You are on page 1of 6

Warta Perkaretan 2014, 33(1), 29-34

PENGARUH PROSES PENCAMPURAN DAN CARA APLIKASI PUPUK


TERHADAP KEHILANGAN UNSUR N

The Effect of Mixing Process and Fertilizer Application on the Nitrogen Element Loss

Saiful Rodhian Achmad dan Imam Susetyo


Balai Penelitian Getas, Jl. Patimura Km 6, Kotak Pos 804 Salatiga 50702,
Email: sai_8999@yahoo.com

Diterima tgl 10 Desember 2013/Direvisi tgl 20 Maret 2014/Disetujui tgl 27 Maret 2014

Abstrak Abstract

Tanaman karet membutuhkan unsur hara Rubber plants require nutrients Nitrogen (N),
Nitrogen (N), Posfor (P) dan Kalium (K) Phosphorus (P) and Potassium (K) in an sufficient
dalam jumlah yang cukup dan seimbang untuk amount and balanced to be able to grow and produce
tumbuh dan menghasilkan produksi dengan a high yield. However, the high use of fertilizer
baik. Dalam praktek pemupukan, pekebun nutrients, especially N derived from fertilizer urea is
seringkali belum memperhatikan efektifitas less effective and efficient, if it is not considering the
dan efisiensi serapan hara pupuk, terutama process of mixing and application of fertilizers in the
pupuk Nitrogen. Unsur hara N yang field. The study to determine the loss of N had been
bersumber dari pupuk urea mudah menguap. studied in Getas Research Institute. The design of
Penguapan tersebut akan meningkat jika tidak the experiment used was a randomized block design
mempertimbangkan proses percampuran dan with three replications. Materials used was 250 g in
aplikasi pupuk di lapang. Untuk mengetahui the form of urea prill/without coating. Parameters
kehilangan unsur N telah dilakukan penelitian observed were the loss of N and the amount of urea.
di laboratorium dan kebun percobaan Balai The experimental results showed that the highest loss
Penelitian Getas. Rancangan percobaan of nutrients content and urea weight loss was found
menggunakan rancangan acak kelompok in the treatment of the mixture for 30 minutes with
dengan 3 ulangan. Bahan yang digunakan 15 hours storage time and broadcasted for 120
adalah urea berbentuk prill/tanpa coating minutes, with nutrient and fertilizer weight loss as
sebanyak 250 g. Parameter yang diamati yaitu much as 21.5% and 54 g respectively, while the
kehilangan unsur N dalam pupuk urea pada lowest loss of nutrient content and urea weight loss
beberapa selang waktu pencampuran. Hasil was found in the treatment of without mixing and
percobaan menunjukkan bahwa kehilangan directly broadcasted for 30 minutes with nutrient
unsur hara N dan jumlah pupuk urea paling content and urea weight loss as much as 6.1% and 15
tinggi terdapat pada perlakuan proses g, respectively.
percampuran selama 30 menit dengan lama
simpan 15 jam dan aplikasi disebar selama 120 Keywords: rubber, urea, mixing process, application
menit sebesar 21,5 % dan 54 g. Sedangkan method
kehilangan unsur hara N dan jumlah pupuk
urea paling rendah dengan perlakuan pupuk Pendahuluan
urea tanpa dicampur dan aplikasi langsung
disebar selama 30 menit sebesar 6,1 % dan 15 g. Karet merupakan salah satu komoditi yang
memiliki kontribusi besar untuk
Kata kunci : karet, urea, proses percampuran, meningkatkan devisa Negara sehingga
cara aplikasi peningkatan produksi sangat diharapkan.

29
Warta Perkaretan 2014, 33(1), 29-34

U n t u k m e n d a p a t k a n p r o d u k s i ya n g selama proses asimilasi yang kemudian


diharapkan perlu memperhatikan kondisi ditransformasikan dalam bentuk asam amino
tanaman karet. Tanaman karet agar tumbuh dan protein (Indranada, 1994).
dan berproduksi dengan baik memerlukan Meningkatkan ketersediaan urea sehingga
kecukupan hara. Pemupukan tanaman karet memenuhi kebutuhan tanaman merupakan
menghasilkan (TM) dapat meningkatkan tujuan pemupukan urea, namun
produksi sampai 15-30% (Adiwiganda, 1994). permasalahannya efisiensi pemupukan N
Pengertian pupuk dan pemupukan agak umumnya di bawah 50% walaupun dengan
berbeda. Pupuk, secara umum adalah suatu pengelolaan yang baik. Hal ini disebabkan
bahan yang bersifat organik ataupun karena adanya pencucian (leaching),
anorganik, bila ditambahkan ke dalam tanah penguapan (volatilisasi), dan denitrifikasi
atau tanaman, dapat memperbaiki sifat fisik, (Noeriwan dan Noerizal, 2004). Oleh karena
sifat kimia, sifat biologi tanah dan dapat itu, perlu dilakukan teknik-teknik pemupukan
meningkatkan pertumbuhan tanaman. Arti tertentu agar penyerapan unsur N lebih efisien.
pemupukan adalah suatu cara pemberian Umumnya aplikasi pemupukan yang
unsur hara atau pupuk kepada tanah agar dilakukan pada perkebunan masih belum
dapat diserap oleh tanaman (Hasibuan, 2006). sepenuhnya sesuai dengan sasaran terutama
Efisiensi penggunaan pupuk menyatakan cara aplikasi pemupukan. Pemupukan dengan
tingginya peningkatan produksi untuk setiap cara ditabur kehilangan hara sekitar 30%,
satuan pupuk yang ditambahkan. Makin tinggi sedangkan dengan cara dibenam kehilangan
nitrogen yang diberikan, makin rendah hara sekitar 2% (Sutedjo dan Kartosepoetra,
efisiensi pemanfaatan pupuk oleh tanaman 1990).
ditentukan oleh gabungan antara tanggapan Selain cara aplikasi pemupukan, proses
tanah atas pemberian pupuk dan tanggapan persiapan pupuk khususnya percampuran
tanaman atas serapan hara pupuk (Budi, pupuk masih banyak yang kurang tepat.
1996). Kebanyakan di perkebunan percampuran
Urea merupakan pupuk dasar utama yang pupuk dilakukan 1 (satu) hari sebelum aplikasi
diberikan pada tanaman. Pupuk urea pemupukan dilaksanakan di lapangan, namun
mempunyai rumus molekul CO (NH2)2 yang tidak semua pupuk dapat dicampur karena
mengandung 45-46% nitrogen dan termasuk dapat mengurangi kadar unsur hara yang ada
golongan pupuk yang higroskopik (mudah pada pupuk sehingga efisiensi pemupukan
menyerap air dari udara). Umumnya pupuk menjadi tidak optimal terutama pupuk Urea.
Urea berbentuk priil (curah). Pupuk urea ini Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
berbentuk kristal/prill (butir-butir) putih pengaruh proses percampuran dan cara
dengan diameter kurang lebih 1 mm dan larut aplikasi pupuk terhadap kehilangan unsur hara
dalam air. Kekurangan pupuk urea bentuk priil N dalam pupuk urea.
adalah kandungan nitrogennya mudah
menguap dan mudah larut sehingga unsur Bahan dan Metoda
hara cepat hilang. Pada kelembapan udara
73% urea akan berubah menjadi air karena uap Percobaan dilakukan di laboratorium dan
air di udara ditarik ke dalam pupuk (Hasibuan, lapangan di Kebun Percobaan Balai Penelitian
2006). Getas pada bulan Januari 2013. Rancangan
Unsur hara N bagi tanaman berperan untuk percobaan yang digunakan adalah Rancangan
pertumbuhan vegetatif (pertumbuhan daun Acak Kelompok. Penelitian pengujian aplikasi
dan batang), meningkatkan kadar protein pupuk urea terdiri atas enam perlakuan dengan
tanaman, juga untuk berkembangnya tiga kali ulangan.
mikroorganisme dalam tanah. Nitrogen pada Bahan yang digunakan pupuk anorganik
umumnya diserap tanaman dalam bentuk adalah urea berbentuk prill, berwarna putih
NH4+ (ammonium) dan NO3- (nitrat), dengan spesifikasi kadar N (44,86%) dan kadar
senyawa ini diserap melalui akar ke daun air (0,5%)), TSP dan KCl. Perlakuan yang

30
Pengaruh proses pencampuran dan cara aplikasi pupuk terhadap kehilangan unsur N

diberikan adalah 250 gram/perlakuan yang bobot pupuk Urea di laboratorium. Pengujian
terdiri atas: A) urea prill tanpa dicampur + kadar N-urea ditetapkan dengan alat
aplikasi disebar selama 30 menit, B) urea prill spektrofotometer dan bobot/jumlah pupuk
tanpa dicampur + aplikasi disebar selama 120 urea menggunakan alat timbangan digital.
menit, C) urea prill dicampur selama 10 menit Untuk mengetahui pengaruh perlakuan,
+ disimpan 15 jam + aplikasi disebar selama 30 data dianalisis dengan analisis sidik ragam
menit, D) urea prill dicampur selama 10 menit (ANOVA) dan diikuti dengan uji lanjutan
+ disimpan 15 jam + aplikasi disebar selama menggunakan Duncan Multiple Range Test
120 menit, E) urea prill dicampur selama 30 (DMRT) pada taraf 5% untuk melihat
menit + disimpan 15 jam + aplikasi disebar perbedaan antar perlakuan.
selama 30 menit, F) urea prill dicampur selama
30 menit + disimpan 15 jam + aplikasi disebar Hasil dan Pembahasan
selama 120 menit. Pengamatan yang
dilakukan yaitu memonitor kehilangan unsur Hasil penelitian proses percampuran dan
N dari pupuk urea dan jumlah pupuk urea. cara aplikasi pupuk berbagai perlakuan yang
Pupuk TSP dan KCl diberikan sebagai dilaksanakan menunjukkan bahwa perlakuan
pupuk campuran, sedangkan pupuk urea proses percampuran dan cara aplikasi pupuk
sebagai pupuk yang diuji pemberiannya dijumpai adanya perbedaan yang signifikan
disesuaikan dengan lama waktu pengujian. antar perlakuan. Pupuk urea yang tidak
Percampuran pupuk Urea, TSP dan KCl dicampur dengan pupuk TSP, KCL dan
menggunakan mesin mixer/pencampur agar langsung diaplikasikan dengan cara disebar
lebih merata/homogen. Kemudian pupuk selama 30 menit (perlakuan A) menunjukkan
yang sudah tercampur merata dimasukkan ke kehilangan unsur N paling rendah
dalam plastik selama 15 jam. dibandingkan perlakuan lainnya, sedangkan
Pelaksanaan aplikasi pupuk di lapangan perlakuan pupuk urea dicampur dengan pupuk
dengan cara disebar/tabur di permukaan TSP, KCL dan disimpan selama 15 jam
tanah tanpa ditutup dengan tanah atau kemudian di aplikasikan selama 120 menit
langsung terpapar sinar matahari dengan lama (perlakuan F) memperlihatkan kehilangan
waktu pengujian (30 dan 120 menit). Kondisi unsur N paling tinggi, yaitu sebesar 21,5 %
kelembaban tanah/kadar air sekitar 15-20% (Tabel 1). Hal ini dikarenakan pupuk urea yang
dan aplikasi dilakukan sekitar jam 09.00 WIB. dilakukan perlakuan pencampuran akan
Pupuk Urea yang tersisa di permukaan tanah bersinggungan langsung dengan kelembaban
dalam bentuk butiran diambil dan dipisahkan udara. Hal ini sesuai dengan sifat pupuk urea
dari pupuk TSP, dan KCL. Selanjutnya sisa yang mudah menarik air (higroskopis) yang
pupuk Urea dimasukkan ke kantong plastik m e n ye b a b k a n k a n d u n g a n N mu d a h
untuk diukur kehilangan kandungan N dan menguap/volatilisasi.

Tabel 1. Kehilangan unsur N dengan berbagai perlakuan lama pencampuran dan cara aplikasi.

Kode Perlakuan Kehilangan unsur N (%)


A urea priil tanpa dicampur + aplikasi di sebar 30 menit 6.1a
B urea priil tanpa dicampur + aplikasi di sebar 120 menit 10.1b
C urea priil dicampur 10 menit + dibiarkan 15 jam + aplikasi di sebar 30 menit 11.1b
D urea priil dicampur 10 menit + dibiarkan 15 jam + aplikasi di sebar 120 menit 15.1c
E urea priil dicampur 30 menit + dibiarkan 15 jam + aplikasi di sebar 30 menit 17.5c
F urea priil dicampur 30 menit + dibiarkan 15 jam + aplikasi di sebar 120 menit 21.5d
Keterangan: angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf α < 0.05 dengan uji DMRT

31
Warta Perkaretan 2014, 33(1), 29-34

Pada perlakuan proses pencampuran Pencampuran pupuk tunggal anorganik


pupuk urea dengan TSP dan KCl selama 10 yaitu Urea, ZA, ZK, KCl, dan SP-36, ada yang
menit dan 30 menit dan disimpan selama 15 tidak mengalami perubahan, ada yang
jam sebelum aplikasi di lapangan serta disebar memadat, ada yang basah dan ada yang
selama 30 menit memberikan dampak mencair. Hal itu dapat dibuktikan bahwa
kehilangan unsur N lebih tinggi dibandingkan pupuk itu ada yang dapat dicampur dan
dengan aplikasi pupuk urea tanpa dicampur simpan lama, dapat dicampur untuk segera
dan langsung aplikasi dengan cara disebar dipergunakan dan tidak dapat dicampur. KCl
selama 30 menit. Kehilangan unsur hara N dan Urea yaitu bisa dicampur tapi harus segera
akibat dicampur selama 10 menit dan 30 menit dipergunakan sehingga apabila disimpan terus
berkisar antara 5% - 15,4%. Dengan demikian tidak segera dipergunakan mengalami proses
dapat dikatakan bahwa dalam persiapan pemadatan dan basah. Hal ini disebabkan
pelaksanaan pemupukan terutama pupuk urea karena reaksi unsur kimia yang terjadi dalam
lebih baik langsung di aplikasikan ke lapangan pupuk tersebut. Pada kondisi terbuka ada
tanpa dicampur terlebih dahulu dan disimpan pengaruh suhu dan kelembaban udara yang
lama. Selain itu pupuk dapat dicampur sesaat berakibat pupuk menjadi lembek dan mencair
s e b e l u m a p l i k a s i p e mu p u k a n u n t u k sehingga harus ditutup rapat dalam proses
menghindari kehilangan unsur N (Tabel 1). penyimpanan setelah dicampurkan (Irawan,
2010).

Tabel 2. Tabel Pencampuran Pupuk

Jenis Pupuk

Keterangan : ZA : Zwavelzure Ammonia, ES : Engkel Superfosfat, DS : Double Superfosfat, TS : Triple Superfosfat,


RP : Rock Phospate, MOP : Muriate of Potash, ZK : Zwavelzure Kali (Anonim, 2007).
Tidak boleh dicampur, Boleh dicampur, boleh dicampur sesaat sebelum aplikasi,
Efek samping belum diketahui

32
Pengaruh proses pencampuran dan cara aplikasi pupuk terhadap kehilangan unsur N

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa B). Hal ini mengindikasikan bahwa semakin
proses percampuran Urea dengan KCl diduga lama pupuk urea tersebar di atas permukaan
dapat bereaksi sehingga terjadi kehilangan tanah maka semakin tinggi pula kehilangan
unsur N. Selain itu, dapat dilihat pada saat unsur N. Dentener dan Crutzen (1994)
percobaan dengan disimpan selama 15 jam melaporkan bahwa urea yang diaplikasikan ke
pupuk urea mengalami higroskopis menjadi tanah akan mengalami hidrolisis secara cepat
agak mencair dan akhirnya membentuk dalam waktu 2 sampai 7 hari menjadi
gumpalan akibat bereaksi dengan pupuk amonium karbonat kemudian amonium.
lainnya seperti yang terlihat pada Gambar 1A. Sedangkan Crasswell dan Vlek (1979)
Disamping itu, cara aplikasi pemupukan melaporkan bahwa apabila urea pril
pupuk urea dengan cara disebar di permukaan ditabur/disebar di permukaan tanah sebagai
tanah juga memberikan pengaruh dalam kebiasaan yang umum dilakukan petani saat
kehilangan unsur N seperti yang terlihat pada melaksanakan pemupukan, maka kehilangan
Gambar 1B. Pada pengamatan perlakuan N akibat volatilisasi dapat mencapai 60-70%
disebar selama 30 menit kehilangan unsur N sehingga keefektifannya hanya berkisar 40-
sebesar 6,1 % (perlakuan A) dan disebar 30% saja.
selama 120 menit sebesar 10,5 % (perlakuan

A B

Gambar 1. Pupuk urea mengalami penggumpalan akibat proses pencampuran


pupuk (A) dan cara aplikasi pupuk disebar di permukaan tanah (B)

Tabel 3. Kehilangan jumlah pupuk urea dengan berbagai perlakuan lama pencampuran dan cara aplikasi

Kode Perlakuan Kehilangan pupuk urea (g)


A urea priil tanpa dicampur + aplikasi di sebar 30 menit 15a
B urea priil tanpa dicampur + aplikasi di sebar 120 menit 25b
C urea priil dicampur 10 menit + dibiarkan 15 jam + aplikasi di sebar 30 menit 28b
D urea priil dicampur 10 menit + dibiarkan 15 jam + aplikasi di sebar 120 menit 38c
E urea priil dicampur 30 menit + dibiarkan 15 jam + aplikasi di sebar 30 menit 44d
F urea priil dicampur 30 menit + dibiarkan 15 jam + aplikasi di sebar 120 menit 54e
Keterangan: angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf α < 0.05
Kehilangan pupuk urea (gram)

Perlakuan cara aplikasi

Keterangan: Sebelum perlakuan cara aplikasi Sesudah perlakuan cara aplikasi

Gambar 2. Grafik kehilangan pupuk urea pada saat aplikasi di lapangan

33
Warta Perkaretan 2014, 33(1), 29-34

Jumlah kehilangan pupuk urea saat aplikasi Hasil penelitian menyarankan bahwa
di lapangan dengan cara disebar disajikan pada pemberian pupuk urea di lapangan sebaiknya
Tabel 3. Jumlah pupuk urea yang hilang tidak dilakukan percampuran terlebih dahulu
berbeda nyata antar perlakuan cara aplikasi. dengan pupuk lain dan disimpan lama, tetapi
Kehilangan pupuk urea yang paling rendah langsung diaplikasikan di lapangan dengan
dijumpai pada perlakuan tanpa perlakuan cara disebar dan ditutup tanah guna
dicampur dan langsung aplikasi dengan cara mengurangi kehilangan pupuk akibat
disebar selama 30 menit sebesar 15 g. Pada penguapan.
perlakuan sebelum aplikasi pemupukan
dilakukan pencampuran selama 30 menit dan Daftar Pustaka
disimpan selama 15 jam kemudian diaplikasi
dengan cara disebar selama 120 menit Anonim. 2007. Buku saku pemupukan
kehilangan pupuk urea paling tinggi sebesar 54 tanaman karet. Balai Penelitian Getas.
g atau dari dosis 250 g berkurang menjadi 196 g Adiwiganda, Y. T. 1994. Tinjuan pemupukan
seperti yang terlihat pada Gambar 2. Penelitian pada tanaman karet. Forum Komunikasi
ini menunjukkan bahwa kehilangan dosis Karet. Pusat Penelitian Karet. H. 80-94.
pupuk akibat proses pencampuran sebelum Budi, D. S. 1996. Pengaruh takaran urea tablet
aplikasi dan diaplikasikan dengan cara disebar terhadap pertumbuhan dan hasil padi
di permukaan tanah dapat meningkatkan (Oryza sativa, L.) kultivar IR 64 dan
kehilangan pupuk urea. Hal ini dikarenakan Bengawan Solo. Agrijornal 4 (1): 40-54.
pemberian urea dipermukaan tanah akan Craswell, E. T. and P. L. G. Vlek, 1979. Fate of
menyebabkan penguapan urea dalam bentuk fertilizer nitrogen applied to wetland rice,
amoniak (NH3). Hal ini sesuai Madjid dkk Nitrogen and Rice in Watanabe, I. (Ed.),
(2011) yang menyatakan bahwa kehilangan IRRI, Los Banos, Laguna 175.
nitrogen dari tanah dalam bentuk gas lebih Dentener, F,. J. and P. J. Crutzen. 1994. A three
besar daripada pencucian. Jika pupuk urea dimensional model of the global ammonia
diberikan ke permukaan tanah dapat cycle. Journal of Atmospheric Chemistry
membentuk ammonium karbonat yang 19, 331-396.
seterusnya terurai membentuk ammonium Hasibuan, B. E. 2006. Ilmu tanah. USU Pers.
yang mudah menguap ke udara dalam bentuk Medan.
amoniak (NH3) seperti reaksi berikut ini : Indranada, H. K. 1994. Pengelolaan
kesuburan tanah. Bumi Aksara. Jakarta.
CO(NH)2)2 + 2H2O (NH4) CO3 Irawan, T. B. 2010. Pupuk dan pemupukan.
Urea Air Amonium Karbonat Politeknik Negeri Jember, Jember.
Madjid, B. D, B. Effendi, Fauzi, Sarifuddin dan
(NH4)2CO3 2NH3 + CO2 + H2O H. Hanum. 2011. Kesuburan Tanah dan
Amoniak Pemupukan. USU Press, Medan.
Noeriwan dan Noeriza. 2004. Teknik
pelaksanaan pengaruh aplikasi pupuk
Kesimpulan nitrogen terhadap populasi tiga jenis gulma.
Buletin Teknik Pertanian, Vol 9 (2).
Perlakuan cara aplikasi pupuk urea Sutedjo, M. M. dan Kartasapoetra. 1990.
berpengaruh nyata terhadap persentase Pupuk dan cara pemupukan. PT Rineka
kehilangan unsur N dan jumlah pupuk urea. Cipta, Jakarta.
Sementara itu perlakuan yang menunjukkan
persentase kehilangan unsur N dan jumlah
pupuk urea yang rendah adalah perlakuan
tanpa proses pencampuran dan langsung
aplikasikan di lapangan dengan cara disebar.

34

You might also like