Professional Documents
Culture Documents
Penerapannya
Sel merupakan satuan dasar struktural, fungsional dan hereditas makhluk
hidup.Untuk pertumbuhan dan perkembangannya, setiap organisme hidup
tergantung pada pertumbuhan dan penggandaan sel-selnya. Pada organisme
uniseluler, pembelahan sel diartikan sebagai reproduksi, dan dengan proses ini
dua atau lebih individu baru dibentuk dari sel induk.
Pada organisme multiseluler, individu-individu baru berkembang dari satu
sel primordial yang dikenal dengan nama zygot, selanjutnya tumbuh dan
berkembang menjadi individu baru. Perkembangan pada sel merupakan
perubahan sel menuju pada keadaan tingkat yang lebih tinggi atau dewasa.
Istilah perkembangan tidak dapat berdiri sendiri tanpa Pertumbuhan yang
merupakan suatu proses bertambahnya ukuran, volum, bahkan jumlah sel itu
sendiri. Pertumbuhan dan perkembangan sangatlah penting untuk makhluk
hidup yang berguna untuk melestarikan hidupnya. Apabila suatu makhluk hidup
tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, maka organ penting yang
ada didalamnya tidak akan berubah dari ukuran serta fungsi kerjanya dan hal
tersebut tentu saja sangat merugikan dan tidak akan terjadi kelangsungan hidup
yang terjamin juga akan mengalami kepunahan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan berbeda
karena antar spesies satu dengan yang lain pasti berbeda. Tetapi, pada dasarnya
memiliki persamaan tahapan perkembangan, yaitu sebagai berikut.
1. Pembelahan Sel
Setelah terjadi fertilisasi (pembuahan sel gamet jantan dan sel gamet betina),
terbentuklah zigot. Zigot mengalami pembelahan mitosis secara terus-menerus.
Pembelahan ini berlangsung sangat cepat. Sel-sel yang dihasilkan dari
pembelahan disebut morula. Morula berkembang menjadi bentuk yang
berlubang disebut blastula.
2. Morfogenesis
Pada tahap ini blastula terus mengalami pembelahan sel. Selama pembelahan ini
terjadi proses perkembangan bentuk diberbagai bagian tubuh embrio.
3. Diferensiasi
Blastula terus membelah dan membentuk Gastrula. Dari gastrula ini makan
terbentuk embrio. Sel-sel embrio terus berkembang membentuk jaringan, organ,
dan sistem organ yang nantinya juga membentuk struktur dan fungsi khusus
yang berfungsi pada waktu dewasa.
4. Pertumbuhan
Setelah terbentuk organ, terjadi pertumbuhan makhluk hidup yang menjadi
labih besar. Perkembangan berjalan seiring pertumbuhan. Perkembangan ini
merupakan proses mencapai kedewasaan.
Proses pertumbuhan dan perkembangan, juga terjadi pada mikroorganisme
dimana perkembangan mikroorganisme dapat terjadi secara seksual dan
aseksual. Pada perkembangan Aseksual atau Vegetatif terdapat berbagai macam
seperti berikut.
1. Pembelahan Biner (binary fission)
Proses perkembangan di mana satu sel induk akan membelah dua menjadi sel
anakan, kemudian masing masing sel anakan akan membelah menjadi dua lagi
dan seterusnya. Pada pembelahan biner ini terjadi pada bakteri yang disebut
dengan Pembelahan Biner Melintang.
2. Pembelahan Ganda (multiple fission)
Proses perkembangan di mana satu sel induk membelah lebih dari dua.
3. Perkuncupan (budding)
Proses perkembangan yang terjadi pembentukan kuncup di mana kuncup
tersebut akan membesar seperti induknya yang kemudian tumbuh kuncup lagi
sampai membentuk semacam mata rantai
4. Pembelahan tunas
Proses perkembangan yang mengkombinasikan pertunasan dan pembelahan
5. Pembentukan Spora
Perkembangan dengan membentuk spora. Spora dibagi menjadi dua yaitu spora
aseksual (vegetatif) dan spora seksual (generatif)
Perkembangan secara seksual, umumnya terjadi pada jamur dan mikroalga
serta secara terbatas terjadi pada bakteri. Perkembangbiakan seksual terjadi
secara Oogami, apabila sel betina berbentuk telur. Apabila sel betina lebih besar
daripada sel jantan maka disebut Anisogami. Sedangkan bila sel jantan dan
betina berbentuk sama maka disebut Isogami.
Reproduksi bakteri secara seksual atau generatif yaitu dengan pertukaran
materu genetik dengan bakteri lain. Pertukaran materi genetik disebut
rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA yang dapat dilakukan dengan tiga
cara yaitu Transformasi, Transduksi, dan Konjugasi.
Setelah melalui proses pertumbuhan dan perkembangan sel dilakukan pula
proses pembelahan dimana akan terjadi perubahan komponen kimia dari sel
seperti DNA, RNA, dan berbagai jenis protein didalamnya. Fase pembelahan
sel terdiri atas dua fase yaitu Mitosis dan Meiosis. Pada Fase Mitosis terdiri
atas beberapa fase yaitu fase profase, fase prometafase, fase metafase, fase
anafase, dan fase telofase. Selama pembelahan sel, inti mengalami serangkaian
perubahan- perubahan yang sangat kompleks, terutama peruahan-perubahan
kandungan intinya. Pada saat pembelahan sel berlangsung, salut inti dan
nukleus menjadi tidak tampak dan subtansi kromatin mengalami kondensasi
menjadi kromosom.
Referensi :
Ain, Yoshita. 2010. Meiosis, Sabuah Mesin
Pengacak. http://yoshitakhurunain.blogspot.com/2010/12/meiosis-sebuah-
mesin-pengacak.html . diakses pada tanggal 2 Juli 2014 (06.00).
Ajie, Win. 2010. Nanoteknologi Bidang
Pertanian. https://www.facebook.com/notes/ajie-win/nanoteknologi-bidang-
pertanian/10150483727748350 . diakses pada tanggal 30 Juni 2014 (22.05).
Hamid, Huzaifah. 2010. Pertumbuhan dan
Perkembangan. http://zaifbio.wordpress.com/2010/02/12/pertumbuhan-dan-
perkembangan/ . diakses pada tanggal 30 Juli 2014 (23.15).
Kusuma, Agitya Putra. 2012. Tahap-Tahap Pembelahan Sel secara Meiosis
(Pembelahan Reduktif) . https://ceritabiologi.wordpress.com/2012/07/25/tahap-
tahap-pembelahan-sel-secara-meiosis-pembelahan-reduktif/comment-page-
1/. diakses pada tanggal 2 Juli 2014 (08.29).
Pratama, Oktaviani.
2012. Mitosis.http://oktavianipratama.files.wordpress.com/2012/07/mitosis.jpg?
w=604. diakses pada tanggal 1 Juli 2014 (10.56).