Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dapat mengetahui bagaimana respon orang tua terhadap anak baru lahir dan
apa-apa saja yang mempengaruhi sibling rivalry juga cara mengatasinya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut saxton dan pelikan ( 1996) ,bounding yaitu : suatu langkah untuk mengungkapkan
perasaan afeksi ( kasih sayang ) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir, attachment
yaitu : interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu.
Reaksi orang tua dan keluarga terhadap bayi yang baru lahir, berbeda- beda . hal ini dapat
di sebabkan oleh berbagai hal , di antaranya reaksi emosi maupun pengalaman ,masalah
lain juga dapat berpengaruh , misalnya masalah pada jumlah anak , keadaan ekonomi dan
lain-lain. Respon yang mereka perlihatkan pada bayi baru lahir , ada yang positif dan ada
yang negatif.
3
Respon orang tua terhadap bayinya dipengaruhi oleh 2 faktor , yaitu :
Faktor internal
Yang termasuk faktor internal antara lain genetika, kebudayaan yang mereka
praktikkan dan menginternalisasikan dalam diri mereka, moral dan nilai,
kehamilan sebelumnya, pengalaman yang terkait , pengidentifikasi yang telah
mereka lakukan selama kehamilan ( mengidentifikasi diri mereka sendiri sebagai
orang tua.
Yang termasuk faktor eksternal antara lain perhatian yang diterima selama
kehamilan, melahirkan dan post partum , sikap dan perilaku pengunjung dan
apakah bayinya terpisah dari orangtua selama satu jam pertama dan hari-hari
dalam kehidupannya.
4
2.3 Sibling Rivalry
Siblinag Rivalry adalah permusuhan dan kecemburuan antara saudara kandung yang
menimbulkan ketegangan diantara mereka. Hal ini tidak dapat di sangka bahwa perselisihan
antara mereka akan selalu ada. Biasanya ini terjadi apabila masing-masing pihak berusaha
lebih unggul dari yang lain. Kemungkinan sibling rivalry akan semakin besar apabila mereka
berjenis kelamin sama dan usia keduanya cukup dekat.
Menurut Dr.Sawitri , Sibling Rivalry adalah persaingan antara dua saudara kandung
dalam memperebutkan kasih sayang dan perhatian orang tua yang telah dirasakan saat anak
usia 3 tahun . berebut mainan , berebut tempat untuk bisa lebih dekat dengan ayah atau ibu ,
berebut kue, berebut kesempatan memainkan sesuatu dan sebagainya .
Sibling Rivalry banyak terjadi pada anak-anak yang beranjak usia sangat dekat ( 1 atau 2
tahun ) sama beradu pada pertengahan masa anak ( 8-12 tahun ) dan berjenis kelamin
sama.akibatnya apabila tidak tertangani bisa kemungkinan sampai dewasa , sampai tua kakek
nenek.
Sibling Rivalry bukanlah kesalahan anak tertua , maupun anak-anak dalam keluarga , juga
bukan merupakan kesalahan orang tua semata, bahwa akar permasalahannya adalah
kurangnya waktu dan perhatian , akibat kondisi umum yang dimiliki oleh suatu keluarga .
Bagi anak-anak , yang mereka perebutkan adalah waktu, perhatian , cinta dan penerimaan
yang diberikan orang tua kepada setiap anak, dengan segenap kemampuan fisik dan mental
yang dimiliki, orang tua akan lebih mudah mencurahkan kepada satu anak saja daripada harus
membaginya kepada beberapa anak sekaligus , apalagi setiap anak memiliki kebutuhan yang
berbeda .
Kehadiran anggota keluarga baru ( bayi ) dalam keluarga dapat menimbulkan situasi krisis
terutama pada saudara-saudaranya , sehingga perlu disiapkan .
5
2.4 Penyebab sibling rivalry
sumber permasalahan Sibling Rivalry muncul pada masalah anak itu sendiri , akan tetapi
orang tua harus bertindak dalam permasalahan tersebut. Fungsi keluarga juga merupakan
faktor yang mempengaruhi Sibling Rivalry karena anak-anak mereka berebut perhatian orang
tua atau karena kesalahan sikap orang tua yang terkadang tidak berlaku adil, pilih ksih , atau
membanding-bandingkan antara anak yang satu dengan yang lain.
6
2.5 Segi positif sibling rivalry
Respon kakak atas kelahiran seorang bayi laki-laki maupu perempuan bergantung kepada
umur dan tingkat perkembangan. Biasanya anak-anak kurang sadar akan adanya kehadiran
anggota baru sehingga menimbulkan persaingan perasaan takut kehilangan kasih sayang dari
orang tua dan tingkah laku negatif.
7
Tingkah laku ini antara lain ;
1. Masalah tidur
2. Peningkatan upaya menarik perhatian orang tua maupun anggota keluarga lainnya.
3. Kembali kepola tingkah laku kekanak-kanakan seperti ; ngompol dan menghisap
jempol
1. Merubah pola tidur bersama dengan anak-anak pada beberapa minggu sebelum
kelahiran .
2. Mempersiapkan keluarga dan kawan-kawan anak balitanya dengan menayakan
pasangannya terhadap kehadiran anggota baru.
3. Mengajarkan pada orang tua untukmenerima perasaan yang di tunjukkan oleh
anaknya .
4. Memperkuat kasih sayang terhadap anaknya
Tahapan ini di kategorikan pada umur 3-12 tahun . pada anak seusia ini jauh lebih sadar
akan perubahan –perubahan tubuh ibunya dan mungkin menyadari akan kelahiran bayi.anak
akan memberi perhatian terhadap perkembangan adiknya.
Remaja
Respon para remaja bergantung pada tingkat perkembangan mereka . adav yang merasa
senang dengan kehadiran anggota baru dan ada remaja yang merasa larut dalam
perkembangan sendiri. Adeaptasi yang ditunjukkan yaitu :
8
2.8 Peran bidan
1. Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama
pasca persalinan
2. Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif
tentang bayinya , baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.
3. Bidan mengarahkan ibu untuk menyiapkan secara dini kelahiran bayinya
4. Bidan menyarankan kepada ibu untuk memberikan penjelasan yang konkrot
tentang pertumbuhan bayi dalam rahim dengan menunjukan gambar sederhana
tentang uterus dan perkembangan fetus pada anak pertama atau tertuanya.
5. Bidan memberi informasi pada ibu bahwa memberi kesempatan anak untuk ikut
gerakan janin / adiknya dapat menjalin kasih sayang antara keduanya, dan anak
akan mengerti akan kehadiran adiknya.
6. Bidan menyarankan ibu untuk melibatkan anak dalam perawatan bayi
7. Bidan mengigatkan ibu untuk selalu memberi pengertian mendasar tentang
perubahan suasana rumah seperti alasan pindah kamar pada anak tertuanya.
8. Bidan menyarankan kepada ibu untuk tetap melakukan aktivitas yang biasa
dilakukan bersama anak seperti mendongeng sebelum tidur atau piknik bersama.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah mendiskusikan makalah yang telah disusun ini, dapat disimpulkan bahwa, ketika
kelahiran akan menimbulkan respon keterikatan bayi dan orangtuanya ( bonding attacment )
yang juga telah dimulai sejak saat dalam kandungan dan akan lebih baik jika ibu tidak
menghiraukan saja bayinya / janin yang sedang dikandungnya melainkan ibu seharusnya
berkomunikasi dengan janin, baik itu dengan sentuhan untuk meraba gerakan janin dan
membiarkan janin mendengar ibunya berbicara terhadapnya .
Seorang ayah dan keluarga seharusnya memberikan respon yang positif dan
memfasilitasi bayi agar merasa diterima dan dapat tumbuh serta berkembang tanpa ada
masalah penolakan dari ayahnya .
3.2 Saran
Kami berharap dengan makalah ini, teman-teman dapat mengetahui tentang Respon
Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir ( BBL ) , Sibling Rivalry Dan kami selaku tim penulis
sangat menyadari bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun agar meningkatkan kemampuan menulis kami
kedepannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Https://Rifacons. Wordpress.com
11