Professional Documents
Culture Documents
Sarana olahraga di SMP N 1 Indralaya cukup memadai dan cukup mendukung kegiatan
olahraga, adapun sarana dan prasarana yang dimiliki yaitu lapang voli, lapangan sepak bola,
lapangan bola basket, lapangan bulu tangkis dan masih banyak lagi. Permainan bola basket
merupakan salahsatu ekstrakurikuler yang banyak digemari oleh siswa dan siswi yang ada di
SMP N 1 Indralaya.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler
bola basket di Smp N 1 Indralaya sebanyak 37 orang. Setelah dilakukan tes awal atau Pretest,
kemudian sampel yang berjumlah 37 siswa ini diberikan program latihan selama enam
minggu dengan intensitas 60-70 % . Setelah melalui enam minggu latihan, kemudian
dilakukan tes akhir (posttest).
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 07 Agustus – 18 September 2018.
Penelitian tersebut dilaksanakan selama 6 minggu dengan 18 kali pertemuan setiap hari Senin,
Rabu Sabtu. Pada saat melakukan tes awal (pretest) setiap peserta diberi kesempatan untuk
melakukan tes lay up shoot dengan menggunakan dengan 10 kali percobaan. Setelah
melakukan Pretest, diberi perlakuan berupa latihan single leg stride jump dengan irama
sedang, terdiri dari 3 set. Pertemuan atau latihan dimulai dari intensitas 60-70 % selama 18
kali pertemuan. Selanjutnya diadakan penilaian posttest untuk mengetahui seberapa signifikan
pengaruh latihan single leg stride jump terhadap hasil lay up shoot siswa putra pada kegiatan
ekstrakurikuler bola basket di SMP Negeri 1 Indralaya.
Pada saat awal penelitian terlebih dahulu dilakukan tes awal atau pretest pada siswa
yang mengikuti ekstrakurikuler basket SMP N 1 Indralaya dan setelah diberikan perlakuan
berupa latihan single leg stride selama 6 minggu dengan frekuensi latihan 3 kali seminggu
setelah itu dilakukan tes akhir atau posttest untuk melihat ada atau tidaknya perubahan setelah
diberikan perlakuan, berikut ini adalah hasil pretest. Hasil pretest yang telah dilakukan pada
tanggal 08 Agustus 2018 diperoleh hasil :
1. Hasil lay up shoot tertinggi adalah 7.
2. Hasil lay up shoot terendah adalah 1.
3. Rentangnya adalah 6
4. Rata-rata tes lay up shoot kelompok eksperimen sebesar 4,91
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui jumlah nilai tertinggi 7, jumlah nilai terendah 1,
rentangannya sebesar 6, rata-rata yang didapat dari pretest yaitu 4,91 serta simpangan baku
yang di dapatkan dari hasil pretest yaitu 1,52.
Tabel 4.2 Daftar Distribusi Hasil Tes VO2 Max (Pretest)
Nilai
Frekuensi
Interval Kelas Tengah x2 fi.xi fi.xi2
(f)
(x)
0 - 1 1 0,5 0,25 0,5 0,25
2 - 3 4 2,5 6,25 10 100
4 - 5 18 4,5 20,25 81 6561
6 - 7 14 6,5 42,25 91 8281
8 - 9 0 8,5 72,25 0 0
10 - 11 0 10,5 110,25 0 0
∑ 37 33 241,5 182,5 14942
Berdasarkan hasil tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensinya berjumlah 37,
jumlah nilai tengah (x) 33, jumlah x2 241,5 , jumlah fi.xisebesar 182,5 dan jumlah fi.xi2
yaitu 14942. Berdasarkan tabel daftar distribusi pretest di atas, dapat digambarkan dalam
sebuah histogram sebagai berikut :
12
10
8
6
4
4
2 1
0
0 0-1 2_3 4_5 6_7 8 0_ 9 10 0_11
Interval Kelas
Berdasarkan data yang didapat pada pretest Lay Up Shoot, nilai tengah 37 (interval kelas
0 - 1) terdapat 1 orang, nilai tengah 0,5 (interval kelas 2 - 3) terdapat 4 orang, nilai tengah 2,5
(interval kelas 4 – 5) terdapat 18 orang, nilai tengah 4,5 (interval kelas 6 - 7) terdapat 14
orang, nilai tengah 6,5 (interval kelas 8 - 9) tidak memiliki frekuensi, nilai tengah 8,5
(interval kelas 10 – 11) tidak memiliki frekuensi, nilai tengah 10,5. Berdasarkan analisis yang
terdapat pada dilampiran, maka dapat kita cari koefisien person dengan langkah-langkah
perhitungannya (lampiran 3). Nilai km untuk data pretest Lay Up Shoot sebesar 0,697, karena
km sebesar 0,697 dan harga ini terletak di antara (-1) dan (+1) maka data pretest Lay Up
Shoot tersebut berdistribusi normal.