You are on page 1of 13

Hari Jum’at, Keistimewaan dan

Kekhususannya
] Indonesia – Indonesian – [ ‫إندونيسي‬

Al-Ustadz Saifudin Zuhri, Lc.

Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

2013 - 1434
‫الجمعة فضائلها وخصائصها‬
‫» باللغة الندونيسية «‬

‫سيف الدين زهري‬

‫مراجعة‪ :‬أبو زياد إيكو هاريانتو‬

‫‪2013 - 1434‬‬
‫‪Muqodimah‬‬

‫‪Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam‬‬


‫‪semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa‬‬
‫‪sallam beserta keluarga dan seluruh sahabatnya.‬‬

‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫ب‬ ‫ل يوم ال وجمعة أ أفوض أ أ‬


‫سب بووعع‬ ‫ل أييام ع اول و‬ ‫أ‬ ‫ب و أ ع‬ ‫جع أ أ أ و أ‬ ‫مد ب للهع ال يذ عيو أ‬ ‫ح و‬ ‫ال و أ‬
‫ه‬
‫ص ب‬ ‫خ ي‬ ‫مووع ع وأ أ‬ ‫س ب‬ ‫م و‬ ‫ب وأ أ‬ ‫جا ع‬ ‫م أ‬ ‫عابء فعي وأها ب‬ ‫ة الد د أ‬ ‫ساع أ ة‬ ‫ل فعي وهع أ‬ ‫جع أ أ‬ ‫وأ أ‬
‫ه‬
‫أ و ع‬ ‫ج‬ ‫و‬‫و‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫لىَ‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫وا‬ ‫م‬
‫ي ب وأ ب أ و ب و ع ع‬ ‫و‬ ‫ب‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫أ‬ ‫ف‬ ‫ه‬ ‫ر‬ ‫د‬ ‫أ‬ ‫ق‬ ‫س‬ ‫نا‬ ‫ال‬ ‫ف‬‫أ‬ ‫ر‬ ‫ع‬
‫أ أ أو ع‬‫ي‬‫ع‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ع‬ ‫ئ‬ ‫صا‬ ‫خ أ‬ ‫بع أ‬
‫هأ‬ ‫أ‬ ‫أ‬
‫أ‬
‫شرعي وك ل ب‬ ‫أ‬
‫حد أه ب ل أ‬ ‫ه وأ و‬ ‫ه إ عل الل ب‬ ‫ي‬ ‫ن ل إ عل أ‬ ‫أ‬ ‫شهأد ب أ و‬ ‫شبرووعع وأأ و‬ ‫م و‬ ‫ال و أ‬
‫دا‬ ‫أ‬ ‫أ‬
‫مووعع وأأ و‬ ‫أ‬ ‫ال و أ‬
‫م ة‬‫ح ي‬ ‫م أ‬ ‫ن ب‬ ‫شهأد ب أ ي‬ ‫ج ب‬ ‫جأناد ع أوال ب‬ ‫مب عي ود ب ال و‬ ‫قيهابر ب‬ ‫قوعيد ال أ‬
‫أ‬
‫ه ع ألي وهع وأع ألىَ‬ ‫أ‬ ‫ي‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫ب‬
‫صلىَ الل ب‬ ‫دىَ أ‬ ‫عاب عد د وأأهو أ‬ ‫قىَ أ‬ ‫ه أت و أ‬ ‫سوول ب‬ ‫ع أب ود به ب وأأر ب‬
‫ت‬ ‫و‬ ‫ن‬‫ب‬ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫أ‬ ‫أ‬
‫ب و ع‬ ‫حا ع ع أ ي ع و أ ب و ع ع و أ د ع و‬
‫ف‬ ‫ن‬ ‫سا‬ ‫ح‬ ‫إ‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫تا‬ ‫وال‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫ص أ‬
‫آل عهع وأأ و‬
‫أ‬ ‫أ‬
‫ه‬
‫وا الل أ‬ ‫ق و‬ ‫س ات ي ب‬ ‫د‪ :‬أي دأها الينا ب‬ ‫ما ب أعو ب‬ ‫ما أ ي‬ ‫سل عي و ة‬ ‫م تأ و‬ ‫سل ي أ‬ ‫ضووعع وأ أ‬ ‫خ ب‬ ‫أوال و ب‬
‫ب‬ ‫أ‬
‫ه‬
‫م الل أ‬ ‫صك ب ب‬ ‫خت أ ي‬ ‫مةع أوا و‬ ‫ن هأذ عهع اول ي‬ ‫م و‬ ‫م ع‬ ‫جعأل أك ب و‬ ‫ن أ‬ ‫شك ببرووه ب أ و‬ ‫ت أأعاألىَ أوا و‬
‫سب بوودع‪ٍ.‬‬ ‫ب‬ ‫مك ي‬‫ب‬ ‫ب‬ ‫أ‬ ‫أ‬
‫لأ و‬ ‫ب عي أووم د ع أظ عي وم د ي أت أكيربر ع ألي وك و‬
‫‪Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Segala puji bagi Allah‬‬
‫‪Subhanahu wata’ala yang telah memuliakan kita dengan agama‬‬
‫‪yang mulia serta menjadikan untuk kita hari Jum’at sebagai‬‬
‫‪sebaik-baik hari dalam setiap pekan dengan berbagai kekhususan‬‬
‫‪dan keistimewaan.‬‬
‫‪Saya bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak‬‬
‫‪untuk diibadahi dengan benar selain Allah Subhanahu wata’ala‬‬
semata serta saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wasallam adalah hamba dan utusan -Nya.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
kita Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh kaum
muslimin yang senantiasa di atas petunjuknya.
Hadirin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu
wata’ala serta mensyukuri berbagai nikmat-Nya. Di antaranya
adalah keutamaan yang diberikan oleh Allah Subhanahu wata’ala
pada hari Jum’at sebagai keistimewaan umat ini yang tidak
diberikan pada umat sebelumnya. Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,
‫معأييةع‬ ‫م ال و ب‬
‫ج ب‬ ‫ن ي أييوو أ‬
‫ » إ ع ي‬:‫قال رسول الله صلىَ الله عليه وسلم‬
‫أ‬ ‫أ‬
[‫عن ود أ اللهع « ]رواه ابن ماجه‬ ‫سي يد ب اولييام ع وأأع وظ أ ب‬
‫مأها ع‬ ‫أ‬
“Sesungguhnya hari Jum’at itu adalah pemimpin seluruh hari dan
hari paling mulia di sisi Allah Subhanahu wata’ala.” (HR. Ibnu
Majah dinyatakan sahih oleh al-Albani rahimahullah)
Oleh karena itu, sudah semestinya bagi kaum muslimin untuk
mencontoh suri teladannya yaitu Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wasallam dalam mengistimewakan hari yang mulia ini.

Hadirin rahimakumullah,
Ketahuilah bahwa di antara petunjuk Nabi kita
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah mengkhususkan
hari tersebut dengan berbagai amalan yang tidak dilakukan pada
hari lainnya.
4
Di antaranya adalah bahwa pada pagi harinya yaitu ketika shalat
subuh disunnahkan untuk membaca surat as-Sajdah pada rakaat
pertama dan al-Insan pada rakaat kedua. Hal ini sebagaimana
tersebut dalam hadits,
‫ي صييل‬ ‫ن الن يعبيي د‬ ‫كا أ‬‫ » أ‬:‫قال رسول الله صلىَ الله عليه وسلم‬
‫صييألةع ال و أ‬ ‫الله عليه وسلم ي و ب‬
‫جييرع {آلييم‬‫ف و‬ ‫معأييةع فعييي أ‬ ‫ج ب‬ ‫قأرأ عفي ال و ب‬‫أ‬
‫أ‬
‫ن‬
‫ميي و‬
‫ن ع‬
‫حييي ع‬
‫ن ع‬ ‫سييا ع‬ ‫ل أت أييىَ ع أل أييىَ اول عن و أ‬ ‫{هأيي و‬
‫جد أة أ { و أ‬
‫سيي و‬ ‫ت أن وزعييي ب‬
‫ل ال ي‬
[‫ر{ « ]رواه البخاري و مسلم‬
‫الد يهو ع‬
“Dahulu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam pada hari
Jum’at, ketika shalat subuh membaca alif laam miim tanzil’ as-
Sajdah dan ‘hal ata ‘alal-insan hinun minad dahri.” (HR. al-Bukhari
dan Muslim)

Di antara hikmah dibacanya dua surat tersebut adalah agar kita


mengambil pelajaran dari kisah Nabiyullah Adam ‘alaihis salam
serta mengingatkan kita dengan kehidupan yang sesungguhnya di
akhirat nanti. Sebab, dua surat tersebut menyebutkan penciptaan
Nabi Adam ‘alaihis salam dan peristiwa hari kiamat yang akan
terjadi nanti pada hari Jum’at.
Di samping itu, disunnahkan pula untuk membaca surat al-Kahfi,
sebagaimana tersebut dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-
Hakim dan al-Baihaqi, serta dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-
Albani rahimahullah. Hanya saja surat ini bukan dibaca pada saat
shalat, namun dibaca di luar shalat, baik pada pagi harinya
5
sebelum shalat Jum’at maupun siang dan sore harinya setelah
shalat Jum’at.
Hadirin rahimakumullah,
Termasuk kekhususan hari Jum’at adalah disunnahkannya
memperbanyak shalawat kepada Nabi kita Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasallam pada malam dan pagi harinya. Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫ » إن ميي أ‬:‫قال رسول الله صلىَ الله عليييه وسييلم‬


‫ل‬ ‫ن أفو أ‬
‫ضيي ع‬ ‫ع ي ع و‬
‫أ‬ ‫أ‬
‫صييل أةع عفيييهع « ]رواه‬
‫ن ال ي‬
‫م أ‬ ‫معأةع فأأك وث عبروا ع أل أ ي‬
‫ي ع‬ ‫م ال و ب‬
‫ج ب‬ ‫مك ب و‬
‫م ي أوو أ‬ ‫أييا ع‬
[‫أبو داود‬
“Sesungguhnya hari kalian yang paling utama adalah hari Jum’at,
maka perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari tersebut.”
(HR. Abu Dawud dan dinyatakan sahih oleh al-Albani
rahimahullah)

Bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi


wasallam sangat dianjurkan. Selain karena keutamaannya yang
besar, juga-sebagaimana dijelaskan oleh para ulama- karena
beliau adalah sosok mulia yang menjadi sebab datangnya
kebaikan-kebaikan Allah Subhanahu wata’ala atas umat ini. Beliau
lebih besar kebaikannya kepada kita daripada orang tua dan
saudara-saudara kita sendiri, sehingga sudah selayaknya bagi
kaum muslimin untuk memperbanyak shalawat dan salam untuk
beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam.

6
Jama’ah jum’ah rahimakumullah,
Di antara kekhususan hari Jum’at adalah mandi dan
membersihkan tubuh pada hari itu serta memperbagus
penampilan dengan memotong kuku, merapikan kumis, memakai
wewangian dan pakaian terbagus yang dimiliki karena hari
tersebut adalah hari raya yang datang setiap pekan. Di samping
itu, hari tersebut adalah hari berkumpulnya kaum muslimin untuk
menjalankan shalat Jum’at sehingga seorang muslim pada
kesempatan tersebut berusaha untuk berpenampilan sebaik-
baiknya.

Jama’ah jum’ah rahimakumullah,


Termasuk kekhususan yang Allah Subhanahu wata’ala
tetapkan pada hari Jum’at adalah ditegakkannya shalat dan
khutbah pada hari tersebut. Telah datang ancaman yang keras
bagi orang yang tidak menjalankan kewajiban ini sebagaimana
tersebut dalam sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam,

‫ » ل أينتهييي أ‬:‫قال رسول الله صلىَ الله عليييه وسييلم‬


‫م‬
‫وا ع‬‫ن أقويي أ‬ ‫أوأع أ ي‬
‫م‬ ‫ه ع أل أييىَ قبل بييوب عهع و‬
‫م ث بيي ي‬ ‫ن الل ييي ب‬
‫ميي ي‬ ‫ت أ أوو ل أي أ و‬
‫خت ع أ‬ ‫معأييا ع‬ ‫م ال و ب‬
‫ج ب‬ ‫عهعيي و‬‫ن وأد و ع‬‫ع أيي و‬
[‫ن « ]رواه مسلم‬ ‫ن ال وأغافععلي أ‬
‫م و‬ ‫ن ع‬ ‫ل أي أ ب‬
‫كون ب ي‬
“Sungguh orang-orang berhenti dari meninggalkan shalat Jum’at
atau (kalau tidak) sungguh Allah Subhanahu wata’ala akan
7
menutup hati-hati mereka kemudian sungguh mereka akan terus
menjadi orang-orang yang lalai.” (HR. Muslim)

Oleh karena itu, wajib bagi kaum muslimin untuk menjalankannya


kecuali orang-orang yang sedang dalam perjalanan dalam jarak
safar. Tidak ada kewajiban bagi mereka sebagaimana yang
dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para
sahabatnya, yaitu bahwa ketika dalam perjalanan safar untuk
menunaikan ibadah haji mereka tidak menjalankan shalat Jum’at.
Mereka tidak wajib menjalankannya, tetapi jika mereka ikut shalat
Jum’at bersama penduduk suatu daerah, hal itu sudah mencukupi
sehingga shalatnya pun tetap sah.
Adapun kaum muslimin yang wajib untuk menjalankannya tidak
boleh meninggalkannya, bahkan semestinya mereka berusaha
mendatanginya di awal waktu. Dengan menghadirinya di awal
waktu, seseorang akan mendapatkan banyak keutamaan. Di
antaranya dia akan mendapatkan keutamaan memperoleh shaf
pertama dan mendapatkan keutamaan menunggu shalat serta
mendapatkan kesempatan untuk memperbanyak shalat sunnah
dan berzikir kepada Allah Subhanahu wata’ala, dan yang
semisalnya.
Semua ini tidak akan didapat oleh orang yang datang
terakhir atau belakangan ketika menghadiri

8
shalat Jum’at. Begitu pula apabila dia mendatanginya dengan jalan
kaki maka akan lebih sempurna dan mendapatkan keutamaan
yang lebih besar.
Hadirin rahimakumullah,
Khutbah yang dilakukan dalam rangkaian shalat Jum’at
juga termasuk kekhususan yang ada pada hari tersebut. Khutbah
Jum’at memiliki maksud di antaranya untuk memanjatkan pujian
dan pengagungan terhadap Allah Subhanahu wata’ala serta
persaksian kita untuk mengesakan Allah Subhanahu wata’ala
dalam seluruh bentuk ibadah dan membenarkan seluruh ajaran
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Begitu pula, khutbah
Jum’at memiliki maksud sebagai peringatan bagi kaum muslimin
agar takut dari kerasnya azab Allah Subhanahu wata’ala, serta
sebagai nasihat dan wasiat agar mereka mendekatkan diri kepada
Allah Subhanahu wata’ala untuk mendapatkan rahmat -Nya.
Dengan demikian, hadirnya kaum muslimin untuk mendengarkan
khutbah adalah sesuatu tuntutan yang diinginkan oleh Allah
Subhanahu wata’ala.
Hadirin rahimakumullah,
Di antara kekhususan pada hari tersebut adalah adanya
waktu yang mustajab. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,

9
‫ة‬‫س اع أ ع‬‫ » عفييهع أ‬:‫قيال رسيول الليه ص لىَ الليه علييه وسيلم‬
‫أ‬
‫شييي وةئا إ ع أع وط أيياه ب‬ ‫سييأ أ ب‬
‫ل الل ييي أ‬
‫ه أ‬ ‫صيييلي ي أ و‬
‫م وأهبوأ ي ب أ‬
‫سل ع ع‬
‫م و‬
‫قأها ع أب ود ع ب‬
‫وافع ب‬
‫يب أ‬
[‫إ عيياه ب « ]رواه مسلم‬
“Pada hari tersebut (Jum’at) ada saat yang tidaklah seseorang
muslim mendapatinya dalam keadaan shalat dengan berdoa
meminta kepada Allah Subhanahu wata’ala sesuatu kecuali Allah
Subhanahu wata’ala akan mengabulkannya.” (HR. Muslim)

Maka dari itu, kesempatan tersebut tentunya tidak akan


dilewatkan begitu saja oleh kaum muslimin. Yaitu dengan
bersungguh-sungguh dalam berdoa lebih-lebih pada saat shalat,
baik pada saat mengikuti shalat Jum’at, yaitu ketika sujud dan ini
adalah saat terdekatnya seorang hamba dengan Allah Subhanahu
wata’ala maupun setelah membaca tasyahhud. Ataupun dengan
berusaha mendapatkan waktu yang mustajab tersebut setelah
shalat ashar di hari itu hingga menjelang tenggelamnya matahari.
Yaitu pada saat shalat tahiyatul masjid ketika menunggu waktu
shalat maghrib di hari tersebut atau di luar shalat yaitu pada
waktu setelah shalat ashar hingga menjelang waktu maghrib.
Hadirin rahimakumullah,
Demikian sebagian kekhususan dan keistimewaan hari
Jum’at. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wata’ala memberikan
kemudahan kepada kita semua untuk bisa mengikuti petunjuk
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam mengistimewakan
hari yang penuh keutamaan ini.
10
Khutbah Kedua
‫ت‬ ‫ما أع أييا ع‬ ‫ج أ‬ ‫مييعأ أوال أ‬ ‫ج أ‬ ‫شييأرع أ ل عععب أيياد عهع ال ب‬ ‫ن أ‬ ‫مي و أ‬‫ب ال وأعال أ ع‬ ‫مد ب عللهع أر ي‬ ‫ح و‬ ‫ال و أ‬
‫أ‬ ‫ت وأأ أ و‬
‫ن‬ ‫شييهأد ب أ و‬ ‫جا ع‬ ‫ت وأي أورفأعب ب عأها الييد يأر أ‬ ‫سي يأئا ع‬
‫ن ال ي‬ ‫م أ‬ ‫ل عي بط أهيأرهب و‬
‫م ب عأها ع‬
‫ب‬
‫ي برب بييووب عي يت عهع وأأل بييووه عي يت عهع‬ ‫ه فعيي و‬‫ك ل أيي ب‬‫شييرعي و أ‬ ‫حييد أه ب ل أ أ‬ ‫ه وأ و‬ ‫ه إ عل ي الليي ب‬‫ل أ إ عل أ أ‬
‫ل‬‫ه أ أن وأز أ‬‫سوول ب ب‬ ‫مد ة ا ع أب ود به ب وأأر ب‬
‫ح ي‬‫م أ‬ ‫ن ب‬
‫أ‬
‫شهأد ب أ ي‬ ‫ت وأأ أ و‬ ‫فا ع‬ ‫ص أ‬ ‫ماعء وال ي‬ ‫س أ‬
‫أ‬
‫أوال و‬
‫أ‬
‫حاب عهع‬ ‫ه ع أل أي وييهع وأع أل أييىَ آل عييهع وأأ و‬
‫صيي أ‬ ‫صيلىَ الليي ب‬ ‫ت أ‬ ‫ت الب أي يأنا ع‬ ‫ع أل أي وهع ا ويآْأل ع‬

:‫سل عي وةما أ أيما ب أعود ب‬ ‫سل ي أ‬


‫م تأ و‬ ‫وأ أ‬
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah
Subhanahu wata’ala dan mensyukuri nikmat berupa
dikaruniakannya hari yang mulia ini, dengan bersegera menghadiri
shalat Jum’at serta bersungguh-sungguh dalam mengikuti
petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk
mendapatkan keutamaan-keutamaannya.

Hadirin rahimakumullah,
Perlu diingat bahwa seseorang apabila telah sampai di
masjid seharusnya dia segera menuju shaf terdepan dan segera
menyibukkan dirinya dengan shalat, membaca al-Qur’an, berzikir,
dan semisalnya. Jadi, tidaklah tepat, justru menyelisihi sunnah apa
yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin ketika mereka telah

11
sampai di masjid pada awal waktu tetapi memilih tempat di shaf
belakang. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
‫ » ل أ ي أييأزا ب‬:‫قال رسول الله صيلىَ اللييه عليييه وسييلم‬
‫ل قأييوو ع‬
‫م‬
‫أ‬
[‫ه « ]رواه مسلم‬ ‫م الل ب‬ ‫حيتىَ ي بؤ أ ي‬
‫خأرهب و‬ ‫ن أ‬
‫خبرو أ‬
‫ي أت أأ ي‬
“Orang-orang selalu saja ingin berada di(shaf) akhir sehingga
Allah Subhanahu wata’ala pun mengakhirkan mereka.” (HR.
Muslim)

Demikianlah balasan sesuai dengan amalannya, sehingga


orang-orang yang selalu memilih di shaf akhir Allah Subhanahu
wata’ala akan menjadikan mereka termasuk dari orang-orang
yang terakhir masuk ke dalam jannah.

Hadirin rahimakumullah,
Perlu diketahui bahwasanya tidak ada sebelum shalat
Jum’at, shalat sunnah rawatib atau shalat sunnah yang mengiringi
sebelumnya, namun disyariatkan untuk shalat sunnah sebanyak-
banyaknya sampai datangnya waktu khutbah.
Adapun setelahnya, maka disunnahkan untuk shalat
sunnah rawatib empat rakaat apabila dilakukan di masjid atau dua
rakaat apabila dilakukan di rumah sebagaimana keterangan para
ulama berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh al-Imam Muslim
rahimahullah dalam Shahih-nya. Begitu pula seseorang yang
mendapatkan satu rakaat dari shalat Jum’at, maka dia
menyempurnakan satu rakaat lagi setelah salamnya imam.

12
Adapun seseorang yang tidak mendapatkan satu rakaat
pun ketika mengikuti shalat Jum’at, dia ketika masuk masjid segera
mengikuti imam dan meniatkan untuk shalat zhuhur dengan
menyempurnakan empat rakaat setelah salamnya imam.
Demikianlah, mudah-mudahan Allah Subhanahu
wata’ala senantiasa memberikan taufik -Nya kepada kita semua
untuk bisa memahami agama -Nya dan mengamalkannya.
Sumber : www.asysyariah.com

13

You might also like