Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Kelompok 4
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM PROFESI AKUNTANSI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
Terakreditasi (accredited)
SK. Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
Nomor : 1148/SK/BAN-PT/Ak-SURV/PPAK/XI/2015
Tanggal 31 Januari 2015
BANDUNG
2018
SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang atas
kehendak-Nya dan izin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
untuk sauri tauladan yang paling sempurna bagi seluruh umat manusia.
Adapun maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah
Widyatama.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
moril maupun materil serta doa yang diberikan oleh berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih secara tulus kepada :
2. Bapak Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA. selaku Wakil Direktur
ii
3. Bapak Karhi Nisjar Siradjudin, Prof., Dr., H., M.M., Ak. selaku Ketua
Yulianti, Diqi, Rizkia, Sarah, Putri, Fadilla, Elsya, Joko, Andri dan
Denden.
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Keamanan ………………………………………………………...... 5
iv
2.4.1.2 COSO Internal Control Integrated Framework 1992
2013 ………………………………………………….. 9
v
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.4 Tujuan
1. Memahami apa yang dimaksud dengan sistem informasi.
2. Memahami apa yang dimaksud dengan pengendalian internal.
3. Memahami berbagai macam pendekatan kerangka pengendalian internal.
1.5 Manfaat
1. Mengetahui konsep dasar sistem informasi.
2. Mengetahui konsep dasar pengendalian internal.
3. Mengetahui berbagai macam pendekatan kerangka pengendalian internal.
BAB ll
PEMBAHASAN
2.1 Pendahuluan
Pengendalian internal mempunyai peranan penting dalam perusahaan.
Pengendalian internal dapat melindungi aset perusahaan dan mencegah serta
mendeteksi adanya kecurangan dalam perusahaan. Untuk mencapai tujuan
organisasi harus mempunyai pengendalian internal yang baik. Pengendalian
Internal adalah proses di dalam entitas (organisasi, termasuk perusahaan),
dipengaruhi oleh dewan komisaris (atau dewan pengawas serupa), manajemen,
dan personel lainnya, dirancang untuk memberikan jaminan yang layak agar
entitas mencapai tujuan-tujuannya.
Sejalan dengan perkembangan peran teknologi informasi dalam sistem
pengendalian internal, makin banyak perusahaan yang mengalami kegagalan
dalam keamanan dan integritas sistem komputernya. Kegagalan itu dapat terjadi
karena informasi yang tersedia dalam jaringan komputer sulit untuk dikendalikan,
dapat diakses oleh terlalu banyak pegawai, ataupun masalah kerahasiaan
informasi baik dari segi informasi perusahaan, konsumen maupun pemasok.
Perlindungan terhadap informasi dan data menjadi sangat rentan dan
kurang terlindungi, antara lain karena:
a. Perusahaan tidak menganggapnya sebagai ancaman yang harus
ditangani serius karena kecil kemungkinannya terjadi.
b. Dampak pengendalian dari perpindahan sistem yang tersentralisasi
ke sistem yang berbasis internet tidak sepenuhnya dipahami.
c. Perusahaan belum melakukan penanganan strategis dalam
perlindungan informasi karena belum menyadari kepentingannya.
d. Adanya tekanan produktivitas dan biaya sehingga manajemen
mengabaikan mekanisme pengendalian yang biasanya memerlukan
waktu lama.
Pengendalian internal merupakan hal penting di setiap perusahaan untuk
menghindari dampak kemungkinan kejadian yang berdampak buruk baik berupa
3
4
Misi utama dari COSO adalah untuk menghadirkan panduan bagi pasar
global dalam penyelenggaraan organisasi yang baik melalui pengembangan
kerangka kerja komprehensif dan pengawasan terhadap 3 subyek yang saling
berhubungan: pengendalian internal, Enterprise Risk Management (ERM), dan
pencegahan fraud. COSO melakukan studi atas ketiga hal tersebut dengan
perkembangan sebagai berikut:
1992 - untuk mengevaluasi kontrol internal, pada tahun 1992 COSO
mempublikasikan sebuah kerangka kerja pengendalian internal
(Internal Control - Integrated Framework) yang menjadi pedoman
bagi para eksekutif, dewan direksi, regulator, penyusun standar,
organisasi profesi, dan lembaga lainnya sebagai kerangka kerja yang
komprehensif untuk mengukur pengendalian internal.
1996 - menerbitkan Internal Control Issues in Derivatives Usage
untuk menggantikan kerangka kerja yang dipublikasikan pada tahun
1992 yang sudah usang.
1999 - mengeluarkan hasil studi pencegahan fraud, Fraudulent
Financial Reporting: 1987-1997.
2004 - menerbitkan panduan terkait ERM bernama Enterprise Risk
Management-Integrated Framework.
2006 - menerbitkan Internal Control over Financial Reporting-
Guidance for Smaller Public Companies untuk menggantikan
kerangka kerja yang dipublikasikan pada tahun 1996.
2009 - menerbitkan Guidance on Monitoring Internal Control
Systems untuk menggantikan kerangka kerja yang terbit tahun 2006.
(Berlaku efektif 15 Desember 2014).
2010 - mengeluarkan hasil studi pencegahan fraud kedua,
Fraudulent Financial Reporting: 1998- 2007.
2013 - merevisi dan menerbitkan kembali Internal Control -
Integrated Framework. (Berlaku efektif 15 Desember 2014).
9
2.5.2 Perbedaan
Adapun perbedaan antara COSO Framework dengan COBIT
Framework adalah:
risiko dengan pihak lain; (4) acceptance, yaitu menerima risiko yang terjadi
(biasanya risiko yang kecil), dan tidak ada upaya khusus yang dilakukan.
3.1 Kesimpulan
Pada bagian ini penulis mengambil suatu kesimpulan atas makalah yang
telah disajikan sebagai berikut :
1. Pengendalian internal adalah suatu proses yang melekat ke dalam
aktivitas operasional organisasi dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari aktivitas manajemen. Pengendalian internal setidaknya
mampu memberikan tingkat keyakinan yang memadai, karena
diperlukan biaya yang sangat tinggi dan sangat sulit bila ingin mencapai
keyakinan absolut. Selain itu, sistem pengendalian internal juga
memiliki keterbatasan yang melekat, seperti misalnya kemungkinan
pertimbangan dan pengambilan keputusan yang tidak tepat, terjadinya
kesalahan-kesalahan kecil, dominasi manajemen, dan bahkan kolusi.
2. Pengendalian internal mempunyai peranan penting dalam perusahaan.
Pengendalian internal dapat melindungi aset perusahaan dan mencegah
serta mendeteksi adanya kecurangan dalam perusahaan. Untuk
mencapai tujuan organisasi harus mempunyai pengendalian internal
yang baik.
3.2 Saran
Penulis mencoba untuk memberikan saran yang berkaitan dengan
pembahasan ini, yaitu :
1. Bagi Manajemen Perusahaan diharapkan agar mampu meningkatkan
efektivitas pengendalian internalnya secara memadai, hal ini dapat
memberikat tingkat keyakinan para pemangku kepentingan
(stakeholder) khususnya pengguna laporan keuangan agar tidak terjadi
kesalahan pada saat pengambilan keputusan ekonomi.
25
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/dimasosd/55291077f17e6126268b48b6/pengertian-
si-sistem-informasi
http://fulcra.asia/sistem-pengendalian-internal-spi/
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Sistem Informasi Dan Pengendalian Internal.
Modul Chartered Accountant. Jakarta.