You are on page 1of 6

SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI MANAJEMEN STRATEGI

FUNGSIONAL RUMAH SAKIT MELALUI PENDEKATAN


MODEL RANTAI NILAI

Rachman Suwandaru*)
Herlinah**)

Abstract : To achieve competitive advantage, Hospitals need a strategy, which effectively


requires the support of information systems. Implementation study on the role of information
technology management strategy system in hospital management is intended to approach for
customer / patient satisfaction, the achievement of organizational goals and enhance
competitiveness (competitive adventage). The threat model and competition (competitive
forces model) is used to explain the application of information technology in overcoming the
competition externally. This study examines the approach model of the application of
information technology systems with Value Chain Model (Value Chain Model). This model is
used to know the application of Information Technology (IT) internally. Application of
hospital information technology system with chain model using main activity and supporting
activities. These activities are IT infrastructure, management, accounting, finance, HR
management and so forth. Almost all hospitals have implemented Hospital Management
Information System (SIMRS), so that the hospital business processes run in accordance with
the vision and mission. Information Systems Model The hospital uses an integrated
information system model on all poly management functions with reference to hospital
development plans and using centralized management strategies for accurate decision-
making.

Keywords: Information Systems, Strategic Management, Hospitals

PENDAHULUAN informasi yang berkualitas agar dapat


Perangkat penggunaan sistem mencapai visi organisasi. Merujuk pada
teknologi informasi dalam berbagai bidang strategi fungsional, maka sangat tepat
telah merubah paradigma dalam pengelolaan apabila rumah sakit melakukan kajian
berbagai lembaga atau perusahaan dengan strategis pada masing masing fungsi
tujuan efektifitas dan efesiensi. manajemen yang meliputi, Sumber daya
Perkembangan teknologi informasi yang manusia, pemasaran, operasional dan
sangat cepat, baik dari segi hardware keuangan. Penerapan strategi fungsional
maupun software menuntut perubahan dan secara tepat, maka akan menghasilkan nilai
perkembangan infrastruktur organisasi/ tambah bagi perusahaan. Sehubungan
perusahaan, dengan hasil penelitian Dewi menyatakan
Penggunaan perangkat system bahwa kualitas sistem informasi
teknologi informasi yang pada awalnya berpengarus positif terhadap efektifitas kerja
hanya untuk mengurangi biaya operasional pegawai.
melalui otomatisasi pekerjaan maupun Hasil penelitian Aji dan Abdurachman
dalam pengambilan keputusan. Namun menyatakan bahwa Implementasi sistem
mengalami transformasi bahwa penerapan informasi manajemen berpengaruh positif
system teknologi informasi merupakan tools terhadap kepuasan masyarakat. Hal ini
yang membantu usaha-usaha kualitas menunjukan bahwa penggunaan sistem
manajemen termasuk diantaranya rumah informasi manajemen yang tepat berdampak
sakit. Menurut Widodo dkk menyatakan terhadap kepuasan masyarakat. Saat ini
bahwa kualitas sistem informasi rumah sakit bukan hanya sebagai tempat
berpengaruh positif terhadap kinerja pelayanan bagi pasien (orang sakit), namun
organisasi. Organisasi membutuhkan sistem juga sebagai pemenuhan kebutuhan

226
kebugaran, kecantikan dan sekaliligus gaya Metodologi penelitian yang
hidup, dengan pengelolaan yang digunakan adalah model rantai nilai.
professional. Agar masyarakat yang terbiasa Rantai nilai didefinisikan sebagai
berobat ke luar negeri memilih untuk sekumpulan aktivitas bisnis yang pada
berobat di rumah sakit dalam negeri setiap tahapan/langkah dalam aktivitas
(Kompas.com)
bisnis tersebut menambahkan nilai/value
Beberapa kelemahan sistem informasi
rumah sakit (medweb), yaitu: (1). masing- atau kemanfaatan terhadap barang dan
masing program memiliki sistem informasi jasa organisasi. Porter menggambarkan
sendiri yang belum terintegrasi, (2). bahwa setiap perusahaan adalah
terbatasnya perangkat hardware dan kumpulan aktivitas yang difungsikan
software, (3). keterbatasan sumber daya untuk mendesain, menghasilkan,
untuk mengelola dan mengembangkan memasarkan, mengeluarkan, dan
sistem informasi, (4).Sistem pengambilan menunjuang produk yang dihasilkannya.
keputusan yang belum terintegrasi antar Dua (2) jenis aktivitas dalam rantai nilai,
bagian, dan (5). belum adanya yaitu aktivitas utama dan aktivitas
pengembangan karir bagi pengelola sistem pendukung.
informasi. Aktivitas utama adalah semua
Pada umumnya, rumah sakit sekarang aktivitas yang menciptakan
menggunakan System Informasi Manajemen nilai/kemanfaatan bagi para pelanggan dan
Rumah Sakit (SIMRS) berbasis teknologi menyajikan sesuatu yang bisa menunjukkan
komputer (Computer Based Hospital keistimewaan organisasi di hadapan pasar.
Information System), sebagai upaya Aktivitas utama ini dipandang sebagai
pengembangan dan peningkatan kualitas aktivitas yang sangat penting dalam
manajemen dalam penyelenggaraan menjalankan bisnis.
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Aktivitas pendukung adalah
aktivitas yang memberikan fasilitasi untuk
Rumusan Masalah mencapai aktivitas utama.
Berdasar pada latar belakang, maka Margin adalah selisih antara total value dan
rumusan masalah, “Bagaimana model harga yang dikeluarkan dalam
perencanaan strategic sistem informasi melaksanakan semua aktivitas nilai tersebut.
manajemen rumah sakit?”
Metode Penelitian

Gambar 1: Model Rantai Nilai

227
Hasil dan pembahasan independen, sistem penggajian
Tingkat perencanaan strategis (salary) bagi tenaga medis juga
yang diterapkan pada suatu organisasi memiliki peran yang sangat penting
termasuk rumah sakit, berguna sebagai guna menunjang loyalitas kerja
persiapan manajemen dalam tiga karyawan.
tingakatan menajemen yang dapat di
gambarkan sebagai berikut: c. Fungsi Pemasaran
Penerapan strategi fungsional atau Dilakukan dengan memberikan nilai
vertikal akan diuraiakan sebagai berikut; lebih kepada pelanggan. Konsep
a. Fungsi keuangan nilai lebih yang diberikan kepada
Rumah sakit bukan dipandang pelanggan, berupa:
sebagai tempat tinggal orang yang 1) Memberikan kemudahan akses
sakit, namun tempat juga sangat pelanggan pada produk-produk
penting untuk menjadi aspek yang yang ditawarkan oleh rumah
dipertimbangkan bagi calon pasien. sakit melalui online system.
Tempat yang menjadikan nyaman 2) Pelanggan merasakan efisiensi
bagi calon pasien adalah dekat dan efektifitas system informasi
dengan pemandangan alam semisal yang disediakan oleh
pantai dan pegunungan, dimana manajemen rumah sakit.
pasien akan merasakan kenyamanan d. Fungsi Operasional
sehingga tidak merasa tinggal di Mengacu pada konsep TQM (Total
rumah sakit, namun serasa tinggal di Quality Manajemen), yaitu
tempat wisata atau hotel. Walaupun memberikan pelayanan medis
investasi rumah sakit yang dekat dengan pemenuhan standar ISO.
dengan tempat wisata sangat mahal, Strategi keahlian terpusat dilakukan
namun dirasakan efektif dalam oleh organisasi agar keputusan yang
mempercepat pasien sembuh dari diambil terhubung dari beberapa
sakit. bagian organisasi atau poli,
b. Fungsi Sumber Daya Manusia sehingga dapat dilakukan
Rekruetmen yang obyektif sangat pengambilan keputusan secara
penting dilakukan oleh rumah sakit, akurat bersumber pada data dan
agar dapat menghasilkan tenaga informasi yang terintegrasi pada
kerja medis yang memiliki semua bagian poli. Strategi keahlian
kompetensi. Selain dari rekruetmen terpusat dapat digambarkan sebagai
yang melibatkan pihak yang berikut:

Gambar 2: Model SIM Strategik

228
Beberapa kelemahan sistem maintenance pada saat telah
informasi rumah sakit (medweb): menggunakan aplikasi sistem
1. Masing-masing program memiliki informasi rumah sakit tersebut. Oleh
system informasi sendiri yang karena itu peran pengembang aplikasi
belum terintegrasi pada kebutuhan fungsional masih
Di rumah sakit terdiri atas tetap diharapkan untuk mecapai
beberapa bagian atau departemen efektifitas dan efisiensi aplikasi
(poli) masing-masing bagian berdiri sistem informasi rumah sakit.
sendiri dan memiliki aplikasi atau b. Kebutuhan non fungsional
sistem informasi terpisah pada Kebutuhan non fungsional digunakan
masing-masing poli. Sementara untuk mengetahui spesifikasi
masing-masing poli diperhadapkan kebutuhan untuk sistem dengan lebih
pada beberapa pasien memiliki jenis menitikberatkan Pada property
penyakit yang berhubungan antar prilaku yang dimiliki oleh sistem
poli, sehingga dibutuhkan sistem informasi rumah sakit, yaitu:
informasi yang terintegrasi antara (1). Kebutuhan Perangkat Keras
poli satu dengan yang lain agar dapat (hardware): Komputer Pentium IV
diambil keputusan penanganan pasien dengan hardisk 80 gb, Monitor LCD
secara akurat. 18 Inch, mainboard Intel, CD-ROM,
Keyboard dan printer.
2. Terbatasnya perangkat hardware (2). Kebutuhan Perangkat Lunak
dan software (software), yaitu: menggunakan
Kebutuhan hardware dan sistem operasi windows, software
software pada suatu organisasi harus database, software programming,
didasarkan pada analisis kebutuhan aplikasi multimedia, browser dan
secara tepat. Adapun penjabaran dari lain-lain sebagainya.
analisis kebutuhan dapat di bedakan Solusi penanganan spesifikasi
menjadi dua yaitu: kebutuhan non fungsional baik
a. Kebutuhan Fungsional hardware maupun software, sangat
Kebutuhan Fungsional berupa berkaitan dengan infrastuktur yang
kebutuhan yang berisi proses-proses disediakan oleh rumah sakit, yang
yang dibutuhkan sistem informasi berkaitan dengan pengadaan barang,
rumah sakit, yang pada umumnya khususnya untuk kepentingan
berupa spesifikasi sistem dan modul: implementasi aplikasi sistem
yaitu: admin sistem, sistem pelayanan informasi rumah sakit.
pasien (billing system), sistem 3. Keterbatasan sumberdaya untuk
farmasi, sistem penunjang medis, mengelola dan mengembangkan
sistem asset/inventory, sistem keuangan dan sistem informasi.
akuntansi, sistem Human Resources Pengadaan sumber daya
Development (HRD), dan sistem manusia oleh organisasi dapat
manajemen, diantaranya: manajemen dilakukan melalui dua cara yaitu:
pelayanan, manajemen pemsaran/ Pengadaan secara outsourcing,
publikasi, manajemen asset, internal (insourcing) dan Co sourcing
manajemen farmasi serta manajemen Pengadaan secara outsourcing,
keuangan. internal (insourcing) dan Co
Pada umumnya masing-masing dari sourcing, meskipun pertimbangan
kebutuhan fungsional yang pengadaan SDM tersebut memiliki
disebutkan, masih memerlukan kelemahan dan keunggulan.
keterkaitan, konektifitas dan

229
Dalam arti luas outsourcing Fase dalam pemecahan masalah ini
adalah pembelian sejumlah barang sangat membutuhkan informasi yang
atau jasa yang semula dapat dipenuhi terintegrasi dari beberapa bagian dari
oleh internal perusahaan tetapi suatu organisasi secara terintegrasi
sekarang dengan memanfaatkan mitra
perusahaan sebagai pihak ketiga. 5. Belum adanya pengembangan
Dalam kaitannya dengan Teknologi karir bagi pengelola sistem
Informasi, outsorcing digunakan informasi.
untuk menjangkau fungsi TI secara Pengembangan karir pada
luas dengan mengontrak penyedia dasarnya berorientasi pada
layangan eksternal (O’Brien dan perkembangan perusahaan/ organisasi
Marakas: 2010). Insourcing adalah dalam menjawab tantangan bisnis di
mengoptimalkan karyawan dalam masa mendatang. Sistem
perusahaan untuk dipekerjakan di pengembangan karir harus selaras
luar perusahaan berdasarkan dengan kegiatan perencanaan,
kompetensi dan minat karyawan itu rekruetment dan seleksi dalam rangka
sendiri dan difasilitasi oleh pengaturan staf. Sehingga sangat jelas
perusahaannya. Co sourcing merupakan bahwa setiap rumah sakit memiliki
pengembangan sistem informasi yang perencanaan pengembangan,
dilakukan oleh pihak internal termasuk bidang SDM.
perusahaan atau praktisi teknologi
informasi yang bekerjasama dengan Kesimpulan
pihak ketiga/vendor. Model Sistem Informasi Rumah
4. Sistem pengambilan keputusan sakit menggunakan model sistem
yang belum terintegrasi antar informasi yang terintegrasi pada fungsi
bagian manajemen semua poli dengan mengacu
Dalam satu organisasi, proses pada rencana pengembangan Rumah
pengambilan keputusan tidak dapat Sakit dan menggunakan strategi
berdiri sendiri, yang berarti bahwa manajemen terpusat agar diperoleh
setidaknya melibatkan dua atau lebih pengambilan keputusan secara akurat.
bagian dari oragnisasi tersebut.
Sistem informasi yang dihasilkan DAFTAR PUSTAKA
oleh satu bagian pasti akan
berhubungan dengan bagian yang Ari Farid Bintoro, Abrurachman Edi,
lainnya. Ada empat fase dalam 2011, Pengaruh Sistem Informasi
pemecahan masalah menurut Simon Manajemen, Pelayanan dan
dalam Mc. Load dan Schell; (1). KepemimpinanTerhadap Indeks
Aktivitas Kecerdasan yaitu mencari Kepuasan Masyarakat Di Kota
lingkungan yang kondusif untuk Tangerang,journal.binus.ac.id/ind
mendapatkan suatu solusi, (2). ex.php/comtech/article/viewFile/
Aktivitas desain, yaitu menciptakan, 2858/2252
mengembangkan dan menganalisis
tindakan-tindakan yang mungkin Dewi Sarita Permata, 2012, Pengaruh
dilakukan, (3). Aktivitas Pemilihan Pengendalian Internal Dan Gaya
yaitu memilih tindakan tertentu dari Kepemimpinan Terhadap Kinerja
berbagai kemungkinan yang ada, dan Karyawan Spbu Yogyakarta,
(4). Aktivitas meninjau ulang, yaitu journal.uny.ac.id/index.php/nomi
menilai kembali pilihan atau nal/article/view/993.
keputusan yang telah diambil.

230
O’Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. ejournalfia.ub.ac.id/index.php/pr
Introduction to Information ofit/article/download/308/567
Systems, fifteenth edition. The
McGraw-Hill Companies, Inc. *) Penulis adalah Dosen pada Jurusan
Manajemen STIM Nitro Makassar;
Raymond McLeod and George P. rachmansuwandaru@gmail.com
Schell. 2010. Sistem Informasi
Manajemen, PT Indeks, Jakarta **)Penulis adalah Dosen pada Teknik
Informatika STMIK Handayani
Widodo Tri Wahyu dkk, 2013, Makassar
Pengaruh Aplikasi Sistem linaherlinah@handayani.ac.id
Informasi Manajemen Terhadap
Kinerja Karyawan,

231

You might also like