You are on page 1of 4

Nama : Muhammad Rayhan

NIM : 073001600040

Tugas Resensi Film Dokumenter Skandal Bre-X

I. Pendahuluan
Dalam dunia usaha bisnis pertambangan, setiap langkah kecil mapun besar yang
diambil oleh perusahaan – perusahaan pertambangan sangat berpengaruh untuk
masa depan perusahaan tersebut dalam tujuan memperoleh keuntungan dengan
cara mengeksploitasi bumi nan indah ini. Maka dari itu, pimpinan – pimpinan
perusahaan yang ditugaskan untuk mengambil setiap langkah tersebut bisa menjadi
algojo untuk kematian perusahaan yang dipimpinnya atau justru menjadi malaikat
pembawa keuntungan besar. Ternyata, dalam hal bisnis tidak hanya perusahaan
yang dipertaruhkan nasibnya, melainkan karyawan – karyawan, konsumen,
distributor, dan juga pemegang saham.
Disebutkan pimpinan – pimpinan perusahaan dapat menjadi algojo atau
malaikat. Tapi ternyata belakangan ini, ada satu makhluk yang belum disebutkan
selain diatas yaitu parasit. Sama seperti yang kita tahu, parasit adalah makhluk
penganut parasitisme yang intinya adalah merugikan. Dalam hal ini, bukan hanya
merugikan perusahaan, tapi semua pelaku aktifitas perusahaanya. Parasit dalam
perusahaan tidak akan bisa dipandang dengan mata telanjang, mereka terus
berevolusi dan berkamuflase dengan segala cara agar menyembunyikan identitas
asli mereka sebagai parasit. Seperti halnya koruptor sebagai parasit dalam negara,
tetapi parasit dalam perusahaan sangat lihai dengan ilmunya untuk menutupi
identitas mereka.
Maka dari itu, ilmu yang jatuh ketangan yang salah akan berdampak kerugian.
Sangat disayangkan ketika ilmu atau kepintaran yang dimiliki tidak diimbangi oleh
attitude atau sikap perilaku yang baik. Parasit – parasit ini jika diteliti lebih buruk
daripada algojo. Hal itu dibuktikan dalam skandal perusahaan pertambangan yang
bernama Bre-X.
Dalam dunia pertambangan, ternyata peran penting tidak hanya dimiliki oleh
pimpinan, tetapi juga dari geologis – geologis yang ditugaskan untuk mengeksplor
atau mencari barang – barang berharga di bumi ini. Apa jadinya jika pimpinan dan
geologis – geologisnya bersekongkol menjadi parasit – parasit kuat yang merugikan
masyarakat.
II. Tujuan
Resensi ini bertujuan untuk menguak skandal Bre-X dan diharapkan dapat
menjadi suatu pelajaran penting untuk masa depan pertambangan yang bersih dan
lebih baik.

III. Latar Belakang


Diketahui dalam dunia bisnis pertambangan, data – data lapangan sangat
diperlukan. Data – data harus sesuai fakta yang berada di lapangan. Geologis yang
berperan untuk kegiatan eksplorasi sangat penting dalam mencari data – data
tersebut. Melalui beberapa hasil sampel di lapangan, geolog dapat membuat
kesimpulan bahwa daerah yang diteliti layak di-eksploitasi atau tidak. Dalam hal ini,
geolog harus cermat dan teliti, karena jika terjadi kesalahan, perusahaan dan orang
– orang yang terlibat hanya akan mendapat kerugian.

IV. Cerita Film Dokumenter


Pada tanggal 13 Desember 1993, seorang prospektor dan ahli geolog memasuki
hutan belantara yang terletak di Busang, Kalimantan, Indonesia. Prospektor dan juga
ahli dibidang eksplorasi pertambangan yang bernama Michael de Guzman
mengklaim kepada perusahaan pertambangan kecil bernama Bre-X bahwa terdapat
cadangan emas melimpah di dalam hutan yang ia teliti. Pada kenyataannya, tanah
tersebut tidak memiliki cadangan sama sekali. Prospektor tersebut menggunakan
cara yang paling menggelikan dalam dunia pertambangan dan hanya baru sekali
terjadi. Michael de Guzman melakukan pemalsuan data eksplorasi. Sebagai kepala
bagian eksplorasi dan telah mendapat kepercayaan oleh petinggi – petinggi
perusahaan, Michael de Guzman melancarkan aksinya dengan mulus. Dengan
kelicikannya, ia menggerus cincin emas yang ia miliki, lalu hasil gerusan tersebut
akan dicampur dengan tanah hasil pemboran. Alhasil, tanah tersebut akan dianggap
mengandung emas.
Aksi Michael de Guzman mengundang perhatian para investor untuk menanam
modal pada perusahaan Bre-X. Dengan modal yang dimiliki, Michael de Guzman
melanjutkan aksi kejinya dengan memalsukan banyak data pemboran dengan
menggali lebih banyak dan memasukkan emas gerusan ke hasil sampel. Sekarang,
bukan cincin yang ia gerus, melainkan dengan modal saham tersebut, ia membeli
emas dari perusahaan lain dan menggerusnya. Aksinya tersebut membuat hasil
sampel bertabur dengan emas dan diteliti bahwa hasil sampel yang telah dipalsukan
menjelaskan bahwa tanah di hutan borneo tersebut mempunyai kekayaan emas
berlimpah dan terbesar di dunia, padahal sebenernya tidak ada emas.
Para investor dari yang kecil hingga besar, ikut berpatisipasi menanam modal
yang terlihat menggiurkan tersebut sehingga selembar saham yang dimiliki oleh Bre-
X meroket hingga 200 kali lipat.
Selanjutnya, setelah 1 tahun lebih berjalan dengan pemalsuan data – data
sampel. Michael de Guzman dan petinggi – petinggi perusahaan menjual sebagian
besar persen dari saham yang mereka miliki dan meraup keuntungan pribadi senilai
satu juta dollar AS. Michael de Guzman melanjutkan aksinya hingga akhirnya terkuak
kecurangan yang ia lakukan. Cerita singkatnya, Pemerintah Indonesia pada saat itu
membuat pernyataan bahwa perusahaan selain Bre-X harus masuk dan ikut serta
dalam mengeksploitasi alam kekayaan di Busang. Freeport sebagai perusahaan
besar mendapat kepercayaan pemerintah Indonesia, untuk menjadi partner Bre-X.
Mau tidak mau, Bre-X harus menyetujui perusahaan yang akan menjadi partnernya
itu.
Freeport dengan peralatan – peralatan canggih yang mereka miliki, terus
menggerus tanah untuk mencari barang berharga tersebut. Setelah sekian lama
mencari, tidak ditemukan satu gram emas pun. Freeport yang telah mengeluarkan
banyak biaya untuk melakukan pemboran geram kepada Bre-X, terutama Michael de
Guzman selaku kepala geolog Bre-X. Michael de Guzman yang sedang berada di luar
kota, dipanggil oleh Freeport untuk mengecek ke lokasi dan menjelaskan semua.
Michael de Guzman, yang dijemput oleh heli dari luar kota menuju ke Busang,
ternyata tidak pernah sampai ke Busang. Michael de Guzman dinyatakan hilang dari
heli tersebut karena ia tau bahwa kecurangannya akan ter-ekspos.
Dugaan paling kuat adalah Michael melompat dari heli dan terjun bebas ke
hutan di Kalimantan. Setalah melakukan pencarian jasad selama berminggu-minggu,
jasad Michael ditemukan dalam kondisi wajah hancur dan jari tangan sudah tidak
ada semua. Diduga Michael jatuh dan dimakan oleh binatang – binatang buas.
Kabar tersebut terdengar hingga investor yang melakukan investasi pada Bre-X,
dan menjual saham milik mereka. Mereka tahu bahwa tidak ada cadangan emas di
Busang dan ahli geology, Michael de Guzman telah bunuh diri karena
kecurangannya. Alhasil, saham bernilai ratusan dollar milik Bre-X, terperosot jauh
hingga menjadi tidak berharga sama sekali. Pada kejadian itu, banyak investor yang
stress karena telah menabung uangnya untuk saham tersebut dan bahkan ada yang
bunuh diri.
Ada teori yang lain mengatakan, bahwa kematian Michael adalah hoax belaka,
tidak mungkin dia telah melakukan kecurangan dan meraup keuntungan besar tetapi
akhirnya bunuh diri. Sempat dikabarkan bahwa istri ketiganya melaporkan bahwa de
Guzman kerap memberikan uang walaupun Michael telah diberitakan tewas. Yang
menjadi kejanggalannya lagi, istri ketiga tersebut mengaku bahwa suaminya masih
hidup dan masih berkomunikasi ditelepon, dan Michael berada di Brazil. Hingga saat
ini, kebenaran tentang kematian Michael masih menjadi misteri.

V. Kesimpulan
 Seseorang dengan ilmu yang ia miliki, jika tidak diimbangi dengan kejujuran,
akan menjadi ancaman yang serius.
 Sebagai generasi penurus, kasus tersebut dapat menjadi pelajaran dan dapat
memecahkan solusi tersebut dengan pengawasan yang ketat dan dengan
teknologi.

VI. Tindakan Perbaikan


 Mengedepankan kejujuran seseorang
 Meningkatkan tingkat pengawasan dan kewaspadaan
 Berkerjasama dengan teknologi agar mempermudah pekerjaan demi terciptanya
data yang bersih dan jelas.

You might also like