You are on page 1of 18

V DESKRIPSI KUSUMA AGROWISATA

5.1 Lokasi dan Letak Geografis

Kusuma Agrowisata merupakan salah satu bentuk objek wisata yang


berbasis pertanian. Kusuma Agrowisata terletak di Kota Batu, Jawa Timur,
tepatnya terletak di Jalan Abdul Gani Atas, Kelurahan Ngaglik. Kota Batu terletak
sekitar 19 km dari Kota Malang dan berada pada ketinggian 680 – 1700 meter di
atas permukaan laut. Menurut Schmitt-Ferguson, kondisi iklim di daerah Batu
termasuk dalam golongan C. Suhu rata-rata di Kusuma Agrowisata 26,24 derajat
Celcius dengan kelembaban nisbi 79,79 persen serta curah hujan rata-rata 1160
mm/tahun. Hal tersebut menjadikan Kota Batu memiliki hawa yang sejuk dan
pemandangan alam yang indah karena dikelilingi oleh beberapa pegunungan
antara lain Gunung Panderman (2040 meter), Gunung Arjuno (3339 meter),
Gunung Welirang (2156 meter), Gunung Anjasmoro (2277 meter), dan Gunung
Kawi (2651 meter). Oleh karena itu, Kota Batu sering dijuluki sebagai kota
wisata.
Kondisi Kusuma Agrowisata yang berada di daerah pegunungan sangat
cocok sebagai tempat usaha pertanian hortikultura (sayuran, buah-buahan, dan
bunga). Salah satu buah yang menjadi ciri khas dari Kota Batu adalah Apel tropis.
Hamparan kebun Apel di daerah Kota Batu dapat dilihat sampai dengan
ketinggian 1500 meter dari permukaan laut. Tanaman Apel membutuhkan daerah
dataran tinggi atau kondisi iklim dingin tetapi kering dengan kelembaban udara
rata-rata berkisar antara 60 persen sampai dengan 70 persen.

5.2 Sejarah Perusahaan

PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya merupakan salah satu bentuk


usaha agribisnis yang secara harfiah dapat diartikan sebagai salah satu bentuk
objek wisata yang menonjolkan usaha pertanian sebagai ciri khas dan dapat
mendukung fungsinya sebagai tempat wisata. PT Kusuma muncul pertama kali
pada tahun 1989 dengan nama PT Panderman Indera Jaya, kemudian pada tanggal
21 Mei 1990 berganti nama menjadi PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya.
Berdasarkan akta notaris no. 50, Kusuma Agrowisata berbadan hukum Perseroan
Terbatas dengan nama PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya, dengan SIUP: 91-

44
92/13-24/PM/VII/97/P.I. Perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga yang
dimiliki oleh Ir. Edy Antoro, seorang sarjana jurusan Agronomi, Universitas
Negeri Jember. Beliau pernah bekerja sebagai sinder di perkebunan kopi PT
Perkebunan XXVI (sekarang PTPN XII di daerah Ijen, Bondowoso) sebelum
akhirnya mendirikan Kusuma Agrowisata. Edy Antoro mengawali usaha di
bidang agrowisata dengan mencoba untuk mengolah kebun apel seluas empat
hektar pada tahun 1989. Hasil panen pertamanya kurang memuaskan dan tidak
laku terjual dengan harga tinggi karena pada saat itu sedang terjadi panen raya.
Selain itu, para pedagang apel lebih memilih untuk membeli pasokan apel yang
diimpor dibandingkan hasil dari dalam negeri.
Kendala-kendala di bidang pemasaran tersebut yang mencetuskan ide
untuk menciptakan sebuah agrowisata. Pada saat itu pengunjung hanya dibebani
biaya sebesar 2.500 rupiah per orang dan dapat memetik sendiri serta memakan
buah apel sepuasnya. Apabila pengunjung ingin membawa pulang apel yang telah
dipetik harus ditimbang dan dibayar 2.500 rupiah per kilogram. Menurut
keterangan Edy Antoro, dengan harga apel tersebut, dapat diperoleh keuntungan
kurang lebih sebesar 600 rupiah per kilogram karena harga apel di pasaran adalah
1.900 rupiah sementara pengunjung yang membayar 2.500 rupiah per orang dan
makan sepuasnya paling banyak hanya dapat menghabiskan lima buah apel yang
setara dengan satu kilogram.
Perusahaan mulai membangun cottage sebanyak 16 kamar dan arealnya
diperluas menjadi delapan hektar pada tahun 1992, untuk ditanami apel dan
selebihnya ditanami jeruk. Pada tanggal 21 Mei 1992, Kusuma Agrowisata mulai
diresmikan dan mulai dioperasikan sebagai kawasan wisata untuk umum dan
fasilitas bagi tamu cottage Kusuma. Pada tahun berikutnya perusahaan menambah
kamar cottage menjadi 66 buah dan fasilitas yang lain di antaranya kolam renang,
restoran, dan ruang pertemuan. Kemudian pada tahun 1994 jumlah kamar
bertambah menjadi 84 buah dan pada tahun 1995 dibangun hotel berlantai tiga
sehingga total kamarnya menjadi 152 kamar. Selain itu, fasilitasnya juga
bertambah yaitu lobi, tiga buah restoran, delapan ruang pertemuan dan lapangan
tenis. Pada tahun 1996, untuk menambah objek wisata agrowisata, dibangun
rumah kaca untuk tanaman hias dan kebun kopi jenis Arabika Kate yang genjah

45
seluas Sembilan hektar. Selanjutnya pada tahun 1997 perusahaan melebarkan
usaha ke bidang estate dan travel.
Pada periode 1998-2000 perusahaan menambah jenis tanaman untuk
agrowisata yaitu stroberi dan juga menambah jumlah greenhouse untuk sayur dan
tanaman jenis hidroponik lainnya. Seiring dengan perkembangannya, pada tahun
yang sama juga dibangun home industry dengan buah apel sebagai bahan
utamanya. Tujuan utama didirikannya industry pengolahan ini adalah untuk
menutupi tingginya biaya produksi serta mendayagunakan dan mengefisienkan
buah apel yang rusak. Pada tahun 2002, peralatan yang digunakan telah semi
modern yaitu boiler. Produk industri apel ini sudah menjangkau daerah Jawa
Timur, Jawa Tengah, Jakarta, dan Bali. Pada tahun yang sama juga didirikan
Klinik Agribisnis sebagai pusat kajian agribisnis untuk memberdayakan
khususnya petani Indonesia dan dunia agribisnis di tanah air pada umumnya.
Program dari Klinik Agribisnis antara lain mengadakan pelatihan-pelatihan
(training), studi banding, seminar, kajian-kajian dan memasyarakatkan agrowisata
di masyarakat dengan membuat paket-paket wisata (bekerja sama dengan biro-
biro perjalanan dan travel). Klinik Agribisnis mulai mengembangkan pertanian
organic pada tahun 2002.
Semua usaha dan aktivitas yang telah dirintis, diwadahi dalam sebuah
badan hukum legal yaitu PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya yang sekarang
merupakan holding dari beberapa perusahaan antara lain hotel, estate, travel, dan
agrowisata. Total luas arealnya sekarang adalah 60 hektar dengan jumlah
karyawan tetap sekitar 400 orang dan total seluruh karyawan termasuk karyawan
harian lepas mencapai lebih dari 800 orang.

5.3 Visi dan Misi Perusahaan

Agrowisata Kusuma telah menerapkan suatu visi atau suatu pandangan ke


depan yang hendak dicapai. Rumusan visi tersebut adalah “Mewujudkan
perusahaan sebagai objek agrowisata yang bertumpu kepada agribisnis dan
pariwisata dengan tetap melestarikan nilai-nilai budaya dan lingkungan hidup”.
Disamping visi, pernyataan misi yang merupakan deklarasi “alasan
keberadaan” suatu bisnis yang membedakannya dengan bisnis lain adalah:

46
1. Menciptakan iklim usaha yang mendukung kepada pemenuhan kebutuhan
konsumen dalam bentuk pelayanan, fasilitas, sarana dan prasarana.
2. Menciptakan produk dan jasa yang inovatif secara kontinyu sesuai dengan
perubahan pasar lokal dan pasar global.
3. Mengembangkan dan melestarikan citra produk perkebunan sebagai salah
satu diferensiasi dominasi.
4. Menciptakan dan mengembangkan produk-produk industri pengolahan
hasil perkebunan sebagai pendukung perolehan pendapatan bagi
perusahaan.

5.4 Tujuan Perusahaan

Tujuan didirikannya Kusuma Agrowisata terdiri atas tujuan umum dan


tujuan khusus yaitu :
1. Tujuan Umum
Tujuan agrowisata adalah menerima devisa Negara dari sektor non-migas,
kesempatan berusaha dan lapangan pekerjaan melalui pemanfaatan yang
optimal potensi agrowisata sebagai kunjungan wisatawan. Agar
pembangunan pertanian di masa mendatang sesuai dengan yang digariskan
dalam Garis-garis Besar Haluan Negara tahun 1993, dengan demikian
tujuan umum Kusuma Agrowisata adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani
b. Memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha
c. Mengisi dan memperluas pasar, baik pasar dalam negeri maupun
pasar luar negeri
d. Menunjang perkembangan wilayah
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada wisatawan
untuk berkunjung ke objek wisata
b. Menciptakan iklim usaha yang baik pada pengusaha di bidang agro
dan pariwisata di dalam menyelenggarakan dan pelayanan wisuda
c. Menciptakan pemasaran terpadu

47
d. Mengamankan dan melestarikan citra produk perkebunan sebagai
salah satu diversifikasi produk wisata
e. Menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha di kawasan
usaha pertanian lainnya berupa akomodasi, pertokoan, souvenir,
pemandu dan lain-lain.
Motto PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya adalah “We Serve Better
Than The Other” yaitu dengan menganjurkan karyawan tiap divisi untuk bersikap
ramah, berpakaian rapi, dan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya.

5.5 Divisi-Divisi Perusahaan

Kusuma Agrowisata merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa


pariwisata dan pada perkembangannya memiliki beberapa divisi, yaitu divisi
Agrowisata, divisi Hotel, divisi Estate (Villa Kusuma Agro), divisi Travel dan
Koperasi. Divisi-divisi ini memiliki kedudukan yang sejajar kecuali divisi Travel
dan Koperasi yang berada di bawah staf direksi karena divisi ini merupakan divisi
yang baru berdiri.

5.5.1 Divisi Agrowisata

Sebagai cikal bakal kegiatan agrowisata, divisi ini menawarkan kebun


apel, kebun jeruk, dan kebun stroberi dimana pengunjung dapat memetik sendiri
buah-buahan tersebut di lokasi kebun. Divisi ini awalnya bergerak di bidang
agrowisata yang mencakup agrowisata apel dan jeruk. Pada perkembangannya
selanjutnya divisi ini menambah jenis tanaman buah dengan stroberi dan bunga.
Tanaman apel yang diusahakan oleh divisi agrowisata antara lain apel manalagi,
rome beauty, anna, dan wangling. Tanaman jeruk yang diusahakan adalah jova,
keprok punten, dan Valencia. Selain ketiga tanaman utama tersebut, diusahakan
pula sayuran daun seperti: kangkung Thailand, selada, sawi daging, sawi putih,
caisin, tomat cherry, paprika, dan cabai yang seluruhnya merupakan sayuran
bebas pestisida karena diusahakan secara hidroponik dalam rumah kaca (green
house).
Lokasi rumah kaca untuk tanaman hias terdapat di tengah-tengah kebun
apel. Terdapat bermacam-macam tanaman hias dan tanaman buah dalam pot
(tabulampot). Selain tanaman, terdapat aneka cinderamata dan bibit bunga dalam

48
sachet. Tim dari green house tanaman hias ini juga menyediakan jasa pembuatan
taman/landscape, dekorasi pernikahan, ulang tahun, rapat atau karangan bunga
untuk upacara pemakaman.
Pengembangan lebih lanjut dari agrowisata adalah agroindustri. Berawal
dari usaha rumah tangga, divisi ini akhirnya mengarah ke industry kecil
menengah. Produk-produk yang dihasilkan yaitu sari apel, jenang apel, selai apel,
wingko apel, brem apel, dan cuka apel. Produk-produk tersebut dihasilkan dari
buah apel segar dan tidak mengandung bahan pengawet.
Divisi agrowisata memiliki Klinik Agribisnis dan Agrowisata (KAA).
KAA merupakan suatu lembaga yang bertugas mengadakan analisis dan kajian-
kajian mengenai permasalahan yang berkaitan dengan aspek usahatani dan
mencari solusinya. Tujuan dari lembaga ini adalah untuk menjembatani antara
petani dengan pasar, lembaga keuangan, lembaga penelitian, dan konsumen atas
dasar prinsip-prinsip yang saling menguntungkan, kejujuran, keselarasan dengan
lingkungan dan masyarakat.

5.5.2 Divisi Hotel

Hotel Kusuma Agrowisata merupakan resort hotel yang berklarifikasi


bintang tiga dan dapat digunakan sebagai hotel konvensi karena memiliki fasilitas
delapan buah ruang pertemuan dengan kapasitas 20 orang (VIP) sampai dengan
1000 orang. Fasilitas-fasilitas lainnya adalah kolam renang (dengan air hangat
setiap hari Minggu), lapangan tenis, tenis meja, lapangan voli, jogging track,
driving range (mini golf), pertunjukkan musik setiap hari Minggu. Jumlah kamar
hotel sebanyak 152 kamar dengan berbagai tipe mulai dari tipe standar, superior,
cottage, deluxe cottage, duplex, junior suite sampai dengan executive cottage.

5.5.3 Divisi Estate (Villa Agrokusuma)

Divisi estate mengembangkan hunian berupa villa-villa dengan konsep


lingkungan bernuansa bunga. Arealnya dibuat dengan sistem blok yang ekslusif
dimana setiap bloknya hanya terdiri dari 75 villa dengan landscape bunga-
bungaan dan tanaman buah-buahan seperti apel. Terdapat lima tipe villa yang
ditawarkan yaitu tipe khusus, manalagi, anna, rome beauty, dan princess nobel.

49
5.6 Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi

Tenaga kerja yang ada pada agrowisata tidak mengalami banyak


perubahan tiap tahunnya. Tenaga kerja sebagian besar berasal dari daerah sekitar
Batu dan sebagian kecil berasal dari luar kota Malang. Hal ini karena tidak
terlepas dari tujuan Kusuma Agrowisata yang ingin menyerap tenaga kerja di
sekitar perusahaan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Sistem
perekrutan tenaga kerja tersebut adalah sebagai berikut :
1. Atas dasar kebutuhan tenaga kerja
2. Gethok Tular, yaitu sistem bawaan dari pekerja yang lebih dahulu bekerja
di Kusuma Agrowisata
Hal di atas berlaku bagi pekerja yang ada di dalam kebun pada departemen
teknik budidaya. Saat ini telah dilaksanakan pembagian tenaga kerja sbagai
berikut :
1. Tenaga kerja harian
2. Tenaga kerja bulanan
3. Tenaga kerja kontrak
4. Tenaga kerja musiman
Tenaga kerja harian terdiri dari tenaga kerja harian tetap dan tenaga kerja
lepas atau tidak tetap. Tenaga kerja bulanan adalah tenaga kerja yang sudah
diangkat menjadi karyawan dan mendapat gaji bulanan. Tenaga kerja kontrak
adalah tenaga kerja yang dikontrak untuk pekerjaan tertentu dalam jangka waktu
minimal satu tahun. Tenaga kerja musiman adalah tenaga kerja yang dibutuhkan
hanya pada waktu tertentu saja, misalnya pemandu wisata dan budidaya tanaman.
Bentuk organisasi di Kusuma Agrowisata adalah garis staf yang telah
menempatkan posisi karyawan berdasarkan tugasnya masing-masing. Divisi
agrowisata terbagi menjadi enam departemen yang meliputi :
1. Departemen Keuangan, Umum dan Administrasi bertanggung jawab untuk
melakukan pencatatan secara administratif dari seluruh kegiatan usaha
divisi dan mengambil kesimpulan tentang keuntungan dan kerugian,
mengatur dan bertanggung jawab atas perencanaan keuangan serta dana
yang dibutuhkan bagi kegiatan departemen lain, melakukan pengawasan,
dan pencatatan penggunaan harta perusahaan, melakukan pembayaran-

50
pembayaran dari pembelian, pembayaran gaji dan upah karyawan, dan
menerima penghasilan yang diperoleh dari penjualan produk.
2. Departemen Penjualan dan Pemasaran bertanggung jawab untuk seluruh
kegiatan operasional maupun adminstratif dalam bidang pemasaran,
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program produksi agar
dapat berjalan sesuai dengan rencana pemasaran yang telah ditetapkan dan
melakukan perencanaan terhadap usaha-usaha untuk meningkatkan
volume penjualan serta melancarkan kegiatan promosi.
3. Departemen Agroindustri bertanggung jawab untuk melakukan
pengawasan terhadap kegiatan produksi dengan selalu menjaga kualitas
produk yang dihasilkan, menjaga kontinuitas produk olahan apel yang
akan dipasarkan, dan menetapkan petunjuk serta prosedur kerja bagi
karyawan pabrik.
4. Departemen Teknik Budidaya bertanggung jawab untuk melakukan
pengawasan terhadap kegiatan budidaya, baik dalam penyediaan sarana
produksi maupun saat panen, dan menjaga agar tanaman yang
dibudidayakan selalu tersedia dalam keadaan baik untuk dipetik atau
dikonsumsi oleh wisatawan.
5. Departemen Food Beveragen dan Entertainment, mengatur kegiatan baik
perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan hiburan yang ditunjukkan bagi
pengunjung maupun tamu hotel Kusuma Agrowisata. Tugas dan tanggung
jawabnya adalah mengatur seluruh kegiatan operasional maupun
administratif dalam bidang hiburan dan prasarananya, dan melakukan
perencanaan terhadap usaha-usaha untuk meningkatkan sarana dan
prasarana hiburan di Kusuma Agrowisata.
6. Departemen Klinik Agribisnis dan Agrowisata melakukan pengkajian
tentang agribisnis dari segala aspeknya. Terdapat empat program utama
yang dilaksanakan melalui empat di bidang jasa layanan yaitu (a) Jasa
Penelitian dan Pengembangan; (b) Jasa Pendidikan dan Pelatihan; (c) Jasa
Layanan Informasi; dan (d) Jasa Layanan Wisata.
Struktur organisasi Kusuma Agrowisata selalu mengalami perubahan
seiring dengan perkembangan usaha. Saat ini terdapat pemisahan untuk

51
departemen budidaya tanaman semusim dengan tanaman tahunan serta adanya
coordinator security. Struktur organisasi divisi agrowisata dapat dilihat pada
Gambar 5.

OPERATIONAL
MANAGER

KA. KA. DEPT KA. DEPT. KA. DEPT.


KA. DEPT KA. DEPT.
PERSONALIA KA .DEPT. FOOD & PEMASARAN TRADING ACCOUNTING
DEPT. . BTS & PUBLIK BEVERAGE WISATA &
BTT AREA ENGINEERING ADVENTURE

ASST. KA.
DEPT. PUBLIC ASST. KA. DEPT.
AREA FOOD &
BEVERAGE

Gambar 5. Struktur Organisasi Divisi Agrowisata Kusuma Agrowisata


Sumber : Klinik Agribisnis Agrowisata, Kusuma Agrowisata 2010

Setiap divisi dikepalai oleh seorang general manager dan untuk tiap
departemen dikepalai oleh seorang kepala bagian yang bertindak sebagai manajer.
Setiap karyawan Kusuma Agrowisata baik general manager, kepala bagian
maupun staf diberikan job description untuk mempertanggungjawabkan tugas-
tugasnya. General manager bertanggung jawab atas kelancaran kerja divisi yang
dipimpin dalam mencapai tujuan perusahaan, yaitu suatu keuntungan yang wajar
dengan memberikan rasa puas kepada pengunjung, pemilik serta karyawan sesuai
dengan standar dan kebijakan yang telah digariskan oleh perusahaan. Seorang
kepala bagian bertanggung jawab atas kelancaran operasional kerja pada
departemen yang dipimpinnya.

52
VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN KUSUMA AGROWISATA

Responden yang dipilih untuk penelitian ini adalah para pengunjung


Kusuma Agrowisata yang sedang melakukan kunjungan ke Kusuma Agrowisata
pada saat peneliti berada di sana. Jumlah responden secara keseluruhan adalah
sebanyak 80 orang. Karakteristik umum responden dapat dijelaskan dengan
variabel jenis kelamin, alamat asal, status pernikahan, umur, pendidikan terakhir,
pekerjaan, pendapatan, dan alat transportasi yang digunakan untuk berkunjung ke
Kusuma Agrowisata.

6.1 Jenis Kelamin

Responden Kusuma Agrowisata berdasarkan jenis kelamin didominasi


oleh laki-laki. Pengunjung Kusuma Agrowisata yang berjenis kelamin laki-laki
sebesar 51,25 persen dan yang berjenis kelamin perempuan sebesar 48,75 persen.
Hal ini disebabkan oleh kebanyakan responden yang berperan penting dalam
pengambilan keputusan pembelian paket wisata adalah laki-laki atau kepala
keluarga. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian terdahulu dari Karo-karo (2007)
dan Nugraha (2007) yang meneliti karakteristik responden pada agrowisata
menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung agrowisata berjenis kelamin laki-
laki. Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Responden
Jumlah (Orang) Persentase (%)
Laki-laki 41 51.25
Perempuan 39 48.75
Total 80 100.00

6.2 Alamat Asal

Pengunjung Kusuma Agrowisata berasal dari berbagai daerah di Indonesia


maupun di luar negeri. Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah
pengunjung yang berasal dari daerah di Indonesia. Sebagian besar responden
Kusuma Agrowisata berasal dari daerah Jawa Timur yaitu sebesar 51,25 persen.
Hal ini disebabkan oleh lokasi Kusuma Agrowisata yang berada di Jawa Timur

53
sehingga pengunjung di sekitar Jawa Timur masih mudah untuk menjangkau
lokasi tersebut. Sedangkan responden yang berasal dari luar Jawa Timur sebesar
48,75 persen. Responden yang berasal dari luar Jawa Timur misalnya Jakarta,
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan
Sumatera. Data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat cenderung akan
memilih objek wisata yang masih dekat dengan tempat tinggalnya. Oleh karena
itu, para pengusaha objek wisata yang berada pada kawasan padat penduduk dapat
mengambil peluang dari kondisi tersebut untuk lebih meningkatkan jumlah
pengunjung yang datang dari daerahnya. Sebaran responden berdasarkan alamat
asalnya dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Alamat Asal


Daerah Responden
Jumlah (orang) Persentase (%)
Jawa Timur 41 51.25
Luar Jawa Timur 39 48.75
Total 80 100.00

6.3 Status Pernikahan

Pengunjung Kusuma Agrowisata sebagian besar statusnya menikah yaitu


sebesar 53,75 persen. Hal ini disebabkan oleh pengunjung yang biasanya datang
ke Kusuma Agrowisata bersama keluarga. Sedangkan responden yang belum
menikah sebesar 46,25 persen. Responden yang belum menikah biasanya datang
bersama rombongan teman atau pasangannya. Berdasarkan hasil tersebut dapat
dikatakan bahwa agrowisata lebih diminati oleh keluarga sebagai tempat wisata
sekaligus menghabiskan waktu bersama dengan keluarga di alam bebas. Tetapi,
tidak menutup kemungkinan bahwa responden yang belum menikah juga
berminat untuk mengunjungi agrowisata sebagai tempat berkumpul bersama
teman atau sekedar menikmati pemandangan dengan pasangan. Kondisi tersebut
dapat menjadi masukan bagi para pengusaha agrowisata untuk mendesain objek
wisata di dalam agrowisata sebagai wisata keluarga. Agrowisata dapat
memberikan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan keluarga misalnya
menyediakan areal tertentu di dalam agrowisata sebagai tempat berkumpul

54
keluarga untuk melepaskan kepenatan. Sebaran responden berdasarkan status
pernikahan dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Status


Pernikahan
Status Pernikahan Responden
Jumlah (orang) Persentase (%)
Menikah 43 53.75
Belum Menikah 37 46.25
Total 80 100.00

6.4 Umur

Pengunjung Kusuma Agrowisata berasal dari berbagai kelompok umur,


yaitu usia remaja, usia kerja, dan usia lanjut. Pemilihan responden dilakukan
terhadap pengunjung yang berusia di atas 15 tahun dengan pertimbangan bahwa
pengunjung yang berusia di atas 15 tahun sudah dapat memahami pertanyaan
yang terdapat dalam kuesioner.
Responden yang berkunjung ke Kusuma Agrowisata didominasi oleh
kelompok umur antara 15 sampai 25 tahun yaitu sebesar 41,25 persen. Hal ini
disebabkan oleh kelompok usia tersebut masih memiliki rasa keingintahuan yang
tinggi dan semangat untuk berekreasi. Responden terbesar kedua adalah kelompok
umur antara 26 sampai 35 tahun yaitu sebesar 33,75 persen. Dua kelompok
terbesar tersebut didominasi oleh keluarga muda sesuai dengan hasil sebaran
responden berdasarkan status pernikahan. Responden terbesar ketiga adalah
kelompok umur antara 36 sampai 45 tahun yaitu sebesar 13,75 persen. Kelompok
umur ini biasanya berkunjung ke Kusuma Agrowisata bersama rombongan studi
kampus atau kantor. Responden dengan persentase terkecil adalah kelompok umur
antara 46 sampai 55 tahun yaitu sebesar 11,25 persen. Kelompok umur ini
biasanya datang ke Kusuma Agrowisata bersama rombongan keluarga besar
beserta anak dan cucunya. Sebaran responden berdasarkan kelompok umur dapat
dilihat pada Tabel 10.
Data hasil sebaran jumlah responden berdasarkan umur dapat menjadi
informasi penting bagi pengelola agrowisata bahwa pengunjung yang dating

55
kebanyakan berada pada rentang umur yang masih relatif muda. Oleh karena itu,
desain wisata yang diciptakan oleh agrowisata sebaiknya sesuai dengan kondisi
pengunjungnya. Pengunjung usia muda kemungkinan akan lebih menyukai
tantangan dan memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap suatu ilmu
pengetahuan. Pengunjung dengan usia yang relatif muda juga masih memiliki
kekuatan yang baik untuk bertualang dalam suatu agrowisata. Kondisi tersebut
dapat menjadi peluang bagi agrowisata untuk lebih mengembangkan desain
wisata di dalamnya.

Tabel 10. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Umur


Kelompok Umur Responden
(tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)
15-25 33 41.25
26-35 27 33.75
36-45 11 13.75
46-55 9 11.25
>55 0 0.00
Total 80 100.00

6.5 Pendidikan Terakhir

Pendidikan terakhir pengunjung Kusuma Agrowisata adalah pendidikan


yang telah selesai ditempuhnya. Sebagian besar responden Kusuma Agrowisata
berpendidikan terakhir Sarjana/S2/S3 yaitu sebesar 53,75 persen. Responden
terbesar kedua adalah yang berpendidikan terakhir SMA/SMK yaitu sebesar 30
persen. Responden terbesar ketiga adalah yang berpendidikan terakhir diploma
(D1/D2/D3) yaitu sebesar 11,25 persen. Responden dengan persentase terkecil
berpendidikan SMP yaitu sebesar 3,75 persen dan ada sebesar 1,25 persen yang
pendidikan terakhirnya sebagai profesi akuntan.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat terlihat bahwa responden yang
berkunjung ke Kusuma Agrowisata adalah masyarakat yang berpendidikan cukup
tinggi sehingga kunjungan ke Kusuma Agrowisata tidak hanya untuk rekreasi
tetapi juga untuk menambah wawasan terutama tentang budidaya tanaman. Hal
tersebut dipengaruhi oleh adanya tingkat pendidikan yang tinggi pada masyarakat

56
maka pola pikirnya pun juga akan lebih sistematis dan ingin mendapatkan sesuatu
yang bermanfaat untuk dirinya. Selain itu, masyarakat yang berpendidikan tinggi
memiliki kesadaran yang juga tinggi terhadap pentingnya ilmu pengetahuan, maka
dengan hal tersebut mereka menyadari bahwa mengunjungi suatu agrowisata
dapat menambah ilmu pengetahuan mereka. Sebaran responden berdasarkan
pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 11.
Data hasil karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir responden dapat
menunjukkan bahwa agrowisata merupakan suatu objek wisata dengan jenis
pengunjung yang lebih spesifik yaitu masyarakat yang berpendidikan tinggi. Hal
ini terkait dengan adanya agrowisata merupakan suatu media pendidikan bagi
masyarakat sehingga pengunjung yang datang ke agrowisata tidak hanya sekedar
ingin berekreasi tetapi juga ingin memperoleh ilmu pengetahuan yang terdapat di
dalamnya. Oleh karena itu, pengelola agrowisata penting untuk memberikan
fasilitas yang mengandung unsur pengetahuan dan pendidikan bagi para
pengunjungnya dengan tetap memberikan unsur rekreasi di dalamnya.

Tabel 11. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Pendidikan


Terakhir
Pendidikan Terakhir Responden
Jumlah (orang) Persentase (%)
Tidak Sekolah 0 0.00
SD 0 0.00
SMP 3 3.75
SMA/SMK 24 30.00
Diploma (D1/D2/D3) 9 11.25
Sarjana/S2/S3 43 53.75
Lainnya 1 1.25
Total 80 100.00

6.6 Pekerjaan

Responden Kusuma Agrowisata sebagian besar adalah pegawai swasta


yaitu sebesar 27,50 persen. Hal tersebut berkaitan dengan kondisi responden yang
tingkat pendidikan terakhirnya paling besar adalah S1/S2/S3 karena jenis

57
pekerjaan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan terakhir yang dimiliki.
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka peluang untuk mendapatkan pekerjaan
yang lebih baik semakin terbuka begitu juga sebaliknya. Responden terbesar
kedua adalah wiraswasta yaitu sebesar 21,25 persen. Responden terbesar ketiga
adalah pelajar/mahasiswa yaitu sebesar 18,75 persen. Sebaran responden
berdasarkan pekerjaannya dapat dilihat pada Tabel 12.
Hasil identifikasi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
menunjukkan bahwa pengunjung agrowisata adalah masyarakat yang memiliki
suatu pekerjaan tetap. Kondisi ini berkaitan dengan tujuan masyarakat melakukan
wisata adalah ingin menghilangkan kepenatan dari rutinitas dalam kesibukan kerja
mereka.

Tabel 12. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Pekerjaan


Pekerjaan Responden
Jumlah (orang) Persentase (%)
Pelajar/Mahasiswa 15 18.75
Pegawai Negeri 12 15.00
Pegawai Swasta 22 27.50
Wiraswasta 17 21.25
Ibu Rumah Tangga 0 0.00
Guru/Dosen 10 12.50
Tidak/Belum Bekerja 0 0.00
Lainnya 4 5.00
Total 80 100.00

6.7 Gaji per Bulan

Gaji per bulan merupakan penghasilan yang diperoleh responden dari


pekerjaannya, bagi mahasiswa atau pelajar, gaji merupakan uang saku yang
diterimanya setiap bulan. Jumlah gaji responden dibagi menjadi beberapa
kelompok dengan interval tertentu. Responden Kusuma Agrowisata sebagian
besar berada pada kelompok gaji dengan interval Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000
dengan persentase sebesar 26,25 persen. Kemudian responden terbesar kedua
dengan persentase sebesar 21,25 persen berada pada kelompok gaji dengan

58
interval Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000. hal tersebut dapat dikaitkan dengan jenis
pekerjaan responden yang sebagian besar adalah pegawai swasta dan wiraswasta
sehingga rata-rata gaji mereka berada pada interval tersebut. Sebaran jumlah
responden berdasarkan gajidapat dilihat pada Tabel 13.
Data hasil identifikasi karakteristik responden berdasarkan gaji per bulan
dapat memberikan informasi bahwa sebagian besar responden agrowisata adalah
masyarakat ekonomi menengah ke atas. Hal ini menunjukkan bahwa agrowisata
pada dasarnya lebih diminati oleh masyarakat yang memiliki gaji tinggi sehingga
mereka masih dapat mengalokasikan sebagian gajinya untuk melakukan wisata.
Kondisi tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi pengelola agrowisata dalam
menetapkan harga bagi pengunjung. Penetapan harga agrowisata dengan
pengunjung yang sebagian besar masyarakat ekonomi menengah ke atas dapat
disesuaikan dengan tingkat gaji yang mereka peroleh per bulannya.

Tabel 13. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Gaji per
Bulan
Gaji (Rupiah) Responden
Jumlah (orang) Persentase (%)
≤ Rp 500.000 7 8.75
Rp 500.001 – Rp 1.000.000 15 18.75
Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 17 21.25
Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 21 26.25
Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 12 15.00
Rp 4.000.001 – Rp 5.000.000 3 3.75
≥ Rp 5.000.001 5 6.25
Total 80 100.00

6.8 Alat Transportasi yang Digunakan

Alat transportasi yang digunakan merupakan alat transportasi yang


digunakan untuk mengunjungi Kusuma Agrowisata. Responden Kusuma
Agrowisata sebesar 87,5 persen menggunakan kendaraan pribadi untuk
mengunjungi Kusuma Agrowisata. Sedangkan yang menggunakan kendaraan
umum hanya sebesar 12,5 persen. Responden yang menggunakan kendaraan
umum biasanya datang bersama rombongan dengan bus pariwisata. Sebaran
responden berdasarkan alat transportasi yang digunakan untuk mengunjungi
Kusuma Agrowisata dapat dilihat pada Tabel 14.

59
Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa masyarakat lebih
menyukai untuk mengunjungi objek wisata menggunakan kendaraan pribadi.
Penggunaan kendaraan pribadi untuk mengunjungi objek wisata khususnya
agrowisata diduga karena masyarakat lebih merasa bebas menentukan arah tujuan
mereka untuk berekreasi.

Tabel 14. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Alat


Transportasi yang Digunakan untuk Mengunjungi Kusuma
Agrowisata
Alat Transportasi Responden
Jumlah (orang) Persentase (%)
Kendaraan Umum 10 12.50
Kendaraan Pribadi 70 87.50
Total 80 100.00

Hasil identifikasi karakteristik responden Kusuma Agrowisata yang erat


kaitannya dengan proses keputusan pembelian paket wisata adalah dilihat dari
status pernikahan, gaji per bulan, tingkat pendidikan terakhir, alamat asal, dan
pekerjaan. Karakteristik tersebut dapat mempengaruhi perilaku pengunjung dalam
memutuskan untuk mengunjungi agrowisata sebagai tempat wisata yang
diinginkannya. Hasil karakteristik responden yang dominan mengunjungi Kusuma
Agrowisata dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Rekapitulasi Karakteristik Dominan Responden Kusuma


Agrowisata
Karakteristik Responden
Jumlah (Orang) Persentase (%)
Berasal dari Jawa Timur 41 51.25
Sudah Menikah 43 53.75
Pendidikan Sarjana/S2/S3 43 53.75
Gaji per bulan Rp 2.000.001-Rp 21 26.25
3.000.000
Pekerjaan sebagai pegawai swasta 22 27.50

Karakteristik yang dominan dapat menunjukkan jenis masyarakat yang


berkunjung ke agrowisata sehingga pengelola agrowisata dapat menetapkan
sasaran untuk usahanya. Berdasarkan alamat asal dapat mempengaruhi keinginan
pengunjung untuk memilih objek wisata. Karakteristik berdasarkan status
pernikahan dapat menentukan jenis fasilitas wisata yang akan ditawarkan dan
yang lebih dipilih oleh pengunjung. Karakteristik pendidikan berkaitan dengan

60
tujuan masyarakat melakukan wisata dan manfaat yang ingin diperoleh dari
kegiatan wisatanya di agrowisata. Karakteristik gaji per bulan dapat memberikan
pertimbangan bagi pengelola agrowisata untuk menetapkan harga paket wisata
dan karakteristik pekerjaan berkaitan dengan gaiji per bulan yang pengunjung
peroleh sehingga mereka masih dapat melakukan kegiatan wisata untuk
memenuhi kebutuhannya akan refereshing menghilangkan kepenatan dari
pekerjaan rutinnya.

61

You might also like