Professional Documents
Culture Documents
BERSAMA ALLAH”
PROLOG:
Di Ambang Ramadhan
(Pengantar Menuju Ramadhan Yang Penuh Makna)
SAATNYA MERUNDUK
Puisi Ramadhan:
“Muhsin Hariyanto”
Alhamdulillâh …
Kajian Pertama
Marhaban Yâ Ramadhân
Terjemah:
Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu.
Jika kamu melihat seorang manusia, maka
katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar
berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka
aku tidak akan berbicara dengan seorang
manusiapun pada hari ini". (QS Maryam [19]: 26).
Terjemah:
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman,
bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang
berbuat baik di dunia ini memeroleh kebaikan. Dan
bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya
orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan
pahala mereka tanpa batas.
Puasa Ramadhan
Terjemah:
… barangsiapa di antara kamu yang hadir (di negeri
tempat tinggalnya) pada bulan itu (Ramadhan),
maka hendaklah ia berpuasa (selama bulan itu),
dan siapa yang sakit atau dalam perjalanan, maka
wajib baginyaberpuasa sebanyak hari yang
ditinggalkannya.
wanita hamil dan atau menyusui. Dalam hal ini terdapat rincian
sebagai berikut:
Tujuan Berpuasa
Terjemah:
“Engkau beribadah kepada Allah (dengan) seolah-
olah engkau melihatNya; lalu bila engkau tidak dapat
membayangkan bahwa engkau melihatNya, maka
sesungguhnya Dia melihatmu” (HR al-Bukhari-
Muslim dari Abu Hurairah)
Terjemah:
Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia
mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai
isteri? Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia
mengetahui segala sesuatu. (QS al-An'âm [6]: 101)
Terjemah:
Terjemah:
Katakanlah: "Apakah akan aku jadikan pelindung
selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi,
padahal Dia memberi makan dan tidak diberi
makan?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku
diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama
sekali menyerah diri (kepada Allah), dan jangan
sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang
musyrik." (QS al-An'âm [6]: 14)
Terjemah:
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-
Quran) pada Lailat al-Qadr. (QS al-Qadr, 47:1)
Khâtimah
Fastabiqû al-khairât.
Falsafah Puasa
isterinya, Hawa) tidak dapat dipastikan, sebab al-Quran dan Hadis tidak menerangkannya. Ada
yang menamakannya “pohon khuldi”, sebagaimana tersebut dalam surat QS Thâhâ, 20: 120,
tetapi – menurut para mufassir -- itu adalah nama yang diberikan oleh setan.
Insyâallâh.
''Dan katakanlah: 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan
Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat
pekerjaanmu itu dan kamu akan dikembalikan kepada
Allah yang Maha Mengetahui akan yang ghaib dan
yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan.'' (QS at-Taubah/9: 105).
Berpuasa Ramadhan
Berdasarkan Sunnah Rasulullah s.a.w.
A. Definisi Puasa
1. Niat
2. Qiyâm ar-Ramadhân
b. Jumlah Rakaatnya
c. Waktunya
d. Qunut
3. Sahur
a. Keutamaan Sahur
a. Hukum Sahur
4. Waktu Puasa
"Jika telah datang waktu malam dari arah sini dan pergi
waktu siang dari arah sini serta telah terbenam matahari,
maka orang yang berpuasa telah berbuka." [Riwayat al-
Bukhari dan Muslim]
a. Berkata Bohong
...
"Sesungguhnya Rasulullah setelah datang ke Madinah
memulai puasa tiga hari setiap bulan dan puasa hari
Asyura, kemudian Allah turunkan firmanNya " Wahai
orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kelian
berpuasa..." sampai pada firmanNya "...memberi
makan.". Ketika itu, siapa yang ingin berpuasa, dia
berpuasa. Dan yang ingin berbuka (tidak puasa), bisa
menggantinya dengan memberi makan satu orang
miskin. Ini selama satu tahun. Kemudian Allah
menurunkan lagi ayat yang lain "Bulan Ramadhan yang
diturunkan padanya Al Qur'an ..." sampai pada
firmanNya "..di hari yang lain ..". Maka puasa tetap wajib
bagi orang yang mukim (tidak safar) pada bulan tersebut,
dan bagi musafir wajib mengqadha puasanya, dan
menetapkan pemberian makanan bagi orang-orang tua
yang tidak mampu untuk berpuasa ... . " [HR Abu Dawud,
Baihaqi dan Ahmad].
9. Berbuka Puasa
b. Makanan Berbuka
a. Memerlambat sahur
b. Memercepat berbuka puasa.
c. Berdoa ketika berpuasa dan ketika berbuka.
d. Menahan diri dari perkara-perkara yang merusak
puasa.
e. Bersiwak (Menggosok Gigi)
f. Memerbanyak berinfak dan tadarus al-Qur`an.
g. Bersungguh-sungguh dalam beribadah, khususnya
pada sepuluh hari terakhir.
Mudah-mudahan bermanfaat.
1. Pahala Puasa
)
(
2
Hadis mursal yaitu hadis yang diriwayatkan langsung dari Rasulullah
صلي اهلل عليه وسلمoleh tabi’in tanpa perantara shahabat.
6. Keutamaan I’tikaf
3
Lihat Tahdzîbut Tahdzîb 2/373.
Wallâhu A’lam.
Nuzulul Quran:
Peringatan atau Pelajaran?
...
Âmîn.
Quran dan tidak ada pula satu hadis Nabi s.a.w. pun yang
menjelaskannya. Bahkan Nabi Muhammad saw. sendiri pun –
ketika ditanya tentang kapan datangnya Lailatul Qadr --
menyatakan dengan tegas bahwa dirinya "tidak tahu". Namun
ketika itu beliau sekadar menganjurkan kepada umatnya agar
(mereka) menjemputnya (Lailatul Qadr) pada sepuluh hari
terakhir bulan Ramadhan dengan memerbanyak "i'tikâf",
sebagai beberapa hadis yang – antara lain – diriwayatkan oleh
Imam al-Bukhari dan Muslim dari 'Aisyyah). Dan i'tikâf inilah
yang merupakan kebiasaan Nabi Muhammad s.a.w. yang
seharusnya diteladani oleh setiap muslim. Bahkan dalam salah
satu sabdanya Rasulullah s.a.w. menyatakan: "Setiap orang
yang beribadah bertepatan dengan saat Lailatul Qadr disertai
keimanan dan harapan mendapat ridha Allah, akan diampuni
dosa-dosanya yang terdahulu (Hadis Riwayat al-Bukhari dan
Muslim dari Abu Hurairah).
Âmîn.
Allah berfirman,
Tabâyun
Takwa:
Antara Simbol dan Substansi
yang curam. Dan semua itu saya lakukan hanya dengan satu
tujuan, yaitu ingin bertemu dengan Anda".
Mendengar pernyatan si laki-laki itu pun Umar ibn al-
Khaththab berkata: "Katakanlah hai sudaraku, apa tujuan
anda menemuiku,"
Si laki-laki itu pun menjawab: "Saya pernah dihina di
hadapan khalayak ramai oleh ’Amr ibn al-’Ash, sang gubernur
Mesir. Dan saat ini adalah waktu yang paling tepat untuk
menuntutnya dengan hukum yang sama pada pemimpinku
yang kudambakan sikap adilnya!"
Singkat ceritera, Umar ibn al-Khaththab pun – setelah
mencermati kebenaran pernyaan si laki-laki itu – menyatakan:
"Baiklah saudaraku, kepadamu kuberikan hak yang sama
untuk menuntut balas. Namun, engkau harus mengajukan
empat orang saksi, dan kepada ’Amr (Sang Gubernur)
akankuberikan dua orang pengacara. Jika tidak ternyata
dakwaanmu benar, maka engkau kuizinkan untuk
melaksanakan hukuman -- sebagai balasan yang adil kepada
Sang Guberbur -- dengan memukulnya empat puluh kali."
Setelah mendapatkan izin dari Sang Khalifah, maka si
laki-laki itu – dengan wajah ceria – menjawab pernyataan
beliau: "Baik hai ’Umar, akan kulaksanakan putusan
pengadilan ini dengan sebaik-baiknya.
Sesampainya di Mesir dan bertemu dengan Sang
Gubernur, si laki-laki itu pun secara tegas mengutarakan
maksud dan keperluannya, seraya mengutip pernyataan Umar
ibn al-Khaththab (Sang Khalifah): "Ya ’Amr ibn al-’Ash – Sang
Gubernur --. Sesungguhnya seorang setiap pemimpin diangkat
oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat. Dia diangkat bukan
untuk golongannya, bertindak sewenang-wenang terhadap
rakyatnya, dan apalagi menindas kaum yang lemah serta
mengambil hak yang bukan miliknya. Khalifah Mengutip
pernyataan Umar ibn al-Khaththab (Sang Khalifah) –
e-mail: arfiz.m@gmail.com – blog: http://muhsinhar/staff.umy.ac.id -123
http://www.slideshare.net/MuhsinHariyanto
MUTIARA RAMADHAN: ”MENGGAPAI KEBAHAGIAN
BERSAMA ALLAH”
Âmîn.
Futûr al-Muballigh:
“Memahami Gejala Penurunan Motivasi Berdakwah”
Prolog
Epilog
Istighfâr
Istiqâmah
Semoga!
6
Secara bahasa (lughah), "zakat" berarti : tumbuh; berkembang dan
berkah. atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan. Sedangkan
dalam terminologi syari'ah (istilah syara'), zakat berarti kewajiban atas harta atau
kewajiban atas sejumlah harta tertentu untuk kelompok tertentu dalam waktu
tertentu. Sementara pengertian infaq adalah mengeluarkan harta yang
mencakup zakat dan non-zakat. Infaq ada yang wajib dan ada yang sunnah.
Infaq wajib diantaranya zakat, kafarat, nadzar, dan lain-lain. Infaq sunnah di
antaranya, infaq kepada fakir miskin sesama muslim, infaq bencana alam, infaq
kemanusiaan, dan lain-lain. Adapun shadaqah dapat bermakna infaq, zakat dan
kebaikan non-materi. Selain itu, ada istilah shadaqah dan infaq. Sebagian ulama
fiqih, mengatakan bahwa sadaqah wajib dinamakan zakat, sedang sadaqah
sunnah dinamakan infaq. Sebagian yang lain mengatakan infaq wajib
dinamakan zakat, sedangkan infaq sunnah dinamakan shadaqah.
7
Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk
kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penelitian
ilmiah dan lain-lain.
Semoga!
Berhala Kekuasaan
Mudahnya Berislam
Memaknai Kembali
Hijrah Nabi Muhammad S.A.W.
Allah berfirman:
Âmín.
Firman Allah:
“(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak
berguna, kecuali orang-orang yang menghadap
Allah dengan hati yang bersih.” (QS asy-Syu'arâ', 26:
88-89).
ibadah seperti shalat, shaum, zakat, haji dan lain-lain itu tidak
lain adalah aspek-aspek tazkiyah.
Shalat Iftitah:
Disyari’atkan Atau Tidak?
pada jiwa Islam jiwa mereka dalam keadaan kotor oleh debu-
debu syirik, ashabiyah (fanatisme kesukuan), dendam, iri,
dengki dan sebagainya. Namun begitu telah disibghah
(diwarnai) oleh syariat Islam yang dibawa Rasulullah s.a.w.,
mereka menjadi bersih, bertauhid, ikhlas, sabar, ridha, zuhud
dan sebagainya.
Firman Allah:
“(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak
berguna, kecuali orang-orang yang menghadap
Allah dengan hati yang bersih.” (QS asy-Syu'arâ', 26:
88-89).
Wallâhu A'lam.
Ruqyah Syar'iyyah
Iftitâh
.
Dari 'Amrah, binti ‘Abdirrahman, (Dia katakan)
bahwa Abu Bakar masuk rumah ‘Aisyah r.a. dan
dia mengadu, sedangkan seorang wanita Yahudi
sedang meruqyahnya. Abu Bakar berkata,
”Lakukanlah ruqyah dengan kitab Allah.” Berkata
Muhammad bin al-Hasan, ”Dengan ini kami
berpendapat. Tidak apa-apa dengan ruqyah selagi
memakai al-Quran dan dzikrullah. Sedangkan jika
ruqyah dengan perkataan yang tidak dikenal,
maka tidak boleh.” (HR Malik bin Anas)
Hukum Ruqyah
Praktik Ruqyah
Ruqyah Dzâtiyyah
Kesimpulan
Puasa ‘Asyura:
Puasa Sunnah di Bulan Muharram
Wallâhu A’lam.
Syirik:
Bahaya Miskin Sinyal
Semoga!
6. Kesimpulan
Salam Pamit
http://www.suara-
muhammadiyah.or.id/new/content/view/118/27/
Suap Dan Korupsi
" "
Membudayakan Sedekah
ditolak oleh Allah sebagai bagian dari amal saleh kita yang kita
harapkan akan mendapatkan pahala dari-Nya, karena iman
seseorang itu belum jelas-jelas memotivasi tindakan
bersedahnya. Seperti sabda nabi s.a.w.: Tak sempurna iman
seseorang darimu, sehingga ia bisa mencintai saudaranya
laksna ia cintai dirinya sendiri. Ketika kita inginkan yang terbaik
untuk diri kita, kenapa untuk orang lain tidak kita berikan yang
terbaik? (QS al-Baqarah, 2: 177).
Insyâallâh.
Wallahu A'lam.
Ibda’ bi Nafsik!
Menjadi Muslim:
Membina Diri Menjadi Manusia Berkepribadian Ideal
Kepribadian Konstruktif
Model kepribadian tipe ini sejak muda umumnya mudah
menyesuaikan diri dengan baik terhadap perubahan dan pola
kehidupannya. Sejak muda perilakunya positif dan konstruktif
serta hampir tidak pernah bermasalah, baik di rumah, di
sekolah maupun dalam pergaulan sosial. Perilakunya baik,
adaptif, aktif, dinamis, sehingga setelah selesai mengikuti studi
ia mendapatkan pekerjaan juga dengan mudah dan dalam
bekerja pun tidak bermasalah. Karier dalam pekerjaan juga
lancar begitu juga dalam kehidupan berkeluarga; tenang dan
e-mail: arfiz.m@gmail.com – blog: http://muhsinhar/staff.umy.ac.id -332
http://www.slideshare.net/MuhsinHariyanto
MUTIARA RAMADHAN: ”MENGGAPAI KEBAHAGIAN
BERSAMA ALLAH”
Kepribadian Mandiri
Model kepribadian tipe ini sejak masa muda dikenal
sebagai orang yang aktif dan dinamis dalam pergaulan sosial,
senang menolong orang lain, memiliki penyesuaian diri yang
cepat dan baik, banyak memiliki kawan dekat namun sering
menolak pertolongan atau bantuan orang lain. Tipe kepribadian
ini seolah-olah pada dirinya memiliki prinsip “jangan
menyusahkan orang lain” tetapi menolong orang lain itu
penting. Jika mungkin segala keperluannya diurus sendiri, baik
Khâtimah:
“Menjadi Muslim, Sebuah Proses Yang
Berkesinambungan”
Insyâallah.
ISTIQÂMAH
e-mail: arfiz.m@gmail.com – blog: http://muhsinhar/staff.umy.ac.id -340
http://www.slideshare.net/MuhsinHariyanto
MUTIARA RAMADHAN: ”MENGGAPAI KEBAHAGIAN
BERSAMA ALLAH”
Semoga!
Nabi Luth a.s. (dan juga para nabi yang lain) selalu
mengingatkan kaumnya (yang menyimpang dari aturan Tuhan)
ketika mereka datang berbondong-bondong dan dengan bekal
dorongan hawa nafsu untuk meraih kenikmatan duniawi.
Namun, hingga saat saat ini kita kita pun masih pantas
bertanya: "Apakah masih ada rasa malu di hati kita?"
Barangkali pertanyaan inilah yang akan menggugah kesadaran
dan perhatian kita untuk menjadi penyelamat umat, negara dan
bangsa ini, kini dan masa yang akan datang.
Manajemen Syahwat:
"Perspektif Al-Quran"
Menimbang Realitas
Manajemen Syahwat
Natîjah (Simpulan)
Membaca Al-Quran:
“Dari Wacana Menuju Hidayah”
Âmîn.
Menjadi Muslim:
Membina Diri Menjadi Insan Kamil10
10
Insan kamil adalah konsep manusia paripurna. Manusia
yang berhasil mencapai puncak prestasi tertinggi dilihat dari
beberapa dimensi. Nabi Muhammad s.a.w. disebut sebagai teladan
insan kamil atau istilah populernya di dalam QS al-Ahzab/33: 21:
"figur teladan" (uswah hasanah). Perwujudan insan kamil dibahas
secara khusus di dalam kitab-kitab tasawuf, namun konsep insan
kamil ini juga dapat diartikulasikan dalam kehidupan kontemporer.
11
Yang dimaksud lubang yang tidak tembus (misykât) ialah:
suatu lobang di dinding rumah yang tidak tembus sampai
kesebelahnya, Biasanya digunakan untuk tempat lampu, atau
barang-barang lain.
12
Maksudnya: pohon zaitun itu tumbuh di puncak bukit ia
dapat sinar matahari baik di waktu matahari terbit maupun di waktu
matahari akan terbenam, sehingga pohonnya subur dan buahnya
menghasilkan minyak yang baik.
13
Fitrah Allah – yang disebut dalam ayat ini -- maksudnya
ialah: "ciptaan Allah. Setiap manusia yang diciptakan oleh Allah
mempunyai naluri beragama, yaitu sikap {keberagamaan)
'tauhiîd'.Kalau ada manusia yang tidak beragama tauhid, maka hal itu
bisa dianggap tidak wajar. Mereka menjadi tidak beragama tauhid
e-mail: arfiz.m@gmail.com – blog: http://muhsinhar/staff.umy.ac.id -380
http://www.slideshare.net/MuhsinHariyanto
MUTIARA RAMADHAN: ”MENGGAPAI KEBAHAGIAN
BERSAMA ALLAH”
Kepribadian Konstruktif
Model kepribadian tipe ini sejak muda umumnya mudah
menyesuaikan diri dengan baik terhadap perubahan dan pola
kehidupannya. Sejak muda perilakunya positif dan konstruktif
serta hampir tidak pernah bermasalah, baik di rumah, di
sekolah maupun dalam pergaulan sosial. Perilakunya baik,
adaptif, aktif, dinamis, sehingga setelah selesai mengikuti studi
ia mendapatkan pekerjaan juga dengan mudah dan dalam
bekerjapun tidak bermasalah. Karier dalam pekerjaan juga
lancar begitu juga dalam kehidupan berkeluarga; tenang dan
damai semua berjalan dengan normatif dan lancar. Dapat
dikatakan bahwa tipe kepribadian model ini adalah tipe ideal,
seolah-olah orang tidak pernah menghadapi permasalahan
yang menggoncangkan dirinya sehingga hidupnya terlihat
stabil dan lancar. Jika tipe kerpibadian ini terlihat seolah-olah
tidak pernah bermasalah hal itu terjadi karena tipe kepribadian
model ini mudah menyesuaikan diri, dalam arti juga pandai
mengatasi segala permasalahan dalam kehidupannya.
Sifatnya pada masa dewasa adalah mempunyai rasa toleransi
yang tinggi, sabar, bertanggung jawab dan fleksibel, sehingga
Kepribadian Mandiri
Model kepribadian tipe ini sejak masa muda dikenal
sebagai orang yang aktif dan dinamis dalam pergaulan sosial,
senang menolong orang lain, memiliki penyesuaian diri yang
cepat dan baik, banyak memiliki kawan dekat namun sering
menolak pertolongan atau bantuan orang lain. Tipe kepribadian
ini seolah-olah pada dirinya memiliki prinsip “jangan
menyusahkan orang lain” tetapi menolong orang lain itu
penting. Jika mungkin segala keperluannya diurus sendiri, baik
keperluan sekolah, pakaian sampai mencari pekerjaan dan
mencari pasangan adalah urusan sendiri. Begitu juga setelah
bekerja, dalam dunia kerja ia sangat mandiri dan sering
menjadi pimpinan karena aktif dan dominan. Perilakunya yang
akif dan tidak memiliki pamrih, justru memudahkan gerak
langkahnya, biasanya ia mudah memeroleh fasilitas atau
kemudahan-kemudahan lainnya sehingga kariernya cukup
menanjak, apalagi jika ditunjang pendidikan yang baik, maka
akan mengantarkan model kepribadian yang mandiri menjadi
pimpinan atau manajer yang tangguh.
Khâtimah:
“Menjadi Muslim, Proses yang Berkesinambungan”
Kerpibadian Muslim yang selalu tegak di atas kemunian
aqidah, yang nantinya akan menentukan falsafah hidupnya
secara menyeluruh, baik mengenai prinsip, perjalanan,
maupun tujuan akhirnya. Dia merupakan jawaban atas tiga
pertanyaan mendasar, yaitu: dari mana, ke mana, dan untuk
apa manusia itu diciptakan (hidup), yang dengan jawaban itu
melukiskan bahwa mereka adalah manusia yang bertauhid,
dan tidak menyekutukan Allah dengan apa dan siapa pun.
Insyâallah.
Menyembuhkan Luka
Dalam Kebersamaan Kita
ISLAM KÂFFAH
'Ibâdurrahmân
2. Lemah Lembut
3. Melakukan Qiyâmullail
Ibadah:
Antara Simbol dan Substansi
Hukum Melukis
Menurut Sunnah Nabi
Hukum Isbâl
Hijrah Kalbu:
Menuju al-Akhlâq Mahmûdah
Memerbanyak Tafakkur
Hidup Bertetangga
Rihlah:
Syar’iyyah atau Syaithâniyyah
Lebih tragis lagi, kita juga sering disuguhi tontonan ’para badut
politik’ bangsa ini, yang sangat pandai bersilat lidah, dengan
mengatasnamakan ”studi banding” yang secara kasat mata
nyata-nyata telah mereka lakukan sebagai ’piknik-piknik’ yang
sarat dengan kepentingan pribadi. Kita pun sering melihat
betapa lihainya para pembela orang-orang ’salah’ ini dengan
berbagai caranya mereka membuat kebijakan yang berakibat
pada kesengsaraan rakyat, menyelenggarakan kegiatan
’piknik’ berjamaah atas nama kepentingan rakyat, padahal
substansinya adalah ”melancong’ untuk kesenangan pribadi,
keluarga dan para kroninya.
Sang Pemimpin
Semoga!
Firman Allah,
6 5 4
22 21
Âmîn.
Al-Âlihah Al-Masyhûrah
(Tuhan-Tuhan Yang Populer)
Prolog
Oleh karena itu, kita tak perlu heran jika nilai-nilai dasar
dan pokok yang diajarkan di dalam al-Quran masih lebih
mudah terlihat dipraktekkan di negeri-negeri, yang justeru
mayoritas penduduknya resmi belum beragama Islam.
AKU
Hanya kepada-Mu
Ilahi Rabbi
Epilog
Wallâhu A'lam.
. . .
“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan
Yang Maha Pemurah (al-Quran), kami adakan
baginya setan (yang menyesatkan), maka setan
itulah yang menjadi teman yang selalu
menyertainya.” (QS az-Zukhruf/43: 36).
14
Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya
secara bergiliran dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat amalan-
amalannya. Dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah malaikat yang menjaga
secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah.
15
Tuhan tidak akan mengubah keadaan mereka, selama mereka tidak
mengubah sebab-sebab kemunduran mereka.
Wallâhu A'lam.
16
Ujian terhadap Nabi Ibrahim a.s. di antaranya: membangun Ka'bah,
membersihkan Ka'bah dari kemusyrikan, mengorbankan anaknya Ismail,
menghadapi raja Namrudz dan lain-lain.
17
Allah telah mengabulkan doa Nabi Ibrahim a.s., karena banyak di
antara Rasul-rasul itu adalah keturunan Nabi Ibrahim a.s.
Dan,
…
“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan
memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia
melapangkan dadanya untuk (memeluk agama)
Islam ...” ( QS al-An'âm/6: :125).
Dan ayat:
...
“...dan sesungguhnya kamu benar-benar
memberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. (QS
asy Syûrâ'/42: 52)
Allah berfirman:
Allah berfirman:
Wallâhu A'lam.
Al-Quran:
Sumur Yang Tak Pernah Kering
Mendengar ucapan Pak Kyai itu pun Pak Tua lemas, dan
tampak semakin kecewa. Biarkan dia dan para kroninya
kecewa. Suatu saat nanti, ketika dia sudah benar-benar sadar,
bahwa ketika dia dan para kroninya merasa berhak
sepenuhnya untuk meminta hak mereka untuk tetap
diperbolehkan meramu, memroduksi, mengedarkan dan
menjual obat, mestinya dia dan para kroninya seharusnya
sadar bahwa para pengguna obat mereka pun juga memiliki
hak yang sama untuk dilindungi dari dampak buruk pemakaian
obat yang mereka produksi. Selanjutnya menjadi hak mereka
(para pengguna obat) pula untuk berhenti “memakainya”,
ketika obat Pak Tua itu benar-benar megakibatkan sesuatu
yang negatif pada diri mereka, tanpa harus berpikir “apakah
tindakan mereka, ketika berhenti mengonsumsi ramuan Pak
Tua itu akan bisa mengganggu kepentingan ekonomi Pak Tua
dan kroninya, dan -- apalagi -- tak perlu menunggu adanya
fatwa haram Pak Kyai!
Suplemen Khusus
A. Prawacana
19
Abdul Munir Mulkhan, Teologi dan Fiqh Dalam Tarjih Muhammadiyah,
Cet. I, Yogyakarta, SIPress, 1994, hal. 78-79.
Memutuskan :
1. Ideologi
2. Khittah Perjuangan
3. Gerak dan Amal Usaha
4. Organisasi
5. Sasaran
20
Musthafa Kamal Pasha dan Ahmad Adaby Darban., Muhammadiyah
sebagai Gerakan Islam Dalam Perspektif Historis dan Ideologis, Yogyakarta: LPPI-
UMY, Cet. II, 2003, hal. 305-310.
21
M. Margono Poespo Suwarno, Gerakan Islam Muhammadiyah, Cet. V,
Yogyakarta: Penerbit Persatuan Baru, 2005, Lampiran (2), hal. 2-6.
3. Kepentingan
4. Sifat
5. Tujuan
6. Kerangka
4) Kehidupan Berorganisasi
5) Kehidupan dalam Mengelola Amal Usaha
Muhammadiyah
6) Kehidupan dalam Berbisnis
7) Kehidupan dalam Mengembangkan Profesi
8) Kehidupan dalam Berbangsa dan Bernegara
9) Kehidupan dalam Melestarikan Lingkungan
10) Kehidupan dalam Mengembangkan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
11) Kehidupan dalam Seni dan Budaya
2. Mengamalkan al-Quran
Referensi:
Menata Hati
Untuk Melawan Godaan Setan
Allah berfirman:
Allah berfirman:
22
Yakni orang itu tidak dapat menerima petunjuk, dan segala macam
nasihat pun tidak akan berbekas padanya.
23
Maksudnya: mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-
ayat al-Quran yang mereka dengar dan tidak dapat mengambil pelajaran dari
tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat di cakrawala, di permukaan
bumi dan pada diri mereka sendiri.
Allah berfirman:
Allah berfirman:
24
Yakni keyakinan mereka terhadap kebenaran nabi Muhammad s.a.w.
lemah. Kelemahan keyakinan itu, menimbulkan kedengkian, iri-hati dan
dendam terhadap Nabi s.a.w., agama dan orang-orang Islam.
25
Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-
binatang yang termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.
Allah berfirman:
Pada pagi hari ini, saya mengajak para jama’ah dan diri
saya sendiri untuk bertaqwa dan memerangi setan yang
senantiasa menggoda manusia dengan tipuan-tipuannya. Dan,
senjata yang bisa kita gunakan yaitu:
26
yang dimaksud dengan sabar ialah sabar dalam menegakkan
kebenaran.
Bersihkan Hati
Menuju Fitrah Insani
. .
Segala puji bagi Allah yang Esa lagi Mulia, Allah yang
diagungkan dan dibesarkan dalam kesempurnaan dan
keindahan-Nya. Dia mengatur segala sesuatu, baik yang besar
maupun yang kecil, dengan takdir dan aturan-Nya. Tiada
oleh hati yang bersih, sudah sewajarnya bagi kita semua untuk
lebih memerhatikan mengenai kesucian hati. Karena sebanyak
dan sebesar apapun amal yang kita lakukan, bila tidak didasari
dengan hati yang bersih akan bernilai kecil di sisi Allah
SWT. Yang lebih berbahaya lagi, bila hati yang kotor atau
memiliki penyakit tidak segera dibersihkan, maka lama
kelamaan hati tersebut akan termasuk hati yang lalai dari Allah
dan akhirnya menjadi keras.
Kurindukan Maghfirah-Mu
Tuhan,
Apa Kau masih peduli
Pada hamba-Mu yang kotor ini
Dengan lumuran lumpur dosa tak terperi
Bagai onggokan sampah kotaku di pagi hari
Tuhan,
Aku yang lemah ini tak benar tahu
Apakah dosa-dosa pada diri hamba ini
Bisa luluh-lantak karena doa-doaku
Atau karena Kau Yang Maha Pengampun
Berkehendak mengampuniku
Tuhan,
Kini saatnya kuharap belaian kasih-Mu
Rasa iba pada hamba-Mu
Belas kasihan bagi Sang Peminta
Segeralah: “Buka pintu maaf-Mu”
Berikan maghfirah-Mu pada hamba-Mu
Yang tengah galau dan tak bersabar menunggunya
Tuhan,
Dalam kerinduanku
Hanya Kau yang kuharap
Datanglah dengan cinta suci-Mu
Pada diri hamba yang tengah rindu pada kehadiran-Mu
e-mail: arfiz.m@gmail.com – blog: http://muhsinhar/staff.umy.ac.id -594
http://www.slideshare.net/MuhsinHariyanto
MUTIARA RAMADHAN: ”MENGGAPAI KEBAHAGIAN
BERSAMA ALLAH”