Professional Documents
Culture Documents
44
92/13-24/PM/VII/97/P.I. Perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga yang
dimiliki oleh Ir. Edy Antoro, seorang sarjana jurusan Agronomi, Universitas
Negeri Jember. Beliau pernah bekerja sebagai sinder di perkebunan kopi PT
Perkebunan XXVI (sekarang PTPN XII di daerah Ijen, Bondowoso) sebelum
akhirnya mendirikan Kusuma Agrowisata. Edy Antoro mengawali usaha di
bidang agrowisata dengan mencoba untuk mengolah kebun apel seluas empat
hektar pada tahun 1989. Hasil panen pertamanya kurang memuaskan dan tidak
laku terjual dengan harga tinggi karena pada saat itu sedang terjadi panen raya.
Selain itu, para pedagang apel lebih memilih untuk membeli pasokan apel yang
diimpor dibandingkan hasil dari dalam negeri.
Kendala-kendala di bidang pemasaran tersebut yang mencetuskan ide
untuk menciptakan sebuah agrowisata. Pada saat itu pengunjung hanya dibebani
biaya sebesar 2.500 rupiah per orang dan dapat memetik sendiri serta memakan
buah apel sepuasnya. Apabila pengunjung ingin membawa pulang apel yang telah
dipetik harus ditimbang dan dibayar 2.500 rupiah per kilogram. Menurut
keterangan Edy Antoro, dengan harga apel tersebut, dapat diperoleh keuntungan
kurang lebih sebesar 600 rupiah per kilogram karena harga apel di pasaran adalah
1.900 rupiah sementara pengunjung yang membayar 2.500 rupiah per orang dan
makan sepuasnya paling banyak hanya dapat menghabiskan lima buah apel yang
setara dengan satu kilogram.
Perusahaan mulai membangun cottage sebanyak 16 kamar dan arealnya
diperluas menjadi delapan hektar pada tahun 1992, untuk ditanami apel dan
selebihnya ditanami jeruk. Pada tanggal 21 Mei 1992, Kusuma Agrowisata mulai
diresmikan dan mulai dioperasikan sebagai kawasan wisata untuk umum dan
fasilitas bagi tamu cottage Kusuma. Pada tahun berikutnya perusahaan menambah
kamar cottage menjadi 66 buah dan fasilitas yang lain di antaranya kolam renang,
restoran, dan ruang pertemuan. Kemudian pada tahun 1994 jumlah kamar
bertambah menjadi 84 buah dan pada tahun 1995 dibangun hotel berlantai tiga
sehingga total kamarnya menjadi 152 kamar. Selain itu, fasilitasnya juga
bertambah yaitu lobi, tiga buah restoran, delapan ruang pertemuan dan lapangan
tenis. Pada tahun 1996, untuk menambah objek wisata agrowisata, dibangun
rumah kaca untuk tanaman hias dan kebun kopi jenis Arabika Kate yang genjah
45
seluas Sembilan hektar. Selanjutnya pada tahun 1997 perusahaan melebarkan
usaha ke bidang estate dan travel.
Pada periode 1998-2000 perusahaan menambah jenis tanaman untuk
agrowisata yaitu stroberi dan juga menambah jumlah greenhouse untuk sayur dan
tanaman jenis hidroponik lainnya. Seiring dengan perkembangannya, pada tahun
yang sama juga dibangun home industry dengan buah apel sebagai bahan
utamanya. Tujuan utama didirikannya industry pengolahan ini adalah untuk
menutupi tingginya biaya produksi serta mendayagunakan dan mengefisienkan
buah apel yang rusak. Pada tahun 2002, peralatan yang digunakan telah semi
modern yaitu boiler. Produk industri apel ini sudah menjangkau daerah Jawa
Timur, Jawa Tengah, Jakarta, dan Bali. Pada tahun yang sama juga didirikan
Klinik Agribisnis sebagai pusat kajian agribisnis untuk memberdayakan
khususnya petani Indonesia dan dunia agribisnis di tanah air pada umumnya.
Program dari Klinik Agribisnis antara lain mengadakan pelatihan-pelatihan
(training), studi banding, seminar, kajian-kajian dan memasyarakatkan agrowisata
di masyarakat dengan membuat paket-paket wisata (bekerja sama dengan biro-
biro perjalanan dan travel). Klinik Agribisnis mulai mengembangkan pertanian
organic pada tahun 2002.
Semua usaha dan aktivitas yang telah dirintis, diwadahi dalam sebuah
badan hukum legal yaitu PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya yang sekarang
merupakan holding dari beberapa perusahaan antara lain hotel, estate, travel, dan
agrowisata. Total luas arealnya sekarang adalah 60 hektar dengan jumlah
karyawan tetap sekitar 400 orang dan total seluruh karyawan termasuk karyawan
harian lepas mencapai lebih dari 800 orang.
46
1. Menciptakan iklim usaha yang mendukung kepada pemenuhan kebutuhan
konsumen dalam bentuk pelayanan, fasilitas, sarana dan prasarana.
2. Menciptakan produk dan jasa yang inovatif secara kontinyu sesuai dengan
perubahan pasar lokal dan pasar global.
3. Mengembangkan dan melestarikan citra produk perkebunan sebagai salah
satu diferensiasi dominasi.
4. Menciptakan dan mengembangkan produk-produk industri pengolahan
hasil perkebunan sebagai pendukung perolehan pendapatan bagi
perusahaan.
47
d. Mengamankan dan melestarikan citra produk perkebunan sebagai
salah satu diversifikasi produk wisata
e. Menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha di kawasan
usaha pertanian lainnya berupa akomodasi, pertokoan, souvenir,
pemandu dan lain-lain.
Motto PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya adalah “We Serve Better
Than The Other” yaitu dengan menganjurkan karyawan tiap divisi untuk bersikap
ramah, berpakaian rapi, dan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya.
48
sachet. Tim dari green house tanaman hias ini juga menyediakan jasa pembuatan
taman/landscape, dekorasi pernikahan, ulang tahun, rapat atau karangan bunga
untuk upacara pemakaman.
Pengembangan lebih lanjut dari agrowisata adalah agroindustri. Berawal
dari usaha rumah tangga, divisi ini akhirnya mengarah ke industry kecil
menengah. Produk-produk yang dihasilkan yaitu sari apel, jenang apel, selai apel,
wingko apel, brem apel, dan cuka apel. Produk-produk tersebut dihasilkan dari
buah apel segar dan tidak mengandung bahan pengawet.
Divisi agrowisata memiliki Klinik Agribisnis dan Agrowisata (KAA).
KAA merupakan suatu lembaga yang bertugas mengadakan analisis dan kajian-
kajian mengenai permasalahan yang berkaitan dengan aspek usahatani dan
mencari solusinya. Tujuan dari lembaga ini adalah untuk menjembatani antara
petani dengan pasar, lembaga keuangan, lembaga penelitian, dan konsumen atas
dasar prinsip-prinsip yang saling menguntungkan, kejujuran, keselarasan dengan
lingkungan dan masyarakat.
49
5.6 Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi
50
pembayaran dari pembelian, pembayaran gaji dan upah karyawan, dan
menerima penghasilan yang diperoleh dari penjualan produk.
2. Departemen Penjualan dan Pemasaran bertanggung jawab untuk seluruh
kegiatan operasional maupun adminstratif dalam bidang pemasaran,
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program produksi agar
dapat berjalan sesuai dengan rencana pemasaran yang telah ditetapkan dan
melakukan perencanaan terhadap usaha-usaha untuk meningkatkan
volume penjualan serta melancarkan kegiatan promosi.
3. Departemen Agroindustri bertanggung jawab untuk melakukan
pengawasan terhadap kegiatan produksi dengan selalu menjaga kualitas
produk yang dihasilkan, menjaga kontinuitas produk olahan apel yang
akan dipasarkan, dan menetapkan petunjuk serta prosedur kerja bagi
karyawan pabrik.
4. Departemen Teknik Budidaya bertanggung jawab untuk melakukan
pengawasan terhadap kegiatan budidaya, baik dalam penyediaan sarana
produksi maupun saat panen, dan menjaga agar tanaman yang
dibudidayakan selalu tersedia dalam keadaan baik untuk dipetik atau
dikonsumsi oleh wisatawan.
5. Departemen Food Beveragen dan Entertainment, mengatur kegiatan baik
perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan hiburan yang ditunjukkan bagi
pengunjung maupun tamu hotel Kusuma Agrowisata. Tugas dan tanggung
jawabnya adalah mengatur seluruh kegiatan operasional maupun
administratif dalam bidang hiburan dan prasarananya, dan melakukan
perencanaan terhadap usaha-usaha untuk meningkatkan sarana dan
prasarana hiburan di Kusuma Agrowisata.
6. Departemen Klinik Agribisnis dan Agrowisata melakukan pengkajian
tentang agribisnis dari segala aspeknya. Terdapat empat program utama
yang dilaksanakan melalui empat di bidang jasa layanan yaitu (a) Jasa
Penelitian dan Pengembangan; (b) Jasa Pendidikan dan Pelatihan; (c) Jasa
Layanan Informasi; dan (d) Jasa Layanan Wisata.
Struktur organisasi Kusuma Agrowisata selalu mengalami perubahan
seiring dengan perkembangan usaha. Saat ini terdapat pemisahan untuk
51
departemen budidaya tanaman semusim dengan tanaman tahunan serta adanya
coordinator security. Struktur organisasi divisi agrowisata dapat dilihat pada
Gambar 5.
OPERATIONAL
MANAGER
ASST. KA.
DEPT. PUBLIC ASST. KA. DEPT.
AREA FOOD &
BEVERAGE
Setiap divisi dikepalai oleh seorang general manager dan untuk tiap
departemen dikepalai oleh seorang kepala bagian yang bertindak sebagai manajer.
Setiap karyawan Kusuma Agrowisata baik general manager, kepala bagian
maupun staf diberikan job description untuk mempertanggungjawabkan tugas-
tugasnya. General manager bertanggung jawab atas kelancaran kerja divisi yang
dipimpin dalam mencapai tujuan perusahaan, yaitu suatu keuntungan yang wajar
dengan memberikan rasa puas kepada pengunjung, pemilik serta karyawan sesuai
dengan standar dan kebijakan yang telah digariskan oleh perusahaan. Seorang
kepala bagian bertanggung jawab atas kelancaran operasional kerja pada
departemen yang dipimpinnya.
52
VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN KUSUMA AGROWISATA
53
sehingga pengunjung di sekitar Jawa Timur masih mudah untuk menjangkau
lokasi tersebut. Sedangkan responden yang berasal dari luar Jawa Timur sebesar
48,75 persen. Responden yang berasal dari luar Jawa Timur misalnya Jakarta,
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan
Sumatera. Data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat cenderung akan
memilih objek wisata yang masih dekat dengan tempat tinggalnya. Oleh karena
itu, para pengusaha objek wisata yang berada pada kawasan padat penduduk dapat
mengambil peluang dari kondisi tersebut untuk lebih meningkatkan jumlah
pengunjung yang datang dari daerahnya. Sebaran responden berdasarkan alamat
asalnya dapat dilihat pada Tabel 8.
54
keluarga untuk melepaskan kepenatan. Sebaran responden berdasarkan status
pernikahan dapat dilihat pada Tabel 9.
6.4 Umur
55
kebanyakan berada pada rentang umur yang masih relatif muda. Oleh karena itu,
desain wisata yang diciptakan oleh agrowisata sebaiknya sesuai dengan kondisi
pengunjungnya. Pengunjung usia muda kemungkinan akan lebih menyukai
tantangan dan memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap suatu ilmu
pengetahuan. Pengunjung dengan usia yang relatif muda juga masih memiliki
kekuatan yang baik untuk bertualang dalam suatu agrowisata. Kondisi tersebut
dapat menjadi peluang bagi agrowisata untuk lebih mengembangkan desain
wisata di dalamnya.
56
maka pola pikirnya pun juga akan lebih sistematis dan ingin mendapatkan sesuatu
yang bermanfaat untuk dirinya. Selain itu, masyarakat yang berpendidikan tinggi
memiliki kesadaran yang juga tinggi terhadap pentingnya ilmu pengetahuan, maka
dengan hal tersebut mereka menyadari bahwa mengunjungi suatu agrowisata
dapat menambah ilmu pengetahuan mereka. Sebaran responden berdasarkan
pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 11.
Data hasil karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir responden dapat
menunjukkan bahwa agrowisata merupakan suatu objek wisata dengan jenis
pengunjung yang lebih spesifik yaitu masyarakat yang berpendidikan tinggi. Hal
ini terkait dengan adanya agrowisata merupakan suatu media pendidikan bagi
masyarakat sehingga pengunjung yang datang ke agrowisata tidak hanya sekedar
ingin berekreasi tetapi juga ingin memperoleh ilmu pengetahuan yang terdapat di
dalamnya. Oleh karena itu, pengelola agrowisata penting untuk memberikan
fasilitas yang mengandung unsur pengetahuan dan pendidikan bagi para
pengunjungnya dengan tetap memberikan unsur rekreasi di dalamnya.
6.6 Pekerjaan
57
pekerjaan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan terakhir yang dimiliki.
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka peluang untuk mendapatkan pekerjaan
yang lebih baik semakin terbuka begitu juga sebaliknya. Responden terbesar
kedua adalah wiraswasta yaitu sebesar 21,25 persen. Responden terbesar ketiga
adalah pelajar/mahasiswa yaitu sebesar 18,75 persen. Sebaran responden
berdasarkan pekerjaannya dapat dilihat pada Tabel 12.
Hasil identifikasi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
menunjukkan bahwa pengunjung agrowisata adalah masyarakat yang memiliki
suatu pekerjaan tetap. Kondisi ini berkaitan dengan tujuan masyarakat melakukan
wisata adalah ingin menghilangkan kepenatan dari rutinitas dalam kesibukan kerja
mereka.
58
interval Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000. hal tersebut dapat dikaitkan dengan jenis
pekerjaan responden yang sebagian besar adalah pegawai swasta dan wiraswasta
sehingga rata-rata gaji mereka berada pada interval tersebut. Sebaran jumlah
responden berdasarkan gajidapat dilihat pada Tabel 13.
Data hasil identifikasi karakteristik responden berdasarkan gaji per bulan
dapat memberikan informasi bahwa sebagian besar responden agrowisata adalah
masyarakat ekonomi menengah ke atas. Hal ini menunjukkan bahwa agrowisata
pada dasarnya lebih diminati oleh masyarakat yang memiliki gaji tinggi sehingga
mereka masih dapat mengalokasikan sebagian gajinya untuk melakukan wisata.
Kondisi tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi pengelola agrowisata dalam
menetapkan harga bagi pengunjung. Penetapan harga agrowisata dengan
pengunjung yang sebagian besar masyarakat ekonomi menengah ke atas dapat
disesuaikan dengan tingkat gaji yang mereka peroleh per bulannya.
Tabel 13. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Gaji per
Bulan
Gaji (Rupiah) Responden
Jumlah (orang) Persentase (%)
≤ Rp 500.000 7 8.75
Rp 500.001 – Rp 1.000.000 15 18.75
Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 17 21.25
Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 21 26.25
Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 12 15.00
Rp 4.000.001 – Rp 5.000.000 3 3.75
≥ Rp 5.000.001 5 6.25
Total 80 100.00
59
Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa masyarakat lebih
menyukai untuk mengunjungi objek wisata menggunakan kendaraan pribadi.
Penggunaan kendaraan pribadi untuk mengunjungi objek wisata khususnya
agrowisata diduga karena masyarakat lebih merasa bebas menentukan arah tujuan
mereka untuk berekreasi.
60
tujuan masyarakat melakukan wisata dan manfaat yang ingin diperoleh dari
kegiatan wisatanya di agrowisata. Karakteristik gaji per bulan dapat memberikan
pertimbangan bagi pengelola agrowisata untuk menetapkan harga paket wisata
dan karakteristik pekerjaan berkaitan dengan gaiji per bulan yang pengunjung
peroleh sehingga mereka masih dapat melakukan kegiatan wisata untuk
memenuhi kebutuhannya akan refereshing menghilangkan kepenatan dari
pekerjaan rutinnya.
61