You are on page 1of 6

.

(Keluarga Berencana karya basuki Abdullah)


Gaya : Realisme Natural
Jenis :

Tema : Hubungan manusia dengan alam sekitar

Asal daerah : Indonesia

Teknik : Cat minyak diatas kanvas

(Badai Karya Raden Saleh )


Gaya : Romantisme

Jenis :

Tema :

Asal daerah :

Teknik :
3.

Judul Lukisan : “Perburuan Rusa”

Pelukis : Raden Saleh Syarif Bustaman

Aliran Lukisan : Romantisme dan Naturalis

Jenis :

Tema :

Aasal daerah :

Teknik :

Raden Saleh Syarif Bustaman (1807), pelopor seni lukis modern di Indonesia
yang berhasil menguasai gaya romantis yang lazim di Barat pada abad ke-19.
Corak lukisannya beraliran Romantis dan Naturalis. Aliran Romantisnya
menampilkan karya-karya yang berceritera dahsyat, penuh kegetiran seperti
tentang perkelahian dengan binatang buas. Sedangkan gaya naturalisnya sangat
jelas nampak dalam melukis potret. Salah satu karyanya yang beraliran romantis,
bertema “Perburuan Rusa”, pada tahun 1846 dengan media cat minyak dan
kanvas.
4.

SUDJANA KERTON (1922 - 1994)


Judul Lukisan : Senja

Pelukis : SUDJANA KERTON

Aliran Lukisan :

Jenis :

Tema :

Aasal daerah :

Teknik :

Dalam lukisan berjudul “Senja”, 1987, Sudjana Kerton menghadirkan dunia rakyat bawah dalam
suatu momen yang unik, yaitu penggembala itik di waktu senja. Dunia itu menjadi unik, karena
pelukisnya mempunyai sudut pandangan yang lain, baik secara visual maupun dalam empati
jiwanya. Kerton selalu membuat gerak tubuh rakyat jelata dalam deformasi yang mengekspresikan
beban hidup, namun sekaligus mengandung kelucuan. Dilatarbelakangi terbenamnya matahari
senja dan itik-itik yang berkelompok dalam formasi diagonal, karya ini mengembangkan suasana
puitis sekaligus tertekan.
Lukisan ini menunjukkan pencapaian periode terakhirnya, setelah ia pulang ke Indonesia dan
bermukim di Bandung. Periode sebelumnya adalah ungkapan-ungkapan yang lebih dekat dengan
tren seni lukis barat ketika ia bermukim di Eropa dan Amerika. Dalam periode terakhir itu Kerton
lebih banyak mengungkapkan realitas kehidupan rakyat. Dari berbagai objek dan tema yang
diangkat, ia seperti tidak habis-habisnya menimba semangat kemanusiaan para tukang becak,
buruh, petani, pelacur dam lapisan masyarakat sejenisnya. Namun demikian, bukan hanya
kemurungan yang diungkapkan dalam karya-karyanya itu, tetapi juga terangkat nilai-nilai humor
dan keunikan hidup. Hal itu bisa dilihat dari gestur-gestur tubuh, deformasi, goresan, dan warna-
warna yang kuat, serta mengekspresikan kedalaman.
Cara pengekspresian yang demikian sebenarnya telah dilakukan sebelumnya yaitu sewaktu tinggal
di Amerika. Mulai saat itu berkembang pandangan hidupnya tentang perasaan empati terhadap
manusia yang didasari tentang kejujuran dalam menangkap kehidupan. Mengikuti kecenderungan
abstrak ekspresionisme yang berkembang pada masa itu, Kerton mencari cara pengungkapan
bentuk secara individual yang khas. Ia tidak mencari anatomi bentuk manusia itu, tetapi berusaha
mengungkapkan psikologi kehidupan yang dijalaninya. Psikologi masyarakat jelata dan marjinal ,
akhirnya paling banyak menyentub dan mudah menggerakkan impulse estetik Sudjana Kerton.
Karyanya yang berjudul “Senja” ini, merupakan salah satu ungkapan psikologi tentang kejujuran
dalam menangkap kehidupan tersebut.
Senja / The Dusk (1987)
Cat minyak di atas kanvas / Oil on canvas, 125 x 148 cm, Inv. 201/SL/A

5.

Judul Lukisan : Perahu Senja (perahu disore hari)


Pelukis : feri raharjo

Aliran Lukisan : Realisme dengan Ekspresionisme

Jenis :

Tema :

Aasal daerah :

Teknik :
Judul :
Pelukis :Feri Raharjo
Aliran atau corak yang dibentuk dari lukisan di atasmerupakan suatu kombinasi antara
aliran realisme dengan ekspresionisme yaitu penggambaranya sesuai dengan
kenyataan hidup dan penggambaranya sesuai dengan keadaan jiwa perupanya yang
spontan pada saat melihat objek.

Pelukis terinspirasi dari suatu objek dimana objek tersebut dapat menghadirkan suatu
ketenangan bagi si penikmat yang melihatnya (pengambilanya sewktu disore hari).
Dalam penyelesaianya tidak memerlukan beberapa lama tapi tergantung tingkat
kesulitan yang dapat mempengaruhi lukisan itu, dan lukisan itu dapat diselesaikan
dalam kurun waktu 1 sampai 2 minggu.

Gradasi warna diambil dari titik fokusnya terlebihdahulu, jadi warna sebelumnya tidak
sekstrim seprti itu tapi hasilnya menjadi bagus, cara pengerjaanya lebih slow (cara
pengerjaanya sepelan mungkin agar dapat menghasilkan karya yang bagus seperti
lukisan di atas.

Ciri khas dari lukisan itu yang membedakan dari lukisan yang lainya yaitu lebih fokus
dilukisan panen dan pasar dari pengambilan temanya dari tempo dulu yang dikerjakan
secara tradisional.

Pesan moral yang ingin disampaikan bagi para penikmat yang melihatnya bahwa
pelukis menciptakan suatu karya seni untuk memberikan si penikmat ketenangan jiwa
dari segi itu pelukis mengambil bagaimana caranya si penikmat bisa merasakan
kedamaian. Misalnya saat pulang dari kerja banyak masalah ketika kita melihat lukisan
itu, kita merasa lebih baik dan merasakan ketenangan. Jadi pelukis membuat suatu
karya seni yang dapat dinikmati oleh semua orang

You might also like