Professional Documents
Culture Documents
1.studi Pemanfaatan Limbah Kaca Dan Piston Bekas Sebagai
1.studi Pemanfaatan Limbah Kaca Dan Piston Bekas Sebagai
Abstract
Waste glass and piston can be used as alternative material to non-asbestos motorcycle brake pads based on their
properties. Waste glass used as a reinforce, the piston used as a filler, and phenolic resin used as a binder. Those
materials were mechanically transformed into powder with 60,100, and 60 mesh respectively. The glass, piston,
and phenolic resins powder were varied into five different compositions which are A (10% glass, 50% piston,
40% phenolic resin), B (20% glass, 40% piston, 40% phenolic resin), C (30% glass, 30% piston, 40% phenolic
resin), D (40% glass, 20% piston, 40% phenolic resin), E (50% glass, 10% piston, 40% phenolic resin). The
powder was mixed at 45 rpm for 30 minutes, then 166 Bar initial pressure was applied in single action for 2
minutes, next it was pressed at 196 Bar in single action hot compacting at 150° for 5 minutes holding time. The
green bodies were sintered at 150°C for 4 hours, finally those samples were evaluated by hardness test and wear
test. The results show, the composition A has the closest hardness and wear value to commercial products,
40.549 HVN and 8.826x10-12 m3/m accordingly.
1. Pendahuluan
Limbah kaca ditemukan dalam bentuk untuk memperlambat atau menghentikan laju
pecahan botol kaca, piring kaca, gelas kaca, kendaraan. Kanvas rem secara umum berbahan
pecahan kaca lembaran, dan sebagainya. asbestos dan non-asbestos. Bahan kanvas rem yang
Berdasarkan estimasi dari 26 kota besar di terbuat dari asbestos membahayakan kesehatan
indonesia di hasilkan sampah sebanyak 38.5 juta karena dapat mengganggu kesehatan dan banyak
ton pertahunnya dan dari jumlah tersebut, 0,7 juta negara-negara maju telah menghentikan produksi
ton merupakan sampah kaca [1]. Limbah kaca bahan gesek asbes, karena menyebabkan penyakit
memiliki potensi dan dipandang strategis sebagai kanker pada paru-paru [4]. Kanvas rem harus
bahan dasar komposit yang kuat. Kaca yang memiliki sifat kekerasan, keausan, tahan korosi,
didominasi oleh bahan penyusun silika (SiO 2) mampu menahan tekanan serta mampu
diatas 60% memiliki sifat unggul berupa titik lebur menghantarkan panas [5]. Penelitian untuk mencari
yang tinggi (1400°C-1600°C) dan sifat mekanik material alternatif kanvas rem dengan peforma yang
yang sangat kuat [2]. Pemanfaatan limbah kaca baik serta tidak menimbulkan efek buruk bagi
belum maksimal, selama ini limbah kaca hanya lingkungan harus dikembangkan. Beberapa tahun
dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan tangan. terakhir telah dikembangkan kanvas rem yang
terbuat dari komposit dengan komposisi aluminium
Piston merupakan salah satu komponen serta bahan keramik dengan tujuan untuk
kendaraan bermotor yang digunakan sekali pakai. meningkatkan koefisien gesek.
Limbah piston di Indonesia per tahun mencapai
6765.5 ton dan terus meningkat seiring peningkatan Kanvas rem dengan komposisi serbuk
jumlah produksi akibat perkembangan industri tempurung kelapa 20%, serbuk Al 40%, resin 40%
otomotif. Piston terbuat dari paduan Aluminium memiliki angka paling mendekati dengan kanvas
Silikon (Al-Si). Paduan ini memiliki daya tahan rem pembanding. Komposisi ini memiliki angka
terhadap korosi, abrasi/tahan aus, ringan, koefisien keausan 0.071.10-7 mm2/kg serta memiliki angka
muai rendah, dan juga mempunyai kekuatan yang kekerasan 16.8 kgf/mm2 [6]. Kanvas rem berbahan
tinggi [3]. Pemanfaatan piston bekas belum dasar serbuk arang tempurung kelapa, serbuk
maksimal, selama ini pemanfaatan piston bekas aluminium bermatriks epoksi yang memiliki
hanya sebatas pada proses peleburan ulang kandungan optimal mendekati kekerasan dan
(remelting). keausan dipasaran yaitu 60% serbuk aluminium,
30% serbuk arang tempurung kelapa dan 10% resin
Kanvas rem merupakan salah satu epoksi dengan harga kekerasan 8.65 kgf/mm2 dan
komponen kendaraan bermotor yang berfungsi
harga keausan 0.000001362 mm2/kg [7]. Kanvas
Dudukan
Dudukan Mesin Disc
Bending Pelat
Gambar 5. Skema Proses Kompaksi Gambar 7. Proses Uji Keausan
3E-12
10.82x10-12, nilai ini merupakan nilai keausan
8.389E-13
paling besar dari seluruh spesimen uji. Komposisi A
0.000E+00
merupakan nilai keausan paling mendekati nilai
Komposisi A Komposisi B Komposisi C Komposisi D Komposisi E Komersial keausan produk komersial dengan selisih sebesar
S.Kaca 10% S.Kaca 20% S.Kaca 30% S.Kaca 40% S.Kaca 50%
S.Piston 50% S.Piston 40% S.Piston 30% S.Piston 20% S.Piston 10%
1.994x10-12 m3/m dari produk komersial. Nilai
keausan komposisi A masih dibawah nilai keausan
Produk produk komersial, sehingga perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut untuk memperoleh nilai
Gambar 10. Data Pengujian Keausan Terrhadap keausan yang lebih optimal mendekati nilai keausan
Komposisi Produk Kanvas Rem produk komersial. Penelitian dapat dilakukan
dengan memvariasikan persentase serbuk kaca
Nilai keausan berbanding terbalik dengan dibawah 10% , dapat juga dengan memvariasikan
nilai kekerasan. Semakin keras suatu material maka parameter lainnya seperti tekanan kompaksi serta
semakin sulit permukaan material untuk waktu mixing.
terdegradasi sehingga semakin kecil nilai
keausannya. Gambar 10 menunjukkan pada
4. Simpulan
komposisi A, B dan C mengalami penurunan nilai
keausan, sementara komposisi D dan E mengalami Simpulan dari hasil penelitian ini adalah
kenaikan nilai keausan. Hal ini berbanding terbalik komposisi produk kanvas rem yang memiliki nilai
dengan nilai kekerasan yang diperlihatkan pada sifat mekanik optimum mendekati nilai sifat
Gambar 9. Komposisi A, B dan C memiliki mekanik produk kanvas rem komersial adalah
persentase serbuk kaca yang menyebabkan nilai produk komposisi A dengan komposisi serbuk kaca
kekerasan meningkat dengan kekerasan maksimal 10%, serbuk piston 50%, dan serbuk resin phenolic
pada komposisi C. Semakin keras suatu komposit 40%. Hasil uji kekerasan menunjukkan nilai
berarti semakin baik ikatan antar penguat dan kekerasan produk komposisi A sebesar 40.549 HVN
matriks yang menyebabkan komposit sulit untuk sementara nilai kekerasan produk komersial sebesar
terdegradasi saat diberi beban pengausan. 40.056 HVN. Hasil uji keausan menunjukkan nilai
Komposisi D dan E memiliki persentase serbuk keausan produk komposisi A sebesar 8.826x10 -12
kaca yang terlalu tinggi melebihi batas maksimum m3/m, sementara nilai keausan produk komersial
penguat yang menyebabkan kekerasan menurun.
sebesar 10.82x10-12 m3/m.
Komposit dengan jumlah penguat melebihi batas
maksimum akan menyebabkan kontak antar
permukaan penguat dengan matriks tidak terjadi Ucapan Terimakasih
sempurna sehingga ikatan permukaan antara
Penulis mengucapkan terimakasih kepada
penguat dan matriks akan berkurang yang
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
menyebabkan peningkatan degradasi saat diberi
(LPPM) Universitas Riau dan PT. Minamas
beban pengausan.
Plantation-Sime Darby Group atas bantuan dana
Komposisi A, B dan C memiliki persentase dalam penyelesaian penelitian ini.
serbuk piston yang lebih besar dan sama dengan
persentase serbuk kaca. Ukuran serbuk piston yang Daftar Pustaka
lebih kecil memiliki luas permukaan kontak yang
lebih luas dibandingkan dengan ukuran serbuk [1] KNLH. 2008. Statistik
kaca, sehingga mampu mengisi rongga-rongga Persampahan Indonesia.
kosong (pori) yang terbentuk antar serbuk kaca dan
matriks sehingga transfer tegangan antara penguat