You are on page 1of 29

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................. 1

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................

ABSTRAK ................................................................................................................. 3

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 4

1. PENDAHULUAN ......................................................................................... 4

1.1. LATAR BELAKANG ............................................................................. 4

1.2. RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 5

1.3. TUJUAN PENELITIAN .......................................................................... 6

2. KAJIAN TEORI............................................................................................. 7

2.1. DEFINISI ................................................................................................ 7

2.2. SEJARAH ............................................................................................... 8

2.3. PERKEMBANGAN SENI AVANT GARDE ........................................ 9

2.4. ALIRAN SENI AVANT GARDE ........................................................ 11

2.5. SENIMAN-SENIMAN AVANT GARDE ........................................... 11

2.6. ALIRAN SENI AVANT GARDE DALAM ARSITEKTUR .............. 11

2.7. ARSITEK AVANT GARDE ................................................................ 12

2.8. FRANK GEHRY .................................................................................. 12

2.8.1. BIOGRAFI SINGKAT ........................................................ 12

2.8.2. KARAKTERISKTIK KARYA FRANK GEHRY .............. 13


2

2.8.3. KARYA FRANK GEHRY ......................................................

3. PEMBAHASAN DAN ANALISA BANGUNAN ..........................................

3.1. THE DANCING HOUSE .........................................................................

3.2. LATAR BELAKAKNG ...........................................................................

3.3. KONSEP ...................................................................................................

3.4. RUANG ....................................................................................................

3.5. STRUKTUR..............................................................................................

3.6. MATERIAL ..............................................................................................

4. KESIMPULAN ................................................................................................

5. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................


3

DAFTAR GAMBAR
4

ABSTRAK

Gerakan Avant Garde merupakan gerakan seni yang dianggap sangat populer
dan di sisi lain, kontroversial. Gerakan ini mempengaruhi hampir semua bidang
kesenian, mulai dari musik, fashion, seni murni, arsitektur, dan lain-lain. Dalam
bidang arsitektur, gerakan avant-garde sering diasosiasikan dengan rancangan
bangunan-bangunan yang tidak lazim; seperti bentuknya yang asimetris, strukturnya
yang kontroversial, bahan bangunan yang tidak pernah dipakai, dan lain-lain. Frank
Gehry sebagai salah satu arsitek Avant Garde dalam karyanya sering menunjukkan
elemen-elemen Avant Garde. Salah satu bangunan Avant Garde karyanya yang
terkenal adalah The Dancing House yang terletak di Praha, Ceko.

Maka dari itu, penulis berniat untuk menganalisa The Dancing House dan
elemen-elemen bangunan tersebut yang membuat bangunan tersebut dikategorikan
sebagai bangunan avant-garde.

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang menggunakan data kualitatif.


Data yang diolah bersumber dari data sekunder. Data sekunder bersumber dari studi
literatur. Analisis data dilakukan dengan memilah dan menelaah seluruh data yang
diperoleh.

Hasil penelitian berdasarkan analisa bangunan menunjukkan bahwa The


Dancing House dikategorikan sebagai bangunan avant-garde karena bentuk
bangunannya yang asimetris dan bahan bangunan yang digunakan yaitu baja..

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa The Dancing House karya Frank
Gehry adalah salah satu contoh bangunan gerakan Avant Garde.

Kendala yang muncul dari penelitian ini adalah sumber literatur Avant Garde
dalam bidang arsitektur yang minim karena gerakan ini condong pada dunia seni dan
bukan arsitektural. Selain itu, konsep avant-garde yang luas juga menjadi kendala
karena harus ditetapkan batasan-batasan yang akan diteliti.

Kata kunci: Avant-Garde, Frank Gehry, Arsitektur, The Dancing House


5

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah penelitian berjudul “Analisa

Bangunan The Dancing House sebagai Bangunan Avant Garde” dengan baik.

Dalam penulisan makalah ini penulis menghadapi berbagai kesulitan. Namun

atas bimbingan dan dampingan dari berbagai pihak penulis berhasil menyelesaikan

kesulitan-kesulitan tersebut sehingga makalah ini bisa terselesaikan. Maka dari itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Andy Surya, dosen mata kuliah Sejarah Arsitektur 3, yang sudah memberikan

bimbingan, ide dan saran.

2. Sintia, guru pembimbing yang telah memberikan saran dan ide selama

pembuatan makalah ini.

3. Pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan.

Penulis menyadari bahwa makalah penelitian ini masih jauh dari kata

sempurna. Maka dari itu penulis membutuhkan saran-saran pembaca untuk

menyempurnakan makalah ini.

Jakarta, 29 September 2018

Tim Penulis
6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Arsitektur merupakan salah satu bidang yang dalam sejarahnya

mengalami banyak perubahan yang dipengaruhi oleh budaya dan kebiasaan

masyrakat pada zaman tersebut. Perubahan-perubahan tersebut bisa dalam

bentuk struktur, konstruksi, bentuk, dan lain-lain bangunan tersebut.

Salah satu gerakan yang gerakan dalam bidang arsitektur (terutama

dalam dunia kesenian) yang populer adalah gerakan avant-garde. Gerakan ini

sering dianggap sebagai gerakan pelopor, karena gerakan ini sering melahirkan

aliran-aliran seni yang dianggap baru dan terkadang kontroversial karena

biasanya aliran seni avant garde melewati batasan-batasan yang diterima dan

ditetapkan oleh budaya pada masa tersebut.

Arsitektur, sebagai salah satu cabang seni tidak luput dari gerakan

avant-garde ini. Banyak nama-nama arsitek kondang yang sering diasosiasikan

dengan aliran avant garde karena rancangan mereka yang bentuknya tidak lazim

pada masa tersebut. Beberapa arsitek tersebut adalah Zaha Hadid, Frank Gehry,

Daniel Libeskind, dan sebagainya.


7

Frank Gehry merupakan arsitek yang mulai naik populer di tahun

1980an. Karya-karya Gehry sering dianggap kontroversial dan tidak lazim pada

masa tersebut karena kecenderungan Gehry merancang bangunan-bangunan

yang asimetris dan dalam materialnya menggunakan baja bergelombang.

Salah satu karya Gehry yang terkenal adalah The Dancing House di

Praha, Republik Ceko. Bangunan asimetris ini berdiri dikelilingi oleh

bangunan-bangunan yang bergaya gothik. Pada masa itu, bangunan ini

menimbulkan banyak perdebatan akan bentuknya yang asimetris dan konsep

rancangannya yang tidak berkaitan dengan gaya gothik sama sekali yang umum

mempengaruhi hampir semua bangunan di Praha pada masa itu.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat

disimpulksn adalah:

1.2.1. Apa itu gerakan Avant Garde?

1.2.2. Bagaimana peran gerakan Avant-Garde dalam bidang Arsitektur?

1.2.3. Mengapa The Dancing House karya Frank Gehry dianggap sebagai hasil

arsitektural Avant Garde?


8

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas makan tujuan dari penelitian ini

adalah:

1.3.1. Menjelaskan definisi dari gerakan Avant-Garde

1.3.2. Mengetahui peran gerakan Avant Garde dalam dunia arsitektural

1.3.3. Mengetahui elemen-elemen Avant Garde di bangunan The Dancing House

karya Frank Gehry


9

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1.Definisi

Istilah “avant-garde” (bahasa Prancis = “vanguard”, garda terdepan)

digunakan dalam dunia seni untuk merujuk pada orang-orang atau karya-karya

yang pada masanya dianggap tidak lazim dan inovatif, khususnya dalam teknik

dan penerapannya.

Gerakan ini seringkali mendorong batas-batasan dari apa yang diterima

oleh budaya dalam status quo. Meski banyak seniman yang menyatakan diri

sebagai pengikut gerakan ini, belum ada tolak ukur yang jelas untuk

menganggap apa yang tidak lazim dan inovatif.

Istilah Avant Garde pertama kali digunakan oleh penulis politik Prancis,

Henru de Saint-Simon yang menyebut seniman Avant-Garde adalah orang-

orang yang hidupnya lebih maju dari masanya.

Menurut Clement Greenberg dalam bukunya Avant-Garde and Kitsch

(1993), ketika bentuk-bentuk budaya dalam masyarakat tertantang, akan

muncul respon-respon yang bertujuan menegakkan nilai-nilai gaya, bentuk,

tema dan variasi yang sudah biasa. Seniman akan mengoposisi apa yang

menjadi hal mendasar yang diterima dengan memanfaatkan ide-ide politik


10

revolusioner. Maka dari itu, seni avant garde harus dibebaskan dari batasan-

batasan budaya pada masa itu demi kemajuan dari bidang seni saat itu.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa seni avant garde merupakan seni yang

seringkali dianggap kontroversial karena menimbulkan banyak perdebatan

karena sering melangkahi batasan-batasan seni oleh budaya, adat pada masa

tersebut.

2.2. Sejarah

Renaissans Italia menjadi masa Avant-Garde yang paling penting dalam

sejarah seni lukis dan pahat. Tokoh-tokoh Alkitab tidak lagi digambarkan

sebagai tokoh-tokoh besar dan suci, tapi sebagai manusia biasa. Hal ini

merupakan perubahan yang sangat jauh dari aliran Gotik. Ketelanjangan dalam

seni menjadi sesuatu yang diterima (Garden of Eden karya Masaccio dan

patung pahat Daud yang terbuat dari perunggu karya Donatello).


11

Gambar 2.1. Lukisan Garden of Eden karya Masaccio


(sumber: https://www.artble.com/imgs/8/9/6/323596/883624.jpg)

Walaupun gerakan ini sempat berkembang sesaat (penggambaran

Kristus oleh Caravaggio sebagai manusia biasa), gerakan ini akhirnya mulai

memudar lagi. Akademi Seni Eropa yang didukung oleh Gereja Katolik,

memperkenalkan peraturan-peraturan yang membatasi seniman dalam

berkarya. Meski begitu, tidak sedikit seniman yang mengabaikan peraturan-

peraturan ini dan berujung pada karya-karya mereka yang tidak diperbolehkan

untuk dipajang. Pada masa ini hanya negara Belanda yang melonggarkan

batasan-batasan seniman sehingga bermunculan seniman-seniman inovatif

seperti Rembrandt, Jan Vermeer, dan lain-lain.

Barulah setelah Revolusi Prancis para seniman baru mulai berinovasi

lagi. Corot memperkenalkan teknik melukis pemandangan dengan teknik

“Plein-air”, yaitu melukis langsung di alam terbuka. Pelukis Jerman Caspar

David Friedrich melukiskan pemandangan dengan aliran romantisme. Lukisan


12

sejarah (seperti lukisan Third Day of May karya Goya) juga mulai meraup

unsur-unsur avant garde.

Gambar 2.2. Third of May karya Goya


Sumber:
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fd/El_Tres_de_Mayo%2C
_by_Francisco_de_Goya%2C_from_Prado_thin_black_margin.jpg/300px-
El_Tres_de_Mayo%2C_by_Francisco_de_Goya%2C_from_Prado_thin_black_margi
n.jpg

Selanjutnya, aliran seni impressionisme mulai berkembang sebagai

aliran seni avant-garde. Aliran ini menekankan pada unsur-unsur

ketidaklaziman – rumput bisa berwarna merah dan tumpukan jerami berwarna

biru dan sebagainya.


13

Gambar 2.3. Lukisan Starry Night karya Van Gogh, sebuah lukisan
impressionisme yang terkenal.
Sumber:
http://www.theartwolf.com/articles/impressionism/van_gogh_starry.jpg

2.3. Perkembangan Seni Avant-Garde

Aliran seni avant garde yang pertama kali muncul di abad ke-20 adalah

Fauvisme. Aliran seni ini menggunakan warna-warna dramatis dan tidak lazim

sehinggan seniman-senimannya dianggap makhluk-makhluk liar. Setelah itu

muncul aliran kubisme yang menekankan bidang-bidang 2 dimensi.

Gerakan avant-garde yang paling ikonik di awal abad ke-20 adalah

Dadaisme yang diperkenalkan pertama kali oleh Tristan Tzara di Zurich tahun

1916. Aliran ini lalu menyebar ke Paris, Berlin dan New York. Aliran ini

menginspirasi munculnya seni-seni kontemporer seperti “Readymades” oleh

Duchamp dan sebagainya. Dadaisme lalu diteruskan oleh aliran surealisme.

Piet Mondrian, tokoh yang berperan penting dalam perkembangan aliran De

Stijl juga berkarya pada masa ini.


14

Gambar 2.3. (kiri) dan 2.4. Tristan Tzara (kiri) dan Lukisan Dadaisme
(kanan)
Sumber: https://www.dia.org/sites/default/files/tms-collections-
objects/74.49-d1- dan
2_o2.jpghttps://i.pinimg.com/originals/72/58/71/725871739eabbdda9f485e80db3625
e4.jpg

Pada pertengahan abad 20, avant-garde tidak berkembang terlalu pesat.

Di Amerika Serikat, Jackson Pollock menciptakan seni gerakan. Pop Art

sebagai salah satu aliran seni avant-garde (ditenarkan Andy Warhol) paling

diminati di masa ini.

Selain berkembang di Amerika Serikat, seni avant garde tetap

berkembang di Eropa, ditandai oleh munculnya seniman-seniman seperti Jean

Dubuffet dan Ylves Klein.

Di akhiran abad 20 (1960-1970an), muncul jenis-jenis seni kontemporer

yang kebanyakan merupakan seni avant-garde. Beberapa contohnya adalah:

1. Feminist Art (Judy Chicago)


15

2. Photography Art (Robert Mapplethorpe)

3. Performance Art dan Happenings (Yves Klein)

Di tahun 1980-1990an bangkit sebuah kelompok avant garde di Inggris

yang dikenal sebagai Young British Artists (anggota kelompoknya mencakup

Mark Wallinger, Douglas Gordon, Tracey Emin, dkk), Seniman seniman ini

meski kontroversial dalam pendekatan material seni mereka (kotoran gajah,

bangkai hiu, darah manusia, belatung) mendapatkan banyak perhatian dan

bahkan didukung oleh Charles Saatchi, kolektor seni-seni kontemporer Inggris.

2.4. Beberapa Aliran Seni Avant Garde

1. Dadaisme

2. De Stijl

3. Fauvisme

4. Impressionisme

5. Surealisme

2.5. Beberapa Seniman-seniman Avant Garde

1. Kazimir Malevich

2. John Cage

3. Tristan Tzara

4. Andy Warhol
16

5. Yoko Ono

2.6. Aliran Seni Avant Garde dalam Bidang Arsitektur

Aliran avant garde dalam bidang arsitektur mencakup konsep-konsep

arsitektural yang berinovasi dan radikal. Ada sejumlah arsitek dan karya yang

dianggap menganut aliran avant garde. Beberapa aliran dari avant garde dalam

bidang arsitektur:

1. Modernisme

2. Konstruktivisme

3. Neoplastisime (De Stijl)

4. Ekspresionisme

2.7. Beberapa Arsitek Avant Garde

1. Cedric Price

2. Daniel Libeskind

3. Frank Gehry

4. Peter Eisenman

5. Zaha Hadid

2.8. Frank Gehry


17

Gambar 2.5. Frank Gehry


Sumber:
https://static1.squarespace.com/static/5238ec5be4b0bbcbb80e3ead/t/5331bf96e4b0c2
ca4dcdd7b3/1462724397967/Frank+Gehry+Portrait+Les+Ateliers+Courbet+Silk+Ru
gs+Artists+Editions?format=500w

2.8.1.Biografi Singkat

Frank Owen Goldberg lahir tanggal 28 Februari 1929. Gehry lahir di Toronto,

Kanada. Saat masih kecil, Gehry senang membangun kota-kota imajinatif dengan

menggunakan barang-barang yang ia temukan di toko kakeknya. Tahun 1949,

Gehry pindah ke Los Angeles untuk menampu ilmu di University of Southern

California’s School of Architecture (di sana ia mengganti namanya dari Goldberg

jadi Gehry).

Gehry lalu pindah dari pantai barat menuju ke pantai timur untuk melanjutkan

ilmu di Harvard Graduate School of Design. Namun Gehry sering kali berdebat

dengan guru-gurunya karena memiliki pandangan yang berbeda. Ia pun akhirnya


18

memutuskan untuk berhenti dari universitas tersebut setelah berdebat dengan Prof.

Reginald Isaacs.

Setelah itu, ia kembali ke Los Angeles bersama istri dan kedua anaknya di tahun

1957. Meski telah berhenti belajar, ia mulai memiliki ketertarikan pada bidang

sejarah dan seni, sehingga ia berangkat menuju ke Paris. Di sana ia bekerja di Andre

Remondet. Pengalamannya dengan bangunan-bangunan seni di Paris membuatnya

mengagumi arsitek kondang Prancis, Le Corbusier.

Setelah pulang dari Paris tahun 1962, ia kembali ke California. Ia memulai

perusahaan perabotan “Easy Edge”. Meski itu, Gehry lebih tertarik dengan

bangunan daripada barang-barang produksi. Maka dari itu, keuntungan yang ia

dapat dari perusahaan ini ia gunakan untuk membiayai renovasi rumahnya di St.

Monica di tahun 1977-1978. Renovasi ini ia rancang sendiri – ia mengelilingi

bungalo dengan baja bergelombang dan membukanya dengan angled skylight.


19

Gambar 2.6. Gehry House


Sumber:
https://images.adsttc.com/media/images/5037/e46a/28ba/0d59/9b00/02ad/newsletter/strin
gio.jpg?1414230982

Renovasi inilah yang menjadi titik balik dalam kehidupan Gehry.

Rancangannya inilah yang mendapat perhatian dari banyak pihak sehingga ia mulai

diundang untuk merancang rumah-rumah di Kalifornia Selatan di tahun 1980an.

Seiring namanya berkembang, juga karya-karyanya. Sekarang banyak

bangunan yang merupakan karya Frank Gehry yang kondang.

2.8.2. KARAKTERISTIK KARYA FRANK GEHRY

Meski karya-karya Gehry terkenal sangat beragam bentuknya, ada beberapa

karakteritik yang mencolok dari semua rancangannya. Rancangannya dianggap

sangat kental dengan aliran dekonstruktivis, sebuah gerakan yang menekankan

elemen-elemen terpotong, seringkali dianggap berantakan. Karya Gehry juga

biasanya menggunakan bahan logam bergelombang sehingga memberikan kesan


20

tidak selesai. Meski pemilihan Gehry akan bahan ini menuai banyak kritik,

komitmennya untuk tetap menggunakan bahan ini berulang-ulang menciptakan nilai

estetika yang ikonik.

2.8.3. KARYA FRANK GEHRY

1. Walt Disney Concert Hall (Los Angeles, Kalifornia)

2. Gehry House (Santa Monica, Kalifornia)

3. Olympic Fish Pavilion (Barcelona, Spanyol)

4. Weisman Art Museum (Minneapolis, Minnesota)

5. The Dancing House (Praha, Republik Ceko)

Gambar 2.7. (kiri) dan 2.8. (kanan) Walt Disney Concert Hall dan Olympic Fish Pavilion
Sumber:
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8c/Walt_Disney_Concert_Hall%2
C_LA%2C_CA%2C_jjron_22.03.2012.jpg/1200px-
Walt_Disney_Concert_Hall%2C_LA%2C_CA%2C_jjron_22.03.2012.jpg dan
https://i.pinimg.com/originals/ef/00/28/ef0028c82166434ea087813ed942a9dc.jpg
21

BAB III

PEMBAHASAN DAN ANALISA BANGUNAN

3.1.THE DANCING HOUSE

Gambar 3.1. The Dancing House


Sumber: Frank O. Gehry, 2003

3.1.1. LATAR BELAKANG

The Dancing House merupakan karya bangunan hasil kolaborasi Vlado Milunic

dan Frank Gehry. Gehry dan Milunic ditugaskan oleh National-Netherlanden Bank

(sebelumnya bernama ING), sebuah bank asal Belanda, untuk membangun sebuah

bangunan ikonik di Praha.

Bank tersebut pertama kali menghubungi Milunic untuk berkolaborasi dengan

arsitek caliber dunia, sehingga ia menghubungi arsitek asal Prancis, Jean Nouvel.

Akan tetapi Nouvel menolak ajakan tersebut karena luas tapak yang kecil hanya
22

seluas 491m2, sehingga Milunic menghubungi Gehry. Gehry pun menerima tawaran

tersebut.

Hasilnya adalah sebuah bangunan dinamis. Meskipun bangunan ini

memenangkan penghargaan majalah Times untuk rancangan terbaik di tahun 1996,

bangunan ini sempat menimbulkan kontroversi karena rancangan designnya yang

tidak lazim, asimettris, dan kontras dengan mayoritas bangunan di Praha yang

bergaya Gothik.

Di lantai dasar bangunan ini terdapat sebuah kafe dan toko-toko. Terdapat

kantor pada lantai 2 sampai 7. Di puncak lantai bangunan ini terdapat restoran.

Gambar 3.2. (kiri) dan 3.3. (kanan) Denah Lantai 1 dan 5


Sumber: Frank O. Gehry, 2003
23

3.1.2. KONSEP

Gambar 3.4. Gambar Racangan The Dancing House oleh Frank Gehry
Sumber: Frank O. Gehry, 2003

Konsep yang digunakan adalah keharmonisan antara Yin dan Yang. Gehry

menginginkan design Yin yang ferminim dan Yang yang maskulin, sehingga mereka

menggunakan analogi pasangan suami istri yang berprofesi sebagai penari yaitu Ginger

Rogers and Fred Astair. Pasangan ini merupakan penari terkenal pada tahun 1930-an.

Bangunan yang lebih maskulin, yang dikenal dunia dengan nama Fred,

memiliki struktur yang lebih solid dari pada bangunan yang lain. Di puncak bangunan

Fred terdapat gubahan massa yang terbuat dari baja dan kawat yang disebut Medusa

merupakan rambut dari bangunan ini.


24

Gambar 3.5. Struktur Medusa


Sumber: https://en.wikiarquitectura.com/wp-content/uploads/2017/01/Dancing-
House-Frank-Gehry-Praga_14-1024x768.jpg

Bangunan yang lebih ferminim yang dikenal dengan nama Ginger, merupakan

bangunan kaca dengan delapan kolom di dasarnya. Orientasi bangunan ini lebuh

condong ke arah pasangannya. Lapisan luar pada bangunan ini yang terbuat dari baja

dan kaca merepresentasikan gaun wanita.

3.1.3. RUANG

Kedua massa bangunan ini berbentuk silinder terdistorsi. Fred menjulang tinggi

ke atas, sedangkan Ginger mengecil di pinggulnya.

1. Menara Beton (Fred)

Menara ini terbuat dari panel beton dengan insulasi dan sistem plaster.

Menara ini bertumpu di atas 3 kolom kokoh. Kaca-kaca di fasad tower ini

diletakkan secara acak, sehingga sejalan dengan konsep bangunan yang


25

diinginkan Gehry, bahwa bangunan ini tidak saja datar tapi tiga dimensi.

Maka dari itu, kaca-kaca ini juga diberikan bingkai overstek.

Gambar 3.6. Fasad Menara Beton (Fred)


Sumber: Frank O. Gehry, 2003

2. Menara Kaca (Ginger)

Di dasar menara ini adalah kolom-kolom miring yang merepresentasikan

kaki-kaki manusia. Kolom-kolom ini sebagai penanda masuk bangunan.

Fasad bangunan ini terdiri dari dua layer – kaca yang disangga oleh baja.

Lapisan dalam merupakan tembok aslinya, sedangkan lapisan luarnya

sebagai layer untuk kantor di dalamnya.


26

Gambar 3.8. (kiri) dan 3.9. (kanan) Rancangan Frank Gehry dan bangunan
Ginger
Sumber: Frank O. Gehry, 2003

3.1.4. STRUKTUR

Struktur menara kaca Ginger terbuat dari beton berbentuk kerucut yang

disangga oleh sejumlah kolom miring sehingga membentuk beranda. Menara ini

disampul oleh dua lapisan kaca. Lapisan kaca yang di luar disangga oleh baja yang

diletakkan di fasad bangunan. Baja T saling disambungkan sebagai menyangga,

Struktur menara beton Fred menyambung dengan struktur baja dan kaca

menara Ginger. Fasad bangunan ini terdiri dari 99 lembaran panel baja dan sejumlah

kaca.
27

Gambar 4.0.

3.1.5. MATERIAL

Permukaan bangunan seluas 5842m2, terdiri atas baja, kaca dan panel beton lalu

diplaster. Untuk tower beton, digunakan 99 panel beton dengan ukuran dan bentuk

beragam.

Sebuah massa yang disebut Medusa, yang terbuat dari kawat stainless steel dan

pipa-pipa baja.

Aristek Milunic dan Gehry sengaja tidak memberi warna pada fasad exterior

sehingga menampilkan warna aslinya; kaca berwarna hijau, beton abu-abu dan baja

berwarna abu-abu.
28

KESIMPULAN

The Dancing House karya Frank Gehry merupakan bangunan avant-garde

karena berbentuk asimetris, sangat kontras dengan bangunan di Praha, Ceko pada

umumnya pada masa tersebut.

Gothik yang menjadi gaya yang mempengaruhi mayoritas bangunan di Praha

tidak ditunjukkan oleh rancangan bangunan ini yang begitu dinamis dan tidak lazim.

Struktur kaca dan kolom-kolom serta 99 panel baja juga menjadi karakteristik

bangunan Avant-Garde ini.


29

DAFTAR PUSTAKA

http://www.visual-arts-cork.com/definitions/avant-garde-art.htm

https://en.wikipedia.org/wiki/Avant-garde

https://www.tate.org.uk/art/art-terms/a/avant-garde

https://en.wikipedia.org/wiki/Avant-garde_architecture

https://en.wikiarquitectura.com/building/dancing-house/

https://www.arthitectural.com/frank-o-gehry-the-dancing-house/

https://mymodernmet.com/frank-gehry-building/

https://www.sleek-mag.com/article/frank-gehry/

You might also like