Professional Documents
Culture Documents
TOKSIKOLOGI PESTISIDA
Disusun oleh :
2014
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI......................................................................................................... i
5. Kelompok lain
Berhubungan dengan tumbuh-tumbuhan, terdiri dari berbagai urutan
senyawa yang diproduksi secara alami oleh tumbuh-tumbuhan. Produk
tumbuhan yang secara alami merupakan pestisida yang sangat efektif dan
beberapa (seperti nikotin, rotenon ekstrak pyrenthrum, kamper dan
terpentium) sudah dipergunakan oleh manusia untuk tujuan ini sejak beberapa
ratus tahun yang lalu.
Tindakan dekontaminasi
Akhiri paparan : Pindahkan penderita, jauhkan dari kontaminasi
selanjutnya. Hindarkan kontak kulit dan/atau inhalasi dari uap atau
debu pestisida.
Tanggalkan pakaian yang terkontaminasi seluruhnya dengan cepat,
termasuk sepatu. Kumpulkan pakaian dalam tempat yang terpisah
untuk di cuci sebelum digunakan lagi.
Bersihkan pestisida dari kulit, rambut dan mata dengan menggunakan
air yang banyak.
Tindakan dalam pertolongan pertama
Umum
Penderita perlu dirawat dengan tenang karena penderita dapat
kembali mengalami agitasi. Tempatkan penderita dalam posisi sebaik
mungkin yang akan membantu mencegah penderita dari bahaya
komplikasi.
Posisi
Tempatkan penderita dalam posisi miring kesamping dengan
kepala lebih rendah dari tubuh dan kepala menoleh kesamping. Bila
pasien tidak sadar jaga agar saluran nafas tetap terbuka dengan
menarik dagu ke depan dan kepala ke belakang.
Suhu tubuh
Perawatan harus lebih berhati-hati dengan mengontrol suhu
pada penderita yang tidak sadar. Bila suhu tubuh penderita tinggi
sekali dan keringat berlebihan, dinginkan dengan menggunakan spon
air dingin. Bila penderita merasa kedinginan, dapat ditutupi dengan
selimut untuk mempertahankan suhu normal.
Pestisida yang tertelan
1. Induksi muntah umumnya tidak dianjurkan sebagai pertolongan
pertama.
2. Baca label produk untuk indikasi apakah induksi muntah boleh
atau tidak dilakukan atau bila produk sangat toksik, seperti tanda
tengkorak dengan tulang bersilang atau tanda "tangan merah".
3. Induksi muntah hanya dilakukan pada penderita yang sadar.
Pernafasan
Bila terjadi henti nafas (muka atau lidah pasien dapat diputar)
dan kemudian dagu ditarik ke depan untuk mencegah lidah terdorong
kebelakang yang akan menutup jalan nafas.
Kejang-kejang
Tempatkan pengganjal padat diantara gigi-gigi dan cegah agar
penderita jangan sampai terluka.
3.3 Pencegahan Pestisida
Cara pencegahan keracunan pestisida adalah dengan :
1. Pada saat melakukan penyemprotan menggunakan alat pelindung diri dan
menyemprot searah mata angin
2. Mencuci sayur-sayuran dan buah-buahan dengan air mengalir dan bahan pencuci
yang bisa melunturkan pestisida
3. Tidak menggunakan pestisida yang telah dilarang
4. Tempat penyimpanan jauh dari jangkauan anak-anak, diberi peringatan dan
memiliki ventilasi yang baik
5. Periksa bila ada kerusakan pada sprayer dan perbaiki.
6. Kembalikan pestisida yang tidak digunakan dan sprayer ke tempat yang
aman dan terkunci.
7. Hancurkan bekas wadah pestisida yang kosong dan dikubur.
8. Tanggalkan seluruh pakaian yang digunakan untuk menyemprot, dan
mandilah sampai bersih dengan memberikan perhatian khusus pada
bagian-bagian yang mungkin terkena pestisida, seperti tangan /lengan
dan wajah.
9. Pakaian yang digunakan untuk aplikasi dicuci dengan sabun atau
detergen, terpisah dengan pakaian sehari-hari.
KESIMPULAN
id.wikipedia.org/wiki/Pestisida
id.scribd.com/doc/210031439/Makalah-Pestisida-Kelompok-5
id.scribd.com/doc/79656765/Toksikologi-Pestisida
kesmas-unsoed.com/2011/05/makalah-pengertian-dan-penggolongan-pestisida.html