Professional Documents
Culture Documents
“REAKSI ELEKTROLISIS”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. ADINDA NUR HARTANTI (01)
2. AIFA NUURUN AKASAH (02)
3. AMALIA ADITIARA PUTRI (03)
4. AMIR MACHMUD MAULUDIN (04)
5. ANDIEN IKA NUGRAHENI (05)
6. ANNA KRISNA NARESWARI (06)
7. DAFFA ADIB GHOLIDZAN (07)
8. DEA SASKYA EKA PUJI L. (08)
B. TUJUAN
Untuk mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan kalium iodida
(KI) dan larutan natrium (II) sulfat (𝑁𝑎2 𝑆𝑂4)
BAHAN
o
. Bahan Ukuran
1 Larutan Na2SO4 0,5 M
2 Larutan KI 0,5 M
3 Larutan phenolphtalein -
4 Amilum -
D. DASAR TEORI
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah dilaliri oleh
arus listrik searah.Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut sel elektrolisis.Sel
elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat menghantarkan listrik yang disebut elektrolit, dan
sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau leburan). Pada sel elektrolisis,
reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus
listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung pada
potensial elektroda, konsentrasi, dan over potensial dari spesi yang terdapat dalam sel elektrolisis.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda, sedangkan
elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut Anoda.Katoda
adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi.Katoda
merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron sedangkan anoda merupakan elektroda
positif karena melepas elektron. Reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda pada sel elektrolisis sama
seperti pada sel volta, yaitu di katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan di anoda adalah
tempat terjadinya reaksi oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronnya berbeda. Pada sel volta katoda
bermuatan positif dan anoda bermuatan negatif, sedangkan pada sel elektrolisis katoda bermuatan
negatif dan anoda bermuatan positif.
E. CARA KERJA
Elektrolisis larutan Na2SO4 0,5 M
2. Memasukkan larutan KI pada pipa U, kemudian memasang elektroda hingga tercelup ke dalam
larutan.
3. Melakukan elektrolisis dengan menghubungkan elektroda-elektroda dengan sumber arus listrik
selama 5 menit dan mengamati perubahannya.
4. Menghentikan proses elektrolisis (menekan off pada power suply), kemudian mengeluarkan
kedua elektroda.
5. Menambahkan beberapa tetes larutan amilum ke pada ruang anoda
6. Mengamati perubahan yang terjadi dan memasukkan data pengamatan kedalam tabel
pengamatan
F. HASIL PENGAMATAN
G. PEMBAHASAN
Pada percobaa pertama elektrolisis larutan 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 pada tabung U yang ditambahkan dengan
indikator PP pada katoda dan anoda, kemudian menghubungkan ke dua elektroda dengan arus
searah selama 5 menit. Zat yang dihasilkan pada katoda yaitu 𝐻2 sedangkan pada anoda yaitu 𝑂2.
Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat sedikit gelembung pada katoda dan banyak gelembung
pada anoda. Pada masing-masing ruang anoda dan katoda diberi kertas lakmus merah. Pada ruang
anoda,warna kertas lakmus tetaplah merah,sehingga dapat dikatakan bahwa pada ruang anoda sifat
larutan adalah asam. Sedangkan di ruang katoda,warna kertas lakmus merah berubah menjadi biru.
Hal itu membuktikan bahwa di ruang katoda,sifat larutan adalah basa. Reaksi yang terjadi pada
larutan tersebut yaitu :
𝑁𝑎2 𝑆𝑂4(aq) → 2𝑁𝑎 + + 𝑆𝑂4 2−
Katoda : 2𝐻2 O + 2𝑒 − → 2𝑂𝐻 − (g) + H2(g)
Anoda : 2𝐻2 O → 4𝐻 + (g) + O2(g) + 4𝑒 −
Reaksi keseluruhan
2𝐻2 O → 2𝐻2 + 𝑂2
Pada percobaan ketiga elektrolisis larutan KI menjadi 𝐾 + dan 𝐼 − pada tabung U yang
ditambahkan dengan indikator PP pada katoda dan Amilum pada anoda, kemudian menghubungkan
ke dua elektroda dengan arus searah selama 5 menit. Menghasilkan perubahan warna menjadi biru
kehitaman disebabkan karena terjadi reaksi 𝑂𝐻 − yang bersifat basa pada katoda dan kuning
kecoklatan pada anoda. Zat yang dihasilkan pada katoda yaitu 𝐻2 dari hasil reduski (𝐻2 O) dan pada
anoda dihasilkan 𝐼2 dari hasil oksidasi ( 2I ). Hal ini menunjukkan bahwa pada katoda dihasilkan
banyak gelembung dan pada anoda dihasilkan sedikit gelembung. Bau yang dihasilkan pada katoda
yaitu tidak berbau, dan pada anoda dihasilkan bau Iodine (𝐼2 ). Reaksi yang terjadi pada larutan
tersebut yaitu :
KI (aq) → 𝐾 + + 𝐼 − I -
Katoda : 2𝐻2 O + 2𝑒 − → 2𝑂𝐻 − + 𝐻2
Anoda : 2I → 𝐼2 + + 2𝑒 −
Reaksi keseluruhan
2𝐻2 O + 2I → 2𝑂𝐻 − +𝐼2
H. KESIMPULAN
1. Sifat larutan pada ruang katoda basa karena diberi lakmus merah yang kemudian berubah warna
menjadi biru. Menunjukkan teejadinya reduksi pada H²O di katoda 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4
2. Gas yang terjadi pada ruang katoda adalah H²
3. Pada elektrolosis larutan pada anoda terjadi oksidasi H²O ditunjulkan dengan lakmus merah yang
tetap merah sehingga terjadi suasana asam di ruang anoda. Pada elektrolisis larutan Kl, I-
teroksidasi menjadi I² sehingga I² dalam larutan terlihat berwarna kuning.
4. Persamaan setengah reaksi untuk elektrolisis :
a. Larutan 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 : 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 → 2𝑁𝑎 + + 𝑆𝑂4 2−
Katoda : 2𝐻2 O + 2𝑒 − → 2𝑂𝐻 − (g) + H2(g)
Anoda : 2𝐻2 O → 4𝐻 + (g) + O2(g) + 4𝑒 −
b. Larutan KI (aq) → 𝐾 + + 𝐼 − I –
Katoda : 2𝐻2 O + 2𝑒 − → 2𝑂𝐻 − + 𝐻2
Anoda : 2I → 𝐼2 + + 2𝑒 −
2. LAMPIRAN