You are on page 1of 2

Apa Dampak Pelemahan Rupiah Terhadap Pasar Modal?

JAKARTA, () - Equity Analyst Ascend, Agus Susanto Benzaenuri memaparkan, IHSG


terkoreksi seiring penurunan bursa Asia, Rupiah melemah hingga lebih dari 12.500 per
Greenback AS. IHSG turun forty seven,90 poin (zero,ninety three%) pada degree 5.112,52
poin. Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator pasar modal meyakini kinerja
pasar modal Indonesia lebih baik di tahun depan. Sedangkan, di pasar spot hingga pukul
20.40 WIB, rupiah merosot ke level Rp 13.051, posisi terburuk sejak tahun 1998. Direktur
Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung sebelumnya
mengatakan, bank sentral berkomitmen dalam menjaga kecukupan likuiditas di pasar, dan
tidak ingin pelonggaran yang sudah dilakukan sia-sia karena transmisi yang terjadi dinilai

belum sepenuhnya selesai.


Dengan adanya masalah menurunnya nilai tukar Rupiah di atas dengan penyebab dan
dampaknya, tentunya kita telah mengetahui dengan jelas bahwa nilai Rupiah mungkin akan
lebih jatuh lagi apabila tidak ada tindakan penyelesaian yang efektif dan efisien. Akhirnya,
upaya BI menjinakkan volatilitas kurs rupiah harus pula disertai dengan upaya konkret untuk
menciptakan persepsi positif di pasar dengan segera merealisasikan rencana kenaikan
harga BBM bersubsidi kendati ada satu-dua parpol dan sekelompok elemen masyarakat

yang menolak.
ETRADE RIFAN BERJANGKA
Dhian mengatakan, harga SOLAR di pasar sekunder secara umum mengakhiri tren kenaikan
harga selama four hari berturut-turut di mana rata-rata penurunan harga SOLAR pada
kategori tenor pendek adalah sebesar 5,53 bps, sedangkan untuk kategori tenor menengah
dan panjang masing-masing mengalami rata-rata penurunan harga sebesar forty eight,62
bps dan sixty two,sixty two bps.
Value Investing sendiri adalah cara berinvestasi yang membeli saham berdasarkan
perhitungan nilai wajar (intrinsik) sebuah saham dibandingkan dengan harga saham yang
diperdagangkan di pasar. Jika belanja negara digenjot lebih besar, defisit anggaran akan
melebar sehingga pemerintah AS harus menarik utang yang besar untuk menutupi belanja
melalui obligasi.
JAKARTA okezone - Pasar saham Indonesia pada penutupan perdagangan hari ini kembali
menguat. Sentimen positif datang dari pergerakan rupiah hari ini yang cukup stabil di rentang
14.851 - 14.945 setelah sebelumnya bertengger di atas degree 15.000 per dolar AS.
Sembilan dari sepuluh indeks sektoral menguat dimana sektor aneka industri, client dan
finance mencatat kinerja terbaik, berturut - turut sebesar four.forty two%, 2.89% dan 1.03%.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah JISDOR di Bank Indonesia (BI), Kamis ini, rupiah
melemah ke posisi Rp thirteen.467 per dolar AS. Dibandingkan hari sebelumnya, rupiah
telah melemah 1,1 persen. Sentimen tersebut pada akhirnya bisa memberikan stimulus
kepada pasar saham lantaran kembalinya kepercayaan dan keyakinan investor akan
investasi di Tanah Air.
Kendati demikian, lanjut dia, adanya intervensi dari Financial institution Indonesia akan
menahan tekanan rupiah lebih dalam. Tekanan terhadap bursa rising market terjadi lantaran
imbal hasil (yield) obligasi negara Amerika Serikat melonjak ke degree three%, tertinggi
dalam four tahun terakhir. Awalnya, pelaku pasar memperkirakan The Federal Reserve
hanya akan menaikkan suku bunga tiga kali sepanjang 2018.
Menurut dia, kondisi pasar keuangan hari ini masih sama dengan situasi sepekan terakhir.
Sebelumnya, hanya dalam sepekan sejak perdagangan pada 28 November, nilai tukar
ringgit Malaysia melemah sebesar 2,5 persen dan ditutup di degree three,4713 per dolar AS.
Itu merupakan pelemahan terparah sejak Juni 2013. Nilai tukar rupiah berdasarkan Jakarta
Interbank Spot Greenback Charge di Bank Indonesia juga tercatat melemah 0,19% ke posisi
Rp 14.643 per dollar AS. Kemarin, kurs tengah rupiah berada di posisi Rp 14.614.
Rupiah semakin menjauhi level terlemahnya di 15.536 setelah mata uang greenback
tertekan menjelang pengumuman PDB Amerika yang dirilis malam nanti. Namun, hari ini
kami berpendapat IHSG berpotensi melemah seiring pelemahan EIDO, pelemahan harga
minyak dunia, tren pelemahan rupiah, dan sentimen kasus bom di Surabaya,” jelasnya
dalam riset hari ini. Setelah melemah selama tujuh hari terakhir, rupiah akhirnya kembali
menguat.Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis 7 November
2013 pagi stagnan pada posisi Rp11.416 per dolar rupiah di pasar lokal tercatat menguat
zero,1% ke stage eleven.395 pada perdagangan pukul 9.52 WIB.
Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong menambahkan ekspektasi inflasi yang
tinggi menyusul kenaikan tarif dasar listrik (TDL) pada Juli nanti membuat mata uang rupiah
tertekan. Para pebisnis dengan orientasi ekspor seperti produk kerajinan tangan menikmati
keuntungan akibat kurs rupiah yang rendah, produk yang mereka pasarkan di pasar world
menjadi lebih murah relatif terhadap produk dari negara lain sehingga mereka bisa
meningkatkan volume penjualan.

You might also like