INTERPRETASI CITRA Hasil interpretasi citra secara stereosko- pik maupun nonstereoskopik digambar- kan pada lembaran tembus cahaya
Hasil interpretasi citra yang tergambar
kecil-kecil dalam jumlah banyak harus dipindahkan ke peta dasar Alat pemindah data pada umum- nya berfungsi sebagai pantigraf, memindahkan data sekaligus memperbesar atau memperkecil skalanya. (1) alat pemindah data planimetrik, (2) alat pemindah data stereoskopik Estes & Simonett (1975) dan Light (1980) Alat Pemindah Data Planimetrik 1. Jenis kamera lusida 2. Proyektor optik (a) Sketsmaster vertikal, (b) Aero-sketchmaster, (c) Rectoplanigraph, (d) Zoom Transfer Scope (a) Proyektor pantulan buatan Kail (b) Map-O-Graph • Proyektor optik memantulkan gamba- ran pada foto ke peta. • Pantulannya dapat diarahkan ke ba- wah yaitu ke peta yang diletakkan di meja atau pada bagian belakang permukaan kaca buram. • Bila diproyeksikan ke kaca buram, petanya sekurang-kurangnya harus bersifat semitransparan agar dimung- kinkan penggambarannya Proyektor optik Keunggulan Kelemahan (1) perubahan skalanya (1) ukuran alatnya besar, cukup besar, (2) daerah kerjanya luas & (2) memerlukan ruang memperoleh penyinaran gelap - setengah gelap, cukup terang, operasi kerjanya mahal, (3) posisi kerjanya enak. (2) tidak ada koreksi tilt. (Estes dan Simonett, 1975) Alat Pemindah data Stereoskopik Keunggulan (Paine, 1981) : (1) Pergeseran letak oleh tilt & topografi dapat dihilangkan. (2) Tidak selalu diperlukan delineasi stere- oskopik sebelum pemindahan data.
• menggunakan cetakan pada kertas
• menggunakan diapositif Alat stereoskopik dengan cetakan pada kertas
(a) stereo contour plotter
(b) stereopret (c) KEK plotter (d) radial line plotter (e) stereo Zoom Transfer Scope Alat stereoskopik dengan diapositif Instrumen ini sering disebut double- projection stereoplotter. Dapat menghilangkan pergeseran letak topografik dan kesalahan oleh tilt.
(1) Direct optimal projection instrument
(2) Instrumen optik mekanik (3) Instrumen otomatik ALAT ANALISIS DIGITAL Persyaratan utama: (1) ketersediaan data penginderaan jauh yang nilai spektralnya dalam bentuk digit, terutama data multispektral, (2) teknologi komputer yang canggih, (3) algoritma yang dapat diterapkan bagi penginderaan jauh, (4) metodologi atau strategi untuk analisis (Maurel, 1985; dalam Sutanto, 1992). Pekerjaan pemrosesan data digital penginderaan jauh : (1) Pra-pemrosesan (2) Pemrosesan data (3) Keluaran data
(Green, 1983; dalam Sutanto, 1992)
Pra-pemrosesan 1. perolehan data 2. rektifikasi data
Telemetri (penerimaan data dari satelit) dan komunikasi
Dekompresi Penyiaman film Digitasi video Digitasi grafik Definisi atribut Pembuatan citra Pembuatan citra dari masukan sumber data dua dimensional Rektifikasi data, meliputi: 1. Koreksi distorsi radiometrik 2. Koreksi distorsi geometrik 3. Rektifikasi kartografi 4. Penghapusan noise Pemrosesan 1) Penajaman 2) Tranformasi geometrik 3) Pemrosesan radiometrik 4) Pemrosesan frekuensi 5) Penyadapan informasi Keluaran 1. Anotasi 2. Tumpang tindih grafik (graphic overlay) 3. Kemampuan manipulasi interaktif 4. Fungsi perubahan rona/warna 5. Penentuan format 6. Kemampuan membentuk karakter/vektor 7. Konversi perubahan video digital ke analog 8. Konversi bentuk digital ke film 9. Konversi bentuk digital langsung ke hard copy 10. Pembuatan masukan data dasar