Professional Documents
Culture Documents
Menurut Ladd dan Gross (1966) anus imperforata dalam 4 golongan, yaitu:
1. Stenosis rektum yang lebih rendah atau pada anus
2. Membran anus yang menetap
3. Anus imperforata dan ujung rektum yang buntu terletak pada bermacam-macam jarak dari
peritoneum
4. Lubang anus yang terpisah dengan ujung
B. Etiologi
Atresia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur sehingga bayi lahir tanpa lubang
dubur
2. Kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12 minggu/3 bulan
3. Adanya gangguan atau berhentinya perkembangan embriologik didaerah usus, rektum bagian
distal serta traktus urogenitalis, yang terjadi antara minggu keempat sampai keenam usia
kehamilan.
C. Patofisiologi
Atresia ani atau anus imperforate dapat disebabkan karena :
1) Kelainan ini terjadi karena kegagalan pembentukan septum urorektal secara komplit karena
gangguan pertumbuhan, fusi atau pembentukan anus dari tonjolan embrionik
2) Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur, sehingga bayi lahir tanpa lubang
dubur
3) Gangguan organogenesis dalam kandungan penyebab atresia ani, karena ada kegagalan
pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12 minggu atau tiga bulan
4) Berkaitan dengan sindrom down
5) Atresia ani adalah suatu kelainan bawaan
D. Manifestasi Klinis
1) Mekonium tidak keluar dalam 24 jam pertama setelah kelahiran.
2) Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rectal pada bayi.
3) Mekonium keluar melalui sebuah fistula atau anus yang salah letaknya.
4) Distensi bertahap dan adanya tanda-tanda obstruksi usus (bila tidak ada fistula).
5) Bayi muntah-muntah pada umur 24-48 jam.
6) Pada pemeriksaan rectal touché terdapat adanya membran anal.
7) Perut kembung.
(Betz. Ed 7. 2002)
E. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita atresia ani antara lain :
a. Asidosis hiperkioremia.
b. Infeksi saluran kemih yang bisa berkepanjangan.
c. Kerusakan uretra (akibat prosedur bedah).
d. Komplikasi jangka panjang.
- Eversi mukosa anal
- Stenosis (akibat kontriksi jaringan perut dianastomosis)
e. Masalah atau kelambatan yang berhubungan dengan toilet training.
f. Inkontinensia (akibat stenosis awal atau impaksi)
g. Prolaps mukosa anorektal.
h. Fistula kambuan (karena ketegangan diare pembedahan dan infeksi)
(Ngustiyah, 1997 : 248)
F. Klasifikasi
1. Anal stenosis adalah terjadinya penyempitan daerah anus sehingga feses tidak dapat keluar.
2. Membranosus atresia adalah terdapat membran pada anus.
3. Anal agenesis adalah memiliki anus tetapi ada daging diantara rectum dengan anus.
4. Rectal atresia adalah tidak memiliki rectum
(Wong, Whaley. 1985).
G. Penatalaksanaan Medis
a. Pembedahan
Terapi pembedahan pada bayi baru lahir bervariasi sesuai dengan keparahan
kelainan.Semakin tinggi gangguan, semakin rumit prosedur pengobatannya.Untuk kelainan
dilakukan kolostomi, kemudian anoplasti perineal yaitu dibuat anus permanen (prosedur
penarikan perineum abnormal) dilakukan pada bayi berusia 12 bulan. Pembedahan ini
dilakukan pada usia 12 bulan dimaksudkan untuk memberi waktu pada pelvis untuk membesar
dan pada otot-otot untuk berkembang. Tindakan ini juga memungkinkan bayi untuk menambah
berat badan dan bertambah baik status nutrisnya.
b. Pengobatan
1) Aksisi membran anal (membuat anus buatan)
2) Fiktusi yaitu dengan melakukan kolostomi sementara dan setelah 3 bulan dilakukan korksi
sekaligus (pembuat anus permanen)
(Staf Pengajar FKUI. 205)
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan rectal digital dan visual adalah pemeriksaan diagnostik yang umum dilakukan
pada gangguan ini.
2. Jika ada fistula, urin dapat diperiksa untuk memeriksa adanya sel-sel epitel mekonium.
3. Pemeriksaan sinyal X lateral infeksi (teknik wangensteen-rice) dapat menunjukkan adanya
kumpulan udara dalam ujung rectum yang buntu pada mekonium yang mencegah udara sampai
keujung kantong rectal.
4. Ultrasound dapat digunakan untuk menentukan letak rectal kantong.
5. Aspirasi jarum untuk mendeteksi kantong rectal dengan menusukan jarum tersebut sampai
melakukan aspirasi, jika mekonium tidak keluar pada saat jarum sudah masuk 1,5 cm Derek
tersebut dianggap defek tingkat tinggi.
6. Pemeriksaan radiologis dapat ditemukan
a. Udara dalam usus berhenti tiba-tiba yang menandakan obstruksi di daerah tersebut.
b. Tidak ada bayangan udara dalam rongga pelvis pada bagian baru lahir dan gambaran ini
harus dipikirkan kemungkinan atresia reftil/anus impoefartus, pada bayi dengan anus
impoefartus. Udara berhenti tiba-tiba di daerah sigmoid, kolon/rectum.
c. Dibuat foto anterpisterior (AP) dan lateral. Bayi diangkat dengan kepala dibawah dan kaki
diatas pada anus benda bang radio-opak, sehingga pada foto daerah antara benda radio-opak
dengan dengan bayangan udara tertinggi dapat diukur.
A. Pengkajian
1) Biodata klien
2) Riwayat keperawatan
a. Riwayat keperawatan/kesehatan sekarang
b. Riwayat kesehatan masa lalu
3) Riwayat psikologis: Koping keluarga dalam menghadapi masalah
4) Riwayat tumbuh kembang
a. BB lahir abnormal
b. Kemampuan motorik halus, motorik kasar, kognitif dan tumbuh kembang pernah mengalami
trauma saat sakit
c. Sakit kehamilan mengalami infeksi intrapartal
d. Sakit kehamilan tidak keluar mekonium
5) Riwayat social: Hubungan sosial
6) Pemeriksaan fisik
B. Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi
Post Operasi
C. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
http://deshowmustgoon.blogspot.co.id/2012/05/askep-atresia-ani.html
Betz, Cealy L. & Linda A. Sowden. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Edisike-
3.Jakarta : EGC.
Carpenito, Lynda Juall. 1997. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi ke-6.Jakarta : EGC.
Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Sri Kurnianianingsih (ed),
Monica Ester (Alih Bahasa). edisi ke-4. Jakarta : EGC.
0
inShare
Silahkan submit email anda untuk mendapatkan update artikel terbaru dari Ilmu
Keperawatan:
Related Posts :
Popular Posts
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh : Nanda-NIC-NOC 2014
Factor y ang berubungan Ketidak mampuan untuk menelan atau mencerna makanan
atau menyerap nutrient akibat factor biologis, psikologis ...
Factor y ang berubungan Tirah baring dan imobilitas Kelemahan umum Ketidak
seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen Gaya hidu...
Factor y ang berubungan perubahan metabolism sel indeks masa tubuh diatas
persentil ke-75 sesuai usia gangguan kognitif kepercayaan ...
Factor y ang berubungan Kehilangan volume cairan aktif Konsumsi alcohol yang
berlebihan terus menerus Kegagalan mekanisme pangaturan...
Askep Tb Paru aplikasi Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan
secara teoritis yang diberikan kepada pasien dengan masalah ...
Factor y ang berhubungan Agen-agen penyebab cedera ; biologis, kimia, fisik dan
psikologis Batasan karakteristik Subjektif:...
Labels
Alat Kesehatan Dan Fungsinya (3)
Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia (6)
Anatomi Sistem Reproduksi (11)
Anatomi Sistem Sirkulasi (23)
Askep Anak (19)
Askep Gadar (9)
Askep Jiwa (12)
Askep KMB (24)
Askep Maternitas (10)
Diagnosa NANDA-NIC-NOC 2010 (35)
Diagnosa NANDA-NIC-NOC 2014 (59)
Farmakologi (2)
Format Pengkajian Keperawatan (4)
Info Keperawatan (1)
Keperawatan Dasar (2)
Keperawatan Gadar (1)
Keperawatan Medikal Bedah (6)
Kesehatan Anak (8)
Kesehatan Dewasa (2)
Kumpulan Panduan Kesehatan (1)
Kumpulan SAP (13)
Kumpulan SOP Keperawatan (37)
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) (2)
Penyakit A-Z (2)
Penyakit Kanker (34)
Sakit A-Z (25)
Seputar Kehamilan (6)
Skill Keperawatan (18)
Tips Sehat (10)
Arsip Blog
► 2017 (115)
► 2016 (43)
▼ 2015 (226)
o ► December (2)
o ▼ November (41)
Askep Fraktur Tibia & Fibula
Askep Trauma Kapitis
Askep Fraktur Femur
Askep Hipokalemia
Askep Hiperkalemia
Askep Penyakit Jantung Paru
Askep Pneumotorak
Askep Gagal Jantung
Askep Eklamsia Pada Ibu Hamil
Askep Angina Pectoris
Askep Sindrom Down Pada Anak
Askep Asma Bronkhial Pada Anak
Askep Abortus
Askep Plasenta Previa
Askep Mioma Uteri
Askep CA Serviks
Askep Preeklamsia
Askep Retensio Plasenta
Askep Vakum Ekstraksi
Askep Nefrotik Sindrom Pada Anak
Askep Tipoid Pada Anak
Askep PDA Pada Anak
Askep Ispa Pada Anak
Askep Hirsprung Pada Anak
Askep Gagal Napas Pada Anak
Askep DHF Pada Anak
Askep Diare Pada Anak
Askep Sepsis Pada Anak
Askep Difteri Pada Anak
Askep Epilepsi Pada Anak
Askep Meningitis Pada Anak
Askep Marasmus Pada Anak
Askep Hiperemesis Gravidarum
Askep Kejang Demam Pada Anak
Askep Asfiksia Neonatorus
Askep Atresia Ani
Askep BBLR
Format Pengkajian Keperawatan Komunitas
TAK sesi kemampuan minum obat
TAK Sesi kemampuan mengenal halusinasi
Contoh TAK Orientasi Realita
o ► October (110)
o ► September (73)
► 2014 (1)