Professional Documents
Culture Documents
Pengukuran Beban Kerja Fisiologis Dan Psikologis Pada Operator Pemetikan Teh Dan Operator Produksi Teh Hijau Di PTMitra Kerinci
Pengukuran Beban Kerja Fisiologis Dan Psikologis Pada Operator Pemetikan Teh Dan Operator Produksi Teh Hijau Di PTMitra Kerinci
Email: megamutia07@gmail.com
Abstract
PT . Mitra Kerinci is agro-industry that have tea plantation and some factory facilities consist
of tea processes, green tea processes and black tea processes. PT Mitra Kerinci become the
largest green tea producer in Southeast Asia. The Company continually make improvements
in every line of the company to produce high quality products. Workers are an important
element of the company as well as a critical corporate asset. The company always keeping
workers comfortable and maximal doing his job, for the activities associated with the
production of green tea such as picking tea and green tea production process and should be
evaluated and developed to be improved towards better way. This study aimed to measure
the workload physiological and psychological workload on the operator plucking tea and
green tea production operators and provide recommendations based on the results obtained
to improve the work system at the plucking tea and green tea production PT Mitra Kerinci.
Measurement of physiological workload done by calculating calorie requirements, CVL
percentage and consumption of each carrier by measuring the pulse and temperature
measurement operator workload while the psychological conducted using the NASA-TLX.
Keywords: Physiological, psychological, workload, NASA - TLX
Abstrak
PT Mitra Kerinci adalah perusahaan agroindustri yang mengelola perkebunan teh dan dua
pabrik teh, yaitu pabrik teh hijau dan pabrik teh hitam. PT Mitra Kerinci menjadi perusahaan
penghasil teh hijau terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan senantiasa melakukan perbaikan
disetiap lini perusahaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Pekerja adalah
elemen penting perusahaan sekaligus menjadi aset penting perusahaan. Perusahaan selalu
menjaga kenyamanan pekerja sehingga maksimal melakukan tugasnya. Kegiatan yang
berhubungan dengan produksi teh hijau seperti pemetikan teh dan proses produksi teh hijau
harus dievaluasi dan dikembangkan kearah yang lebih baik. Setiap pekerjaan yang ada di PT
Mitra Kerinci memiliki tingkat beban kerja yang berbeda-beda baik beban kerja fisik maupun
mental. Banyak ditemui beban kerja yang tidak sesuai dengan kapasitas pekerja, hal ini
disebabkan tingginya permintaan teh pada perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengukur beban kerja fisiologis dan beban kerja psikologis pada operator pemetikan teh dan
operator produksi teh hijau serta memberikan rekomendasi berdasarkan hasil yang didapat
untuk memperbaiki sistem kerja di bagian pemetikan teh dan produksi teh hijau PT Mitra
Kerinci. Pengukuran beban kerja fisiologis dilakukan dengan menghitung kebutuhan kalori,
persentase CVL dan konsumsi masing-masing operator dengan melakukan pengukuran
denyut nadi dan suhu operator sedangkan pengukuran beban kerja psikologis dilakukan
dengan metode NASA-TLX.
Kata kunci: Beban kerja, fisiologis, psikologis, NASA-TLX
sebagai akibat adanya reaksi dari beban berbeda dengan orang lain karena
kerja eksternal. Reaksi tersebut dikenal perbedaan dukungan fisik dan mental,
dengan strain. Secara ringkas faktor perbedaan latihan, dan perbedaan
internal meliputi. pekerjaan. Menurut Grandjean beban mental
a. Faktor somatis, yaitu jenis kelamin, dalam pekerjaan menyangkut beberapa hal,
umur, ukuran tubuh, kondisi yaitu [3]:
kesehatan, status gizi. 1. Keharusan untuk menjaga tingkat
b. Faktor psikis, yaitu motivasi, persepsi, kewaspadaan yang tinggi selama periode
kepercayaan, keinginan, kepuasaan, tertentu.
dan lain-lain. 2. Kebutuhan untuk mengambil keputusan
3. Kejadian menurunnya konsentrasi akibat
2.3 Jenis Beban Kerja kemonotonan.
4. Kurangnya kontak dengan manusia lain.
Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah
pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan
Metode penentuan beban kerja
otot atau pemikiran, adalah merupakan
psikologis/mental dapat dibedakan sebagai
beban bagi pelakunya. Beban ini dapat
berikut:
berupa beban fisik, beban mental, ataupun
1. Secara Teoritis
beban sosial sesuai dengan jenis pekerjaan
Secara teoritis metode penentuan beban
si pelaku. Masing–masing orang memiliki
kerja psikologis/mental dapat dibedakan
kemampuan yang berbeda dalam
sebagai berikut [5]:
hubungannya dengan beban kerja. Ada
a. Pendekatan ergonomi-biomekanik
orang yang lebih cocok untuk menanggung
Pendekatan ini mencakup pengukuran
beban fisik, tetapi ada orang lain akan lebih
proses persepsi, neuromotorik, dan
cocok melakukan pekerjaan yang lebih
biomekanik serta level
banyak pada beban mental atau sosial.
kelelahan/kejenuhan pekerja.
b. Pendekatan psikologis
2.3.1 Beban Kerja Mental/ Psikologis
Pengukuran pendekatan psikologis
Kerja mental adalah kondisi kerja dimana menggunakan atribut-atribut seperti
informasi yang masih harus diproses di keterampilan, dan batas marginal
dalam otak. Kerja mental meliputi kerja otak kelelahan.
dalam pengertian sempit dan pemrosesan 2. Secara Teknis
informasi [3]. Kerja otak dalam pengertian Secara teoritis metode penentuan beban
sempit adalah proses berfikir yang kerja psikologis/mental dapat dibedakan
memerlukan kreatifitas, misalnya membuat sebagai berikut [4]:
mesin, membuat rencana produksi, a. Pengukuran beban kerja mental
mempelajari file dan menulis laporan. Beban secara objektif (Objective Workload
kerja mental yaitu selisih antara tuntutan Measurement).
beban kerja dari suatu tugas dengan Pengukuran secara objektif adalah
kapasitas maksimum beban mental suatu pengukuran beban kerja di
seseorang dalam kondisi termotivasi. Aspek mana sumber data yang diolah
psikologis dalam suatu pekerjaan berubah adalah data-data kuantitatif.
setiap saat. Faktor-faktor yang 1) Pengukuran denyut jantung
menyebabkan perubahan aspek psikologis Pengukuran ini digunakan untuk
dapat berasal dari dalam diri sendiri mengukur beban kerja dinamis
(internal) atau dari luar diri sendiri seperti seseorang sebagai manifestasi
pekerjaan dan lingkungan (eksternal). Baik gerakan otot. Metode ini biasanya
faktor internal maupun eksternal sulit dilihat dikombinasikan dengan
dari kasat mata sehingga dalam pengamatan perekaman gambar video, untuk
hanya dilihat dari hasil pekerjaan atau faktor kegiatan motion study.
yang dapat diukursecara obyektif ataupun 2) Pengukuran cairan dalam tubuh
dari tingkah laku dan penuturan pekerja Pengukuran ini digunakan untuk
yang dapat diidentifikasi [4]. mengetahui kadar asam laktat
Seiring dengan berjalannya waktu, dan beberapa indikasi lainnya
kemampuan seseorang dapat saja berubah yang bisa menunjukkan kondisi
sebagai akibat dari praktek terhadap dari beban kerja seseorang yang
pekerjaan (kemampuan meningkat), melakukan suatu aktivitas.
kelelahan yang ditimbulkan (kemampuan
menurun), dan kebosanan terhadap 3) Pengukuran waktu kedipan mata
pekerjaan dan kondisi (kemampuan Durasi kedipan mata dapat
menurun). Kemampuan seseorang akan menunjukkan tingkat beban kerja
simulator (dalam penerbangan), simulasi mendayung dan lain–lain, yang ketiga beban
pengendalian supervisi atau untuk tugas- kerja adalah beban fisik maupun non fisik
tugas dalam eksperimental (memory task, yang ditanggung oleh pekerja untuk
chice operation time, critical instability menyelesaikan pekerjaanya. Penilaian beban
tracking, conpesatorty tracking, mental kerja fisik dapat dilakukan dengan dua
arithmatic, mental rotation, target metode yaitu secara objektif (penelitian
ocquisition, dan grammatical reasoning). secara langsung) dan metode tidak
Adapun tahapan dalam metode NASA-TLX langsung. Metode pengukuran langsung
tardiri dari dua tahap, yaitu [7]: yaitu dengan mengukur oksigen yang
1. Pemberian rating dikeluarkan (energy expenditure) melalui
2. Pembobotan asupan energi selama bekerja. Semakin
berat kerja semakin banyak energi yang
Pengolahan data dari tahap pemberian dikeluarkan. Meskipun metode dengan
peringkat (rating) ini, untuk memperoleh menggunakan asupan oksigen lebih akurat,
beban kerja (mean weighted workload) namun hanya mengukur secara singkat dan
adalah sebagai berikut [6]: peralatan yang diperlukan sangat mahal.
1. Menghitung banyaknya perbandingan Salah satu pendekatan untuk mengetahui
antara faktor yang berpasangan, berat ringannya beban kerja adalah dengan
kemudian menjumlahkan dari masing- menghitung nadi kerja, konsumsi energi,
masing indikator, sehingga diperoleh kapasitas ventilasi paru dan suhu inti tubuh.
banyaknya jumlah dari tiap-tiap faktor. Pada batas tertentu ventilasi paru, denyut
Dengan demikian, dihasilkan enam nilai jantung, dan suhu tubuh mempunyai
dari enam indikator. hubungan yang linier dengan konsumsi
2. Menghitung nilai untuk tiap-tiap faktor oksigen atau pekerjaan yang dilakukan [3].
dengan cara mengalikan rating dengan Penggunaan nadi kerja untuk menilai berat
bobot faktor untuk masing-masing ringannya beban kerja mempunyai beberapa
indikator. keuntungan, selain mudah, cepat, dan
3. Weighted workload (WWL) diperoleh murah juga tidak diperlukan peralatan yang
dengan cara menjumlahkan keenam nilai mahal serta hasilnya pun cukup akurat dan
faktor. tidak menganggu ataupun menyakiti orang
4. Menghitung rata-rata WWL dengan cara yang diperiksa [9].
membagi WWL dengan jumlah bobot Nurmianto mengemukakan bahwa denyut
total, yaitu 15. Setelah diperoleh rata- jantung adalah suatu alat estimasi laju
rata WWL maka beban kerja psikologis metabolisme yang baik, kecuali dalam
operator dapat dikategorikan berdasarkan keadaan emosi. Kategori berat ringannya
nilai rata-rata WWL tersebut. beban kerja didasarkan pada metabolisme
respirasi, suhu tubuh, dan denyut jantung
2.3.2 Beban Kerja Fisiologis [10].
Berat ringannya beban kerja yang
Secara umum yang berhubungan dengan
diterima oleh seorang tenaga kerja dapat
beban kerja dan kapasitas kerja dipengaruhi
digunakan untuk menentukan berapa lama
oleh berbagai faktor yang sangat kompleks,
seorang tenaga kerja dapat melakukan
baik faktor eksternal dan internal. Setiap
aktivitas kerjanya sesuai dengan
pekerjaan merupakan beban bagi yang
kemampuan atau kapasitas kerja yang
bersangkutan. Beban tersebut dapat berupa
bersangkutan. Di mana semakin berat beban
beban fisik maupun mental Penilaian beban
kerja, maka akan semakin pendek waktu
kerja fisik dapat dilakukan dengan dua
seseorang untuk bekerja tanpa kelelahan
metode yaitu secara objektif (penelitian
dan gangguan fisiologis yang berarti atau
secara langsung) dan metode tidak langsung
sebaliknya. Sebaliknya, bila beban kerja
[1].
yang diberikan terlalu ringan maka akan
Seorang tenaga kerja mempunyai
menimbulkan kebosanan pada seseorang
kemampuan berbeda dalam hubungannya
atau operator.
dengan beban kerja [8]. Ada beberapa
Kebutuhan utama dalam pergerakkan
macam definisi beban kerja, yang pertama
otot adalah kebutuhan akan oksigen yang
beban kerja adalah suatu kegiatan yang
dibawa oleh darh ke otot untuk pembakaran
dilakukan oleh tubuh manusia dan berat
zat dalam menghasilkan energi. Sehingga
ringannya beban kerja sangat
jumlah oksigen yang dipergunakan oleh
mempengaruhi konsumsi, yang kedua beban
tubuh merupakan salah satu indikator
kerja adalah beban yang diterima pekerja
pembebanan selama bekerja. Dengan
untuk menyelesaikan pekerjaannya seperti
demikian setiap aktivitas pekerjaan
mengangkat, mencangkul, berlari, memikul,
memerlukan energi yang dihasilkan dari Denyut nadi untuk mengestimasi index
proses pembakaran. beban kerja terdiri dari beberapa jenis,yaitu
Berdasarkan hal tersebut maka [10]:
kebutuhan kalori dapat digunakan sebagai 1. Denyut jantung pada saat istirahat
indikator untuk menentukan besar ringannya (resting pulse) adalah rata-rata denyut
beban kerja [1]. jantung sebelum suatu pekerjaan
1. Beban kerja ringan: 100-200 Kilo kalori/ dimulai.
jam 2. Denyut jantung selama bekerja (working
2. Beban kerja sedang: > 200-350 Kilo pulse) adalah rata-rata denyut jantung
kalori/ jam pada saat seseorang bekerja.
3. Beban kerja berat: > 350-500 Kilo kalori/ 3. Denyut jantung untuk bekerja (work
jam pulse) adalah selisish antara senyut
jantung selama bekerja dan selama
Kebutuhan kalori seorang pekerja selama istirahat.
24 jam ditentukan oleh tiga hal [3]: 4. Denyut jantung selama istirahat total
1. Kebutuhan kalori untuk metabolisme (recovery cost or recovery cost) adalah
basal, dipengaruhi oleh jenis kelamin dan jumlah aljabar denyut jantung dan
usia. berhentinya denyut pada
2. Kebutuhan kalori untuk kerja, kebutuhan suatunpekerjaan selesai dikerjakannya
kalori sangat ditentukan dengan jenis sampai dengan denyut berada pada
aktivitasnya, berat atau ringan. kondisi istirahatnya.
3. Kebutuhan kalori untuk aktivitas lain-lain 5. Denyut kerja total (Total work pulse or
di luar jam kerja. cardiac cost) adalah jumlah denyut
jantung dari mulainya suatu pekerjaan
Pengukuran denyut jantung dapat samapi dengan denyut berada pada
dilakukan dengan berbagai cara yaitu [2]: kondisi istirahatnya (resting level).
1. Merasakan denyut jantung yang ada pada
arteri radial pada pergelangan tangan. Lebih lanjut untuk menentukan klasifikasi
2. Mendengarkan denyut jantung dengan beban kerja berdasakan peningkatan denyut
stethoscope. nadi kerja yang dibandingkan dengan denyut
3. Menggunakan ECG (Electrocardiograph), nadi maskimum karena beban
yaitu mengukur signal elektrik yang kardiovaskuler (cardiovasiculair = % CVL)
diukur dari otot jantung pada permukaan yang dihitung berdasarkan rumus di bawah
kulit dada. ini [2]:
100 (denyut nadi kerja - Denyut nadi istirahat) (2)
% CVL
Salah satu yang dapat digunakan untuk Denyut nadi maksimum - Denyut nadi istirahat
menghitung denyut jantung adalah telemetri
dengan menggunakan rangsangan Di mana denyut nadi maskimum adalah
Electroardio Graph (ECG). Apabila peralatan (220-umur) untuk laki-laki dan (200-umur)
tersebut tidak tersedia dapat memakai untuk wanita. Dari perhitungan % CVL
stopwatch dengan metode 10 denyut. kemudian akan dibandingkan dengan
Dengan metode tersebut dapat dihitung klasifikasi yang telah ditetapkan sebagai
denyut nadi kerja sebagai berikut [2]: berikut :
denyut 10 denyut (1) 1. < 30% = Tidak terjadi kelelahan
Denyut Nadi x60
menit waktu perhitunga n 2. 30-<60% = Diperlukan perbaikan
3. 60-<80 = Kerja dalam waktu singkat
Selain metode denyut jantung tersebut, 4. 80-<100% = Diperlukan tindakan
dapat juga dilakuakan penghitungan denyut segera
nadi dengan menggunakan metode 15 atau 5. >100% = Tidak diperbolehkan
30 detik. Penggunaan nadi kerja untuk beraktivitas
menilai berat ringanya beban kerja memiliki
beberapa keuntungam. Selain mudah, cepat, Laju pemulihan denyut nadi dipengaruhi
dan murah juga tidak memerlukan peralatan oleh nilai absolute denyut nadi pada
yang mahal, tidak menggangu aktivitas ketergantungguan pekerjaan (the
pekerja yang dilakukan pengukuran. interruption of work), tingkat kebugaran
Kepekaan denyut nadi akan segera berubah (individual fitness), dan pemaparan panas
dengan perubahan pembebanan, baik yang lingkungan. Jika nadi pemulihan tidak segera
berasal dari pembebanan mekanik, fisika, tercapai maka diperluakan redesain
maupun kimiawi. pekerjaan untuk mengurangi tekanan fisik.
Redesain tersebut dapat berupa variabel
tunggal maupun keseluruhan dari variabel
bebas (tasks, organisasai kerja, dan Data yang dibutuhkan dalam pengukuran
lingkungan kerja) yang menyebabkan beban beban kerja fisiologis adalah:
tugas tambahan [1]. 1. Waktu 10 denyut nadi istirahat dan waktu
10 denyut nadi kerja diukur pada
operator dengan menggunakan
3. METODOLOGI PENELITIAN stopwatch.
2. Suhu tubuh awal dan akhir operator
Metodologi penelitian menjelaskan
diukur dengan menggunakan
langkah-langkah yang dilakukan mulai dari
termometer.
awal penelitian pada Kerja Praktek di PT
Mitra Kerinci hingga memperoleh hasil yang
Data ini dikumpulkan dari enam orang
diinginkan. Metodologi penelitian Kerja
operator pada kegiatan pemetikan teh, yaitu
Praktek ini dapat dilihat pada Gambar 1.
masing-masing dua orang pada pemetikan
teh dengan mesin, pemetikan teh dengan
3.1 Pengamatan Pendahuluan
gunting dan pemetika teh dengan tangan.
Pengamatan pendahuluan pada Kerja Pengambilan data operator pemetikan teh
Praktek di PT Mitra Kerinci ini dilakukan dilakukan di Afdeling A. Karena daerah ini
dengan melihat kondisi yang ada pada lini mudah di jangkau dan keadaan permukaan
pemetikan teh dan proses produksi teh hijau tanahnya bervariasi. Serta enam orang
yang ada di PT Mitra Kerinci. Pengamatan operator pada kegiatan produksi teh hijau,
dilakukan dengan melakukan kunjungan yaitu masing-masing satu orang operator
langsung di perkebunan teh PT Mitra Kerinci Rotary Panner, OTR, ECP, Boll Tea, sortasi
yang dibimbing oleh Kepala Tanaman dan dan pengepakan.
kunjungan langsung pada pabrik teh
PT Mitra Kerinci. Berdasarkan pengamatan 3.3 Pengolahan Data
dan perbincangan dengan para pekerja dan
Setelah pengumpulan data dilakukan,
para pimpinan PT Mitra Kerinci diperoleh
selanjutnya dilakukan pengolahan data
suatu masalah pada pekerjaan pemetikan
untuk menentukan nilai beban kerja
teh dan proses produksi teh hijau, yaitu
psikologis dan nilai beban kerja fisiologis
banyak terdapat beban kerja yang belum
untuk setiap operator. Nilai beban kerja
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
mental masing -masing operator diperoleh
oleh pekerja. Pimpinan PT Mitra Kerinci
dengan mengalikan rating indikator dengan
untuk melakukan pengukuran beban kerja
jumlah indikator pada perbandingan
fisiologis dan psikologis pada operator.
berpasangan. Sedangkan nilai beban kerja
Dimana hasil yang didapatkan dari penelitian
fisiologis pada masing-masing operator
ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai
didapatkan dengan mencari kebutuhan
landasan dalam pengambilan keputusan
kalori, %CVL dan konsumsi energi untuk
seperti pengaturan pembagian kerja dan
masing-masing operator.
pengupahan kerja.
3.4 Analisis
3.2 Pengumpulan Data
Analisis pada penelitian ini dilakukan
Pengumpulan data mencakup semua
dengan menginterpretasikan hasil
data yang dikumpulkan pada penelitian.
pengolahan data. Analisis terdiri dari analisis
Data yang dibutuhkan dalam penentuan nilai
pengukuran beban kerja fisiologis dan
beban kerja psikologis dengan menggunakan
psikologis. Hasil pengolahan data
metode NASA-TLXsebagai berikut:
dibandingkan dengan kondisi nyata yang
1. Rating indikator beban kerja psikologis
ada proses pemetikan teh dan proses
diperoleh dari kuesioner NASA – TLX
produksi teh hijau PT Mitra Kerinci, serta
yang diisi oleh operator.
membandingkan dengan teori yang ada.
2. Perbandingan berpasangan indikator
Dengan demikian diketahui bagaimana
beban kerja psikologis diperoleh dari
kondisi beban kerja psikologis dan fisiologis
kuesioner NASA – TLX yang diisi oleh
yang dialami oleh operator.
operator.
Mulai
Pengolahan Data
1. Perhitungan beban kerja psikologis dengan perhitungan WWL pada operator
pemetikan teh dan operator produksi teh hijau
2. Perhitungan beban kerja fisiologis dengan perhitungan
konsumsi energi, dan %CVL. pada operator pemetikan teh dan operator
produksi teh hijau
Analisis
Penutup :
Berisikan
Kesimpulan dan
saran
Selesai