5.1. Rencana Pengembangan Jaringan Pergerakan
Untuk pengembangan system jaringan pergerakan pada BWP Salakan, diprioritaskan
untuk:
1) Mengoptimalkan jaringan jalan eksisting di BWP Salakan;
2) Mengembangkan sistem jaringan dengan membuka akses dari dan ke wilayah sekitarnya,
dalam upaya mendukung kelancaran fungsi-fungsi ekonomi dan sosial-budaya, serta untuk
mendukung pusot permukiman utama serta zona industri baru, dan zona ekonomi lainnya;
3) Menghubungkan akses dari dan ke pusat-pusat ke:
4) Mendukung kelancaran fungsi simpul-simpul
sportasi_antar kawasan dalam wilayah
Kabupaten Banggai Kepulavan.
1, Jalan Kolektor
Perencanaan Jalan Kolektor di Bagian Wilayah Perkotaan Salakan, Pada masa yang akan
latang tentunya cukup berpengaruh terhadap perkembangan wilayah tersebut karena dapat
mendukung aktifitas masyarakat di kawasan perkotaan Salakan. Adapun Rencana
Pengembangen Jalan Kolektor Sekunder yaitu melalui Sub BWP |, Sub BWP Il, Sub BWP Il,
Sub BWP IV dan Sub BWP V.
2. Jaringan Jalan LokalPrimer
elanlokal Primer adalah jalan yang menghubungkan secara berdayaguna pusat kegiatan
nasional dengan pusat kegiatan lingkungan, pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan
lingkungon, antor pusct kegiatan local, atau pusat kegiatan local dengan pusat kegiatan
Adapun cirri jalan lokal primer:
1) Jalan loka! primer dalam kota merupokan terusan ialan lokal primer luar kota
lingkungan serta antar pusat kegiatan lingkungan.
2) Jalan lokal primer melalui atau menuju kawasan primer atau {alan primer lainnya.in lokal primer di
Jak p irancang berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 20
Kendaraan angkutan barang barang dan bus dapat diizinkan melalui jalan ini;
kn per
5) Lebar badan jalan lokal primer tidak kurang dari 6 meter
Rencana pengembangan pelayanan jalan Lokal primer yaitu melalui Sub BWP |, Sub BWP Il,
Sub BWP Ill, Sub BWP IV dan Sub BWP V.
3. Jaringan Jalan Lingkungan
Jolan Lingkungan adalah jalan yang berada di lingkungan perumahan, atau jolan servis untuk
lingkungan perumahan.Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
lingkungon dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah. Rencana
pengembangan jaringan jalan di lingkungan di BWP Salakan, diarahkan pada unit-permukiman
tiap sub blok yang terdapat di Sub BWP |, Sub BWP II, Sub BWP Ill, Sub BWP IV dan. Sub BWP V.
5.2. _Rencana Pengembangan Jaringan Energi/ Kelistrikan
1. Jaringan Kelistrikan
Jaringan tenaga listrik di BWP Salakan, dikembangkan untuk menyalurkan tenaga listrik antar
sistem yang menggunakan kawatsaluran udara. Jaringan tenaga listrik ditetapkan dengan kriteria:
a) Mendukung ketersediaan pasokan tenaga listrik untuk kepentingan umum di kawasan
perkotaan;
b) Melintasi kawason permukiman,
Berada pada lokasi yang aman terhadap k
yang bebas dan jarak aman; dan
penyaluran tenaga listrik adalah kawat saluran udara.
sungai, hutan, persawahan, perkebunan, dan jalur transportasi;
egiatan lain dengan memperhatikan persyaratan ¥=
dapat dikelompokan menjadi 2 (dua) bagian besar,
dan distribusi sekunder (380/220V). Jaringan distribusi 20 kV sering
Tegangan Menengah dan jaringan distribusi 380/220V sering disebut jaringan d
atau disebut Jaringan Tegangan Rendah 380/220V.
Jaringan Tegangan Menengah
Sistem distribust sekunder merupakan salah soty bagion dalam sistem distribusl, yaitw mulat
dari gerdu trafo sampai pada pemakai okhir atay konsumen. Melihat letaknya, sistem
distribusi ini merupakan bagian yang langsung berhubungan dengan konsumen, jadi sistem ini
selain berfungsi menerima daya listrik dari sumber daya (trafo distribusi, juga akan
mengirimkan serta. mendiistribusikan daya tersebut kekonsumen. Mengingat bagian ini
berhubungan langsung dengankonsumen, maka kvalitas listrik selayaknya harus sangat
diperhatikan.
Jaringan Tegangan Menengch (JTM) yong ada di Kawasan Perkotaan Salakan,
yaitumelaluiSub BWP |, Sub BWP II, Sub BWP Ill, Sub BWP IV dan Sub BWP V.
Jaringan Tegangan Rendah
Transmisi Jaringan Tegangan Renda (JTR) adalch bagian hilir dari system tenaga listrik pada
tegangan distribusi di bawah 1.000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan
rendah kekonsumen. Di Indonesia, tegangan operas! transmisi SUTR saat ini adalah 220/380
Volt. Saat ini transmisi Joringan Tegangon Rendah (JTR) pada umumnya menggunakan
penghantar Low Voltage Twisted Cable (LVTC). Radius operasi jaringan distribusi tegangan
rendah dibatas oleh:
1) Susut tegangan yang disyaratkan;
2) Luas penghantar jaringan;
3) _Distribusi pelanggan sepanjang jalur jaringan distribusi;
4) Sifat daerah pelayanan (desa, kota, dan Iain-lain); dan
5) Susut tegangan yang difijinkan adalah +5% dan-10%, dengan radius pelayanan berkisar
350 meter. ‘
- Jaringan tegongan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu
_ kon tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT. PLN