Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
termasuk asal mula, struktur, penyusun kerak bumi, proses - proses yang
berlangsung, hingga menjadikan keadaan bumi seperti saat ini. Salah satu cabang
sebagai sedimen di dalam lingkungan kontinen dan laut hingga membentuk batuan
oleh media air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Sedangkan batuan
sedimen adalah suatu batuan yang terbentuk dari hasil proses sedimentasi, baik
secara mekanik maupun secara kimia dan organik. Kebanyakan proses transportasi
sedimen alami terjadi di dalam media fluida yang merupakan suatu sistem yang
berisi campuran antara padat dan cair atau padat dan gas. Material – material padat
akan terurai menjadi partikel – partikel, dan media fluida akan mentransport
partikel –partikel tersebut. Jika material padat lebih kecil, cairan tersebut dapat
merekat dan menjadi lebih padat dari fluida murni. Partikel yang lebih kasar
mungkin tidak bercampur dalam fluida tapi mungkin akan bertindak sebagai
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa mengetahui dan
1.3.1 Alat
1. ATM
2. Armfield
3. Kalkulator
4. Bola Pingpong
5. Stopwatch
1.3.2 Bahan
1. Pasir
2. Air
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sedimen atau endapan. Sam Boggs Jr. dalam bukunya Principles of Sedimentology
asal dan interpretasi sedimen dan batuan sedimen. Gary Nichols (2009),
dan laut yang pada akhirnya membentuk batuan sedimen. Secara umum
serta menjadi objek utama dalam studinya, yaitu sedimen, proses pembentukan
2.2 Sedimen
Sedimen adalah bahan alami yang dipecah oleh proses pelapukan dan erosi,
dan kemudian diangkut oleh aksi angin, air, atau es, dan atau oleh gaya gravitasi
yang bekerja pada partikel itu sendiri. Pada umumnya media transportasi atau
pengangkutan sedimen adalah air (proses fluvial), angin (proses Aeolian) dan
gletser. Pasir pantai dan sungai adalah contoh transportasi fluvial, meskipun
sedimen juga sering diendapkan secara perlahan dalam air danau maupun laut.
Gundukan pasir gurun adalah contoh transportasi Aeolian. Sedangkan endapan
moraine dan till adalah contoh transportasi glasial atau gletser. Klasifikasi sedimen
Klasifikasi ukura butir yang paling umum dan dijadikan standar adalah klasifikasi
kimianya
Sedimen sebagai material padat alami yang bersifat lepas terbentuk dari
pecahan partikel batuan yang telah ada sebelumnya. Proses pelepasan partikel
Selain dari pelapukan batuan secara langsung, proses sedimen juga dapat
terbentuk oleh faktor biologis yang terjadi pada permukaan batuan, proses ini akan
material sedimen lepas yang tidak atau belum mengalami proses transportasi.
peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat
transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material
lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang
membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi Erosi tidak sama dengan pelapukan
akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan
proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya. Dalam prosesnya, jenis
erosi yang membentuk sedimen bermacam-macam dan dapat terjadi baik di darat
maupun dibawah permukaan air, tergantung mekanisme dan jenis media yang
2.4 Sedimentasi
oleh media air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Proses sedimentasi ini
Pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah
pada dan atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia
dan biologi. Hasil dari pelapukan ini merupakan asal (source) dari batuan sedimen
dan tanah (soil). Di alam pada umumnya ke tiga jenis pelapukan (fisik, kimiawi dan
biologis) itu bekerja bersama-sama, namun salah satu di antaranya mungkin lebih
inilah maka pelapukan batuan dapat dibagi menjadi pelapukan fisik, kimia dan
dibagi menjadi :
hidup. contoh: tumbuhnya lumut, akar pepohonan, dan hewan yang tinggal
didalamnya.
suhu atau iklim dan terjadi karena proses disagregasi atau penguraian
sebagainya.
Pada proses pelapukan, partikel batuan akan terlepas dari ikatannya hingga
kemudian akan dapat terpisah dan mengalami erosi. Erosi adalah peristiwa
transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, gerakan pada tanah dan
material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal
hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak
gabungan keduanya
2.4.2 Transportasi Sedimen
fluida yang merupakan suatu sistem yang berisi campuran antara padat dan cair atau
padat dan gas. Material – material padat akan terurai menjadi partikel – partikel,
dan media fluida akan mentransport partikel –partikel tersebut. Jika material padat
lebih kecil, cairan tersebut dapat merekat dan menjadi lebih padat dari fluida murni.
Partikel yang lebih kasar mungkin tidak bercampur dalam fluida tapi mungkin akan
berinteraksi secara alami dengan arus dan tetap di gerakan oleh arus. Secara umum
1. Aliran laminar yaitu dimana air mengalir begitu saja tanpa ada penghalang
dimana ”shear stress” antara molekul H2O membentuk vektor – vektor kecepatan.
2. Aliran turbulen, yaitu dimana vektor – vektor kecepatan terhalang oleh material
Transport sedimen bisa terdiri atas satu atau dua mekanisme yaitu, Transport oleh
bedload, butir hampir selalu berada di dasar dan butir bergerak dengan cara
mengelinding, merayap dan melompat dengan cara saling bertubrukan antar butir
Perilaku butir merayap didasar dan saling berbenturan dengan butiran lainnya. Ini
sangat erat hubungannya saltasi, butir bergerak dipicu oleh energi fluida sehingga
bergerak di sepanjang dasar dari channel dengan cara melompat dan berbenturan
satu sama lain dengan energi dari arus untuk menstransportkan dan posisi conto
terutama pada bagian porsi yang lebih dalam dari channel Pada kondisi ini,
umumnya akan terbentuk struktur sedimen silang siur (cross bedding), dune hingga
mega dune. Transport oleh suspended load, butir bergerak dan mengambang
dengan arah yang acak akibat dari arus turbulen yang kuat. Kecepatan aliran sangat
penting agar sedimen tetap tertransport secara suspensi, dimana ukuran butir
populasi suspensi dengan populasi bedload (saltasi dan rayapan permukaan) akan
pengendapan. Kecepatan aliran yang tinggi dapat mentransport butiran yang lebih
kasar. Sedimen kohesif (< 0.1 – 0.2 mm) umumnya tertransport secara suspensi.
Pada kondisi ini umumnya sedimen yang terendapkan akan membentuk struktur
graded bedding pada fase awal saat mengendapkan sedimen dengan butiran yang
lebih kasar dan akhirnya akan membentuk parallel lamination saat mengendapkan