You are on page 1of 11

BAB II

PEMERIKSAAN
BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR
SNI 1969 : 2008

2.1 TEORI RINGKAS PENGUJIAN

Berat jenis agregat adalah rasio antara massa padat agregat dan massa air dengan

volume sama pada suhu yang sama. Berat jenis (Specific Gravity) agregat berbeda

satu sama lainnya, tergantung dari jenis batuan, susunan mineral, struktur

butiran, dan porositas batuannya. Berat jenis (Specific Gravity) agregat

mempunyai arti yang sangat penting terhadap sifat beton yang dibuatnya. Berat jenis

Absolut (Absolut Specific Gravity) adalah perbandingan antarasuatu masa yang

masip dengan berat air murni pada volume yang sama dan suhu tertentu.

Disini volume benda adalah volume masip tidak termasuk pori-pori didalamnya

(permeable dan impermeable).

Pada umumnya agregat mengandung pori-pori, sehingga bila ingin

mendefinisikan Berat Jenis (Specific Gravity) agregat harus dikaitkan dengan hal ini,

oleh karena itu berat jenis (Specific Gravity) agregat dikenal:

1. Berat Jenis Curah atau Kering (Bulk Specific Gravity) adalah perbandingan antara

berat agregat kering dan berat air suling yang isinyasama dengan isi agregat dalam

keadaan jenuh pada suhu 25oC

2. Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh (SSD Specific Gravity) adalah

perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air

suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25oC

Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan II. 39


3. Berat Jenis Semu (Apparent Specific Gravity) adalah perbandingan antara berat

agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat

dalam keadaan kering pada suhu 25oC.

4. Penyerapan air (Water Absorption), adalah perbandingan berat air

yangdapat diserap terhadap berat agregat kering, dinyatakan dalam persen.

2.2 PROSEDUR PENGUJIAN

2.2.1 MAKSUD :

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis (bulk ), berat jenis

kering – permukaan jenuh ( saturated surface dry = SSD ), berat jenis semu

(Apparent ) dari agregat kasar.

a. Berat jenis (bulk specific gravity ) ialah perbandingan antara berat agregat

kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam

keadaan jenuh pada suhu tertentu.

b. Berat jenis kering – permukaan jenuh ( SSD ) yaitu perbandingan antara berat

agregat kering – permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama

dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.

c. Berat jenis semu ( apparent specific gravity ) ialah perbandingan antara berat

agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam

keadaan kering pada suhu tertentu.

d. Penyerapan ialah persentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat

agregat kering.

2.2.2 PERALATAN :

a. Keranjang kawat ukuran 3,35 mm atau 2,36 mm ( no. 6 atau no. 8 ) dengan

kapasitas kira – kira 5 kg.

Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan II. 40


b. Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk pemeriksaan.

Tempat ini harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan air selalu tetap.

c. Timbangan dengan kapasitas 5 kg dan ketelitian 0,1% dari berat contoh yang

ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung keranjang.

d. Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi samapi( 110 ±

5 )⁰C

e. Alat pemisah contoh

f. Saringan no.4

2.2.3 BENDA UJI :

Benda uji adalah agregat yang tertahan saringan No. 4 diperoleh dari alat pemisah

contoh atau cara perempat, sebanyak kira – kira 5 kg.

2.2.4 CARA MELAKUKAN :

a. Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan – bahan lain yang

melekat pada permukaan.

b. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu 105⁰C sampai berat tetap.

c. Dinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1-3 jam, kemudian timbang

dengan ketelitian 0,5 gram ( Bk ).

d. Rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 ± 4 Jam.

e. Keluarkan benda uji dari air, lap dengan kain penyerap sampai selaput air

pada permukaan hilang (SSD ), untuk butiran yang besar pengeringan harus

satu persatu.

f. Timbang benda uji kering-permukaan jenuh (Bj).

Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan II. 41


g. Letakkan benda uji didalam keranjang, goncangkan batunya untuk

mengeluarkan udara yang tersekap dan tentukan beratnya didalam air ( Ba ).

Ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan kepada suhu standar ( 25⁰C ).

2.2.5 PERHITUNGAN :
Bk
a. Berat jenis ( bulk Specific gravity ) =
Bj - Ba

Bj
b. Berat jenis kering – permukaan jenuh =
Bj - Ba

Bk
c. Berat jenis semu ( apparent Specific gravity) =
Bk - Ba

Bj - Bk
d. Penyerapan = X 100%
Bk

Bk = Berat benda uji kering oven, (gram )

Bj = Berat benda uji kering – permukaan jenuh, ( gram )

Ba = Bera benda uji kering – permukaan jenuh didalam air, ( gram)

2.2.6 PELAPORAN

Hasil dilaporkan dalam bilangan desimal sampai dua angka dibelakang koma.

Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan II. 42


2.3 ALUR BAGAN PENGUJIAN

Mulai

Menyiapkan Bahan dan Peralatan

Agregat dicuci Kemudian dikeringkan


dalan Oven

Setelah Kering dan didinginkan Agregat ditimbang


Kemudian direndam Selama 24 Jam

Agregat dilap Sampai Selaput Air pada


Permukaan Hilang (Kondisi SSD Kering
Permukaan – Jenuh) Kemudian ditimbang

Masukkan Agregat kedalam Keranjang dan


ditimbang dalam Air

Pengolahan Data

Selesai

Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan II. 43


Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan II. 44
Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan II. 45
Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan II. 46
Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan II. 47
Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan II. 48
Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan II. 49

You might also like