You are on page 1of 2

ALASAN INDONESIA RAWAN BENCANA sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan

- Indonesia merupakan negara yang rawan bencana alam (Arc ataukehilangan harta dan gangguan kegiatan masyarakat.
of Fire) khususnya gempa, letusan gunungapi, tsunami, Peringatan dini (early warning) adalah upaya untuk memberikan
longsor, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, dan bencana tanda peringatan bahwa kemungkinan bencana segara terjadi,
sosial (konflik etnis meupun kegagalan teknologi). yang menjangkau masyarakat (accesible), segera (immediate),
- Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang banyak dan tegas tidak membingungkan (coherent) dan resmi (official).
menyebar secara tidak merata; Bantuan darurat merupakan upaya untuk memberikan bantuan
- Daerah-daerah yang subur (daerah gunungapi) dataran pantai, berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar pada
pinggir sungai, dan fluvial menjadi daerah yang paling padat; kedaturatan.
- Pendidikan penduduk relatif rendah, dan sampai saat ini
belum ada suatu wahana yang dapat meningkatkan
pemahaman penduduk mengenai bahaya bencana yang DAMPAK LETUSAN GUNUNGAPI
potensial terjadi di Indonesia, termasuk antisipasi; DAMPAK NEGATIF :
- Kurikulum di persekolahanpun belum secara implisit Bahaya langsung : terjadi pada saat letusan (lava, awan panas,
mamasukan mitigasi bencana secara terintegrasi dalam proses jatuhan piroklastik/bom, lahar letusan dan gas beracun).
pembelajaran. Bahaya tidak langsung: terjadi setelah letusan (lahar hujan,
kelaparan akibat rusaknya lahan pertanian/perkebunan/
KRITERIA BENCANA perikanan), kepanikan, pencemaran udara/air oleh gas racun: gigi
Ada peristiwa kuning/ keropos, endemi gondok, kecebolan dsb.
Terjadi karena faktor alam atau karena faktor manusia
Terjadi secara tiba-tiba (sudden) dan bertahap (slow) DAMPAK POSITIF
Menimbulkan hilangnya nyawa manusia, harta benda, kerugian
sosio-ekonomi, kerusakan lingkungan dll Bahan galian : seperti batu dan pasir bahan bangunan, peralatan
Berada diluar kemampuan manusia untuk menanggulangi rumah tangga,patung, dll.,.
peristiwa yang terjadi Mineral : belerang, gipsum,zeolit dan juga mas (epitermal, gold).
Energi panas bumi: listrik, pemanas ruangan, agribisnis
Mataair panas : pengobatan/terapi kesehatan.
ISTILAH PENANGANAN BENCANA Daerah wisata: keindahan alam
Kesiapsiagaan (preparedness) adalah upaya yang dilakukan untuk Lahan yang subur: pertanian dan perkebunan
mengantisipasi bencana, melalui pengorganisasian langkah- Sumberdaya air: air minum, pertanian/peternakan, dll.
langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
Tanggap darurat (emergency response) adalah upaya yang PENYEBAB BAHAYA GUNUNGAPI
dilakukan segera pada saat kejadian bencana, untuk Awan Panas : Kecepatan sekitar 60 – 145 km/jam, suhu tinggi
menanggulangi dampak yang ditimbulkan, terutama berupa sekitar 200 – 800oC, jarak dapat mencapai 10 km atau lebih dari
penyelamatan korban dan harta benda, evakuasi dan pusat erupsi, sehingga dapat menghancurkan bangunan,
pengungsian. menumbangkan pohon-pohon besar (pohon-pohon dapat
Pemulihan (recovery) adalah proses pemulihan kondisii tercabut dengan akarnya atau dapat terpotong pangkalnya).
masyarakat yang terkena bencana, dengan memfungsikan kembali Awan panas “BLOCK AND ASH FLOW” arahnya mengikuti lembah;
saran dan prasarana pada keadaan semula dengan melakukan sedangkan awan panas “SURGE” pelamparannya lebih luas dapat
upaya rehabilitasi dan rekontruksi. menutupi morfologi yang ada di lereng gunungapi sehingga
Rehabilitasi (rehabilitation) adalah upaya yang diambil setelah daerah yang rusak/hancur lebih luas.
kejadian bencana untuk membantu masyarakat memperbaiki Guguran atau longsoran lava pijar pada erupsi efusif, sumbernya
rumah, fasilitas umum dan fasilitas soasial serta, dan berasal dari kubah lava atau aliran lava.
menghidupkan kembali roda perekonomian. Longsoran kubah lava dapat mencapai jutaan meter kubik
Rekontruksi (reconstruction) adalah program jangka menengah sehingga dapat menimbulkan bahaya. Guguran kubah lava dapat
dan yang jangka panjang meliputi perbaikan fisik, sosial dan membentuk awan panas.
ekonomi untuk mengembalikan kehidupan masyarakat pada Jatuhan Piroklastika : Lemparan Bom yang di sebabkan oleh
kondisi yang sama atau lebih baik dari sebelumnya. erupsi eksplosif dapat Merusak/menghancurkan, menimbulkan
Ancaman (hazard) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang korban manusia, menimbulkan kebakaran (hutan atau bangunan).
mempunyai potensi untuk menimbulkan kerusakan, kehilangan Hujan abu dapat menyebabkan runtuhnya bangunan, udara gelap,
jiwa manusia atau kerusakan lingkungan. jalan licin, mengganggu penerbangan, rusaknya tanaman,
Kerentanan (vulnerabillty) adalah kondisi, atau karakteristik mengganggu kesehatan (mata, pernapasan).
biologis, geografis, sosial, ekonomi, politik, budaya dan teknologi Lontaran Batu (Pijar)
masyarakat di suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang Aliran Lava : Karena suhunya yang tinggi (700 – 1200 oC), volume
mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai lava yang besar, berat, sehingga aliran lava mempunyai daya
kesiapan, dan menanggapi dampak bahaya tertentu. perusak yang besar, dapat menghancurkan dan membakar apa
Kemampuan (capacity) adalah penguasaan sumberdaya, cara dan yang dilandanya. Kecepatan aliran lava sangat lamban antara 5 –
kekuatan yang dimiliki masyarakat, yang memungkinkan mereka 300 m/hari, Kecepatannya tergantung dari viskositas dan
untuk mempertahankan dan mempersiapkan diri, mencegah, kemiringan lereng. Manusia dapat menghindar untuk
menanggulangi, meredam, serta dengan cepat memulihkan diri menyelamatkan diri.
dari akibat bencana. Lahar : Lahar dapat dibedakan menjadi 2 jenis, lahar letusan dan
Risiko (Risk) adalah kemungkinan timbulknya kerugian pada suatu lahar hujan. Lahar letusan disebut juga lahar primer, sedangkan
wilayah dan kurun waktu tertentu yang timbul karena suatu lahar hujan disebut juga lahar sekunder.
bahaya menjadi bencana. Risiko dapat berupa kematian, luka, Gas Racun : Gas racun:
karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida
(H2S),
Sulfur Dioksida (SO2), Chlor (Cl2).

KAWASAN BENCANA GUNUNG API

Kawasan Rawan Bencana I


Kawasan yang berpotensi terlanda lahar/banjir dan tidak
menutup kemungkinan dapat terkena perluasan awan panas dan
aliran lava
Selama letusan membesar, kawasan ini berpotensi tertimpa
material jatuhan berupa hujan abu lebat dan lontaran batu pijar

Kawasan Rawan Bencana II


Kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, aliran lava,
lontaran atau guguran batu pijar, hujan abu lebat, hujan lumpur
(panas), aliran panas dan gas beracun.

Kawasan Rawan Bencana III


Kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lava, lontaran
atau guguran batu (pijar), dan gas beracun Hanya diperuntukkan
bagi gunungapi yang sangat giat atau sering meletus .

MANAJEMEN BENCANA
Manajemen Bencana meliputi Upaya-upaya :
Pencegahan, untuk meniadakan sebagian atau seluruh korban
akibat bencana yang mungkin akan terjadi
Mitigasi, identifikasi sumber-sumber bencana, memetakan daerah
bahaya, penyebaran informasi dan sosialisasi kebencanaan, dan
pelatihan penanggulangan bencana
Kesiagaan, mempersiapkan diri, institusi, dan masyarakat dalam
menghadapi bencana yang mungkin terjadi
Tanggap darurat, mencakup serangkaian kegiatan pemberian
bantuan kepada korban bencana
Pemulihan, mencakup pemulihan sarana dan prasarana dasar fisik,
sosial, dan ekonomi untuk memulihkan tata kehidupan
Pembangunan kembali, pelaksanaan perbaikan, pembangunan
dan atau penataan kembali untuk jangka menengah dan panjang
terhadap kerusakan fisik, sosial serta ekonomi

UPAYA MITIGASI GEMPA


1. Pembuatan database sejarah gempa merusak
2. Pembuatan peta zonasi rawan gempa, parameter :
- Peta topografi
- Peta geologi
- Peta kemiringan Lereng
- Peta sumber gempabumi
- Peta intensitas maksimum (MMI)
- Peta percepatan maksimum
- Peta tata guna lahan & sebaran penduduk
- Peta geologi teknik
3. Pembuatan Perda
4. Lebih meningkatkan koordinasi dgn instansi terkait
5. Sosialisasi Pada Masyarakat

You might also like