You are on page 1of 1

Informasi Peserta 2.

1
Beberapa Contoh Keprihatinan Yang Layak Diteliti dengan
PTK

Misalkan, setelah Anda mengingat-ingat proses pembelajaran yang telah berlangsung selama ini,
muncul salah satu dari beberapa keprihatinan berikut:

1. Murid-murid di kelasku menganggap bahwa belajar matematika adalah belajar menghapal rumus
dan menghitung. Mereka tidak berpikir bahwa belajar matematika pada dasarnya adalah belajar
tentang proses menemukan.
2. Saya merasa tidak nyaman dengan buku teks yang sekarang ditetapkan untuk digunakan di sekolah
ini. Banyak hal di dalamnya yang tidak sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Tetapi, buku ini
adalah satu-satunya buku yang tersedia di sekolah ini.
3. Saya sudah mendorong siswa untuk aktif bertanya. Namun, setiap kali saya
meminta mereka bertanya, jumlah siswa yang bertanya hanya segelintir saja. Siswa
yang bertanya pun hanya itu-itu saja. Siswa yang lain cenderung diam, pasif. Tetapi,
anehnya, ketika diberi tugas tertulis, semua bisa menjawab dengan baik.
4. Ketika saya meminta siswa menuliskan fakta-fakta yang diperoleh dari mengamati botol minuman,
paling banyak mereka hanya mampu menuliskan 7 fakta. Bahkan, fakta dan opini pun bercampur
baur.
5. Sebagai guru matematika yang baik, saya menggunakan tes yang valid dan reliabel dalam mengukur
kompetensi siswa. Namun demikian, hasil tes X yang saya gunakan tidak mampu membuat
mereka mampu mengkomunikasikan jawaban mereka.
6. Saya melihat kok si Fulan seringkali berbuat aneh-aneh di dalam kelas ini. Dia sepertinya tidak
nyaman dengan proses belajar mengajar yang saya rancang.
7. Di sekolah ini, fasilitas ICT sudah lengkap dan banyak. Saya juga sudah meminta anak untuk
memanfaatkan ICT itu untuk mengerjakan tugas-tugas yang saya berikan. Tetapi, kalau saya lihat
dari hasil pekerjaan mereka, tak satupun sepertinya yang berasal dari mengunduh bahan di
internet. Semuanya berasal dari buku-buku teks yang mereka miliki.
8. Setiap kali saya meminta anak untuk belajar dalam kelompok kecil, saya selalu harus berteriak-
teriak mengatur mereka agar mereka segera bekerja. Pergerakan mereka terlihat pelan dan
menghabiskan waktu belajar efektif.
9. Ketika anak belajar kelompok, saya sering melihat adanya anak yang hanya duduk menyendiri dan
tidak terlibat dalam kerja kelompok.
10. Setiap kali selesai pelajaran, anak-anak masih mampu mengingat materi yang saya ajarkan. Tetapi,
seminggu sesudahnya, sepertinya apa yang saya ajarkan itu lenyap tak berbekas. Sebagian besar
siswa lupa dengan materi yang telah dipelajarinya.
11. Selalu saja terjadi. Ketika anak kelas 7 saya beri pertanyaan tentang fakta dasar perkalian, tak
satupun di antara mereka yang mampu menjawabnya secara spontan.

You might also like