You are on page 1of 5

Deskriptif Text :

Meru Betiri National Park


Meru Betiri National Park is a national park representing mangrove ecosystems, swamp forests,
and lowland rain forest in Java, located in the southern part of East Java in geographic
coordinates 8 ° 21 '- 8 ° 34' LS, 113 ° 37 '- 113 ° 58 'east longitude with an altitude of 900 -
1,223 mdpl and an average rainfall of 2,300 mm / year, designated as a national park since 1982
by the Minister of Agriculture with an area of about 58.000 ha with the name taken from the
name of the highest mountain in this region Betiri mountain (1.223m). Administratively, Meru
Betiri National Park is located within Pesanggaran Subdistrict, Banyuwangi Regency and
Jember Regency, East Java.

To access this national park can be traveled by two routes through the district of Banyuwangi in
the east, or through Jember district in the west. By route as follows:
* Banyuwangi - Jajag - Pesanggaran - Lembu River - Sarongan - Kandangan – Rajegwesi
Beach (national park gate) - Sumbersuko - Sukamade. Sukamade is a famous coastal area as a
turtle nesting ground.
* Jember - Ambulu - Tempurejo - Curahnongko - Andongrejo (location of national park gate) -
Bande Alit. Bandealit is also a coastal area, where is located a small plantation in the middle of
the forest.

The Meru Betiri forest area was originally a protected forest whose establishment was based on
Besluit van den Dirur van Landbouw Neverheiden Handel on 29 July 1931. Then in 1967 the
area was designated as a Candidate of Nature Reserve and in the next period the protected
forest was designated as Asylum Wildlife area of 58.000 Ha. This national park has its own
characteristics that is the habitat of leatherback turtle, hawksbill, green turtle, and ridel turtle on
Sukamade Beach. On the beach are built some simple facilities for the breeding of turtles in
order not extinct.

Betiri Meru National Park is inhabited by some exotic plants were rare, such as the rafflesia
(Rafflesia zollingeriana), and various other plants such as mangrove (Rhizophora sp.), Api-api
(Avicennia sp.), Hibiscus (Hibiscus tiliaceus), nyamplung (Calophyllum inophyllum), rengas
(Gluta renghas), bungur (Lagerstroemia speciosa), pulai (Alstonia scholaris), bendo
(Artocarpus elasticus), and several types of medicinal plants.

In addition, there are also some animals in this national park. There are 29 species of mammals,
and 180 species of birds. Among them are the banteng (Bos javanicus javanicus), long-tailed
macaques (Macaca fascicularis), leopard (Panthera pardus), ajag (Cuon alpinus javanicus), cat
(Prionailurus bengalensis javanensis), deer (Cervus timorensis Russa), flying squirrels red tail
(Iomys horsfieldii), peacock (Pavo muticus), leatherback (Dermochelys coriacea), hawksbill
(Eretmochelys imbricata), green turtle (Chelonia mydas), and hawksbill Ridel / Ridley
(Lepidochelys olivacea).
Terjemahan :

Taman Nasional Meru Betiri


Taman Nasional Meru Betiri adalah taman nasional yang mewakili ekosistem mangrove, hutan
rawa, dan hutan hujan dataran rendah di Jawa, yang terletak di bagian selatan Jawa Timur
dalam koordinat geografis 8 ° 21 '- 8 ° 34' LS, 113 ° 37 '- 113 ° 58 'bujur timur dengan
ketinggian 900 - 1.223 mdpl dan curah hujan rata-rata 2.300 mm / tahun, ditetapkan sebagai
taman nasional sejak 1982 oleh Menteri Pertanian dengan luas sekitar 58.000 ha dengan nama
yang diambil dari nama Gunung tertinggi di kawasan ini gunung Betiri (1.223m). Secara
administratif, Taman Nasional Meru Betiri terletak di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten
Banyuwangi dan Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Untuk mengakses taman nasional ini bisa di tempuh dengan 2 rute yaitu melalui wilayah
kabupaten Banyuwangi di timur, atau melalui kabupaten Jember di sebelah barat. Dengan rute
sebagai berikut:
* Banyuwangi - Jajag - Pesanggaran - Sungai Lembu - Sarongan - Kandangan - Pantai
Rajegwesi (pintu gerbang taman nasional) - Sumbersuko - Sukamade. Sukamade adalah
wilayah pantai yang terkenal sebagai tempat peneluran penyu.
* Jember - Ambulu - Tempurejo - Curahnongko - Andongrejo (lokasi gerbang taman nasional)
- Bande Alit. Bandealit juga merupakan wilayah pantai, di mana berlokasi sebuah perkebunan
kecil di tengah hutan.

Kawasan hutan Meru Betiri pada awalnya berstatus sebagai hutan lindung yang penetapannya
berdasarkan Besluit van den Directur van Landbouw Neverheiden Handel yaitu pada tanggal
29 Juli 1931. Kemudian pada tahun 1967 kawasan ini ditunjuk sebagai Calon Suaka Alam dan
pada periode berikutnya kawasan hutan lindung ini ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa
seluas 58.000 Ha. Taman nasional ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu merupakan habitat
penyu belimbing, penyu sisik, penyu hijau, dan penyu ridel/lekang di Pantai Sukamade. Di
pantai tersebut dibangun beberapa fasilitas sederhana untuk pengembangbiakan penyu agar
tidak punah.

Taman Nasional Meru Betiri dihuni oleh beberapa tanaman eksotis yang langka, seperti
raflesia (Rafflesia zollingeriana), dan beberapa jenis tumbuhan lainnya seperti bakau
(Rhizophora sp.), api-api (Avicennia sp.), waru (Hibiscus tiliaceus), nyamplung (Calophyllum
inophyllum), rengas (Gluta renghas), bungur (Lagerstroemia speciosa), pulai (Alstonia
scholaris), bendo (Artocarpus elasticus), dan beberapa jenis tumbuhan obat-obatan.

Selain itu, terdapat juga beberapa satwa di taman nasional ini. Terdapat 29 jenis mamalia, dan
180 jenis burung. Satwa tersebut diantaranya banteng (Bos javanicus javanicus), kera ekor
panjang (Macaca fascicularis), macan tutul (Panthera pardus melas), ajag (Cuon alpinus
javanicus), kucing hutan (Prionailurus bengalensis javanensis), rusa (Cervus timorensis russa),
bajing terbang ekor merah (Iomys horsfieldii), merak (Pavo muticus), penyu belimbing
(Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas),
dan penyu ridel/lekang (Lepidochelys olivacea).
TUGAS REMEDIAL

MEMBUAT TEKS DESKRIPTIF

MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PEMINATAN

Nama : Fitri Andriani

Kelas : X MIPA 3

SMA NEGERI 5 BANJARMASIN

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


Deskriptif Text :

Gili Trawangan
Gili is derived from Sasak Language (Lombok Island native tribal language) whuch means
small island. Actually there are several Gili/Dykes around the island of Lombok, yet there are
three dykes that are known by tourists, namely Gili Trawangan, Gili Air, and Gili Meno.
Among the three dykes, the Gili Trawangan is the largest, well-known and the most complete
amenities. Gili Trawangan is located in the northwest of the island of Lombok.
Administratively, Gili Trawangan includes in the territory of the village of Gili Indah, West
Lombok, West Nusa Tenggara province.

Gili Trawangan has several beaches with very beautiful views. Most beaches have blue tosca
and clear sea water. The sand there is also soft with white color. On the west side of island, you
can get the beach atmosphere which is quiet and calm enough. But there, the sand is slighty
coarser than the sand of the beach which is in the southeast of the island. Even though, this
island looks pretty green with many pine trees, acacia, and coconut trees that beautify the
shoreline.

Excess Gili Trawangan compared with other beach is you can enjoy sunset and also sunrise at
once at this beach. This happens because Gili Trawangan has a beach facing wast and facing
west and not too far distance. So, that both sunset and sunrise you can enjoy on this.

Gili Trawangan has stunning views and underwater wealth. If you to drive under the sea. When
you are in Gili Trawangan, it is easy to find scuba diving and snorkeling services.

Terjemahan :

Gili Trawangan
Gili berasal dari bahasa Sasak (bahasa suku asli Pulau Lombok) yang bermakna pulau kecil.
Sebenarnya ada beberapa gili di sekitar Pulau Lombok, namun yang dikenal oleh wisatawan
ada tiga yakni Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno.

Diantara ketiga gili tersebut, Gili Trawangan merupakan gili yang terbesar, terkenal dan
terlengkap fasilitasnya. Gili Trawangan terletak di sebelah barat laut Pulau Lombok. Secara
administratif, Gili Trawangan masuk ke dalam wilayah Desa Gili Indah, Lombok Barat,
Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Gili Trawangan memiliki beberapa pantai dengan pemandangan yang sangat indah. Sebagian
besar pantainya memiliki air laut yang berwarna biru tosca jernih. Hamparan pasir pantainya
pun juga berwarna putih lembut. Di sisi sebelah barat pulau ini, Anda bisa mendapatkan pantai
dengan suasananya yang cukup sunyi dan tenang. Namun memang disini ini, hamparan pasir
pantainya sedikit kasar dibandingkan pasir pantai yang ada disebelah tenggara pulau.
Meski begitu, pulau ini terlihat cukup hijau dengan banyaknya pohon cemara, akasia hingga
pohon kelapa yang menghiasi bibir pantai.

Kelebihan Gili Trawangan dibandingkan dengan pantai lain adalah kita dapat menikmati
sunset dan juga sunrise sekaligus di pantai ini. Hal ini terjadi karena Gili Trawangan memiliki
pantai yang menghadap timur dan menghadap barat dan juga jaraknya tidak terlalu jauh.
Sehingga baik sunset maupun sunrise dapat anda nikmati di pantai ini.

Gili Trawangan memiliki pemandangan dan kekayaan bawah laut yang mempesona. Jika Anda
gemar melakukan penyelaman bawah laut. Pada saat Anda berada di Gili Trawangan,
sangatlah mudah untuk menemukan penyediaan jasa scuba diving atau snorkeling.

You might also like