You are on page 1of 10

[Type the document [Year] Dalam PRAKTIK KEPERAWATAN

title]
UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

1. PENDAHULUAN

Sehat merupakan hak setiap orang, sehat menjadi salah satu faktor penentu indeks
pembangunan manusia (IPM). Saat ini masalah kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh masalah
yang bersifat multifaktoral dan berada dalam masa transisi epidemologis yang menyandang tiga
beban yang disebut “Trple Burden” kelompok penyakit dengan masih tingginya insidensi dan
prevalensi penyakit menular disusul tingginya insidensi dan prevalensi penyakit tidak menular,
dan munculnya yang disebut “New Emerging Disease” seperti SARS, HSNI, HINI, H7N9, Mers
Cov.

Salah satu faktor utama penyebab masalah tersebut adalah perilaku masyarakat ( Teori
perilaku akan dipelajari pada pertemuan yang lain). Promosi kesehatan merupakan upaya
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan
bersumber daya masyarakat sesuai keadaan social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
public yang berwawasan kesehatan (SK Men-Kes No. 1114/Menkes/SK/VII/2005.
UUD Kes dan RS (2009) BAB IV tentang Upaya Kesehatan. pasal 46 mengatakan bahwa
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan
upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan
masyarakat. Lebih lanjut pasal 47 menyatakan bahwa upaya kesehatan diselenggarakan dalam
bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan.
Sejalan dengan Soekidjo, (2007) dalam upaya promkes berdaarkan aspek kesehatan
dapat dibagi menjadi empat aspek pokok yaitu promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Dewasa ini para ahli promkes hanya menetapkan 2 aspek pokok yaitu aspek promotif
dengan sasaran kelompok orang sehat dan aspek preventif dengan sasaran kelompok orang yang
berisiko tinggi terhadap penyakit

78
[Type the document [Year] Dalam PRAKTIK KEPERAWATAN
title]
Jadi promosi kesehatan sesungguhnya adalah garda terdepan yang mengupayakan
pencegahan dan peningkatan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

II. UPAYA KESEHATAN DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN


Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan yang diberikan oleh perawat untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi
serta mendeteksi kegawatdaruratan pasien. Upaya mewujudkan kesehatan tersebut dapat
dilihat dalam dua aspek, yakni pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan.
Upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Sarana pemeliharaan kesehatan primer (Primary care) yaitu
Puskesmas,Poliklinik,dr.praktik swasta. Sarana kesehatan primer adalah sarana
kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat, dan untuk pelayanan kesehatan
ringan
2) Sarana pemeliharaan kesehatan tingkat dua (secondary care) yaitu puskesmas rawat
inap (pusat), RS.Kab, RS.Type C/D dan rumah bersalin.
Sarana/ pelayanan kesehatan rujukan bagi kasus-kasus atau penyakit dari sarana
pelayanan kesehatan primer.
3) Sarana pemeliharaan kesehatan tingkat tiga (tertiary care) yaitu RS. Provinsi, RS
tipe B/A.
Sarana pelayanan rujukan bagi kasus-kasus yang tidak dapat ditangani oleh sarana
pelayanan kesehatan primer dan sekunder.
A. PROMOTIF
Upaya promotif adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan
status/ derajad kesehatan yang optimal. Sasarannya adalah kelompok orang sehat. Tujuan
upaya promotif adalah agar masyarakat mampu meningkatkan kesehatannya. Dalam suatu
survey di negara-negara berkembang, dalam suatu populasi hanya terdapat antara 80%-85%
orang yang benar-benar sehat.
Apabila kelompok ini tidak memperoleh promosi kesehatan bagaimana memelihara
kesehatan,maka kelompok ini akan menurun jumlahnya, dan kelompok orang yang sakit

79
[Type the document [Year] Dalam PRAKTIK KEPERAWATAN
title]
akan meningkat. Upaya kesehatan dalam PRAKTIK KEPERAWATAN secara promotif
sangat penting untuk mengurangi Angka Kesakitan (Actual, potensial)

Upaya promotif yang dapat dilakukan oleh perawat dalam PRAKTIK


KEPERAWATAN, yaitu:
a. Melakukan penyuluhan untuk memberikan informasi pada ibu tentang pemenuhan
dan peningkatan gizi bayi dan balita pada usianya.
b. Memberikan informasi tentang imunisasi pada ibu-ibu yang memiliki bayi,
informasi tersebut meliputi manfaat, efek samping, jenis-jenis imunisasi dan akiba
jika tidak dilakukan imunisasi pada bayi
c. Melakukan penyuluhan untuk memberikan informasi tentang pemantauan tumbuh
kembang balita pada ibu-ibu yang memiliki balita.
d. Pemeriksaan kesehatan reproduksi pada usia pranikah untuk mengetahui keadaan
organ reproduksinya.
e. Penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil.
f. Penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil karena selama kehamilan ibu mengalami
peningkatan kebutuhan gizi dan ibu harus memenuhi gizi tersebut.
g. Pemberian informasi tentang tanda bahaya dalam kehamilan pada ibu hamil agar ibu
hamil segera memeriksakan diri jika mengalami salah satu tanda tersebut.
h. Memberikan informasi tentang perawatan payudara pada ibu hamil sebagai
persiapan untuk masa laktasi nantinya
i. Memberikan informasi tentang persalinan dan kebutuhan selama persalinan
j. Memberikan informasi tentang kebutuhan nifas seperti kebutuhan gizi, kebutuhan
hygiene, perawatan bayi, dan lain-lain
k. Memberikan promosi kesehatan mengenai pemberian ASI eklusif pada ibu yang
baru melahirkan.
l. Memberikan edukasi tentang PHBS

80
[Type the document [Year] Dalam PRAKTIK KEPERAWATAN
title]
B. PREVENTIF
Upaya preventif adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit.
Bentuk kegiatannya adalah imunisasi, pemeriksaan antenatal care, postnatal care, perinatal
dan neonatal. Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok masyarakat yang
berisiko tinggi (high risk), misalnya kelompok ibu hamil dan menyusui,BBL, para perokok,
obesitas (orang-orang kegemukan), para pekerja seks (wanita atau pria), dan sebagainya.
Tujuan upaya promosi kesehatan pada kelompok ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau
terkena penyakit (primary prevention).
Upaya preventif yang dapat dilakukan oleh seorang Perawat dalam PRAKTIK
KEPERAWATAN, yaitu:
a. Imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala ( balita, bumil, remaja ) melalui posyandu,
puskesmas, maupun kunjungan rumah
c. Posyandu untuk penimbangan dan pemantauan kesehatan balita
d. Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun dirumah
e. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
f. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dan remaja agar terhindar dari anemia
g. Mobilisasi tubuh pada ibu hamil untuk mengatasi kekakuan dan melancarkan
sirkulasi ibu
h. Pencegahan terjadinya komplikasi pada saat persalinan
i. Pencegahan komplikasi pada saat nifas
j. Pencegahan komplikasi pada penderita DM
k. Pencegahan infeksi pada pasien dengan luka bakar, luka praktur terbuka dll.
C. KURATIF
Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/ atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditujukan untuk penyernbuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat
terjaga seoptimal mungkin. Sasaran utama pelayanan kuratif adalah orang yang sakit.
Upaya-upaya kuratif yang dapat dilakukan oleh seorang Perawat dalam PRAKTIK
KEPERAWATAN rneliputi hal-hal sebagai berikut.

81
[Type the document [Year] Dalam PRAKTIK KEPERAWATAN
title]
a. Bayi
Bayi adalah usia 0 bulan sampai dengan 12 bulan.
 Tugas mandiri perawat
1) Mengkaji kebutuhan dasar bayi
2) Meningkatkan pengetahuan orang tua bayi
 Tugas kolaborasi
1) pengobatan pada kasus asfiksia berat,
2) pengobatan mata pada bayi dengan ibu yang rnenderita gonorhoe dengan
pemberian antibiotik,
3) pengobatan pada kasus perdarahan intrakranial,
4) pengobatan pada kasus hipoglikemia,
5) pengobatan pada kasus infeksi lainnya.
6) pemberian vitamin K untuk mencegah terjadinya perdarahan
7) obat tetes mata.

b. Balita.
 Tugas mandiri perawat
Berupaya meningkatkan kemandirian balita
 Tugas kolaborasi.
1) pengobatan pada kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA);
2) pengobatan pada kasus cacingan;
3) pengobatan pada kasus gizi buruk;
4) pengobatan pada penyakit infeksi lainnya.
c. Remaja.
 Tugas mandiri perawat
1) Meningkatkan pengetahuan remaja tentang fungsi reproduksi
2) Meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya rokok dan penyalahgunaan
narkoba
3) Dll.

82
[Type the document [Year] Dalam PRAKTIK KEPERAWATAN
title]

 Tugas kolaborasi.
1) pengobatan pada kasus anemia berat,
2) pengobatan pada kasus flour albus.
3) pengobatan pada kasus dismenore;
4) pengobatan pada kasus anemia ringan;
5) jahitan pada ruptur serviks dan mukosa vagina pada kasus remaja korban
perkosaan.

d. Pasangan usia subur/Wanita usia subur.


 Mandiri.
1) Peningkatan pengetahuan tentang efek samping pemakaian alat kontrasepsi.
2) Peningkatan pengetahuan tentang penyakit menular seksual
3) Peningkatan pengetahuan tentang KB
4) Dll.
 Kolaborasi.
1) pengobatan penyakit menular seksual;
2) pengobatan pada kasus penyakit radang panggul.
e. Ibu hamil.
 Mandiri.
1) Peningkatan pengetahuan pada kasus hiperemesis gravidarum tingkat 1 dan
hiperemesis gravidarum tingkat 2;
2) Peningkatan pengetahuan pada kasus anemia ringan.
 Kolaborasi.
1) pengobatan pada kasus hiperemesis tingkat 3;
2) pengobatan pada kasus anemia berat;
3) pengobatan pada kasus kehamilan dengan penyakit yang menyertai seperti
jantung, DM, dan Iain-lain.
f. Ibu bersalin.
 Mandiri.

83
[Type the document [Year] Dalam PRAKTIK KEPERAWATAN
title]
1) Peningkatan pengetahuan tentang manajemen aktif kala III;
2) Peningkatan pengetahuan tentang kasus atonia uteri;
3) Peningkatan pengetahuan tentang ibu bersalin dengan ruptur serviks mukosa;
4) Peningkatan pengetahuan tentang jahitan pada vagina dan perineum.
 Kolaborasi.
1) pengobatan pada kasus inersia uteri;
2) pengobatan pada kasus perdarahan.
g. Ibu nifas.
 Mandiri.
Peningkatan pengetahuan tentang Pengobatan pada sub-involusio.
 Kolaborasi.
1) pengobatan pada mastitis;
2) pengobatan pada perdarahan postpartum sekunder;
3) pengobatan pada kasus vaginitis; `
4) pengobatan pada kasus abses payudara.
h. Klimakterium/ menopause
Kolaborasi: terapi sulih hormon (TSH) dan sebagainya.
1. REHABILITATIF
Rehabilitasi adalah usaha-usaha untuk mengembalikan bekas-bekas penderita ke dalam
masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna sesuai
dengan kemampuannya. Sasarannya adalah kelompok orang yang baru sembuh dari penyakit.
Tujuannya adalah untuk berusaha mengembalikan penderita seperti keadaan semula
(pemulihan kesehatan) atau paling tidak berusaha mengembalikan penderita pada keadaan
yang dipandang sesuai dan mampu melangsungkan fungsi kehidupannya. Adapun jenis-jenis
upaya kesehatan secara rehabilitatif, yaitu:
a. Rehabilitatif Fisik
Yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-mungkin .
Misalnya, seseorang yang karena kecelakaan patah kakinya, maka perlu
mendapatkan rehabilitatif dari kaki yang patah ini yaitu dengan mempergunakan
kaki buatan yang fungsinya sama dengan kaki sesungguhnya.
84
[Type the document [Year] Dalam PRAKTIK KEPERAWATAN
title]
b. Rehabilitatif Mental
Yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan
dan social secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat
badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gagguan mental. Untuk hal ini bekas
penderita perlu mendapat bimbingan kejiwaan sebelum kembali ke dalam
masyarakat. Penderita jiwa yang telah kembali ke masyarakat, agar dapat
menyesuiakan diri dan masyarakatpun menerima tanpa syarat dan tanpa stigma.
c. Rehabilitatif Sosial Vokasional
Yaitu agar bekas menempati suatu pekerjaan/ jabatan dalam masyarakat dengan
kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan
ketidakmampuannya.
d. Rehabilitatif Aesthetis
Usaha rehabilitasi aesthesis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan,
walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat
dikembalikan, misalnya : penggunaan mata palsu
Contoh upaya rehabilitatif dalam kePerawatan, yaitu:
1) Pemuliahan keadaan pasca sakit pada bayi dan balita
2) Latihan fisik yang tepat, teratur dan rutin pada remaja pasca sakit sebagai usaha
pemeliharaan kesehatan
3) Istirahat yang cukup dan pengaturan diet yang tepat pada ibu hamil pasca sakit
4) Mobilisasi dini pada ibu pasca bersalin sebagai pemulihan dengan cara ibu dapat
mengubah posisi dan berjalan-jalan sekurang-kurangnya 6 jam setelah melahirkan
5) Latihan fisik pada ibu pasca bersalin, seperti melakukan senam nifas atau senam
kegel untuk membantu pemulihan alat kandungan ibu setelah melahirkan
6) Pemenuhan gizi pada ibu nifas.
7) Peningkatan pengetahuan pada pasien dischart planning (pengetahuan setelah
pulang)

85
[Type the document [Year] Dalam PRAKTIK KEPERAWATAN
title]
RANGKUMAN

Upaya Kesehatan dalam PRAKTIK KEPERAWATAN


Upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
4) Sarana pemeliharaan kesehatan primer
5) Sarana pemeliharaan kesehatan tingkat dua
6) Sarana pemeliharaan kesehatan tingkat tiga.
Promotif
Upaya promotif adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan
status/ derajad kesehatan yang optimal. Sasarannya adalah kelompok orang sehat. Tujuan upaya
promotif adalah agar masyarakat mampu meningkatkan kesehatannya. Dalam suatu survey di
negara-negara berkembang, dalam suatu populasi hanya terdapat antara 80%-85% orang yang
benar-benar sehat.
Preventif
Upaya preventif yang dapat dilakukan oleh seorang Perawat dalam PRAKTIK
KEPERAWATAN, yaitu:
l. Imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil
m. Pemeriksaan kesehatan secara berkala ( balita, bumil, remaja ) melalui posyandu,
puskesmas, maupun kunjungan rumah
n. Posyandu untuk penimbangan dan pemantauan kesehatan balita
o. Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun dirumah
p. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
q. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dan remaja agar terhindar dari anemia
r. Mobilisasi tubuh pada ibu hamil untuk mengatasi kekakuan dan melancarkan
sirkulasi ibu
s. Pencegahan terjadinya komplikasi pada saat persalinan
t. Pencegahan komplikasi pada saat nifas

86
[Type the document [Year] Dalam PRAKTIK KEPERAWATAN
title]
Kuratif
Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/ atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditujukan untuk penyernbuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat
terjaga seoptimal mungkin.
Rehabilitatif
Rehabilitasi adalah usaha-usaha untuk mengembalikan bekas-bekas penderita ke dalam
masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna sesuai
dengan kemampuannya. Sasarannya adalah kelompok orang yang baru sembuh dari penyakit.
Adapun jenis-jenis upaya kesehatan secara rehabilitatif, yaitu:
e. Rehabilitatif Fisik
f. Rehabilitatif Mental
g. Rehabilitatif Sosial Vokasional
h. Rehabilitatif Aesthetis

87

You might also like