-bercakk merah yang
terdapat pada sambungan las dari specimen uji. Berdasarkan
hasil pengujian kecacatan pada material bisa terjadi karena
adanya human error pada proses pengelasan.
5.2 Saran
1. Perlu adanya peningkatan pada human skill, supaya kecacatan
dapat di minimalisir.
2. Kesehatan dan keselamatan harus diutamakan agar tidak terjadi
kecelakaan kerja.
17
DAFTAR PUSTAKA
Priyandoko, G. (2013). Perbedaan laju dan bentuk korosi pada baja st-
37 yang dilapisi krome dan krome berdasar lapisan nikel yang
diexpose dalam media air laut. Skripsi jurusan teknik mesin fakultas
teknik UM.
18