You are on page 1of 38

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MAKALAH


Wilayah republik indonesia yang meliputi wilayah darat,perairan dan ruang udara
diatasnya serta tempat tempat tertentu dizona ekonimi eklusif dan labdas kontinen yang
didalamnya berlaku undang undang yang mengatur mengenai kepabean. Ekpor melibatkan
kegiatan dari wajib pajak dalam negeri maupun wajib pajak luar negeri.
Kegiatan ekspor maupun impor dapat dilakukan oleh wajib pajak baik yang negaranya
telah melakukan perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B) maupun yang negara dari
Wajib Pajak tidak melakukan (P3B)
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana ketentuan terkait ekpor diindonesia
2. Apakah konidi keuangan suatu negara mempengaruhi ekspor impor
3. Apakah P3B berkaitan dengan ekspor dan impor
4. Mengapa diberlakukan bea masuk dan bea keluar
C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui ketentuan terkait ekpor diindonesia
2. Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu negara mempengaruhi ekspor impor
3. Untuk mengetahui kaitan P3B dengan ekspor dan impor
4. Untuk mengetahui kenapa diberlakukan bea masuk dan bea keluar

1
EKSPOR
Ekspor adalah setiap kegiatan mengeluarkan barang dari dalam daerah pabean ke luar daerah
pabean.

BARANG ATAU JASA DIEKSPOR

Ekspor dilakukan oleh pengusaha kena pajak yang berada di Indonesia, dapat di lakukan atas :

 Barang kena pajak berwujud


 Barang kena pajak tak berwujud
 Jasa kena pajak

PAJAK YANG TERKAIT DENGAN EKSPOR

 Pajak pertambahan nilai


 Pajak penjualan barang mewah
 Pungutan ekspor
 Bea keluar

Pajak Pertambahan Nilai pada Ekspor


Dasar pengenaan pajak pertambahan nilai adalah dapat berupa jumlah harga
jual,penggantian,nilai impor,nilai ekspor,atau nilai yang dipakai sebagai dasar untukmenghitung
pajak yang terutang.

Nilai Ekspor
Nilai ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya
diminta leh eksportir.

Pemberian Ekspor Barang

Eksportir wajib pajak memberitahukan barang yang akan di ekspor ke kantor pabean pemuatan
dengan menggunakan PEB.

Pengurusan PEB

Pengurusan PEB dapat dilakukan sendiri oleh eksportir atau dikuasakan kepada PPJK.

Pengusaha pengurusan jasa kepabean yang selanjutnya disingkat dengan PPJK adalah badan
usaha yang melakukan kegiatan pengurusan pemenuhan kewajiban pabean untuk dan atas nama
importer.

2
Perusahaan jasa titipan yang selanjutnya disingkat dengan PJT adalah perusahaan yang
memperoleh izin usaha jasa titipan dari istansi yang berwenang serta memperoleh persetujuan
untuk melaksanakan kegiatan kepabean dari kepala kantor pabean.

Tidak diwajibakan dengan PEB atas Ekspor

 Barang pribadi penumpang


 Barang awak sarana pengangkut
 Barang pelintas batas
 Barang kiriman PT.Pos Indonesia dengan berat tidak melebihi 100 (seratus) kilogram.
 Pengenaa PPN atas ekspor
 Pajak masukan berkaitan ekspor
 Restitusi PPN berkaitan ekspor

Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas Ekspor

Atas ekspor barang kena pajak berwujud, ekspor barang kena pajak tidak berwujud; dan ekspor
jasa kena pajak dikenakan PPN dengan tariff sebesar 0% (no persen).

Pajak masukan atas Ekspor

Pajak masukan yang diperoleh pengusaha kena pajak berkaitan dengan kegiatan ekspor dapat
dikreditkan.

Tempat Lian Sebagai Tempat Pengkreditan Pajak Masukan

 Pengkreditan PM di tempat lain


 Terutang pajak ekspor di tempat lain

Pengkreditan PM di Tempat Lian

1. Lokasi usaha WP atau tempat WP dikukuhkan (kantor pusat/kantor cabang) tidak


melakukan kegiatan penyerahan BKP/JKP.
2. Lokasi usaha tersebut hanya berfungsi sebagai kantor penghubung untuk keperluan
administrasi. Dengan demikian pengunaan alamat dan NPWP lokasi usaha pada faktur
pajak masukanya untuk pemenuhan persyaratan administrasi saja.
3. Faktur pajak masukan tersebut tidak akan dikreditkan di KPP lokasi.
4. Faktur pajak masukan tersebut memenuhi syarat sebagai pajak masukan yang dikredtkan.

Restitusi PPN Berkaitan Ekspor

 Pengusaha kena pajak yang melakukan ekspor barang kena pajak berwujud
 Pengusaha kena pajak yang melakukan ekspor barang kena pajak tidak berwujud
 Pengusaha kena pajak yang melakukan ekspor jasa kena pajak

3
Persyaratan restitusi PPN Berkaitan Ekspor

Antara lain adalah:

 Pemberian ekspor barang (PEB) yang telah di berikan persetujuan ekspor oleh pejabat
director jendral bead an cukai yang berwenang dan dilapiri dengan faktur penjualan yang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PEB tersebut.
 Instruksi pengangkutan (melalui darat,uadara dan laut) ocean B/L atau airway bill
 Fotokopi wesel ekspor atau bukti penerimaan uang lainya dari bank , yang telah di
legalisi oleh bank yang bersangkutan oleh bank koresponden, dalam hal ekspor
menggunakan L/C
 Asli atau fotokopi yang telah dilegalisirkan polis asuransi barang kena pajak yang di
ekspor, dalam hal barang kena pajak
 Sertifikat dari instansi tertentu seperti departemen perindustrian, departemen
perdagangan, departemen pertanian, departemen kehutanan dan badan lainya seperti
kedutan besar Negara tujuan, sepanjang diwajibkan adanya sertifikat.

Pajak Penjualan arang Mewah pada Ekspor

Atas ekspor barang kena pajak yang tergolong mewah dikenakan PPn.BM dengan tariff 0%.

Pungutan Ekspor

 Secara advalorum
 Secara spesifik

Pungutan Ekspor Secara Advalorum

dalam hal tarif pungutan ekspor ditetapkan secara advalorum, penentuan jumlah pungutan ekspor
dihiting berdasarkan rumus :

Tarif pungutan ekspor x Harga Patokan (HPE) x Jumlah Satuan Barang x Nilai Kurs.

Pungutan Ekspor Secara Spesifik

dalam hal tarif pungutan ekspor ditetapkan secara advalorum, penentuan jumlah pungutan ekspor
dihiting berdasarkan rumus :

Tarif pungutan Ekspor dalam satuan mata uang tertentu x Jumlah satuan barang x Nilai
Kurs.

4
Tarif Pungutan Ekspor Tertentu

Jenis barang ekspor yang tertentu dan besaran tarif pungutan ekspor adalah seperti berikut ;

NO URAIAN TERMASUK DALAM TARIF PUNGUT


POS TARIF EKSPOR
1 2 3 4
I Kelapa sawit,CPO dan produk turunanya
a. Kelapa sawit /tandanbuah segar dan inti 1207.10.00.00 3%
kelapa sawit
b. Crude palm oil (CPO) 1511.10.00.00 3%
c. Crude olein (CRD Olein) 1511.90.90.20 1%
d. Refined bleached deodorized palm oil 1511.90.90.10 1%
e. Refined bleached deodorized palm olein 1511.90.90.31 1%
(RBT Olein) 1511.90.90.39
II ROTAN
a. Rotan asalan, sudah dirunti,dicuci, diasep Ex. 1401.20.00.00 15%
dan dibelerengi dari segala jenis
b. Rotan sudah dipoles halus Ex. 1401.20.00.00 15%
c. Hati rotan Ex. 1401.20.00.00 15%
d. Kulit rotan Ex. 1401.20.00.00 15%
III KAYU
a. Veneer 4408.10.10.00 15%
s/d
4408.90.90.00
b. Bahan baku serpih Ex.4403.10.20.00
Ex.4403.10.40.00
Ex.4403.10.90.00
Ex.4403.20.13.00
Ex.4403.20.15.00
Ex.4403.20.19.00
Ex.4403.20.23.00
Ex.4403.20.25.00
Ex.4403.20.29.00
Ex.4403.20.33.00
Ex.4403.20.35.00
Ex.4403.20.39.00
Ex.4403.20.93.00
Ex.4403.20.95.00
Ex.4403.20.99.00
Ex.4403.41.13.00
Ex.4403.41.15.00
Ex.4403.41.19.00
Ex.4403.41.23.00
Ex.4403.41.25.00

5
Ex.4403.41.29.00
Ex.4403.41.33.00
Ex.4403.41.35.00
Ex.4403.41.39.00
Ex.4403.49.13.00
Ex.4403.49.15.00
Ex.4403.49.19.00
Ex.4403.49.23.00
Ex.4403.49.25.00
Ex.4403.49.29.00
Ex.4403.49.33.00
Ex.4403.49.35.00
Ex.4403.49.39.00
Ex.4403.49.93.00
Ex.4403.49.95.00
Ex.4403.49.99.00
Ex.4403.91.30.00
Ex.4403.91.50.00
Ex.4403.91.90.00
Ex.4403.92.30.00
Ex.4403.92.50.00
Ex.4403.92.90.00
Ex.4403.99.30.00
Ex.4403.99.50.00
Ex.4403.99.90.00

c. Kayu olahan Ex.4407.10.10.00 15%


(kayu gergaji yang telah diproses s/d
melalui mesin pengering dengan Ex.4407.99.90.00
kandungan air/MC < 16% dan diproses
melalui mesin mempunyai akurasi
ketebalan dan lebar diseluruh
permukaan yang sama dan lebar lebih
dari 25 cm)

IV PASIR
Pasir alam dari segala jenis,berwarna atau
tidak,selain dari pasir yang mengandung
logam :
a. Pasir silica dan pasir kwarsa 2505.10.00.00 15%
b. Pasir alam dari segala jenis, berwarna 2505.90.00.00 15%
atau tidak,selain dari pasir tersebut

6
KULIT
1. Jangat dan kulit mentah dari hewan :
a. Sapi dan kerbau Ex.4101.20.00.00 25%
Ex.4101.50.00.00
Ex.4101.90.00.00
b.Biri-biri 4102.10.00.00 25%
4102.21.00.00
4102.29.00.00
c. kambing 4103.10.00.00 25%
2. kulit disamak (wet blue) dari hewan :
a. sapid an kerbau Ex.4104.11.10.00 15%
Ex.4104.19.10.00
b.biri-biri 4105.10.30.00 15%
c. kambing 4106.21.20.00 15%
Tarif pungkut ekspir diatas tidak berlaku atas ekspor refined bleachead deodorized palm olein
(RBD Olein) dalam kemasan maksimal 5kg dan bermerek.

Harga Petokan Ekspor

Harga Patokan ekspor (HPE) adalah harga patokan yang ditetapkan setiap bbulan oleh menteri
yang bertanggung jawab di bidang perdagangan berdasarkan harga rata-rata internasional.

HARGA PETOKAN EKSPOR (HPE)

KELAPA SAWIT,CPO DAN PRODUK TURUNANYA

PERIODE 1 JANUARI 2010 – 31 JANUARI 2010

NO URAIAN TERMASUK DALAM HARGA PATOKAN


POS TARIF EKSPOR (HPE)
USS/MT
1 Buah dan kernel kelapa sawit 1207.99.20.00 270
2 Crude Palm Oil (CPO) 1511.10.00.00 695
Ex.1516.20.12.00
Ex.1516.20.91.00
3 Crude Olein Ex.1511.90.10.00 732
Ex.1516.20.12.00
Ex.1516.20.91.00
4 RBD Palm Olein 1511.90.90.00 745
RBD Palm Olein dalam kemasan Ex.1516.20.13.00 745
bermerk< 25kg Ex.1516.20.91.00
5 RBD Palm Kernel Olein Ex.1513.29.29.00 769
Ex.1513.29.99.00
Ex.1516.20.15.00
Ex.1516.20.40.00
Ex.1516.20.99.00
6 Crude Stearin Ex.1511.90.10.00 665
7
Ex.1516.20.12.00
151620.50.00
Ex.1516.20.80.00
Ex.1516.20.91.00
7 Crude Palm Kernel Oil (CPKO) 1513.21.00.00 760
Ex.1516.20.15.00
Ex.1516.20.99.00
8 Crude Kernel Stearin 1513.29.19.00 760
Ex.1516.20.15.00
Ex.1516.20.99.00
9 Crude Kernel Stearin 1513.29.11.00 760
Ex.1516.20.15.00
Ex.1516.20.60.00
10 RBD Palm Kernel Oil Ex.1513.29.29.00 792
Ex.1513.29.99.00
Ex.1516.20.15.00
1516.20.99.00
11 RBD Palm Oil 1511.90.90.10 733
1516.20.13.00
Ex.1516.20.91.00
12 RBD Palm Oil Stearin 1511.90.90.10 733
1516.20.13.00
Ex.1516.20.91.00
13 RBD Palm Kernel Stearin 1513.29.21.00 1.016
1513.29.91.00
Ex.1516.20.15.00
1516.20.30.00
Ex.1516.20.40.00
Ex.1516.20.99.00
14 Biodiesel dari minyak sawit (fatty 3824.90.90.00 823
acid methyl esters)

HARGA PATOKAN EKSPOR (HPE)

KAYU,ROTAN DAN KULIT

PERIODE 1 JANUARI 2010 – 31 JANUARI 21010

NO URAIAN TERMASUK DALAM HARGA PATOKAN


POS TARIF EKSPOR (HPE)
I KAYU
a. veneer Ex.4408.10.10.00
lembaran tipis kayu yamg 4408.10.30.00
diperoleh dengan cara mengupas Ex.4408.10.90.00
dan menyayat ayu bundar atau Ex.4408.31.00.00

8
kayu gergaji dengan ketebalan Ex.4408.39.90.00
tidak lebih dari 6 mm: Ex.4408.90.00.00
1. dari hutan alam US$ 550/M3
2. dari hutan tanaman US$ 250/M3
b. wooden sheet for packaging box
veneer kering kayu sengon yang
telahdihaluskan pada kedua sisi Ex.4408.90.00.00 Us$ 350/M3
lebar dengan ukuran tebal 5 mmm,
300 mm,panjang 1.250 mm.
c. serpih kayu Ex.4401.21.00.00
kayu dalam bentuk keeping atau Ex.4401.22.00.00
pecahan (wood in chips or Ex.4401.30.00.00 US$ 30/ton
particle) dan (chipwood) Ex.4404.10.00.00
Ex.4404.20.00.00
d. kayu olahan
kayu gergajian yang telah
dikeringkan dan diratakan keempat Ex.4407.00.10
sisinya sehingga permukaannya s/d
menjadi rata dan halus penampang 4407.99.00.90
antara 1.000 mm2 sampai dengan
4.000 mm2 daei jenis :
1. meranti US$ 500/M3
2. merbau US$ 850/M3
3. rimba campuran US$ 300/M3
4. sortimen lainnya :
 eboni US$ 2.00/M3
 jati US$ 225/M3
 hutan tanaman :
a. pinus dan gmelina US$ 350/M3
b. acasia US$ 225/M3
c. sengon US$ 250/M3
d. karet US$ 250/M3
e. (balsa,eucalyptus) US$ 150/M3
f. sungai US$ 350/M3
e. kayu gergaji dari jenis merbau Ex.4407.29.91.10
yang telah dikeringkan dan Ex.4407.29.91.20 US$ 950/M3
diratakan keempat sisinya Ex.4407.29.92.00
II ROTAN
a. rotan washed and sulphurized dari
jenis rotan taman/sega dan irit Ex.1401.20.00.00 US$ 0.82/kg
dengan diameter 4mm- 16mm.
b. rotan setengah jadi dari segala US$ 1.20/kg
jenis rotan dalam bentuk poles Ex.1401.20.00.00
tanpa kulit ari.
c. rotan setengah jadi dalam bentuk

9
poles halus berbentuk bulat atau Ex.1401.20.00.00 US$1.30/kg
persegi,tanpa kulit sepanjang
batang.
d. Rotan setengah jadi dari segalah
jenis rotan dakam bentuk kulit Ex.1401.20.00.00 US$ 1.45/kg
yaitu lembaran dari pengulitan
III KULIT
a.jangat dan kulit mentah,dari hewan:
1. sapi dan kerbau 1401.20.00.00 US$ 2.9/kg
1401.50.00.00
1401.90.00.00
2. biri-biri/domba 4102.10.00.00 US$ 5/lembar
4102.29.00.00
3. kambing Ex.1403.90.00.00 US$ 4/lembar
b.jangkat dan kulit pickled,hewan:
1. sapid an kerbau 4101.20.00.00 US$ 1.7/square feet
4101.50.00.00
4101.90.00.00
2. biri-biri atau domba 4102.10.00.00 US$ 1.2/square feet
4102.21.00.00
3. kambing Ex.1403.90.00.00 US$ 1.1/square feet
c.kulit dimasak (wet blue),hewan :
1. sapi dan kerbau 4104.11.00.10 US$ 2.1/square feet
2. biri-biri/domba 4105.10.00.00 US$ 1.5/square feet
3. kambing 4106.21.00.00 US$ 1.4/square feet

Dalam hal tidak ada harga patokan ekspor (HPE) penentuan jumlah ekspor dihiting berdasarkan
harga free on board (FBO) yang tercantum dalam PEB dengan rumus sebagai berikut :

Tarif punggutan Ekspor x Jumlah Satuan Barang x Harga Free On Board (FBO) x Nilai
Kurs.

Nilai Kurs

Nilai kurs yang digunakan sebagai dasar perhitungan pungutan ekspor adalah nilai kurs yang
ditetapkan oleh menteri keuangan yang berlaku pada saat pungutan ekspor dilakukan.

Bea Keluar

Eksportir bertanggung jawab atas bea keluar. Bea keluar adalah pungutan Negara berdasarkan
undagn undang kepabean yang dikenakan tetrhadap barang ekspor.

Bea keluar dihitung berdasarkan tariff bea keluar dan harga ekspor yang berlaku pada tanggal
pemberitahuan pabean ekspor disampaikan ke kantor pabean.

10
Bea keluar harus dibayar dalam mata uang rupiah.

Nilai mata uang yang digunakan untuk perhitungan dan pembayaran bea keluar adalah nilai tukar
mata uang yang berlaku pada saat pembayaran.

Tujuan Dikenakanya Bea Keluar

 Menjamin terpenuhinya kebutuhan dalam negeri


 Melindungi kelestarian sumberdaya alam
 Mengantisipasi kenaikan harga yang cukup drastic dan komoditi ekspor tertentu di
pasaran internasional
 Menjaga stabilitas harga komoditi di dalam negeri

Tidak Dikenakan Bea Keluar

 Barang perwakilan Negara asing beserta para pejabatanya yang bertugas di Indonesia
berdasarkan asal timbul balik.
 Barang untuk keperluan museum ,kebun binatang, dan tempat lain semacam itu yang
terbuka untuk umum serta barang untuk konversi alam.
 Barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
 Barang pindahan
 Barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas, dan barang kiriman
sampai batas nilai pabean dan jumlah tertentu.

Tata Cara Pembayaran Bea Keluar

Bea keluar harus di bayar paling lambat pada saat pemberitahuan pabean ekspor disampaikan
kantor pabean, dan dilakukan secara tunai.

Menteri dapat menetapkan barang ekspor dengan karakteristik tertentu yang pembayaran bea
keluarnya dilakukan setelah pemberitahuan pabean ekspor disampaikan ke kantor pabean.

Pemberitahuan Pabean Ekspor

Barang yang akan diekspir wajib diberikan dengan pemberitahuan paben ekspor, yang dapat
disampaikan dalam bentuk tulisan di atas formulir dalam bentuk data elektronik.

Penentuan Bea Keluar

Bea keluar dikenakan berdasarkan tariff bea keluar. Dengan cara harga ekspor (advalorum) atau
secara spesifik.

Bea Keluar Secara Advalorum

Dihitung berdasarkan rumus;

11
Tarif bea keluar x Jumlah suatu barang x Harga ekspor x Nilai tukar mata uang.

Tariff Bea Keluar

Tarif bea keluar dapat di tetapkan berdasarkan dari harga ekspor (advalorum) atau secara
spesifik, dimana tariff bea keluar ditetapkan oleh menteri setelah mendapatkan pertimbangan dan
usul menteri yang tugas dan tanggungjawabnya dibidang perdagangan dan menteri lembaga
pemerintah non departemen / kepala badan teknis terkait.

Untuk penetapan tariff bea keluar, barang ekspor dikelompokan berdasarkan system klafikasi
barang sesuai dengan ketenteuan peraturan perundang-undangan.

Tarif bea keluar di tetapkan paling tinggi 60% (enam puluh persen) dari harga ekspor, dalam hal
tarif bea keluar ditetapkan berdasarkan presentase dari harga ekspor (advalorum).

Harga Ekspor

Harag ekspor untuk perhitungan bea keluar ditetapkan oleh menteri sesuai harga patokan ekspor
yang ditetapkan secara periodic oleh menteri yang tugas dan tanggungjawabnya di bidang
perdagangan setelah berkordinasi dengan menteri lembaga pemerintah nondepartemen badan
teknis terkait. Dalam hal harga ekspor untuk periode berikutnya belum ditetapkan oleh menteri,
berlaku ketentuan harga ekspor periode sebelumnya,

Bea Keluar Secara Spesifik

Bea keluar dihitung berdasarkan rumus :

Tarif bea keluar per satu barang dalam satuan uang tertentu x Jumlah satuan
barang x Nilai tukar mata uang

Laporan Ekspor

 Ekspor atas barang komoditi crude palm Oil (CPO), produk pertambangan,kopi,kakao
dan karet sebagaimana tercantum table,dengan nilai ekspor dalam setiap pemberitahuan
ekspor barang (PEB) diatas 1.000.000 dolar amerika serikat wajib dilakukan dengan cara
pembayaran letter of credit melalui bank devisaa dalam negeri.
 Ekspor atas barang sebagaimana tercantum dalam table,dengan nilai ekspor dalam setia
PEB sampai dengan 1.000.00 dolar amerika serikat dapat dilakukan dengan cara
pembayaran L/C atau cara pembayaran lainya yang berlaku dalam perdagangan
internasional.

TEBEL BARANG EKSPOR


YANG WAJIB MENGGUNAKAN CARA PEMBAYARAN L/C

12
NO POS TARIF/ HS URAIAN BARANG
I PRODUK PERTAMBANGAN
26.01 Bijih besi dan konsentratnya,termasuk pirit besi panggang
1 2601.11.00.00 --tidak diaglomerasi
2 2601.12.00.00 --diaglomerasi.
3 2601.20.00.00 --pirit besi panggang
4 2602.00.00.00 Bijih manga dan konsentratnya,termasuk menggandung
20% dari berat kering
5 2603.00.00.00 Bijih tembaga dan konsentratnya
6 2604.00.00.00 bijih nikel dan konsentratnya
7 2606.00.00.00 Bijih alumunium dan konsentratnya
8 2607.00.00.00 Biji timbal dan konsentratnya
26.15 Bijih niobium,tantalum,vanadium dan kosentratnya
9 2615.10.00.00 -bijih zirconium dan konsentratnya
10 2615.90.00.00 -lain lain
27.01 Batu bara; briket,ovoid dan bahan bakar padat
-batu bara dihancurkan maupun tidak,tetapi tidak diagl:
11 2701.11.00.00 --antrasit
2701.12 --bituminous coal
12 2701.12.10.00 --batu bara bahan bakar
13 2701.12.90.00 --lain lain
14 2710.19.00.00 --batubara lainya.
80.01 Timah tidak di tempa
15 8001.10.00.00 -timah,bukan paduan
16 8001.20.00.00 -paduan timah

II MINYAK SAWIT (CPO)

17 1511.10.00.00 ---minyak kelapa sawit,mentah

III KOPI
09.01 Kopi,digongseng atau dihilangkan kafeinya maupun tidak;
sekam dan kulit kopi penganti kopi mengandung kopi
-kopi,tidak digongseng:
0901.11 --tidak dihilangkan kafeinya
18 0901.11.10.00 ---arabika WIB atau robusta OIB
19 0901.11.90.00 ---lain-lain
0901.12 --dihilangkan kafeinya
20 0901.12.10.00 Arabika WIB atau robusta OIB
21 0901.12.90.00 ---lain-lain
--kopi digongseng
0901.21 --tidak dihilangkan kafeinya
22 0901.21.10.00 --tidak t\ditumbuk
23 0901.21.20.00 --ditumbuk

13
0901.22 --dihilangkan kafeinya:
24 0901.22.10.00 --Tidak ditumbuk
25 0901.22.20.00 --ditumbuk
0901.90 --lain-lain
26 0901.90.10.00 Sekam dan selaput kopi
27 0901.90.20.00 Penganti kopi mengandung kopi

IV KAKAO

28 1801.00.00.00 Biji kakao,utuh atau pecah,mentah atau digongseng.

V KARET
40.01 Karet alam,balata,getah perca,dan getah alam semacam itu
dalam bentuk asal atau pelat,mebar atau strip
4001.10 -lateks karet alam,dipra-vulkanisi maupun tidak
--mengandung amoniak melebihi 0,5%
29 4001.10.11.00 ---konsentrat sentrifugal
30 Ex.4001.10.19.00 ---lain-lain (hanya berlaku untuk cream latex)
--mengandung amonik tidak lebih 0,5%
31 4001.10.21.00 --konsentrat senttrifugal
32 Ex.4001.10.29.00 ---lain-lain (hanya berlaku untuk cream latex)
-karet alam dalam bentuk lain:
4001.21 --smoked sheets:
33 4001.21.10.00 ---RSS Grade 1.
34 4001.21.20.00 ---RSS Grade 2
35 4001.21.30.00 ---RSS Grade 3
36 4001.21.40.00 ---RSS Grade 4
4001.22 --technical specified natural (TSNR): (Atau SIR atau blok
rubber atau karet lemah,termasuk spesifikasi teknis yang
tidak memenuhi standar mutu SIR, kecuali yang memenuhi
SNI dengan sertifikat dari laboratium.
37 4001.22.10.00 ---TSNR (SIR) 10, TSNR (SIR) 10CV/VK
38 4001.22.20.00 ---TSNR (SIR)20, TSNR (SIR) 20CV/VK
39 4001.22.30.00 ---TSNR (SIR)3 L
40 4001.22.40.00 ---TSNR (SIR)3CV
41 Ex.4001.22.90.00 ---Lain-lain (hanya berlaku untuk SIR 3WF)

4001.29 --Lain-lain
42 4001.29.10.00 ---Air-dried sheet
43 Ex.4001.29.20.00 ---Late crepe (thin pale crepe/TPC 1x, 2x,3x)
44 Ex.4001.29.40.00 ---remilled crepe (thin brown crepe/TBC 1x, 2x, 3x)
45 Ex.4001.29.40.00 --- Skin rubber (block skim rubber)
4001.30. -balata, getah perca, chicle, dan getah alam semacam itu
--jelutung
46 Ex.4001.30.11.00 ---dalam bentuk alasan (produk primer yang diperoleh dari

14
pengolahan dalam bentuk kering dan bersih).
--lain-lain
47 Ex.4001.30.91.00 --- dalam bentuk alasan (produk primer yang diperoleh dari
pengolahan dalam bentuk kering dan bersih).

Laporan Realisasi Ekspor

Laporan realisasi ekspor disampaikan baik yang telah atau belum terealisasi ekspornya.

 Identitas perusahaan
 Tanggal dan nomor PEB
 Volume ekspor
 Nilai free on board (FBO)
 Cara pembayaran
 Nomor rekening seta nama dan alamat bank devisa dalam negeri penerima hasil ekspor.

Laporan Penerimaan Hasil Ekspor

Laporan realisasi ekspor disampaikan baik yang telah atau belum terealisasi penerima hasil
ekspornya.

 Identitas perusahaan
 Tanggal dan nomor PEB
 Nilai penerima hasil ekspor
 Nomor bukti penerimaan hasil ekspor.

Laporan realisasi ekspor dan lapran penerimaa hasil ekspor disampaikan paling lambat tanggal
10 bulan berikutnya melalui http://inatrade.depdag.go.id atau melalui surat elektronik dengan
alamat: dir1-gadlu@depdag.go.id ,untuk produk pertambangan.

Kewajiban menggunakan cara pembayran L/C melalui bank devisa dalam negeri untuk ekspor
barang dan pencantuman nomor dan tanggal L/C pada PEB mulai berlaku pada tanggal 1 juli
2010.

Ekspor Dalam Kaitanya Dengan P3B

Perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B) hanya mengatur perlakuan dariwajib pajak luar
negeri yang mempunyai penghasilan di negaranya, sehingga hanya mengatur pajak yang
berhubungan dengan penghasilan.

15
Pembayaran yang dilakukan oleh pembeli wajib pajak luar negeri terhadap wajib pajak dalam
negeri yang melakukan ekspor pengenaan pajaknya dilakukan di luar Negara yang melakukan
ekspor, setelah diperhitungkan dengan berbagai biaya.

16
IMPOR
impor adalah setiap kegiatan memasukan barang dari luar daerah pabean ke dalam daerah
pabean.

PELAKSANAAN IMPOR

Yang dapat bertindak sebagai:

 Importer
 Indentor

Importer
Importer adalah orang perseorangan atau badan usaha , baik yang berbentuk badan hokum atau
bukan badan hokum, yang melakukan impor.

Angka Pengenalan Impor

Angka pengenalan importer,selanjutnya disingkat API adalah tanda pengenal sebagai importer:

 Api Umum (API-U)


 Api Produsen (A[I-P)

API-U diberikan kepada importer yang melakukan impor barang untuk keperluan kegiatan usaha
dengan memperdagangkan atau memindahtangankan barang kepada pihak lain.

API-P diberikan kepada importer yang melakukan impor barang untuk dipergunakan sendiri atau
untuk mendukung proses produksi dan tidak diperbolehkan untuk memperdagangkan atau
memindahtangankan kepada pihak lain.

Indentor

Indentor adalah pengusaha yang dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaanya menyuruh
importer mengimpor barang kena pajak untuk dan atas kepentingan.

Komisi Diperoleh Indentor

Apabila impor dilakukanatas dasar inden maka indentor yang bertanggungjawab atas semua
biaya maupun pajak yang berhubungan dengan impor, sedangkan importer memperoleh komisi
dari indentor. Importer yang melakukan impor atas dasar insiden tersebut diwajibkan
mencantumkan tambahan penjelasan (q.q) ,nama ,alamat dan NPWP indentor pada setiap lembar
pemberitahuan impor untuk dipakai (PIUD) dan surat setoran pajak (SSP).

PAJAK BERKAITAN IMPOR

17
Pajak yang berkaitan dengan impor antara lain adalah seperti berikiu:

 Pajak penghasilan pada impor


 Pajak pertambahan nilai pada impor
 Pajak penjualan barang mewah pada impor
 Bea masuk

Pajak Penghasilan Pada Impor

Meliputi sebagai berikur :

 Pemungutan PPh pasal 22 impor


 Pengkreditan PPh pasal 22 impor

Pemungutan PPh Pasal 22 Impor

Atas impor BKP ke wilayah pabean Indonesia dikenakan PPh pasal 22 impor yang besarnya sbb:

No Pelaksanaan Impor Tarif Dari


1 Menggunakan angka pengenal impor (API) 2,5% Nilai Impor
2 Tidak menggunakan API 7,5% Nilai Impor
3 Yang tidak dikuasai 7,5% Harga jual lelang

Nilai Impor

Nilai impor adalah nilai berupauang yang menjadi dasar perhitungan bea masuk,

Komposisi nilai impor adalah:

 Cost
 Insurance
 Freight

Cost berkaitan dengan penentuan CIF adalah nilai transaksi dari bRng s\dalam valas.

Besarnya asuransi untuk menghitung nilai pabean:

1. Dalam hal asuransi ditutup diluar negeri, berasarkan pada premi asuransi yang tertera
pada polis asuransi.
2. Dalam hal asuransi ditutup diluar negeri, besarnya premi asuransi untuk perhitungan nilai
pabean dianggap nihil.
3. Dalam hal tidak ada polis asuransi,besarnya premi asuransi ditetapkan menurut tata cara
yang ditetapkan oleh direktur jendral bead an cukai.

Pengecualian Pemungutan PPh Pasal 22 Impor

18
pengecualian pemungutan PPh pasal 22 impor dapat dilakukan dengan dua cara:

 Dengan surat keterangan bebas


 Tanpa surat keterangan bebas

Dengan Surat Keterangan Bebas(SKB)

Pengecualian pemungutan PPh 22 impor dengan menggunakan SKB berlaku untuk kegiatan :

1. Impor barang yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tidak terutang


PPh.
2. Impor barang yang dibebaskan dari bea masuk, antara lain:
a. Barang perwakilan Negara asing beserta para pejabtnya yang bertugas diindonesia
berdasarkan asas timbul balik.
b. Barang untuk keperluan badan internasional beserta para pejabatnya yang bertugas
diindonesia yang dinyatakan bukan sebagai subjek pajak PPh menteri keuangan.
c. Buku ilmu pengetahuan
3. Impor sementara, yaitu yang nyata nyata dimaksudkan untuk diekspor kembali.

Tanpa Surat Keterangan Bebas (SKB)

Pembebasan PPh pasal 22 impor yang di berikan tanpa SKB adalah impor kembali (re-impor)
barang-barang yang dipergunakan untuk pameran diluar negeri atau barang barang yang diimpor
kembali untuk diperbaiki, rekondisi,atau modifikasi.

Pengkreditan PPh Pasal 22 Impor

PPh pasal 22 impor yang telah di bayar oleh wajib pajak, dapat diperlakukan sebagai kredit pajak
untuk mengurangi besarnya PPh terutang di akhir tahun.

Importer PPh Pasal 22 pada Indentor

Importir wajib melunasi PPh pasal 22 Impor untuk dan atas nama indentor. PPh pasal 22 impor
tersebut tidak boleh dikreditkan terhadap pajak penghasilan yang terutang oleh importir,
melinkan hanya dapat di kreditkan terhadap pajak penghasilan yang terutang oleh indentor
dengan PIUD dan SSP.

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA IMPOR

Atas kegiatan impor dikenakan PPN sebesar 10%, PPN impor tersebut merupakan pajak
masukan yang dapat diperhitungkan sebagai kredit pajak oleh importir.

Pengenaan PPN pada Indentor

19
Dalam hal impor dilakukan atas dasar inden maka PPN impor dibebankan kepada indentor,
sehingga apabila indentor adalah PKP, maka PPN impor tersebut merupakan pajak masukan bagi
indentor, yang dapat dikreditkan dengan pajak keluarnya sepanjang BKP yang diimpor dengan
dasar inden tersebut mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha dalam jalur produksi
maupun distribusi.

Apabila persyaratan impor atas dasar inden tidak dipenuhi maka impor dimaksut ditetapkan
sebagai impor atas biaya sendiri

Apabila indentor adalah PKP, maka PPN yang dikenakan atas penyerahan BKP oleh importir
tersebut merupakan pajak masukan yang dapat dikreditkan dengan pajak pengeluaran, sepanjang
BKP tersebutberhubungan langsung dengan kegiatan usahanya.

Pembebasan PPN atas Impor BKP Tertentu

 Dengan menggunakan SKB


 Tanpa menggunakan SKB

Dengan Menggunakan SKB

Impor BKP tertentu yang dibebaskan pengenaan PPN dengan menggunakan SKB adalah :

1. Impor yang dilakukan oleh TNI atau POLRI atas senjata,amunisi,alat angkutan air,alat
angkutan dibawah air,alat angkutan diudara,kendaraan lapis baja,kendaraan angkutan khusus.
2. Impor yang dilakukan oleh PT. PINDAD atas komponen atau bahan yang diperlukan dalam
pembuatan senjata dan amunisi.
3. Impor yang dilakukan ileh orang atau badan :
a. Vaksin polio dalam rangka pelaksannan program pecan imunisasi nasional.
b. Kapal laut,lkapal angkutan sungai,kapal angkutan danau,kapal angkutan
penyebrangan,kapal pandu,kapal tunda,kapal penangkap ikan,dan suku cadang serta alat
keselamatan manusia yang digunakan untuk kegiatan penangkapan ikan nasional.
c. Pesawat udara dan suku cadang serta alat keselamatan penerbangan atau untuk alat
kegiatan perusahaan pelayanan niaga angkutan udara niaga nasional.
d. Kereta api dan suku cadang serta alat untuk perbaikan atau pemeliharaan yang digunakan
untuk kegiatan usaha PT.Kereta api Indonesia.
4. Impor yang dilakukan oleh TNI atas :
Peralatan yang digunakan untuk penyediaan data batas dan photo uadara wilayah RI untuk
medukung peralatan internasional.

Tanpa menggunakan SKB

Impor BKP tertentu yang dibebaskan pengenaan PPN tanpa menggunakan SKB adalah:

Pembebanan PPN atas Impor BKP Bersifat Strategi

20
1. Makanan ternak,umggas,dan ikan atau bahan baku untuk pembuatan makanan ternak ,ungags
dan ikan.
2. Bibit dan atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, penangkaran
dan perikanan.

Impor Beras dan Gabah

 Beras berkulit
 Beras setengah giling seluruhnya disosoh,dikilapkan maupun tidak
 Beras pecah
 Menir dari beras

Impor Jagung

Impor jagung termasuk segala jenis jagung

 Jagung yang telah dikupas/jagung tongkol dari bijih jagung pilihan


 Menir/beras jagung,sepanjang masih dalam bentuk butiran.

Impor kedelai

Impor kedelai ,termasuk segala jenis keelai: kedelai putih,kedelai hijau,kedelai hitam,sepanjang
berbentuk kedelai pecah atau utuh,tidak dikenakan PPN.

Impor Sagu

 Empulur sagu
 Tepung,tepung kasar dan bubuk dari sagu,tidak dikenakan PPN.

Impor Garam

impor garam berzodium maupun yang tidak beryodium baik berbentuk curah maupun
briket,tidak dikenakan PPN.

PPN atas Impor Berdasarkan SPKPBM.

Surat penetapan kekurangan pembayaran bea masuk (SPKPBM) yang diterbitkan oleh direktorat
jendral bead an cukai bukan merupakan surat ketetapan pajak sebagaimana dimaksud dalam
pasal 9 ayat (8) huruf h Undang-undang PPN.

PPN Tidak Terutang atas Impor Kantong Darah

21
PPN tidak terutang atas impor kantong darah,regensia,uji saring darah, dan tranfusi darah lainya
yang diimpor oleh palang merah Indonesia sepanjang atas Impor tersebut berdasarkan
peraturanperundang-undangan pabean dibebankan dari bea masuk.

Impor Barang Kena Pajak yang Dibebankan dari Pungutan Bea Masuk

1. Barang perwakilan Negara asing beserta para pejabatnya yang bertugas diindonesia
berdasarkan azas timbul balik.
2. Barang untuk keperluan badan internasional yang diaku dan terdaftar pada pemerintah
Indonesia beserta pejabatnya yang bertugas diindonesia dan tidak memegang paspor
Indonesia.
3. Barang kiriman hadiah untuk keperluan ibadah umum,amal,social atau kebudayaan.
4. Barang untuk keperluan museum,kebun binatang dan tempat lainya semacam itu yang
terbuka untuk umum.
5. Barang untuk kepenelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
6. Barang untuk keperluan khusus kaum tuna netra dan penyandang cacat lainya.
7. Peti atau kemasan lainya yang berisi jenazah atau abu jenazah.
8. Barang pindahan TKI bekerja diluar negeri,pegawai negeri sipil,anggota TNI atau POLRI
yang bertugas diluar negeri sekurang-kurangnya selama satu tahun,sepanjang barang tersebut
tidak untuk diperdagangkan dan mendapat rekomnedasi dari perwakilan R.I setempat.
9. Barang pribadi penumpang,awak sarana pengangkut, pelintas barang, dan barang kiriman
sampai batas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan pabean.
10. Barang yang diimpor oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang ditunjukan untuk
kepentingan umum.
11. Perlengkapan militer termasuk suku cadang diperuntukan bagi keperluan pertahanan
keamanan Negara.

Bea Masuk

Bea masuk adalah pungutan Negara yang dikenakan terhadap barang impor untuk dipakai
didalam daerah pabean.

Bea masuk wajib dilunasi pada saat barang akan dikeluarkan dari kawasan pabean dengan tujuan
diimpor untuk dipakai, kecuali terhadap pengeluaran barang impor yang diberikan penangguhan
pembayaran bea masuk berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Perhitungan Bea Masuk

Bea masuk dihitung berdasarkan tarif bea masuk dialihkan dengan nilai pabean barang impor
yang bersangkutan.

Nilai Pabean

22
Nilai pabean untuk perhitungan bea masuk adalah nilai transaksi dari barang impor yang
bersangkutan. Nilai pabean untuk perhitungan bea masuk yang diatur dalam keputusan menteri
keuangan.

Nilai Transaksi

Nilai trnsaksi adalah cost atau harga baraang yang sebenarnya dibayar atau yang seharusnya
dibayar dari barang yang dijual untuk diekspor kedaerah pabean dan ditambah dengan biaya-biya
tertentu.nilai transaksi harus memenughi persyaratan.

Nilai transaksi tidak dapat digunakan sebagai nilai pabean dalam hal:

Biaya angkut (freight) untuk menghitung nilai pabean bagi barang impor didasarkan atas biaya
angkut yang seharusnya dibayar atau yang seharusnya dibayar.

Tarif Bea Mauk

 Tarif bea masuk atas impor gula


 Tarif bea masuk atas impor susu

Tarif bea Masuk atas Barang Impor Gula

NO POS/SUB POS/ URAIAN BARANG DESCRIPTION OFF % BEA


HEADING GOODS MASUK/%
/SUB IMPOR
HEADING DUTY
17.01 Gula tebu atau gula bit dan Cane of beet sugar and
sukrosa murni kimiawi, chemically pure sucrose,
dalam bentuk padat in solid form
-Gula kasar tidak -Raw sugar not
mengandung tambahan containing added
bahan perasa atau pewarna : flavouring of colouring
matter:
1701.11.00 --Gula tebu: --Cane sugar:
1 1701.11.00.10 --dengan warnalarutan --ICUMSA minimal Rp 150/kg
(ICUMSA) minimal 1200 1200
2 1701.11.00.90 ---lain-lain ---other Rp 400/kg
3 1701.12.00.00 --gula bit --beet sugar Rp 400/kg
-lain-lain: -oyher :
4 1701.91.00.00 --mengandung tambahan -- containing added Rp 400/kg
bahan perasa dan pewarna flavouring of colouring
matter
1701.99 --lain-lain: --other
---gula murni: ---refined sugar
5 1701.99.11.00 ----putih ----white Rp 400/kg
6 1701.99.19.00 ----lain-lain ----other Rp 400/kg

23
7 1701.99.90.00 ---lain-lain ---other Rp 400/kg

Tarif Bea Masuk Impor Susu

NO POS/SUB POS/ URAIAN BARANG DESCRIPTION OFF % BEA


HEADING /SUB GOODS MASUK/
HEADING % IMPOR
DUTY
(1) (2) (3) (4) (5)
04.02 Susu dan kepala susu, Milk and cream,
dipekatkan atau concentread or
mengandung tambahan gula containing added sugar
atau bahan pemanis lainya of other sweetening
matter
0402.10 Dalam bentuk bubuk, In powder,granules or
butiran atau bentuk padat other solid forms, of a fat
lainya,dengan kandungan content, by weight, not
lemak tidak melebihi 1,5 % exceending 1.5%:
menurut beratnya
1 0402.10.30.00 --dalam kemasan dengan --in container of a gross 5
berat kotor 20kg atau lebih weight of 20 kg or more
2 0402.10.90.00 -- lain-lain --other 5
-dalam bentuk bubuk, -in powder, granules or
butiran atau bentuk padat other solid forms, of a fat
lainya, dengan kandungan content, by weight, not
lemak melebihi 1,5% exceending 1.5%:
0402.21 --tidak mengandung --not containing added
tambahan gula atau bahan sugar or other sweetening
pemanis lainya: matter :
3 0402.21.20.00 ---dalam kemasan dengan --in containers of a gross 5
berat kotor 20kg atau lebih weight of 20 kg or more
4 0402.21.90.00 ---lain lain ---other 5

0402.29 --lain-lain --other


---dalam kemasan dengan --in containers of a gross
berat kotor 20kg atau lebih weight of 20 kg or more
5 0402.29.90.00 ---lain lain ---other 5

--lain-lain --other
6 0402.90.00.00 --tidak mengandung --not containing added 5
tambahan gula atau bahan sugar or other sweetening
pemanis lainya matter
04.03 Susu mentega, susu dan Buttermilk, curdled milk
kepala susu dikentalkan, and cream, yoghurt,
yoghurt,kefir dan susu serta kephir and other

24
kepala susu diragi atau fermented or acidified
diasamkan lainya, milk and cream, whether
mengandung tambahan gula or not concentrated or
atau bahan pemanis lainya containing added sugar
atau diberi rasa atau or other sweetening
mengandung tambahan matter or flavoured or
buah-buahan, biji-bijian containing added
atau kakao maupun tidak. fruit,nuts or cocoa.
-yoghurt -yoghurt
0403.90 Lain-lain: Other :
7 0403.90.10.00 -susu mentega -buttermilk 5

Dikecualikan Pengenaan Bea Mauk

1. barang impor hasil pertanian tertentu.


2. Barang impor termasukdalam daftar eksklusif skedul XXI-Indonesia pada persetujuan umum
mengenai tarif dan perdagangan
3. Barang impor berikut ini:
 Barang impor yang dikenakan tarif bea masuk berdasarkan perjanjian atas kesepakatan
internasional ;
 Barang impor bawaan penumpang, awak sarana pengangkut,pelintas batas,atau barang
kiriman melalui pos atau jasa titipan
 Barang impor yang berasal dari Negara yang memperlakukan barang ekspor Indonesia
secara diskriminatif.

Bea Masuk Antidumping

Bea masuk antidumping adalaha pumgutan Negara yang dikenakan bea masuk antidumping
dalam hal:

 Harga ekspor dari barang tersebut lebih rendah dari nilai normalnya
 Impor barang tersebut menyebabkan kerugian

Besarnya bea masuk antidumping setinggi-tingginya sama dengan marjinal dumping.

Berbagai bea masuk antidumping anatar lain adalah impor berikut ini:

 Impor BOPP
 Impor Hot Rooled coil

Impor BOPP

Terhadap impor barangberupa Bi-Axially Polypropylene (BOPP) film jenis non-seluler dantidak
diperkuat,tidak dilaminasi,atau tidak dikombinasi dengan cara semacam itu dengan bahan lain,

25
dengan ketebalan 20-40 mikro,dengan pos tarif 3920.20.00.10, yang berasal dari neraga
Thailand, dikenakan bea masuk antidumping.

Nama perusahaan/produsen Bea masuk antidumping


(%)
1. A.J. Plast Public Co. Ltd 10,0
2. Thai Film Industries Public Co. Ltd 12,5
3. Perusahaan lainya 15,0
Bea masuk antidumping merupakan tambahan bea masuk yang dipungut berdasarkan skema
Common Effective Preferential Tarif (CEPT).

Impor Hot Rolled Coil

Terhadap impor hot rolled coil (pos tarif


7208.10;7208.25;7208.26;7208.27;7208.36;7208.37;7208.38;7208.39 dan 7208.90) yang berasal
dari negara cina,india,rusia,Taiwan, dan Thailand di kenakan bea masuk antidumping.

Bea masuk imbalan

 Barang tersebut diberikan subsidusi dinegara pengkspor.


 Impor barang tersebut menyebabkan kerugian.

Bea Masuk Tindakan Pengamanan

 Menyebabkan kerugian serius terhadap industry dalam negeri yang memperoduksi


barang sejenis dengan barang tersebut dan barang secara langsung bersaing.
 Mengancam terjadinya kerugian serius terhadap industry dalam negeri yang
memproduksi barang sejenis dan barang yang secara langsug bersaing.

Bea Masuk Pembalasan

Bea masuk pembalasan dikenakan terhadap barang impor yamg berasal dari Negara yang
memperlakukan barang ekspor Indonesia secara diskriminatif. Bea masuk pembalasan
merupakan tambahan bea masuk.

Bea Masuk Impor Produk Tertentu

26
27
28
29
30
31
32
33
34
Bea Masuk Ditanggung Pemerintah

Bea masuik ditanggung pemerintah adalah bea masuk terutang yang dibayar oleh pemerintah
dengan pagu dengan anggran sebesar Rp. 2.500.000.000.000,00 (due triliun lima ratus miliar
rupiah).

Industry sector tertentu adalah industry yang layak untuk diberikan bea masuk ditanggung
pemerintah sesuain dengan kebijakan pengembangan industri nasional sebagaimana diusulkan
kementrian/lembaga selaku Pembina sector industry.

 Memenuhi penyediaan barang dan jasa untuk kepentingan umum, dikomsumsi oleh
masyarakat luas dan melindungi kepentingan konsumen.
 Meningkatkan daya saing
 Meningkatkan penyerapan daya kerja
 Meningkatkan pendapatan Negara

Barang dan bahan bea masuk ditanggung pemerintah wajib memenuhi ketentuan.

Permohonan untuk mendapatkan bea masuk ditanggung pemerintah untuk industry sector
tertentu :

 Analisa dan alasan perlunya diberikan bea masuk ditanggung pemerintah dengan
memperhatikan kriteria tertentu.
 Daftar barang dan bahan dengan uraian spesifikasi teknis, sesuai dengan ketentuan
barang dan bahan
 Usulan pagu anggran bea masuk ditanggung pemerintah

Penetapan Nilai Pabean

Dalam penetapan nilai pabean di kenal dengan istilah cutoms advice dan valuation ruling.
customs advice adalah petunjuk tentang cara penghitungan nilai pabean atas barang yang akan
diimpor,yang diberikan kepada importir atas permintaan importis yang bersangkutan. Valuation
ruling adalah informasi tentang penetapan nilai pabean atas barang yang pernah diimpor, untuk
digunakan sebagai dasar penghitungan nilai oabean barang indentik yang akan diimpor olrh
importir yang sama daripemasok yang sama, yang diberikan kepada importir atas permintaan
yang bersangkutan.

Importir Dalam Kitanya dengan P3B

Perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B) hanya mengatur perlakuan dari wajib pajak luar
negeri yang mempunyai penghasilan di negaranya, sehimgga hanya mengatur pajak yang
berhubungan dengan penghasilan.

35
REIMPOR

 BKP yang diekspor dikembalikan ke penjualanya


 BKP yang dipergunakan untuk pameran atau untuk perlombaan yang dikembalikan ke
negaraya atas reimport BKP terutang PPN.

36
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Ketentuan berkaitan ekpor diindonesia ditentukan oleh harga patokan ekspor.
2. Kondisi keuangan suatu negara mempengaruhi tarif ekspor seta impor kaitanya
dengan inflasi.
3. Perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B) hanya mengatur perlakuan dari wajib
pajak luar negeri yang meemopunyaio penghasilan dinegaranya sehingga hanya
mengatur pajak yang berhubungan dengan penghasilan.
4. Bea masuk dan bea keluar diberlakukan karena membantu suatu negara memperoleh
penghasilan dan menaikan nilai tukar mata uang.
B. SARAN

Semoga kedepanya negara indonesia dapat lebih mengatur kebijakan mengenai ekpor dan
impor sehingga negara tidak dirugikan dan kesejahteraan negara dapat dicapai.

37
DAFTAR PUSTAKA

Muljono, Djoko. (2011). Pajak Berganda ? Tidak Lagi !. Yogyakarta: Andi.

38

You might also like