You are on page 1of 9

ISSN:2303-1395 E-JURNAL MEDIKA,VOL 6 NO 3,MARET 2017

PROFIL PASIEN KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT


SANGLAH DENPASAR – BALI PERIODE JULI 2013 – JUNI 2014

Ida Ayu Dhitayoni1, I Nyoman Gede Budiana2


1
Program Studi Pendidikan Dokter dan 2Bagian/SMF Ilmu Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana

ABSTRAK
Kanker ovarium merupakan kanker ginekologi paling mematikan dengan tingkat
kelangsungan hidup lima tahun paling rendah dibandingkan kanker ginekologi lainnya di dunia
karena diagnosis dini yang sulit dilakukan, sehingga diagnosis dini bergantung pada
pengetahuan tentang profil pasien kanker ovarium di suatu daerah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui profil pasien di RSUP Sanglah pada periode Juli 2013 – Juni 2014. Pada
penelitian ini, rekam medik pasien yang datang pada periode Juli 2013 – Juni 2014 yang
didapatkan di Instalasi Rekam Medis RSUP Sanglah digunakan untuk mendapatkan data – data
tentang profil pasien. Selanjutnya data diolah dan disajikan dalam ukuran – ukuran deksriptif
seperti rerata, modus, dan median. Hasil dari penelitian ini, terdapat 73 (15,33%) pasien kanker
ovarium dari 476 kasus kanker ginekologi di RSUP Sanglah. Kanker ovarium di RSUP Sanglah
pada periode ini terbanyak terjadi pada rentang umur 41 – 50 tahun (38,4%), pada stadium IIIC
(50,7%) dengan tipe histopatologi epitel permukaan (87,67%) subtipe serosa (24,66%), serta
paritas ≤ dua (79,44%). Rerata indeks massa tubuh pasien normal (22,77 kg/m2), dan sebanyak
17,8% pasien pernah menggunakan kontrasepsi hormonal. Dari penelitian ini didapatkan
simpulan bahwa kanker ovarium merupakan kanker ginekologi kedua terbanyak di RSUP
Sanglah. Dengan profil pasien terbanyak pada rentang umur 41 – 50 tahun, pada stadium IIIC,
dengan tipe histopatologi epitel permukaan subtipe serosa serta paritas ≤ dua. Rerata indeks
masa tubuh pasien normal dan riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal pada pasien rendah.

Kata Kunci : Kanker ovarium, proporsi, profil.

ABSTRACT

Ovarian cancer is the most deadly gynecological cancer with the lowest five year survival
rate among other gynecological cancers in the world, it happens because early diagnosis for
ovarian cancer is arduous. Nowadays, early diagnosis depends largely on knowledge about the
profile of the patient in a region. This research carried out to know ovarian cancer patients’
characteristic in RSUP Sanglah in the period of July 2013 until June 2014. In this research,
medical record of patients who came in this period acquired from medical record installation are
used to obtain data. Next, data is processed and served in descriptive manner as mean, median,
and average. From this research, there are 73 (15.33%) ovarian cancer patients from 476 cases
of gynecological cancers in RSUP Sanglah in this research period. Most of patients are 41 – 50
years old (38.4%), 50.7% diagnosed in IIIC stage, 87.67% with epithelial type, 24.66% with
serous subtype and 79% has parity ≤ two. The mean for body mass index is 22.77 kg/m2.As
much as 17.8% patient used hormonal contraception. Thus, this research obtained ovarian
cancer has the second highest prevalence of gynecological cancers in RSUP Sanglah after
cervical cancer, with patient profile as follow: prominent in 4th to 5th decade of life, mostly
diagnosed in stage IIIC, has serous epithelial subtype, parity ≤ two, and normal body mass
index. The use of hormonal contraceptives in patients is low.

Keywords : ovarian cancer, proportion, profile

1 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN:2303-1395 E-JURNAL MEDIKA,VOL 6 NO 3,MARET 2017
PENDAHULUAN memberikan informasi yang dapat digunakan
Kanker ovarium termasuk satu dari sebagai bahan ajar dan dapat dikembangkan
sepuluh kanker yang paling sering diderita oleh dalam penelitian lebih lanjut, menjadi bahan
wanita di Indonesia.1,2 Menurut data dari Center pertimbangan dalam pembuatan program
for Disease Control and Prevention, kanker pencegahan dan perbaikan penatalaksanaan
ovarium merupakan kanker ginekologi dengan kanker ovarium di Bali, serta membantu klinisi
tingkat five year survival rate terendah dari untuk melakukan diagnosis dini dan
kanker ginekologi di dunia, yaitu sebesar 43%.3 penatalaksanaan yang tepat pada kasus kanker
Hal ini disebabkan oleh gejala kasus yang tidak ovarium di Bali.
spesifik dan beragam, serta tidak tersedianya
alat screening dengan spesifisitas, sensitivitas, METODE
dan harga yang sesuai.4,5,6 Dua per tiga pasien Metode penelitian ini menggunakan
saat ini terdiagnosis saat telah mencapai stadium rancangan penelitian deskriptif retrospektif yang
III atau IV.7 Padahal, apabila 75% kasus kanker dilakukan antara bulan Juni sampai dengan
ovarium terdeteksi pada stadium I atau II angka Desember 2014. Sampel dipilih dengan
mortalitasnya diperkirakan akan turun sebanyak menggunakan teknik total sampling, dimana
50%.8,9 data pasien kanker ovarium berupa nama dan
Pemeriksaan dini, saat ini hanya nomor rekam medik pasien periode Juni 2013 –
dilakukan pada pasien dengan risiko tinggi, Juni 2014 didapatkan dari data register pasien
karena pemeriksaan pada pasien dengan risiko Poliklinik Obstetri dan Ginekologi RSUP
sedang dinilai tidak praktis dan tidak Sanglah. Selanjutnya, pengumpulan data berupa
menurunkan angka kematian.10 Pengetahuan tipe histologi kanker ovarium, stadium kanker
tentang profil pasien kanker ovarium di suatu ovarium, usia terdiagnosis, jumlah paritas,
daerah menjadi sangat penting untuk diketahui indeks masa tubuh, dan riwayat penggunaan
agar pemeriksaan dilakukan pada populasi yang kontrasepsi dilakukan dengan melihat rekan
tepat.6 medis pasien. Pasien dengan data yang tidak
Saat ini, diagnosis dan tata laksana lengkap dieksklusi dari penelitian ini.
kanker ovarium di Bali yang termasuk sebagai Selanjutnya, data yang diperoleh ditabulasi
daerah berkembang, hanya dapat dilakukan di kemudian dianalisis secara deskriptif
tempat pelayanan kesehatan tersier, yaitu RSUP menggunakan perhitungan statistik sederhana
Sanglah dan tidak memiliki data yang berupa rerata, median, dan modus menggunakan
komprehensif dan faktual tentang angka software SPSS 17 yang kemudian hasilnya
kejadian dan profil pasien kanker ovarium, ditampilkan dalam bentuk tabel atau gambar.
padahal sebagian besar kejadian kanker
diperkirakan menanjak angka kejadiannya di HASIL
daerah berkembang.11,12 Akibatnya, data yang Penelitian dilakukan pada bulan Juni
digunakan sebagai acuan dalam upaya preventif sampai dengan Desember 2014 dan didapatkan
dan diagnosis dini kanker ovarium di Bali sampel sebanyak 73 pasien. Proporsi kanker
sebagian besar didasarkan pada data di negara ovarium terhadap lima kanker ginekologi
maju. Padahal, profil pasien kanker ovarium terbanyak di RSUP Sanglah Denpasar pada
suatu daerah dapat mengalami perbedaan akibat periode tersebut adalah sebanyak 15,33%
perbedaan budaya dan lingkungan yang (Gambar 1).
dimiliki.13
Beberapa penelitian menyatakan umur
tua, indeks masa tubuh tinggi, paritas rendah,
dan riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal
merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi
risiko kanker ovarium.14,15 Selain itu, setiap tipe
histopatologi dan stadium kanker ovarium
memiliki pilihan pemeriksaan penunjang dan
respon terhadap terapi yang berbeda, sehingga
mengetahui profil tipe histopatologi dan Gambar 1. Proporsi Kanker Ovarium terhadap
stadium dapat membantu klinisi dalam Lima Kanker Ginekologi di RSUP Sanglah
menentukan pemeriksaan dan pengobatan yang Denpasar
lebih baik.
Penelitian ini bertujuan untuk Tipe histopatologi terbanyak yang
mengetahui proporsi kasus kanker ovarium diderita adalah tipe epitel permukaan yaitu
terhadap kasus kanker ginekologi dan profil sebanyak 64 orang (87,67%) (Tabel 1). Dan
pasien kanker ovarium di RSUP Sanglah, dari 64 orang tersebut paling banyak memiliki
Denpasar, Bali periode Juli 2013 – Juni 2014. subtipe
Data yang diperoleh diharapkan dapat serosa (Gambar 2).
2 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN:2303-1395 E-JURNAL MEDIKA,VOL 6 NO 3,MARET 2017
Pada penelitian ini ditemukan bahwa
sebanyak 44 orang (60,3%) didiagnosis pada
stadium akhir (stadium III dan IV). Terbanyak
didiagnosis pada stadium IIIC, yaitu sebanyak
37 orang (50,7%) diikuti oleh stadium IC
sebanyak 20 orang (27,4%) (Gambar 3).

Tabel 1. Distribusi Pasien berdasarkan Tipe


Histopatologi Gambar 4. Distribusi Berdasarkan Umur
Tipe Histopatologi Frekuensi Persentase Terdiagnosis
(%)
Epitel permukaan 64 87,67
Germ cell 7 9,59
Sex cord stromal 2 2,74
Total 73 100

Gambar 5. Persentase Distribusi Berdasarkan


Indeks Massa Tubuh

Pada penelitian ini sebanyak 79,44%


memiliki anak 0-2 orang. Terjadi penurunan
persentase dari paritas dua ke tiga sebanyak
16,44%, dari paritas dua ke empat sebanyak
21,91%, dan dari paritas dua ke lebih dari empat
sebanyak 26,02% (Gambar 6).
Gambar 2. Distribusi Pasien Kanker Ovarium
Epitel Permukaan Berdasarkan Subtipe
Histopatologi

Pasien terbanyak didiagnosis kanker


ovarium pada umur 41-50 tahun (Gambar 4).
Rerata umur pasien saat terdiagnosis adalah
44,52 tahun. Pasien termuda didiagnosis saat
berumur 7 tahun dan yang tertua saat berumur
85 tahun.
Sebanyak 43,84% pasien memiliki
IMT normal (18,5 – 22,9 kg/m2). Terdapat
Gambar 6. Persentase Distribusi Berdasarkan
21,92% pasien dengan overweight ( IMT 22,9 –
Jumlah Paritas
25 kg/m2) dan 23,29% pasien dengan obesitas
(IMT >25 kg/m2) (Gambar 5).
Pada penelitian ini ditemukan bahwa
riwayat penggunaan kontrasepsi ditemukan
pada 27 orang (37%) pasien, sisanya sebanyak
46 orang (63%) tidak pernah menggunakan
kontrasepsi (Gambar 7).

Gambar 3. Distribusi Berdasarkan Stadium


Gambar 7. Distribusi Berdasarkan Riwayat
Penggunaan Kontrasepsi

3 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN:2303-1395 E-JURNAL MEDIKA,VOL 6 NO 3,MARET 2017
Dari 37 orang yang didiagnosis pada 50 tahun lalu jumlah kasusnya menurun tajam
stadium IIIC, paling banyak memiliki subtipe setelah umur 50 tahun. Subtipe serosa terlihat
histopatologi serosa, endometrioid, dan musin terus mendominasi kasus sejak rentang umur
yaitu masing – masing sebanyak 13, 8, dan 5 >30 tahun. Subtipe clear cell hanya terjadi
orang. Subtipe musin 53,8% didiagnosis pada pada rentang umur 31 – 50 tahun di dalam
stadium I. Tipe histopatologi germ cell empat penelitian ini. Sedangkan subtipe endometrioid
diantaranya ditemukan pada stadium IIIC, satu meningkat kejadiannya dari rentang umur 31 –
pada stadium IIIA dan dua pada stadium IC. 40 tahun ke 41 – 50 tahun, lalu mengalami
Sedangkan tipe histopatologi sex cord stromal penurunan pada rentang umur > 50 tahun.
keduanya ditemukan pada stadium IC (Gambar Terdapat dua kasus subtipe granulosa dan
8). keduanya ditemukan pada rentang umur 51 – 60
Dari penelitian ini ditemukan bahwa tahun. Rentang umur 31 – 40 tahun memiliki
stadium IIIC merupakan stadium terbanyak subtipe kanker ovarium paling beragam, yaitu
yang ditemukan pada semua golongan umur sebanyak delapan subtipe diikuti dengan
(Tabel 2). rentang umur 41 – 50 tahun sebanyak tujuh
Pada umur 0 – 10 tahun terdapat satu subtipe, lalu rentang umur 51 – 60 tahun
kasus yang merupakan subtipe yolk sac, sebanyak 5 subtipe yang dapat dilihat pada
sedangkan pada umur 11 – 20 tahun ditemukan Gambar 9.
2 kasus serosa dan 1 kasus disgerminoma.
Dominasi subtipe musin terlihat pada umur 21 –

Gambar 8. Grafik Tabulasi Silang Stadium dan Jenis Histopatologi

Gambar 9. Grafik Tabulasi Silang Jenis Histopatologi dan Umur

4 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN:2303-1395 E-JURNAL MEDIKA,VOL 6 NO 3,MARET 2017

Tabel 2. Tabulasi silang stadium dan umur

PEMBAHASAN Pada penelitian ini ditemukan bahwa


Pada penelitian ini didapatkan bahwa kanker ovarium paling banyak didiagnosa pada
kanker ovarium merupakan kanker ginekologi saat stadium III dan IV. Hal ini didukung oleh
terbanyak kedua setelah kanker serviks di RSUP penelitian – penelitian lain yang menyebutkan
Sanglah pada periode Juli 2013 – Juni 2014. Hal bahwa kanker ini sulit untuk didiagnosis pada
ini memperkuat penelitian yang telah dilakukan stadium awal.4 Hal yang perlu diperhatikan pada
sebelumnya di Indonesia dan penelitian lebih penelitian ini adalah, ternyata terdapat 39,7%
luas yang mencakup kawasan Asia Tenggara, pasien yang terdiagnosis pada stadium awal,
bahwa kanker ovarium merupakan kanker angka ini merupakan angka yang cukup tinggi,
terbanyak kedua setelah kanker serviks.1,16 sehingga penelitian lebih lanjut tentang faktor
Tipe epitel permukaan dengan subtipe apa saja yang menyebabkan pasien – pasien ini
serosa adalah tipe histopatologi terbanyak yang dapat terdiagnosis lebih dini perlu
ditemukan pada sampel. Hasil ini menguatkan dipertimbangkan dan apakah five year survial
penelitian lain yang juga mendapatkan hasil rate di Bali sama rendahnya atau lebih tinggi
serupa.17,18 Pada tipe germ cell yang terbanyak dari statistik di dunia saat ini.
ditemukan pada sampel adalah subtipe yolk sac, Pada penelitian ini kejadian kanker
yang berbeda dengan penelitian oleh Gardner ovarium mengalami peningkatan seiring
dan Konner yang menyatakan bahwa tipe bertambahnya umur dengan puncak kejadian
disgerminoma merupakan 50% kasus pada tipe terdapat pada umur 41 – 50 tahun dan
germ cell. 19 Pada tipe sex cord stromal, mengalami penurunan lagi setelahnya. Hasil ini
ditemukan dua kasus yang keduanya merupakan berbeda dengan beberapa penelitian yang
tipe granulosa (100%), hal ini mendukung hasil dilakukan di daerah Eropa dan Amerika Serikat,
penelitian di Seattle, Amerika Serikat, yang dimana kanker ovarium terbanyak diderita pada
mendapatkan subtipe adult granulosa memiliki kelompok umur 60 – 64 tahun11. Namun, hasil
proporsi kejadian tertinggi pada subtipe sex penelitian ini serupa dengan penelitian oleh
cord stromal yaitu sebesar 82% dan diikuti oleh Sihombing dan Sirait di Rumah Sakit Cipto
subtipe sertoli-leydig sebanyak 13%.20 Mangunkusumo pada tahun 1996 – 2001, yang
Tipe epitel permukaan paling sering mendapatkan hasil penderita terbanyak pada
terjadi diduga berhubungan dengan proses rentang umur 40 – 49 tahun.22 Fuh dkk13 yang
metaplasia akibat trauma berulang serta paparan juga mendapatkan hasil serupa menyatakan,
sitokin dan ROS saat ovulasi. Tipe – tipe lain bahwa etnis asia memiliki kecenderungan untuk
terjadi diduga karena sel epitel permukaan menderita kanker ovarium pada umur lebih
ovarium mengalami invaginasi ke dalam stroma muda jika dibandingkan dengan etnis kaukasia,
membentuk kista inklusi kortikal yang terpapar hal tersebut mungkin disebabkan oleh faktor
berbagai hormon seperti lutenizing hormone dan lingkungan yang unik pada suatu kebudayaan
follicle stimulating hormone. Proses ini memicu dan status ekonomi tertentu, namun penelitian
perkembangan metaplasia sel mejadi epitel yang lebih lanjut masih diperlukan.
lebih kompleks meniru organ – organ derivat Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa
mullerian.21 pada penelitian ini peningkatan indeks massa
5 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN:2303-1395 E-JURNAL MEDIKA,VOL 6 NO 3,MARET 2017

tubuh tidak berhubungan dengan peningkatan kontrasepsi hormonal dapat menurunkan jumlah
jumlah pasien kanker ovarium. Pasien ternyata ovulasi sehingga inflamasi dan iritasi terhadap
paling banyak memiliki indeks massa tubuh jaringan di ovarium berkurang serta
normal. Hal ini perlu diteliti lebih lanjut, menghindari invaginasi sel dari saluran
apakah memang profil pasien dalam penelitian Mullerian yang menurunkan risiko terjadinya
ini berbeda atau terdapat faktor pengganggu kanker ovarium. Penurunan hormon
yang belum diperhitungkan. Profil lipid pada gonadotropin saat menggunakan kontrasepsi
pasien juga mungkin perlu diteliti karena pasien hormonal juga dikaitkan dengan penurunan
dengan indeks massa tubuh normal belum tentu risiko kanker ovarium. Selain itu, kandungan
memiliki profil lipid yang normal. Peningkatan progesteron juga diduga melindungi dari kanker
kadar asam lemak bebas di dalam tubuh ovarium karena memiliki efek inhibisi terhadap
menyebabkan berkurangnya kapasitas sex proliferasi sel epitel ovarium, pada beberapa
hormone-binding globulin, peningkatan penelitian di binatang progesteron
persentase serum testosteron bebas di plasma, mengakibatkan apoptosis pada sel epitel
dan penurunan progesteron luteal yang diduga ovarium normal maupun malignan.30
menyebabkan peningkatan risiko kanker Pada data tabulasi silang didapatkan
ovarium.23 Lemak juga diduga merupakan bahwa kanker ovarium subtipe serosa dan
sumber energi utama sel kanker sehingga endometrioid lebih dari setengahnya didiagnosis
banyaknya lemak menyebabkan perkembangan pada stadium akhir (III dan IV) dan hal ini
tumor yang cepat.24 sesuai dengan penelitian oleh Chen dkk31 yang
Pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa menyatakan bahwa subtipe serosa dan
terjadi penurunan signifikan terhadap jumlah endometrioid biasanya memiliki grade tinggi
penderita kanker ovarium antara pasien dengan sehingga lebih ganas dan berkembang lebih
paritas ≤ 2 dan > 2. Hal ini sesuai dengan cepat. Subtipe musin dan clear cell pada
penelitian – penelitian lain yang dilakukan yang penelitian ini juga memiliki persentase tinggi
menyatakan bahwa multiparitas memiliki efek didiagnosis pada stadium IIIC, padahal secara
proteksi terhadap kanker ovarium.15,25 teori subtipe ini merupakan salah satu subtipe
Peningkatan paritas diduga dapat mengurangi dari kanker epitel permukaan ovarium tipe I
risiko terkena kanker ovarium ini dikaitkan yang perjalanan penyakitnya lebih lambat dan
dengan teori incessant ovulation, yang jinak, hal ini mungkin mengindikasikan bahwa
menyatakan bahwa berkurangnya jumlah pasien telah memiliki kanker lama sebelum
ovulasi akan menurunkan paparan ovarium terdeteksi.32 Selain itu, penanganan yang tepat
terhadap kemungkinan mutasi gen akibat juga perlu dipikirkan, karena berbeda dengan
perbaikan sel epitel setelah ovulasi yang terus – subtipe serosa yang merespon baik terhadap
menerus. Pada masa kehamilan terjadi kemoterapi, tipe clear cell dan musin memiliki
penghambatan proses ovulasi dan peningkatan respon rendah dan resistensi tinggi terhadap
hormon progesteron yang diduga protektif kemoterapi.33 Tipe histopatologi sex cord
terhadap kanker ovarium, serta pembersihan sel stromal kedua kasusnya ditemukan pada
– sel yang telah mengalami malignansi di stadium IC, walaupun demikian penanganan
ovarium.26 Pada masa laktasi juga terjadi berkelanjutan tetap perlu dilakukan karena tipe
peningkatan kadar hormon prolaktin yang ini memiliki angka kekambuhan yang tinggi
menghambat produksi hormon gonadotropin terutama pada kasus dengan diameter tumor ≥ 7
sehingga menghambat ovulasi.27,28 Selain itu cm.5,20
peningkatan paritas juga dikaitkan dengan teori Pada penelitian ini ditemukan bahwa
hormon gonadotropin, dimana rendahnya stadium IIIC merupakan stadium terbanyak
konsentrasi hormon gonadotropin saat masa yang ditemukan pada semua golongan umur dan
kehamilan dan menyusui membuat risiko sel terbanyak pada rentang umur 41 – 50 tahun.
epitel ovarium terperangkap dalam jaringan ikat Pada penelitian oleh Nadler dan Zurbenko
sekitarnya dan menyebabkan terbentuknya kista dikatakan bahwa estimasi periode latensi kanker
inklusi di ovarium berkurang.25,26 ovarium adalah 44,1 tahun dengan umur rerata
Dalam penelitian ini ditemukan hanya onset awal kanker adalah 17,9 tahun di Amerika
37% pasien yang pernah menggunakan Serikat. 34 Etnis asia memiliki profil umur
kontrasepsi. Terdapat 17,8% (13 orang) pasien pasien lebih muda, sehingga perlu diadakan
yang menggunakan kontrasepsi hormonal baik penelitian lebih lanjut tentang onset awal kanker
lewat jalur suntik maupun oral. Secara teori, ovarium di Bali, apakah perkembangan kanker
penggunaan kontrasepsi hormonal memiliki sudah dimulai sejak usia sangat muda atau masa
efek perlindungan terhadap kanker ovarium.29,30 laten kanker ovarium di Bali lebih pendek.
Efek perlindungan kontrasepsi hormonal Penelitian oleh Chen dkk35 menyatakan
terhadap kanker ovarium diduga karena tumor germ cell biasanya ditemukan pada anak

6 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN:2303-1395 E-JURNAL MEDIKA,VOL 6 NO 3,MARET 2017

– anak, namun pada penelitian ini ditemukan 4. Gajjar, K, Ogden, G, Mujahid, MI, dan
bahwa dari 7 kasus tipe germ cell hanya 2 orang Razyi, K. Research Article: Symptoms
yang memiliki umur dibawah 20 tahun. Untuk and Risk Factors of Ovarian Cancer: A
tipe sex cord stromal terdapat dua kasus dengan Survey in Primary Care. International
subtipe granulosa dan keduanya ditemukan pada Scholarly Research Network (ISRN)
rentang umur 51 – 60 tahun. Obstetrics and Gynecology. [serial
online] 2012:1-6. Diunduh dari: URL:
SIMPULAN http://downloads.hindawi.com/isrn/obg
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah yn/ 2012/754197.pdf [diakses: 15
disajikan dapat ditarik kesimpulan bahwa Januari 2014]
kanker ovarium merupakan kanker ginekologi 5. American Cancer Society. Ovarian
terbanyak kedua di RSUP Sanglah selama Cancer Overview. [online] 2014.
periode Juli 2013 – Juni 2014 dengan proporsi Diunduh dari: URL:
kejadian sebesar 15,33%. Tipe histopatologi http://www.cancer.org/acs/groups/cid/d
terbanyak adalah tipe epitel permukaan ocuments/webcontent/003130-pdf.pdf
(87,67%) dan subtipe terbanyak adalah subtipe [diakses: 24 Desember 2014]
serosa (24,66%). Terjadi perbedaan 6. Buys SS, Partridge E, dan Black A.
karakteristik dengan penelitian lain pada tipe Effect of Screening on Ovarian Cancer
germ cell dimana kejadian terbanyak pada Mortality: The Prostate, Lung,
penelitian ini adalah subtipe yolk sac sedangkan Colorectal and Ovarian (PLCO)
pada penelitian lain adalah subtipe Cancer Screening Randomized
disgerminoma. Pasien paling banyak Controlled Trial. The Journal of the
didiagnosis pada stadium IIIC (50,7%) lalu American Medical Association, 2011;
diikuti oleh stadium IC (27,4%). Distribusi 305(22), 2295-2303
pasien terbanyak pada umur 41 – 50 tahun 7. Curley MD, Garrett LA, Schorge JO,
dengan rerata umur saat terdiagnosis adalah Foster R, dan Rueda BR. Evidence for
44,52 tahun, hal ini sesuai untuk etnis asia yang Cancer Stem Cells Contributing to the
rerata umur terdiagnosisnya lebih muda dari Pathogenesis of Ovarian Cancer.
etnis kaukasia. Terdapat penurunan jumlah Frontiers in Bioscience. [serial online]
kasus kanker ovarium pada pasien dengan 2011; 16: 368-392. Diunduh dari:
paritas lebih dari dua, dan berdasarkan indeks URL:
massa tubuh distribusi pasien terbanyak pada http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
rentang normal (43,8%). Sedangkan, 21196176 [diakses: 19 Januari 2014]
berdasarkan riwayat penggunaan kontrasepsi 8. Rossing MA, Wicklund KG, Cushing-
hormonal, hanya terdapat 17,8% (13 orang) Haugen KL, dan Weiss NS. Predictive
pasien yang pernah menggunakan kontrasepsi Value of Symptoms for Early Detection
hormonal baik melalui suntik maupun oral. of Ovarian Cancer. Journal of The
International Cancer Institute. [serial
DAFTAR RUJUKAN online] 2010; 102(4): 222–229.
1. Aziz MF. Gynecological Cancer in Diunduh dari: URL:
Indonesia. J Gynecol Oncol. [serial http://jnci.oxfordjournals.org/content/1
online] 2009; 20(9): 8-10. Diunduh 02/4/222.long [diakses: 4 Januari 2014]
dari: URL: 9. Nagell JR, dan Hoff JT. Transvaginal
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/artic Ultrasonography in Ovarian Cancer
les/PMC2676 491/pdf/jgo-20-8.pdf Screening: Current Perspectives.
[diakses : 10 Januari 2014] International Journal of Women’s
2. Cancer Research UK. Cancer Health. [serial online] 2014; 6:25–33.
Incidence for Common Cancers. Diunduh dari: URL:
[online] 2012. Diunduh dari: URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/artic
http://www.cancerresearchuk.org/canc les/ PMC3873201/ [diakses: 10 Januari
er-info/cancerstats/inci 2014]
dence/commoncancers/ [diakses: 10 10. Jelovac D dan Armstrong DK.Recent
Januari 2014] Progress in the Diagnosis and
3. Centers for Disease Control and Treatment of Ovarian Cancer. Ca
Prevention. Ovarian Cancer Statistics. Cancer J Clin [Online] 2011;
[online] 2013. Diunduh 61(3):183–203. Diunduh dari: URL:
dari:URL:http://www.cdc.gov/cancer/o http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/artic
varian/statistics/ [diakses: 10 Januari les/PMC3576854/pdf/ nihms-
2014] 440699.pdf [diakses: 10 Januari 2014]

7 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN:2303-1395 E-JURNAL MEDIKA,VOL 6 NO 3,MARET 2017

11. RSUP Sanglah. Buku Pedoman incidence and survival outcome of


Diagnosis, Terapi, dan Bagan Alur epithelial ovarian cancer: 30-year
Pelayanan Pasien SMF Obstetri dan national population-based registry in
Ginekologi RSUP Sanglah. Bali : Taiwan. Journal of Gynecologic
RSUP Sanglah 2003:112 – 116 Oncology, 2013; 24(4), 342-351
12. World Health Organization. Cancer: 19. Gardner GJ dan Konner JA. Germ Cell
Fact Sheet. [online] 2013. Tersedia di: and Sex Cord Stromal Tumors:
http://www.who.int/mediacentre/factsh Clinical Introduction. Dalam: Solsow,
eets/fs297/en/ [diakses: 10 Januari Tornos RA, dan Carmen (eds.)
2014] Diagnostic Pathology of Ovarian
13. Fuh KC, Shina JY, Kapp DS, Brooks Tumors. Springer, 2011; 145-153
RA, Ueda S, Urban RR, dkk. Survival 20. Thrall MM, Paley P, Pizer E, Garcia E,
differences of Asian and Caucasian dan Goff BA. Patterns of spread and
epithelial ovarian cancer patients in recurrence of sex cord-stromal tumors
the United States. [Online] 2013. of the ovary. Elsevier [serial online]
Diunduh 2011; 122(2): 242–245. Diunduh
dari:URL:http://www.sciencedirect.co dari:URL:http://www.gynecologiconco
m/science/article/pii/S0090825814013 logy-nline.net/article/S0090-
699 [diakses: 20 November 2014] 8258(11)00226-5/abstract [diakses: 30
14. McLemore MR, Miaskowski C, November 2014]
Aouizerat BE, Chen LM, dan Dodd 21. Karst, Alison M. dan Drapkin, Ronny.
MJ. Epidemiologic and Genetic The new face of ovarian cancer
Factors Associated with Ovarian modeling: better prospects for
Cancer. Cancer Nurs. [serial online] detection and treatment. [online] 2011.
2009; 32(4): 281–290. Diunduh dari: Tersedia di:
URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/artic
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/artic les/PMC3206707/ [diunduh : 20
les/PMC2891150/ [diakses: 10 Januari November 2014]
2014] 22. Sihombing M dan Sirait AM. Angka
15. Tsilidis K K, Allen N E, Key T J, Ketahanan Hidup Penderita Kanker
Dossus L, Lukanova A, Bakken K, Ovarium di RS Dr. Cipto
dkk. Oral Contraceptive Use and Mangunkusumo Jakarta. Majalah
Reproductive Factors and Risk of Kedokteran Indonnesia,
Ovarian Cancer in the European 2007;57(10):346-352
Prospective Investigation into Cancer 23. Risch, Harvey A. Hormonal Etiology
and Nutrition. British Journal of of Epithelial Ovarian Cancer, With a
Cancer. [serial online] 2011; Hypothesis Concerning the Role of
105:1436–1442. Diunduh Androgens and Progesterone. Journal
dari:URL:http://www.nature.com/bjc/j of the National Cancer Institute,
ournal/v105/n9/full/bjc2011371a.html 1998;90 (23):1774-1786
[diakses: 10 Januari 2014] 24. Nieman KM, Kenny HA, dan Penicka
16. WHO expert consultation. Appropriate CV. Adipocytes promote ovarian
body-mass index for Asian populations cancer metastasis and provide energy
and its implications for policy and for rapid tumor growth. Nature
intervention strategies. The Lancet, Medicine, 2011;17:1498–1503
2004; 363(9403), 157-163 25. Bodelon C, Wentzensen N, Schonfeld
17. Clarke BA dan Gilks B. Current SJ, Visvanathan K, Hartge P, Park Y,
Review - Ovarian Carcinoma: Recent dkk Hormonal risk factors and
Developments in Classification of invasive epithelial ovarian cancer risk
Tumour Histological Subtype. by parity. British Journal of Cancer;
Canadian Journal of Pathology. 2013(109), 769–776
[online] 2011; 33-42. Diunduh dari: 26. Whiteman DC, Murphy MF, Cook LS,
URL: Cramer DW, Hartge P, Marchbanks
http://www.imqis.com/Portals/0/Pages PA, dkk Multiple births and risk of
%20from%20Pathology_Vol3-3_final- epithelial ovarian cancer. J Natl
10pages_noad.pdf [diakses: 10 Januari Cancer Inst, 2000;92:1172–1177
2014] 27. Luan NN, Wu QJ, Gong TT,
18. Chiang YC, Chen CA, Chiang CJ, Hsu Vogtmann E, Wang YL, dan Lin B.
TH, Lin MC, You SL, dkk. Trends in Breastfeeding and Ovarian Cancer

8 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN:2303-1395 E-JURNAL MEDIKA,VOL 6 NO 3,MARET 2017

Risk: A Meta-Analysis Of 32. Kurman RJ dan Shih I. Molecular


Epidemiologic Studies. The American Pathogenesis and Extraovarian Origin
Journal of Clinical Nutrition. [serial of Epithelial Ovarian Cancer—Shifting
online] 2013; 98(4): 1020-1031. The Paradigm. Human Pathology.
Diunduh dari: [serial online] 2011;42(7): 918–931.
URL:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub Diunduh
med/23966430 [diakses: 10 Januari dari:URL:http://www.sciencedirect.co
2014] m/science/article/pii/S0046817711001
28. Su D, Pasalich M, Lee AH, dan Binns 377 [diakses: 10 Januari 2014]
CW. Ovarian cancer risk is reduced by 33. Naniwa N, Itamochi H dan Kigawa J.
prolonged lactation: a case-control Implication of Clear Cell and
study in southern China. American Mucinous Histology. Dalam Diaz
Journal of Clinical Nutrition, Padilla, I (eds.) Ovarian Cancer - A
2013;97:354 – 359 Clinical and Translational Update.
29. Urban M, Banks E, Egger S, Canfell K, InTech [Online] 2013. Diunduh dari:
dan O’Connell D. Injectable and Oral URL:
Contraceptive Use and Cancers of the http://www.intechopen.com/books/ova
Breast, Cervix, Ovary, and rian-cancer-a-clinical-and-
Endometrium in Black South African translational-update/implication-of-
Women: Case–Control Study. PLoS clear-cell-and-mucinous-histology
Med 2012;9(3): e1001182 34. Nadler DL dan Zurbenko IG.Research
30. Cibula D, Gompel A, Mueck AO, La Article: Estimating Cancer Latency
Vecchia C, Hannaford PC, Skouby SO, Times Using a Weibull Model.
dkk Hormonal contraception and risk Hindawi Publishing Corporation
of cancer. Human Reproduction Advance in Epidemiology,
Update, 2010;16(6):631 – 650. 2014;746769:1-8
31. Chen T, Jansen L, Gondos A, Emrich 35. Chen VW, Ruiz B, Killeen JL, Coté
K, Holleczek B, Katalinic A, dkk. TR, Wu XC, dan Correa CN.
Survival of ovarian cancer patients in Pathology and Classification of
Germany in the early 21st century: a Ovarian Tumors. CANCER
period analysis by age, histology, Supplement. [serial online] 2003;97(10
laterality, and stage. European Journal Suppl):2631-2642. Tersedia di :
of Cancer Prevention, 2012;22:59-67 http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1
002/ cncr.11345/pdf [diakses: 18
Januari 2014]

9 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

You might also like