Professional Documents
Culture Documents
ANALISA SITUASI
1.1 KEADAAN UMUM
Secara geografis Kabupaten Kepulauan Selayar terletak antara 5”42’ - 7o35’ Lintang Selatan dan 120o15’
- 122o15’ Bujur Timur yang berbatasan dengan kabupaten Bulukumba di sebelah Utara, Laut Flores sebelah
Timur, Laut Flores dan Selat Makassar sebelah Barat dan Propinsi Nusa Tenggara Timur dan luas Wilayah
Kabupaten Kepulauan Selayar tercatat 1.357.03 km2 persegi dan luas wilayah lautan adalah 9.146,66 km2,
secara administrasi Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Selayar terbagi menjadi 11 Kecamatan dan 88
Desa.
Berdasarkan PP. No. 59 Tahun 2008 perubahan nama tentang perubahan nama Kabupaten Selayar
Menjadi Kabupaten Kepulauan Selayar adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan,
Indonesia dan Ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar adalah Kota Benteng. Kabupaten ini memiliki luas
sebesar 10.503,69 km² (wilayah daratan dan lautan) dan berpenduduk sebanyak 123.283 jiwa. Kabupaten
Kepulauan Selayar wilayah kecamatan pada area daratan terdiri dari 6 kecamatan yang meliputi Benteng,
Bontoharu, Bontomanai, Buki, Bontomatene, dan Bontosikuyu serta wilayah kepulauan yang meliputi 5
kecamatan yaitu Pasimasunggu, Pasimasunggu Timur, Takabonerate, Pasimarannu, dan Pasilambena.
Kabupaten Kepulauan Selayar terletaknya di ujung selatan Pulau Sulawesi dan memanjang dari Utara ke
Selatan dan satu-satunya Kabupaten di Sulawesi Selatan yang seluruh wilayahnya terpisah dari daratan
Sulawesi dan terdiri dari gugusan beberapa pulau sehingga membentuk suatu wilayah kepulauan.
Gugusan pulau di Kabupaten Kepulauan Selayar secara keseluruhan berjumlah 130 buah, 7 di antaranya
kadang tidak terlihat (tenggelam) pada saat air pasang. Luas wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar meliputi
1.357,03 km² wilayah daratan (12,91%) dan 9.146,66 km² wilayah lautan (87,09%).
Secara astronomis, Kabupaten Kepulauan Selayar berada pada koordinat (letak astronomi) 5°42' - 7°35'
Lintang Selatan dan 120°15' - 122°30' bujur timur.
1.1.1 GEOGRAFIS
a.) Keadaaan Geografi, Topografi, dan Iklim wilayah Penempatan
Kecamatan Pasimasunggu Timur merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Kepulauan
Selayar, Sulawesi Selatan Indonesia. Pasimasunggu Timur berjarak sekitar 70 mil dari kota Benteng
dengan jarak tempuh perjalanan laut ± 10 s/d 12 jam.
Tabel 1.1
Luas Wilayah, Jumlah Desa, Dusun/Lingkungan
No Kecamatan Luas (Km²) Desa Dusun
1
Gambar 1.1
Peta Topografi Kabupaten Selayar
Dipandang dari sudut topografinya selayar merupakan daerah kepulauan dengan iklim tropis
dengan curah hujan yang cukup tinggi bahkan di bulan terkering dengan suhu rata-rata 26,9ºC.
Puskesmas Ujung Jampea terletak di Desa Bontobulaeng Kecamatan Pasimasunggu Timur terdiri
dengan luas sekitar . Luas wilayah 47.74 km2 dan terdiri dari 6 desa dan 20 dusun dengan rincian
sebagai berikut :
1.1.2 DEMOGRAFI
Tabel 1.2
2
Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja PKM Ujung Jampea
Kecamatan Pasimasunggu Timur
Tahun 2017
Jiwa KK
Pada Tabel 1.2 menunjukkan bahwa jumlah penduduk tertinggi terdapat di desa
Bontobulaeng yaitu sebanyak 1784 jiwa dan jumlah penduduk terendah terdapat di desa
Bontobaru yaitu sebanyak 1088 Jiwa. Sedangkan untuk jumlah Kepala Keluarga tertinggi
terdapat di Di Desa Bontobulaeng yaitu sebanyak 510 KK, dan jumlah Kepala keluarga
terendah terdapat di desa Lembang Baji yaitu sebanyak 286 KK.
Tabel 1.3
Jumlah Penduduk Di Kecamatan Pasimasunggu Timur
Berdasarkan Jenis Kelamin
3
Pada Tabel 1.3 menunjukkan bahwa jumlah penduduk dengan jenis kelamin Laki-
laki tertinggi terdapat di desa Bontobulaeng dengan jumlah 837 Jiwa, sedangkan untuk
jumlah penduduk dengan jenis kelamin perempuan tertinggi terdapat juga terdapat di
desa Bontobulaeng yaitu sebnayak 947 jiwa.
Tabel 1.4
Distribusi Penduduk Menurut Umur Di Kecamatan Pasimasunggu Timur
DESA
UMUR Bontobulaeng Bontobaru Bontojati Bontomalling Lembang Baji Ujung JMH
( Tahun ) L P L P L P L P L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
0 -1 10 8 17 24 11 16 13 17 16 9 12 10 173
2 -3 17 27 20 23 19 18 22 18 19 22 15 14 240
4 -5 25 39 35 12 21 26 26 24 19 29 14 13 275
6 -7 26 43 26 18 29 20 34 20 27 25 21 20 310
8 -9 29 44 22 31 27 22 37 29 20 24 23 34 345
10 - 11 52 46 27 29 29 28 42 31 29 20 23 31 384
12 - 13 39 47 18 16 20 30 35 29 27 26 29 28 338
14 - 15 35 48 19 15 16 25 29 29 25 11 34 26 312
16 - 17 42 30 6 14 18 26 31 19 13 11 20 28 257
18 - 19 22 28 11 13 19 24 18 20 16 14 24 17 227
20 - 21 33 26 13 15 16 15 20 9 15 29 26 15 232
22 - 23 35 30 15 19 24 22 19 20 16 12 16 13 237
24 - 25 19 27 13 14 20 22 27 29 19 14 19 13 231
26 -27 18 35 15 19 19 28 26 21 16 23 14 10 239
28 -29 22 38 14 19 24 31 19 36 17 15 12 17 268
30 - 31 25 29 11 12 24 33 32 32 17 15 18 22 275
32 -33 28 27 9 11 24 23 21 29 14 16 11 23 230
34 - 35 37 26 8 10 22 15 19 34 14 23 20 17 245
36 -37 12 37 12 12 11 20 21 24 20 16 17 15 212
38- 39 23 31 18 19 20 20 14 25 17 13 21 22 248
40 - 41 27 23 10 16 24 23 15 26 17 16 25 14 236
42 - 43 34 28 10 11 20 17 26 27 18 24 10 15 230
44 - 45 24 31 12 13 10 25 23 27 13 12 16 17 223
46 -47 27 17 11 13 19 21 21 22 19 14 16 15 198
48 -49 26 31 8 10 13 21 16 9 10 9 11 12 177
50 -51 26 12 16 20 15 18 8 15 13 10 10 19 176
52 -53 13 17 14 19 15 13 16 11 9 13 14 16 172
54 -55 9 13 15 18 15 12 12 24 7 10 9 13 157
56 -57 8 12 12 16 11 15 13 20 7 10 6 8 136
58 -59 15 14 15 16 11 15 9 10 11 8 6 6 133
60 -61 16 13 7 11 14 15 7 12 13 5 7 6 121
62 -63 25 19 9 10 14 10 8 11 3 7 4 8 125
64 -65 7 7 7 8 4 12 8 16 7 7 7 9 91
66 - 67 5 8 5 4 5 9 7 6 6 4 4 5 68
68 - 69 5 7 4 4 4 7 4 3 4 6 5 7 61
70 - 71 4 8 5 5 6 3 7 3 7 8 4 4 59
72 - 73 7 7 7 11 4 1 4 5 2 2 2 4 57
74 - 75 1 5 9 11 4 1 6 2 3 5 3 3 53
76 - 77 2 4 8 5 3 - 1 4 4 5 2 3 41
78 - 79 5 3 3 5 1 4 3 5 4 2 2 1 38
80 - 81 2 3 2 3 4 - 4 4 3 2 2 - 29
81 -keatas - - 1 1 4 3 4 2 - 3 3 3 24
jumlah 837 947 519 569 649 709 727 759 552 549 557 576 7945
Pada Tabel 1.4 Distribusi penduduk berdasarkan umur di kecamatan Pasimasunggu Timur menunjukkan
jumlah tertinggi yaitu pada usia 10-11 tahun yaitu sebanyak 384jiwa dan terendah yaitu pada umur 81tahun
keatas yaitu sebnayak 24 jiwa.
Tabel 1.5
Distribusi jumlah Penduduk berdasarkan Suku/Agama
4
Agama
1 BONTOBARU 1088 - - - -
2 BONTOJATI 1358 - - - -
3 BONTOBULAENG 1784 - - - -
4 UJUNG 1128 - - - -
5 BONTOMALLING 1486 - - - -
Jumlah 7945 - - - -
Berdasarkan Tabel 1.5 menunjukkan bahwa penduduk Pasimasunggu Timur secara keseluruhan
merupakan pemeluk agama Islam.
Tabel 1.6
Distribusi Penduduk menurut pendidikan
D E S A
PENDIDIKAN BONTOBULAENG BONTOBARU BONTOMALLING BONTOJATI LEMBANG BAJI UJUNG %
1 2 3 4 5 6 7 8
SD 571 499 391 633 426 589 59
SLTP 184 109 93 156 89 177 15,3
SLTA 203 95 51 162 101 194 15,3
S1 63 35 31 9 14 51 3,8
BUTA HURUF 5 107 - 131 103 - 6,6
Pada table 1.6 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Pasimasunggu Timur memiliki pendidikan
terakhir ditingkat Sekolah Dasar (SD) yaitu sebanyak 59%, dan jenjang pendidikan yang memeiliki angka
terendah yaitu tingkat Strata-1 (S1) dengan persentase yaitu sebanyak 3,8%.
Tabel 1.7
Distribusi Penduduk menurut jenis pekerjaan Di kecamatan Pasimasunggu Timur
5
D E S A
1 2 3 4 5 6 7 8
NELAYAN 70 32 33 52 27 1 11,2
PNS 45 13 12 9 11 38 6,6
PERTUKANGAN 12 10 19 24 6 12 4,4
SENIMAN - - - - 2 - 0,1
Berdasarkan Tabel 1.7 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk yang bekerja di sector pertanian lebih
tinggi di bandingkan sektor lainnya yaitu dengan persentase sebanyak 61,3% dari jumlah penduduk di
Kecamatan Pasimasunggu Timur.
Tabel 1.8
Persentase Penduduk Miskin Di kecamatan Pasimasunggu Timur
KK JIWA KK JIWA
1 2 3 4 5 6 7
Pada Tabel 1.8 menunujukkan bhawa Persentase jumlah penduduk Miskin tertinggi terdapat di desa
Lembang Baji yaitu sebesar 11,53% dan terendah yaitu di desa Ujung yaitu sebesar 8,63%. Untuk secara
keseluruhan jumlah penduduk miskin yaitu sebanyak 49,81% dari total keseluruhan jumlah penduduk.
6
Tabel 1.9
Sarana dan Prasarana Puskesmas Ujung Jampea
1. Provinsi Sulawesi Selatan
6. Kepala Puskesmas
Nama Nasrullah,S.kep
Jumlah Desa 6
Jumlah KK 2.223 KK
Jumlah Pustu 5
Roda 2 12 Unit
7
Tersedia Angkutan Umum untuk Tidak
Akses Ke Puskesmas
Puskesmas Ujung Jampea Merupakan Puskesmas Rawat Inap yang terletak di Kecamatan
Pasimasunggu Timur Kabupaten Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan. Kondisi
lingkungan di sekitar Puskesmas Ujung Jampea telah tersedia Listrik namun hanya 7 jam yaitu
dari pukul 18.00-00.00 Wita. Kompleks Puskesmas Ujung Jampea terdiri atas Gedung Utama,
Kantor, Gedung KIA, Gedung Rawat Inap, dan Rumah Dinas. Gedung Utama terdiri atas 11
ruangan yaitu ruang pendaftaran dan rekam medis, ruang periksa dokter, Apotek, Laboratorium,
Ruangan untuk program P2M, Toilet, ruang imunisasi, ruang Poli gigi, Ruangan Program TB dan
Kusta, Gudang obat, ruang UKM, dan ruang program penunjang. Kantor terdiri dari ruangan
Kepala Puskesmas , ruang Tata Usaha, ruang bendahara, Ruang Admin,Ruang tamu,dan gudang.
Gedung KIA terdiri ruangan ANC, ruangan INC, ruang jaga, dan ruang nifas serta WC. Gedung
rawat inap terdiri dari Kamar rawat inap, ruang perawat, UGD, ruang tindakan, dan toilet.
Puskesmas Ujung Jampea terletak di daerah kepulauan selayar, dengan kondisi bangunan
sudah permanen dan ada beberapa ruangan di Puskesmas Ujung Jampea yaitu ruangan periksa,
UGD, apotik, poli KIA, ruang tindakan, gudang obat, ruang kepala tata usaha dan ruang kepala
puskesmas sedangkan Ruang Rawat Inap berada di tempat yang berbeda dengan bangunan
Puskesmas.. Sumber listrik PLN di Puskesmas tidak ada, untuk sumber listrik menggunakan PLD
(Pembangkit Listrik Daerah) sumber air menggunakan air Sumur dengan jarak dari puskesmas
sekitar 20 meter. Terkait sumber listrik yang memiliki keterbatasan waktu, banyak hal yang
terkendala, seperti penanganan pasien rawat inap, dan alat-alat laboratorium jarang di running.
Adapun Kendaraan operasional Puskesmas Maliang yaitu memiliki 1 buah mobil Pusling
dan 1 buah mobil ambulance. Untuk sepeda motor 12 buah sepeda motor yang di gunakan untuk
operasional namun ada beberapa yang kondisinya rusak. Sisi lain, Puskesmas Ujung Jampea
memiliki 6 wilayah kerja dengan kategori 1 desa sangat sulit, 2 desa sulit dan 4 desa biasa dan
untuk akses setiap desa menggunakan jalur darat.
c. Denah puskesmas
8
1. Denah Ruangan Puskesmas
Gambar 1.2
Denah Ruangan Puskesmas Ujung Jampe
Jarak pemukiman dengan layanan kesehatan ada yang dekat dan ada yang jauh, transportasi
yang dapat digunakan berupa transportasi darat (ojek, untuk kendaraan umum belum ada) . Biaya
transportasi darat menuju pelayanan kesehatan kisaran Rp.10.000,- sampai dengan Rp.50.000, - .
Untuk Jarak tempuh terdekat ke Puskesmas , yaitu dapat ditempuh dalam waktu 5 menit dan
paling lama 1 jam perjalanan. Untuk wilayah kerja di Enam desa dapat semua dijangkau dengan
kendaraan roda 2 dan roda 4, tetapi ada beberapa desa yang kadang terkendala oleh keterbatasan
sarana transportasi, keadaan jalan berbatu dan tanah serta belum diaspal, sehingga pelayanan dapat di
jangkau tergantung keadaan iklim dan cuaca di daerah tersebut.
1 ABOCATH NO 20 14 14 12/2018
2 ABOCATH NO 22 20 20 12/2020
3 ABOCATH NO 24 5 5 12/2019
28 CATHEJELL 9 9 2021
44 DIAZEPAM 2MG 0
DIPHENHYRDRAMIN
30 30 2020
45 INJ
10
48 ERYTHROMYCIN 270 244 514 10/2018
53 FORMALIN 5 5
58 GLUKOSA 5% 1 1 08/2020
59 GRANTUSIF 8 8 07/2020
62 HANDSCOON NO 7 6 6 04/2022
64 HANDSCOON NO 8 27 27 06/2021
HYDOCORTISON 2,5%
57 57 02/2019
65 KRIM
HYDROCORTISONE
22 22 02/2019
66 KRIM
72 IV CATH 20 50 50 2021
73 IV CATH 22 50 50 2021
74 IV CATH 24 75 75 2021
95 OXYTETRACYCLIN 3% 50 6 56 06/2020
11
99 PARACETAMOL SIRUP 196 196 09/2019
111 RIVANOL 30 30
112 RL 80 80 08/2018
SALBUTAMOL SULFAT
98 394 492 08/2018
113 TAB
Berdasarkan Tabel 1.10 Masih banyak persediaan obat yang belum lengkap seperti obat-obat emergency
contohnya Ventolin nebulizer, Sulfas Atropin, Ephineprin injeksi, SABU(Serum Anti Bisa Ular), SAR (Serum Anti
Rabies). Selain itu masih banyak obat-obat yang expaired di Puskesmas Ujung Jampea, dan juga sarana prasarana yang
belum mendukung seperti tidak adanya refrigerator (lemari pendingin), lemari psikotropik dan narkotika, dan lain-lain.
Tabel 1.11
Daftar Peralatan Non Medis
12
di Wilayah Kerja Puskesmas Ujung Jampea
Tahun 2018
2 LABORATORIUM
- Meja 2
- Kursi 3
- Rak Kaca 1
- Alat pemeriksaan Hb Sahli 5
- Mikroskop 2 Kondisi Baik
- Reagen 3
- RDT 2
- Stopwatch 4
- Counter 4
- Objeglass 10
- Pipet Mikron
3 POLI GIGI
- Dental Unit Set 1
- Kompresor 1
- Meja 1
- Kursi 3 Kondisi Baik
- Rak Kaca 1
- Alat Standar set 1
- Tang cabut set 1
- Nerbekin kecil 1
4 KIA/KB
- Meja kecil 2 Untuk Doppler tersedia namun dari
- Meja Panjang 2 segi kelayakan sudah tidak dapat
- Kursi Panjang 3 digunakan dan Pengukur Tinggi
- Kursi Kecil 4 Badan 1 (satu) buah rusak.
- Lemari 1
- Rak kaca 2
- Filling cabinet 1
- Tempat tidur 5
- Doppler 1
- Timbangan bayi 1
- Pengukur tinggi badan 2
- Lampu solux 1
- Pengukur LILA 2
-
5 GIZI
- Meja 1
- Kursi 1
- Lemari 1 Kondisi Baik
- Timbangan Elektronik 4
- Digital Baby Scale 4
- Microtoice 5
- Tempat Sampah 1
-
6 POLI UMUM
- Meja 2
13
- Kursi 4
- Timbangan dewasa 1
- Tensimeter 1 Kondisi Baik
- Stetoskop 1
- Palu reflek 1
- Termometer 1
7 IGD PUSKESMAS
- Lemari 1 Untuk Bedah minor set dan Needle
- Tempat tidur 1 Destroyer alat tidak lengkap
- Lampu operasi 1 sehingga sulit dinilai
- Trolley 2
- Bedah minor set -
- Needle destroyer -
- Tensimeter 1
- Stetoskop 1
- Tempat Sampah 1
8 RAWAT INAP
- Lemari 2 Kondisi Baik
- Meja 1
- Kursi 1
- Tempat Tidur 4
9 RUANG TUNGGU PASIEN
- Kursi panjang 3
- Papan mading 1 Kondisi Baik
- Jam dinding 1
10 TATA USAHA
- Meja ½ biro 1
- Meja olimpic 1
- Meja Kayu 1
- Kursi Besi Metal 5
- Lemari Besi 1 Kondisi Baik
- Kursi Besi Putar 1
- Printer 3
- Laptop 1
11 KEPALA PUSKESMAS
- Meja 1 Kondisi Baik
- Kursi 1
12 KAMAR OBAT
- Rak Obat 2
- Kursi 3 Kondisi Baik
- Meja 2
- Lumpang 1
13 GUDANG OBAT
- Rak Kaca 1 Kondisi Baik
- Lemari 3
14
Ketersediaan alat – alat non medis di Puskesmas Ujung Jampea telah memadai. Namun masih ada
beberapa alat yang kelengkapannya belum di cross chek kembali terkait kondisi kelayakannnya dan masih ada
alat yang digunakan untuk ruangan Untuk kendaraan dinas yang dimiliki adalah mobil puskesmas keliling
sejumlah 1 unit dan 1 unit ambulance. Namun untuk mobil ambulance tidak dilengkapi dengan ketersediaan
oksigen dan infus serta infus set.
g. Daftar Ketersediaan Peralatan Non Medis
Untuk peralatan Non Medis tersedia 2 buah laptop (Laptop Pengelola JKN ) serta 3 Printer.
h. Daftar ketersediaan vaksin puskesmas
TABEL 1.11
Daftar Ketersediaan Vaksin Di Puskesmas Ujung Jampea Tahun 2018
1 BCG 25 - 7 18
2 POLIO 27 - 16 17
3 DPT-HB-Hib 23 - 11 12
4 HB-Unijet 25 - 13 12
5 CAMPAK 16 - 3 13
6 IPV 15 - 4 11
Tabel 1.12
Daftar Ketersediaan Alat Kontrasepsi Di Puskesmas Ujung Jampea
Tahun 2018
1 IUD 7
2 Implant 38
3 Suntikan 8
4 Pil 477
Ketersediaan alat kontrasepsi dipuskesmas ujung jampea sudah cukup memadai, yang
didukung oleh pasangan usia subur yang telah ikut dalam program keluarga berencana. Untuk
saat ini alat kontrasepsi kondom masih kosong diakibatkan oleh jarak pengiriman/akses yang
melewati pulau.
15
1.2.2 TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS
1 2 3 4
NIP.196906051989032017
3 KASMAN, S.Kep PENGATUR MUDA / III a - BOK
NIP.198310242008031002 - DAU
- JKN
- KASUB. BAGIAN TU
NIP.198405072009031004
5 EKAWATI, Amd.Keb PENGATUR MUDA / III a - BIDAN
NIP.198608072010012007 - POLIKLINIK
NIP.198510202011012020
7 WAIJA, AMK PENGATUR MUDA / III a - UGD
NIP.198807272011012018
9 JADING JURU / I C TU
NIP.196112032006041006 RUJUKAN
NIP. 198807082017042005
11 ST. HASMAWATI, Amd.Keb PENGATUR MUDA / II c KIA
NIP. 198811202017042005
13 SUMIRA, Amd.Keb PENGATUR MUDA / II c KB
16
1.2.3 PEMBIAYAAN PUSKESMAS
Pembiayaan Puskesmas bersumber dari Pemerintah dan Pembiayaan yang bersumber dari
masyarakat. Anggaran Pembiayaan Kesehatan Puskesmas Ujung Jampea antara lain berasal dari APBD
(BOK dan JKN) dan pembiayaan yang berasal dari masyarakat yaitu jika pasien datang berobat namun
tidak memiliki Kartu BPJS maka akan dikenakan biaya.
1.2.4 MANAJEMEN DASAR PUSKESMAS
Visi Puskesmas Ujung Jampea adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya
Indonesia sehat. Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan yakni : masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan
perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil
dan merata. Adapun Misi Puskesmas Ujung Jampea yaitu :
1.) Menggerakan pembangunan berwawasan di wilayah kerja. Puskesmas akan selalu menggerakkan
pembangunan sector lain yang diselenggarakan di wilayah kerjanya
2.) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya
3.) Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
4.) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya
b. Kelembagaan Dan Struktur Organisasi
Gambar 1.3
KEPALA PUSKESMAS
ABDULLAH, S.Kep
NIP.197111011994031007
KASUBAG TU
KASMAN, S.Kep
NIP.198310242008031002
PJ. UKM ESENSIAL PJ. UKM PENGEMBANGAN PJ. UKP, KEFARMASIAN DAN LAB PJ JEJARING PELAY. DAN JEJARING FASYANKES
PJ PELAY. PROMKES PJ. KES. JIWA PJ. PEMERIKSAAN UMUM PJ. PUSTU
DAENG MANGATTA, SKM SARNIATI,Amd.Keb ROSMIATI, AMK - LEMBANG BAJI
NIP.196906051989032017 HAIDIR AHMAD, S.Kep
NIP.198405072009031004
PJ PELAY. KESLING PJ. KES.GIGI MASYARAKAT PJ. KES GIGI DAN MULUT - BONTO MALLING
PATTA RAPI, AMKL MAWAR HARTATI, Amd. Keb JUWITA SARI, AMK
NIP.196303071987031029 NIP.198510202011012020
- UJUNG
PJ PELAY. KIA-KB YANG BERSIFAT UKM PJ.KES. TRADISIONAL PJ. KIA-KB YANG BERSIFAT UKP IDA FADLIANA,AMK
EKAWATI, Amd.Keb WIRDAYANA,Amd.Kep SUMIRA, Amd.Keb - BONTO JATI
NIP.198608072010012007 NIP. 198811972017042004 RAHMAWATI, Amd. Kep
- BONTO BARU
PJ PELAY. GIZI YANG BERSIFAT UKM PJ.KES. OLAHRAGA PJ.GAWAT DARURAT NAIMA, AMK
SENDI FIRMANSYAH, SKM HAJERAH, S. Kep WAIJA, AMK
NIP.198605102011012004 PJ.PUSKEL
BAU SARTI, S. Kep.Ns
PJ P2P PJ. KES. INDRA PJ.GIZI YANG BERSIFAT UKP
HASMAWATI, SKM SUDARNI,S.ST JULIANA INSANI, SKM
PJ. BIDAN DESA
EKAWATI, Amd.Keb
PJ. PERKESMAS PJ KES. KERJA PJ.PERSALINAN NIP.198608072010012007
IRAWATI,S.Kep,Ns RISNAWATI,Amd.Kep SITTI HASMAWATI, Amd.Keb
PJ.JEJARING FASYANKES
JADING
LANSIA PJ. RAWAT INAP NIP.196112032006041006
MEGAWATI, Amd.Keb SITTI SUNARTI, AMK
PJ. LAB
NURMAYANTI, A.Md. AK
17
1.3 SITUASI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam
masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam
penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada
umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian. Gambaran situasi derajat kesehatan
masyarakat kerap dipaparkan dengan berbagai indikator yang secara garis terdiri dari 2 aspek yaitu :
1.3.1 MORTALITAS
Mortalitas adalah angka kejadian kematian dalam suatu kelompok populasi dapat mencerminkan
kondisi kesehatan masyarakatnya. Keberhasilan pelayanan kesehatan dan berbagai program kesehatan
lainnya juga dapat diukur melalui tingkat kematian yang ada.
1.3.2 MORBIDITAS
Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insiden maupun angka prevalensi dari
suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu
tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. Angka kesakitan
pada penduduk diperoleh dari data yang berasal dari masyarakat (community base data) melalui
pengamatan (surveilans) dan data yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan (fasilitas base data)
melalui sistem pencatatan dan pelaporan rutin dan insidentil.
18
1. Penyakit Menular Langsung
a.) Diare
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan
penyakit berpotensial KLB yang sering disertai dengan kematian. Laporan Riskesdas tahun 2007
menunjukan bahwa penyakit diare merupakan penyebab kematian nomor satu pada bayi ( 31,4%)
dan pada balita ( 25,5%), sedangkan pada golongan semua umur merupakan penyebab kematian
yang ke empat ( 13,2%). Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan,
dimana sarana air bersih dan jamban yang tidak sehat serta perilaku manusia yang tidak sehat
merupakan faktor dominan penyebab penyakit tersebut. Kasus diare dapat menyebabkan kematian
terutama pada saat Kejadian Luar Biasa (KLB). Pada tahun 2016 di Kecamatan Paloh terdapat 726
kasus. Persentase diare ditemukan dan ditangani tahun 2016 adalah 123,3 % dari perkiraan kasus.
Berikut adalah grafik Jumlah angka kejadian Diare di wilayah kerja Ujung Jampea Tahun 2017.
Grafik 1.1
Jumlah Angka Kejadian Diare Bulan Januari-Desember
Tahun 2017
Berdasarkan Grafik 1.1 jumlah kasus Diare tertinggi terjadi di desa Bontomalling yaitu sebanyak
80 kasus dengan cakupan 5,45%.
b.) TB Paru
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi
basil tiberculosis. Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, tuberkulosis menjadi salah satu
penyakit yang pengendaliaanya menjadi komitmen global dalam MDGs. Strategi penanganan TB
paru yang digunakan sampai saat ini adalah Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS)
yaitu pengobatan TB paru dengan pengawasan langsung menelan obat setiap hari oleh seorang
pengawas minum obat (PMO) yang mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1995. Berikut
adalah tabel angka kejadian TB di wilayah kerja Puskesmas Ujung Jampea :
19
Tabel 1.13
Jumlah Kasus TB Bulan Januari hingga Juni
Di wilayah kerja Puskesmas Ujung Jampea
Tahun 2018
Bulan
Desa Januari Februari Maret April Mei Juni
L P L P L P L P L P L P
Bonto Bulaeng 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Bonto Baru 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Bonto Jati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Bonto Malling 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Ujung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lembang Jati 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 2
c.) Kusta/Lepra
Penyakit Kusta atau Lepra merupakan penyakit yang menyerang kulit, system saraf
perifer, selaput lender pada saluran pernafasan atas, serta mata yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium leprae. Kusta merupakan salah satu penyakit tertua di dunia yang hingga saat ini
masih menjangkit pada jutaan orang diseluruh dunia. Menurut World Health Organization
(WHO), Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penderita penyakit kusta yang
tinggi sebanyak 16.856 kasus sehingga Indonesia menempati urutan ketiga di dunia setelah india
(134.752 kasus) dan Brasil (33.303 kasus) pada tahun 2013. Sedangkan menurut Dirjen
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan RI, angka prevalensi penderita
kusta di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 0,78./10.000 penduduk, sehingga jumlah penderita
yang terdaftar sekitar 20.160 kasus.
Di wilayah Kerja Puskesmas Ujung Jampea, Jumlah angaka Kejadian Kusta/Lepra
ditemukan ada 1 Kasus di tahun 2018 ini.
2. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti tetanus neonatorum, campak, difteri,
pertusis, dan hepatitis tidak pernah terjadi di Puskesmas Ujung Jampea. Hal ini tentu menjadi hal yang
menunjukkan pelayanan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Ujung Jampea sudah cukup baik.
3. Penyakit bersumber binatang
1.) DBD (Demam Berdarah Dengue)
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang penularannya melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang hidup digenangan air bersih di sekitar rumah. Umumnya
kasus ini mulai meningkat saat musim hujan. Pada tahun 2017 hingga Juni 2018 tidak ditemukan
kasus DBD ( 0 Kasus) . Hal ini tentu harus selalu di pertahankan agar kasus DBD tidak terjadi di
Kecamatan Pasimasunggu Timur.
20
2.) Rabies
Kecamatan Pasimasunggu Timur memiliki potensi untuk terjadinya penyakit rabies. Hal ini
disebabkan banyaknya anjing liar yang berkeliaran di Kecamatan Pasimasunggu Timur. Tidak
pernah ada usaha pengamanan anjing liar, sehingga kemungkinan terjadinya penyakit rabies cukup
tinggi.
3.) Malaria
Laporan bulanan surveilans bulanan Puskesmas Ujung Jampea terdapat 1 (satu) kasus malaria
yang berkunjung ke Puskesmas Ujung Jampea. Jika memang terdapat kasus malaria biasanya
merupakan kasus impor, penderita biasanya merupakan pekerja yang berasal dari Indonesia Timur
seperti Maluku dan Papua.
4. Penyakit Tidak Menular
a.) Hipertensi
Hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia. Betapa tidak,
hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer
kesehatan. Hal itu merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu
sebesar 25,8%, sesuai dengan data Riskesdas 2013. Di samping itu, pengontrolan hipertensi
belum adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia. Berikut ada tabel
jumlah kasus Hipertensi yang terjadi di Puskesmas Ujung Jampe :
Tabel 1.14
Jumlah Kasus Hipertensi Diwilayah Kerja Puskesmas Ujung Jampea
Tahun 2018
1 Januari 4 7
2 Februari 8 6
3 Maret 4 7
4 April 1 0
5 Mei 3 10
6 Juni 4 7
Jumlah 24 37
b.) ASMA
Asma adalah penyakit saluran napas kronik yang penting dan merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang serius di berbagai negara di seluruh dunia. Asma termasuk
dalam sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia, hal itu tergambar dari
21
data studi survei kesehatan rumah tangga (SKRT) di berbagai provinsi di Indonesia.
Menurut data WHO terhadap th 2011, kematian akibat asma di Indonesia mencapai 14.624
jiwa. Asma menyebabkan kurang lebih 1% keseluruhan kematian di Indonesia,
diperkirakan 1.1% penduduk Indonesia menderita asma. Berikut adalah Tabel jumlah kasus
ASMA di Puskesmas Ujung Jampe :
Tabel 1.15
Jumlah Kejadian Penyakit Asma Di puskesmas Ujung Jampea
Tahun 2018
Berdasarkan Tabel 1.15 Jumlah angka kejadian Penyakit Asma Di Puskesmas Ujung
Jampea banyak terjadi dibulan Maret dan didominasi oleh Perempuan yaitu sebanyak 7
kasus. Namun dilihat dari tren penyakit mengalami penurunan angka kejadian. Tentu hal ini
harus dipertahan agar derajat kesehatan masyarakat terus meningkat.
22
Berdasarkan Tabel 1.16 Menunjukkan bahwa angka kejadian Diabetes Melitus
didominasi oleh Perempuan dan terjadi pada bulan April yaitu sebanyak 4 Kasus.
ISPA seringkali menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita, dimana
pneumonia diduga sebagai faktor utama penyebabnya. Pnemonia adalah infeksi akut yang
mengenai jaringan paru ( alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun
jamur, juga karena menghirup cairan atau bahan kimia. ISPA khususnya pnemonia masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat di indonesia terutama pada balita dan juga
merupakan salah satu penyebab utama kunjungan berobat pasien di puskesmas dan rumah
sakit. Menurut hasil Riskesdas 2007, pnemonia merupakan penyebab kematian nomor dua
pada balita ( 13,2%) setelah diare (17,2%). Berikut adalah Tabel jumlah Penderita ISPA di
wilayah kerja Puskesmas Ujung Jampea :
Tabel 1.17
Jumlah Kasus Penderita ISPA Di Wilayah Kerja Puskesmas Ujung Jampea
Bulan Januari sampai Juni Tahun 2018
BULAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI TOTAL
B
L P L P L P L P L P L P L P
DESA
LEMBANG BAJI 1 2 1 3 0 0 1 2 0 0 0 0 2 7
BONTO BULAENG 7 9 12 8 3 8 8 10 8 6 2 3 28 44
UJUNG 3 5 1 1 0 3 3 1 0 2 4 1 11 13
BONTO JATI 3 0 3 2 0 4 1 2 3 1 2 4 12 13
BONTON
MALLING 0 0 0 1 1 1 1 1 4 0 1 3 7 6
BONTO BARU 1 2 0 3 2 2 1 1 2 2 4 0 10 10
TOTAL 15 18 17 18 6 19 14 17 17 11 13 11 70 93
Berdasarkan Tabel 1.17 Penyakit ISPA Banyak didominasi oleh perempuan dan terus mengalami
peningkatan dari bulan Januari hingga Juni. Melihat kejadian ini Upaya pemberantasan penyakit ISPA
akan difokuskan pada upaya penemuan dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat pada penderita.
Kecepatan keluarga dalam membawa penderita ke unit pelayanan kesehatan serta keterampilan petugas
dalam menegakkan diagnosis merupakan kunci keberhasilan penanganan penyakit ISPA.
23
5. Sepuluh Penyakit Utama Di Puskesmas Ujung Jampea
Berikut adalah daftar 10 Penyakit Utama yang terjadi Di wilayah Kerja Puskesmas Ujung Jampea :
Tabel 1.15
Daftar 10 Penyakit Utama Tahun 2017 UPTD Puskesmas Ujung Jampea
Kecamatan Pasimasunggu Timur Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2017
Berdasarkan Tabel 1.15 dari 10 (Sepuluh) penyakit utama yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ujung
Jampea penyakit yang paling banyak adalah Penyakit lainnya yaitu sebanyak 2.375 kasus.
24
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM NUSANTARA SEHAT
Kegiatan Nusantara Sehat Batch 9 dimulai pada awal bulan Juni 2018. Dimana kegiatan pertama
yang dilakukan adalah kegiatan penyambutan di Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Selanjutnya Tim NS (Nusantara Sehat) menuju ke lokasi wilayah kerja yaitu Puskesmas Ujung Jampea,
Kecamatan Pasimasungguh Timur. Tim NS disambut oleh kepala Puskesmas, seluruh staff Puskesmas,
dan Camat Pasimasungguh Timur. Tim NS melakukan kegiatan orientasi dan penjajakan di Puskesmas
dan wilayah kerja Puskesmas Ujung Jampea baik dari segi lingkungan sarana maupun prasarana. Selain
orientasi di Puskesmas, Tim Nusantara Sehat juga melakukan orientasi ke Lapangan atau di wilayah
kerja Puskesmas Ujung Jampea yaitu orientasi atau perkenalan ke Desa maupun kecamatan, yaitu Desa
Lembang Baji, desa Bontomalling, desa Ujung, desa Bontobulaeng, desa Bontojati, dan desa
Bontobaru.
Pada bulan pertama yaitu awal bulan Juni beberapa peserta Tim NS (Kesmas dan ahli gizi) telah
dilibatkan dalam beberapa program dari puskesmas seperti posyandu, sweeping atau penjaringan, dan
lainnya. Hal ini dilakukan bertujuan untuk lebih mengenal lingkungan dan masyarakat serta sebagai
pembelajaran dalam melaksanakan program dari Tim Nusantara Sehat yang telah dirancang dalam RUK
untuk tahun 2019. Sedangkan Tim NS yg berprofesi dokter umum mulai aktif dalam pelayanan poli,
IGD, dan rawat inap. Apoteker mulai mensurvei dan menjaring obat-obatan di ruang obat dan gudang
obat, dan mulai aktif untuk pemberian obat dari resep. Tim NS dari profesi bidan mulai aktif untuk
mengerjakan tugasnya di KIA. Untuk Ahli Laboratorium atau analis, sudah mulai aktif mengerjakan
pekerjaannya di ruang laboratorium.
Pada bulan ke dua yaitu bulan Juli, Tim Nusantara Sehat Puskesmas Ujung Jampea juga telah
melaksanakan beberapa program. Program ini dilakukan atas permintaan kepala Puskesmas karena
banyaknya kasus diare pada salah satu desa yaitu Desa Bontomalling, yang terdiri dari 4 dusun. Kami
melakukannya selama 4 hari. Program selanjutnya yaitu Pusesmas Keliling (pusKel) yaitu
memeriksakan kesehatan masyarakat dan memberikan pengobatan serta edukasi. PusKel ini bertujuan
untuk menyadarkan masyarakat bahwa pentingnya berobat ke Pelayanan Kesehatan seperti Puskesmas
atau Pustu, memberikan pengetahuan tentang kesehatan pada masyarakat, dan mendekatkan diri dengan
masyarakat dan lintas sektor dusun dan desa. PusKel dilkukan perdusun selama 4 hari, dimana 1 dusun 1
hari. Selain PusKel Tim NS juga melakukan pemeriksaan dan edukasi pada ibu hamil.
Untuk saat ini Tim NS diminta tolong oleh Kepala Puskesmas dan staff Puskesmas lainnya untuk turut
membantu dalam Akreditasi Puskesmas yang akan dilaksanakan mulai bulan Oktober. Tim NS yang
berprofesi sebagai dokter umum diberikan kepercayaan sebagai ketua UKP. Tim NS yang berprofesi
sebagai Apoteker dan Analis, serta beberapa staf Puskesmas lainnya sebagai anggota dari tim UKP.
Tim NS yang berprofesi sebagai kesmas, ahli gizi, dan bidan serta beberapa staf Puskesmas lainnya
bergabung pada tim akreditasi UKM. Tim Nusantara Sehat Puskesmas Ujung Jampea telah membuat
RUKUNS yang akan dilaksanakan pada tahun 2018. Adapun rencana kegiatan Nusantara sehat
(RUKNS) di tahun pertama ialah :
25