BAB I PROPOSAl Perencanaan Produksi

You might also like

You are on page 1of 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur mempunyai tujuan yang sama


yaitu memperoleh laba atau keuntungan. Untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah
mudah karena hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan perusahaan harus mampu
untuk menangani faktor-faktor tersebut. Faktor yang mempengaruhi yaitu mengenai
target produksi. Masalah target produksi merupakan masalah yang sangat penting bagi
perusahaan terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Apabila proses produksi berjalan
dengan lancar dan target produksi tercapai maka tujuan perusahaan dapat tercapai, tetapi
apabila proses dan target produksi tidak tercapai maka tujuan perusahaan juga tidak
dapat tercapai. Adanya persaingan yang semakin ketat antara perusahaan mendorong
setiap perusahaan untuk menetapkan perencanaan dan pengendalian produksi terhadap
target produksi secara tepat sehingga perusahaan dapat tetap maju untuk mencapai
tujuan yang diinginkannya.

Dalam persaingan pasar, perusahaan tentu ingin mendapatkan nilai terbaik


dimata pelangganya,agar perusahaan mendapakan keuntungan dari produk yang
dihasilkan. Nilai terbaiknya dapat diperoleh apabila perusahaan mempunyai
perencanaan dan pengendalian produksi yang baik, akurat dan efektif. Prakteknya, para
manajer dalam menyusun rencanan produksi banyak masalah yang dihadapi, mulai dari
identifikasi keinginan pelanggan dan kekuatan para pesaing yang ada serta ketersediaan
data yang akurat tentang kedua hal tersebut. Padahal perencanaan produksi selalu
membutuhkan data dan informasi yang akurat, muathir dan tepat tentang permintaan
pasar, dan sumber daya produksi yang tersedia atau yang perlu disediakan.

Umunya data dan informasi yang tersedia tentang kebutuhan pelanggan


dihasilkan melalui teknik peramalan sehingga sifatnya estimasi atau perkiraan. Hal ini
membuat penyusunan rencana produksi di lapangan mengalami kendala dan masalah.
Untuk mengatasi masalah dalam perencanaan dan pengendalian produksi di atas,
berbagai metode dan teknik perencanaan dan pengendalian produksi telah
dikembangkan. Metode-metode itu diantara lain aspek-aspek pengendalian dan
perencanaan bahan, work in progress dan pengendalian produk akhir.

PT. Kojin Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang otomotif


yang memproduksi komponen elektrik pada mobil, dalam perusahaan ini perencanaan
dan pengendalian produksi sangat berpengaruh pada target produksi di perusahaan.
Dalam membuat suatu perencanaan produksi harus disesuaikan dengan stok yang ada di
WIP (Work In Proces) dan stok bahan baku yang ada di gudang. Sistem produksi yang
diterapkan yaitu MTO (Make To Order) dan MTS ( Make To Stock ) tapi sistem ini
sering menyebabkan terjadinya kelebihan atau penumpukan produk ataupun kekurangan
produk yang dapat mengakibatkan rusaknya produk, pembengkakan biaya dan
berhentinya proses produksi. Karena itu perlu adanya pengendalian produk dengan
menggunakan laporan hasil produksi. Laporan ini dapat mengukur atau memberitahu
kapan harus memulai atau menghentikan produksi. Sebab itu perencanaan dan
pengendalian produksi sangat berpengaruh, jika tidak adanya perencanaan dan
pengendalian proses produksi akan berjalan dengan tidak teratur atau berantakan yang
akan mengakibatkan tertundanya pengirimian barang ke konsumen dan tidak
tercapainya target produksi. Tanpa adanya pengendalian dan perencanaan produksi
maka target produksi tidak akan tercapai artinya bagi perusahaan pengendalian dan
perencanaan produksi dapat menjamin dan menunjang kegiatan-kegiatan proses lainnya
berjalan dengan lancar.

Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa perencanaan dan


pengendalian produksi sangat berpengaruh terhadap target produksi. Sehingga, penulis
mengambil judul skripsi yaitu : “ Pengaruh Perencanaan dan Pengendalian
Produksi Terhadap Target Produksi Pada PT. Kojin Indonesia”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang peneliti yang telah diuraikan diatas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah perencanaan produksi berpengaruh terhadap target produksi pada


PT. Kojin Indonesia ?
2. Apakah pengendalian produksi berpengaruh terhadap target produksi pada
PT. Kojin Indonesia ?
3. Apakah perencanaan dan pengendalian produksi berpengaruh terhadap target
produksi pada PT. Kojin Indonesia ?

1.3 Batasan masalah

Ruang lingkup penelitian yaitu dengan menetapkan batasan-batasan sebagai


berikut, penelitian dilaksanakan di bagian produksi PT. Kojin Indonesia. Pembatasan
masalah mengenai perencanaan dan pengendalian produksi terhadap target produksi.
Adapun batasan masalah untuk perencanaan yaitu meliputi permintaan produk, jumlah
yang akan di produksi, penjadwalan produksi, sedangkan batasan untuk pengendalian
meliputi tenaga kerja, mesin dan perbaikan rencana produksi. Responden dalam
penelitian ini dalah karyawan perencanaan dan pengendalian produksi,karyawan
produksi dan karyawan gudang bahan baku.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian


ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh perencanaan produksi terhadap target produksi pada


PT. Kojin Indonesia ?
2. Bagaiman pengaruh pengendalian produksi terhadap target produksi pada
PT. Kojin Indonesia ?
3. Bagaimana pengaruh perencanaan dan pengendalian produksi terhadap
target produksi pada PT. Kojin Indonesia ?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang
telah dikemukakan adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perencanaan produksi terhadap


target produksi pada PT. Kojin Indonesia ?
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengendalian produksi terhadap
target produksi pada PT. Kojin Indonesia ?
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perencanaan dan pengendalian
produksi terhadap target produksi pada PT. Kojin Indonesia ?

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan dapat diperoleh informasi yang akurat dan relevan
yang dapat digunakan oleh :

1. Penelitian ini dapat menambahkan pengetahuan dan untuk melakukan riset


ilmiah serta menyajikan dalam bentuk tulisan dengan baik.
2. Untuk menambah perbendaharaan perpustakaan bagin STIE BII jurusan
manajemen pada khususnya.
3. Memberikan masukan kepada pihak manajemen perusahaan agar dalam
menentukan kebijakan perencanaan dan pengendalian produksi dapat
berpengaruh positif terhadap perusahaan

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi dalam tahap tahap sebagai
berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab I membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan


masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II membahas tentang pengertian perencanaan, pengertian pengendalian,


pengertian produksi, pengertian target produksi, penelitian terdahulu, kerangka
pemikiran, dan perumusan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III membahas tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
identifikasi variable, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, teknik
pengolahan data, teknik pengujian data, teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV membahasan tentang gambaran umum objek penelitian, analisis data,


uji kevalitan data, hasil penelitian dan pembahasan.

BAB V PENUTUP

Bab V membahas tentang kesimpulan dari hasil pembahasan secara


keseluruhan dan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna sebagai bahan
pertimbanngan pihak perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN
BAB II

LANDASAN TEORI
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:2) “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara


ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yang
dimaksud adalah kegiatan penelitian yang dilaksanakan pada ciri ciri keilmuan yaitu
rasional, empiris, dan simpatik”.
Menurut Sugiyono (2013:13) mendefinisikan metode penelitian kuantitatif
sebagai berikut : “Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan”.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif. Karena penelitian
ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, dalam teknik
pengambilan sampel umumnya dilakukan secara random serta bertujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
Menurut Sugiyono (2013:13) menyatakan bahwa survey bersifat eksplanatori
yaitu penelitian yang harus dilakukan penjelasan atas hubungan, pengaruh, atau adanya
hubungan kausalitas dan sebab akibat”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatori.
Survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data, sedangkan eksplantori adalah penelitian yang
bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guan memperkuat atau bahkan
menolak teori atau hasil penelitian yang sudah ada. Sehingga survey eksplanatori ialah
metode yang menjelaskan hubungan kausal antara vaiabel variabel yang diteliti melalui
pengujian hipotesis.
Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui serta menjelaskan
bagaimana pengaruh perencanaan dan pengendalian produksi terhadap target produksi
pada PT. Kojin Indonesia.

3.2 Tempat dan waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Kojin Indonesia yang berlokasi di Kawasan Industri


MM 2100 Blok LL-8-1 Cikarang Barat Bekasi. Waktu penelitian dilakukan pada bulan.
3.3 Variabel dan Pengukuran

Menurut Sugiyono (2013:59), “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala


sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut,kemudian ditarik kesimpulannya.”

Menurut Sugiyono (2013:59), “Variabel independen atau variabel bebas adalah


variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat)”.

Menurut Sugiyono (2013:59), “Variabel dependen merupakan variabel yang


dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam hal ini
yang menjadi variabel terikat/dependen adalah Target Produksi (Y).

Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah variabel dependen yaitu target
produksi (Y) dan variabel independen yaitu perencanaan (X1), dan pengendalian
produksi (X2). Menentukan tingkat ketepatan waktu, proses dan hasil produksi,
sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi dan menjaga keefektifan
dan efisiensi perusahaan.

Inti dari penelitian ini adalah mencari pengaruh antar variabel. Pengaruh yang
paling mendasar adalah pengaruh antara dua variabel, yaitu variabel independen dan
variabel dependen. Adapun operasianalisasi vaiabel-variabel dapat diuraikan sebagai
berikut :

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Definisi Operasionalisasi Indikator Item Indikator


Variabel
Perencanaan produksi (X) 1. Data permintaan 1. Kesesuaian data
adalah 2. Jenis produk permintaan yang
dibutuhkan
2. Kesesuaian pemesanan
jenis produk yang
diperlukan
3. Kesesuaian tingkat
akurasi peramalan
kebutuhan produk
Pengendalian produksi (X) 1. Pengadaan produk 1. Mutu dari produk
adalah 2. Pengawasan produk 2. Laporan hasil produksi
3. Pengeluaran produk
Target produksi (Y) adalah 1. Tenaga kerja 1. Ketersedian tenaga
2. Mesin kerja yang
3. diperlukan
2. Kondisi dari
peralatan yang ada
3. Mutu dari output
4. Kesesuaian
peramalan produksi
5. Persediaan material
yang ada

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi

Dinyatakan bahwa, “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas


objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”, Sugiyono
(2013:115).

Kesimpulannya bahwa populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau
subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh
objek atau subjek tersebut. Populasi dalam penelitiaan ini adalah karyawan yang berada
di PT. Kojin Indonesia 50 orang.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2013:116) “Sampel adalah bagian atau jumlah dan


karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan
dana,tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa
yang dipelajari dari sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representative.”
Berdasarkan populasi penelitian di atas, maka sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah karyawan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian
produksi yang berada di PT. Kojin Indonesia. Dalam hal ini yaitu karyawan
perencanaan, karyawan pengendalian dan karyawan produksi.

Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sanpel adalah menggunakan


Rumus Slovin (Ridwan,2007:182), sebagai berikut :

N
𝑛=
1 + Ne2

Keterangan :
ᶯ : Ukuran populasi
N : Ukuran sampel
e : Batas toleransi kesalahan
Jumlah sampel yang ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus Slovin
dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5%.
N
𝑛=
1 + Ne2
50
𝑛=
1 + 50(0,05)2
50
𝑛= 𝑛 = 44
1,125
Menggunakan rumus tersebut maka akan diperoleh jumlah sampel sebanyak 44 orang.

3.4.3 Teknik Sampling

Pengambilan sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan


metode probability sampling, dimana teknik pengambilan sampelnya yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel,(Sugiyono,2013:116).

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2011:137-141) “data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data
kualitatif yang diangkakan (scoring)”. Adapun sumber data yang digunakan sebagai
dasar penyusunan skripsi ini dibagi menjadi data primer dan data sekunder yang relevan
dengan masalah yang akan diteliti, yaitu : Data primer adalah data yang diperoleh secara
langsung yang berhubungan atau diperoleh secara langsung dari subjek penelitian.
Sumber data ini diperoleh melalui wawancara dan kuesioner.

Adapun prosedur pengumpulan data dalam peneltian ini adalah sebagai berikut :

a) Wawancara adalah tanya jawab dengan nara sumber yang kompeten


memberikan informasi mengetahui permasalahan penelitian. Wawancara
dilakukan secara semi struktural, dimana sebagian pertanyaan telah
dicatat selebihnya bersifat tidak struktural atau spontan.
b) Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang disusun dan disebarkan kepada
responden untuk mendapatkan informasi atau jawaban berkenaan dengan
masalah yang sedang diteliti.
c) Study Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh
dengan mempelajari, membaca dan mengumpulkan dokumen serta arsip
perusahaan yang berhubungan dengan permasalahan dalam pembuatan
laporan ini.
d) Website adalah menelusuri data atau informasi di internet yang relevan
dengan permasalahan penelitian.
e) Riset Kepustakaan adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan mempelajari literatur yang berhubungan dengan pokok bahasan
penelitian sehingga dapat dipakai sebagai dasar analisis.

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
analisis kuantitatif. Analisis ini digunakan untuk menguraikan masalah-masalah yang
sifatnya dalam bentuk angka. Digunakan untuk menjelaskan data perencanaan produksi
dan data pengendalian produksi dalam target produksi.

3.7 Metode Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah,
melalui pengolahan data, data dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam
memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah dikumpulkan perlu
dikelompokkan, dikategorisasikan, dilakukan manipulasi serta diringkas baik secara
manual atau menggunakan komputer, selanjutnya dapat disajikan dalam bentuk
tabel/grafik/gambar dan lain-lain sehingga bermakna untuk menjawab masalah dan
bermanfaat untuk menguji hipotesa atau pertanyaan penelitian.
Metode yang digunakan dalam pengolahan data kuantitatif penelitian ini adalah
sebagai berikut :

1) Editing : Memilih atau mengambil data yang perlu dan membuang data yang
dianggap tidak perlu, untuk memudahkan perhitungan dalam pengujian
hipotesa.
2) Coding : Proses pemberian kode tertentu terhadap macam dari kuesioner
untuk kelompok ke dalam kategori yang sama.
3) Scoring (Pemberian Skor) : Yaitu pemberian skor terhadap data kualitatif
hasil penelitian, sehingga menjadi data kuantitatif yang dapat diolah melalui
pendekatan statistik.
Skoring terhadap hasil jawaban kuesioner digunakan skala Likert yang
pengukurannya sebagai berikut (Sugiyono,2013:132-133) :
1) Skor 5 untuk jawaban setuju/selalu/sangat positif
2) Skor 4 untuk jawaban setuju/sering/positif
3) Skor 3 untuk jawaban ragu-ragu/kadang-kadang/netral
4) Skor 2 untuk jawaban tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif
5) Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif

Hasil skoring selanjutnya diolah dengan metode pengolahan statistik untuk


memperoleh informasi-informasi distribusi frekuensi, rata-rata hitung, persamaan
regresi, koefisien kolerasi, koefisien detrminasi (𝑟 2 ), uji hipotesa dan lain-lain sebgai
bahan utama analisa dan menjawab pertanyaan penelitian. Pengolahan data statistik
digunakan SPSS ver.20.0 for windows.

3.8 Teknik Analisa Data


3.8.1 Uji Validasi dan Reabilitas

Uji validasi dan reabilitas ini merupakan suatu rangkaian yang harus dilakukan
untuk mendapatkan suatu hasil penelitian yang valid. Kesimpulan jawaban yang berupa
jawaban atau pemecahan masalah penelitian dibuat berdasarkan hasil proses pengujian
data yang meliputi pemilihan, pengumpulan dan analisis data. Ada dua konsep untuk
mengukur kualitas teknik pengujian data yaitu validasi dan reabilitas.

Suatu kuesioner dikatakan sahih jika pertanyaan pada kuesioner mampu


megungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Teknik pengujian ini
dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap butir dapat dilihat pada
kolom corrected item-total corelation) dengan r tabel untuk degree of freedom (df)=n-k,
dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah item.
𝑟 𝑛 ∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖−(∑ 𝑥𝑖)(∑ 𝑦𝑖)
𝑥𝑦=
√{𝑛 ∑ 𝑥𝑖2 −(∑ 𝑥𝑖)2 } √{𝑛 ∑ 𝑦𝑖2 −(∑ 𝑦𝑖)2 }

Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali,20110:45).

Dimana : rxy = Koefisien kolerasi (r-hitung)

∑𝑥 = Skor variabel

∑𝑦 = Skor variabel

∑ 𝑥 𝑦 = Hasil kali skor butir dengan skor total

N = Jumlah responden

3.8.1.1 Uji Validasi

Menurut Sugiyono (2013:363), “Validasi merupakan derajad ketepatan antara


data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti”.

Uji validasi bertujuan untuk menguji sejauh mana alat ukur, dalam penelitian ini
adalah kuesioner, mengukur apa yang hendak diukur dengan menggunakan rumus
kolerasi produk-moment pearson, guna menhitung kolerasi antara masing-masing
pertanyaan dengan skor total. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pertanyaan mana
yang valid dan yang tidak valid.

Dalam menentukan signifikansi atau tidak signifikansi dengan membandingkan


nilai r hitung dengan nilai r tabel degree of freedom = n-k, dan daerah sisi pengujian
dengan alpha 0,05. Jika r hitung tiap butir pertanyaan bernilaipositif dan lebih besar
terhadap r tabel (lihat corrected item-total correlation) maka butir pertanyaan tersebut
dikatakan valid.

3.8.1.2 Uji Reabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2009:109) “Rumus Alpha digunakan untuk


mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 1 atau 0, misalnya angket atau soal
bentuk uraian”. Uji reabilitas dilakukan dengan rumus Alpha, sebagai berikut :

𝑟 𝑘 ∑ 𝜎 𝑏2
11=[ ][1− ]
𝑘−𝑙 𝜎𝑡 2
Keterangan : 𝑟11 = Reabilitas Instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

∑ 𝜎 𝑏2 = Jumlah varians butir

𝜎𝑡 2 = Varians total

Hasil dari perhitungan tersebut di atas selanjutnya dikonsultasikan kalsifikas


berikut ini :

0,800 – 1,000 = Sangat tinggi

0,600 – 0,799 = Tinggi

0,400 – 0.599 = Sedang

0,200 – 0,399 = Rendah

0,000 – 0,199 = Sangat rendah

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian model regresi dalam menguji hipotesis haruslah menghindari


kemungkian terjadinya penyimpangan asumsi klasik. Penguji asumsi klasik ini
dilakukan dengan menggunakan alat bantu software “SPSS 17.0 for windows”. Jika
model regresi telah memenuhi pengujian dasarnya untuk persyaratan uji asumsi klasik,
artinya persamaan yang dihasilkan tersebut dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bisa
dan diandalkan untuk peramalan. Asumsi klasik utama terdiri atas uji normalisasi, uji
linearitas, uji multikolinearlitas dan heteroskedastisitas.

3.8.2.1 Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali (2012:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji


apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen mempunyai
kontribusi atau tidak. Model regresi yang baik adalah data distribusi normal atau
mendekati normal, untuk mendekati normalitas dapat dilakukan dengan melihat
penyebaran data yaitu jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal maka regresi tersebut memenuhi normalitas, sedangkan jika data
menyebar lebih jauh dan tidak mengikuti arah garis maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas. Dalam distribusi normal, bila asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk mempermudah dalam penelitian
ini akan diolah dengan bantuan software statistic SPSS 17.0 for widows,” suatu data
dinyatakan berdistribusi normal jika nilai Asymp Sig(2-tailed) hasil perhitungan
Kolomogrov-Smirnov lebih besar dari 1/2a”.

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Imam Ghozali (2012:105), uji multikolinearitas bertujuan untuk


menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara
variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam
model regresi pada penelitian ini menggunakan besaran VIF (Variance Inflation Factor)
dan Tolerance,untuk mendeteksi multikolinearitas adalah sebagai berikut :
a. Mempunyai nilai VIF+/- 1
b. Mempunyai angka Tolerance +/- 1
c. Auto Tolerance = 1/VIF = 1/Tolerance
d. Nilai cut-off yang umumnya dipakai untuk menunjukan adanya
multikolinearitas adalah nilai VIF >5 dipastikan terjadi multikolinearitas.
Memudahkan dalam melakukan perhitungan secara statistik, maka analisis yang
dilakukan dalam penelitian ini akan diolah dengan bantuan software statistik SPSS 17.0
for windows.

3.8.2.3 Uji Heterokedastisitas

Menurut Imam Ghozali (2012:139), uji heterokedastisitas bertujuan menguji


apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

Uji heterokedastisitas dalam regresi ini menggnakan scatter plot dengan


menggunakan bantuan software statistik SPSS 17.0 for windows scatter plot sendiri
merupakan sebuah grafik yang diplot point atau titik menunjukan hubungan antara dua
pasang data. Heterokedastisitas berarti variasi (variance) variabel tidak sama untuk
semua pengamatan.
3.8.2.4 Uji Linearitas

Menurut Imam Ghozali (2012:139), Uji linearitas digunakan untuk menguji


linear tidaknya suatu data yan dianalisis yaitu variabel independen terhadap variabel
dependen. Pada penelitian ini, uji linearitasnya dilakukan dengan uji F. Untuk
mempermudah dalam melakukan penghitungan secara statistik, maka analisis yang
dilakukan dalam penelitian ini akan diolah dengan bantuan software statistic SPSS 17.0
for windows.

3.8.3 Model Analisis Data

Model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi
berganda (multiple linear regression analysis). Analisis regresi (regression analysis)
merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan tersebut untuk membuat suatu
perkiraan (prediction). Nilai prediksi selalu tepat dengan nilainya, semakin kecil tingkat
penyimpangan antara nilai prediksi dengan nilai rillnya, maka semakin tepat persamaan
regresi yang dibentuk.

Persamaan regresi (regression equation) adalah suatu persamaan yang


mendefinisikan hubungan antara dua variabel. Hasil analisis regresi adalah berupa
koefisien untuk masing-masing variabel independen dengan satu persamaan. Koefisien
ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel independen dengan satu
persamaan. Koefisien regresi dihitung dengan tujuan meminimumkan penyimpangan
antara nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependen berdasarkan data yang ada,
Imam Ghozali (2012:45).

Model regresi yang digunakan oleh peneliti adalah analisis regresi ganda.
Menurut Sugiyono (2013:275), analisis regresi ganda digunakan oleh pihak peneliti, bila
peneliti bermaksud meramal sebagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen
(kriterium), bila dua atau lenih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi (dinaikturunkan). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah
variabel independennya minimal 2.

Persamaan regresi untuk prediktor adalah :

Y’ = a+𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2+....+𝑏𝑛 𝑋𝑛

Dimana :
Y = Variabel Dependen (nilai yang diprediksi)

𝑋1dan 𝑋2 = Variabel Independen

a = Konstanta (nilai Y’ apabila 𝑋1 , 𝑋2 )

b = Koefisien Regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

Analisis korelasi ganda digunakan karena penelitian menggunakan dua variabel


X dan1 variabel Y. Kegunaan kolerasi ini untuk mencari hubungan antara dua variabel
bebas atau lebih yang secara beresamaan dihubungkan dengan variabel berikutnya
sehingga diketahui besarnya sumbangan seluruh variabel bebasnya yang menjadi objek
penelitian terhadap variabelnya terikat. Rumus kolerasi linear ganda yang digunakan
dalam penelitian adalah :

𝐫𝐲𝟏𝟐 + 𝐫𝐲𝟐𝟐 – 𝟐 𝐫𝐲𝟏 𝐫𝐲𝟐 𝐫𝟏𝟐


𝑅𝑦 12 = √ 𝟏−𝒓 𝟏𝟐𝟐

Dimana :

Ry 12 = Koefisien kolerasi ganda antara variabel 𝑋1dan 𝑋2

ry1 = Koefisien korelasi antara variabel 𝑋1 terhadap Y

ry2 = Koefisien kolerasi antara variabel 𝑋2 terhadap Y

r12 = Koefisien Kolerasi antara variabel 𝑋1 terhadap 𝑋2

Kolerasi ganda dilambangkan ( r ) dengan ketentuan harga r tidak lebih dari


harga ( -1 < 𝑟 < + 1 ). Apabila harga r = 1 artinya korelasi negatif sempurna, r = 0
artinya tidak ada korelasi dan r = 1 artinya korelasi sangat kuat, sedangkan harga r akan
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut :

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah


0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi

3.8.4 Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 )

Koefisien determinasi dapat diartikan sebagai ukuran ketepatan garis regresi


yang diperoleh dari hasil pendugaan terhadap hasil observasi. Koefisien determinasi
diinterpretasikan sebagai besaran roporsi (presentase) dari keragaman variabel
independen (Y) yang diterangkan oleh model regresi atau untuk mengukur besar
sumbangan dari variabel independen (X) terhadap keragaman variabel independen (Y).
Nilai 𝑅 2 berkisar antara 0 sampai dengan 1, bila 𝑅 2 = 1 berarti variabel bebas memiliki
hubungan yang sempurna terhadap variabel terikat.

3.8.5 Uji Hipotesis


3.8.5.1 Uji Parsial (Uji t)

Menurut Imam Ghozali (2012:98) Uji t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap
variabel dependen. Berikut rumus dari Uji t :

𝒓√𝒏−𝟐
t=
√𝟏−𝒓𝟐

Dimana :

Thitung = Nilai t

r = Koefisien kolerasi

n = Nilai responden

Menetentukan tingkat signifikan (∝ ) yaitu sebesar 5% dapat dilakukan dengan


berdasarkan nilai probabilitas, dengan cara pengambilan keputusan adalah:
a. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima
b. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
Atau dengan cara melihat tabel t :
a. Jika – t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima
b. Jika – t hitung < t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

Menghitung t-tabel digunakan ketentuan n-1 pada level signifikan (∝) sebesar
5% (tingkat kesalahan 5% atau 0,05 atau taraf keyakinan 95% atau 0,95), jadi apabila
tingkat kesalahan suatu variabel lebih dari 5% berarti variabel itu tidak signifikan.

3.8.5.2 Uji Simultan (Uji F)

Menurut Imam Ghozali (2012:98), uji simultan dengan F test ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen.
Uji F diperuntukan untuk melakukan uji hipotesis koefisien (slope) regresi secara
bersamaan. Dengan demikian, secara umum hipotesisnya dituliskan sebagai berikut :

a. Ho : n tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen


secara bersama-sama
b. Ha : adaa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara
bersama-sama.

Berikut rumus Uji F :

𝑹𝟐 / 𝑲
F = (𝟏− 𝑹𝟐 )/ (𝒏−𝑲−𝟏)

Dimana :

R = Koefisien korelasi ganda

K = Jumlah variabel independen

n = Jumlah anggota sampel

menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar 5% dapat dilakukan dengan


berdasarkan nilai probabilitas, dengan cara :

a. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima


b. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
Atau dengan cara melihat f hitung dengan tabel f :
a. Jika f hitung < f tabel, maka Ho diterima
b. Jika f hitung > f tabel, maka Ho ditolak.

You might also like