Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar
tiga per empat bagian dari tubuh manusia terdiri dari air dan tidak yang dapat
bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air digunakan
untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di
sekitar rumah. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat ditularkan dan
disebarkan melalui air. Kondisi tersebut dapat menimbulkan wabah penyakit
dimana-mana.
Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih
harus memenuhi kebutuhan masyarakat. Persediaan air bersih yang terbatas
memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Volume rata-rata kebutuhan air
setiap individu per hari berkisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon.
Sebagian besar wilayah Indonesia, banyak terdapat kondisi air tanah yang
kuning, berbau besi atau karat serta mengandung zat besi (Fe) yang melebihi
ambang batas. Hal ini disebabkan sifatnya yang merusak sehingga jika
digunakan untuk untuk mandi, di kulit akan terasa tidak nyaman. Bahkan jika
digunakan untuk mengepel lantai dapat mengubah warna lantai menjadi kuning
(Jasman, 2011). Oleh karena itu, perlu adanya pengolahan air bersih untuk
menurunkan kadar besi (Fe) dalam air tanah tersebut. Terdapat beberapa jenis
pengolahan air bersih salah satunya menggunakan adsorben serbuk karbon
aktif dari sekam padi.
1
2
Arang aktif kadang disebut karbon aktif, adalah arang yang dimurnikan yaitu
konfigurasi atom karbonnya dibebaskan dari ikatan dengan unsur lain kotoran,
sehingga permukaan karbon atau pusat aktif menjadi bersih dan lebih luas.
Keluasan area pusat aktif ini yang menentukan efektivitas kegunaannya sebagai
adsorben. Limbah pertanian dapat dibuat arang aktif seperti tempurung kelapa,
tempurung kelapa sawit, kulit buah kopi, sekam padi, tempurung biji karet,
tempurung biji jarak, tempurung kemiri, dan lain-lain (Sudradjat, dkk, 2011).
Pemilihan sekam padi disebabkan karena hanya menjadi limbah yang belum
dimanfaatkan secara optimal dengan jumlahnya yang melimpah. Tumpukan
limbah sekam padi dapat terlihat pada setiap penggilingan padi terutama di
daerah peneliti yang berdekatan dengan persawahan di Bekasi, Jawa Barat.
Padahal jika diteliti, sekam padi dapat dibuat menjadi silika dan arang aktif yang
akan lebih berguna bagi masyarakat.
menggunakan air tanah yang bersumber dari sumur bor untuk keperluan sehari-
hari. Air sampel yang digunakan peneliti memiliki ciri-ciri air yang mengandung
besi (Fe), seperti bewarna kekuningan, berbau besi, menimbulkan kerak
bewarna kecoklatan pada lantai dan kadar besi (Fe) dalam air tanah yaitu
sebesar 2,38 mg/L. Hasilnya tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan
Permenkes RI No : 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas yang menerangkan bahwa kadar besi dalam air bersih
maksimum diperbolehkan 1,0 mg/L.
1.2 Permasalahan
4
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini, penulis menguraikan tentang latar belakang mengenai topik yang
dipilih, permasalahan, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 7 PEMBAHASAN
Pada bab ini dijelaskan tentang pembahasan dari hasil penelitian yang
diperoleh.