Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Kelompok 3
Mulya Tantra Gunadi (1607532096)
Ida Bagus Sugita Adi (1607532102)
I Kadek Yogi Anggara (1607532105)
PROGRAM NONREGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
LATAR BELAKANG PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN
Standar Audit
Standar audit adalah pedoman umum untuk membantu para auditor dalam
memenuhitanggungjawab professional mereka dalam pengauditan laporan keuangan historis.
Standar tersebut mencakup pertimbangan kualitas professional antara lain persyaratan
kompetensi dan independensi, pelaporan, dan bukti.
Laporan auditor
1. Judul laporan
Suatu judul mengindikasikan bahwa laporan tersebut merupakan laporan auditor
independen.
2. Pihak yang dituju
Laporan auditor harus ditujukan kepada pihak sebagaimana yang diharuskan menurut
ketentuan perikatan. Laporan auditor pada umumnya ditujukan kepada pihak-pihak yang
untuk mana laporan tersebut disusun, seringkali kepada pemegang saham atau pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola yang laporan keuangannya diaudit
3. Paragraph pendahuluan
Paragraph pendahuluan dalam laporan auditor harus:
a) Mengidentifiksi entitas yang laporan keuangannya diaudit
b) Menyatakan bahwa laporan keuangan telah diaudit
c) Mengidentifikasi judul setiap laporan keuangan yang menjadi bagian dari laporan
keuangan
d) Merujuk pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan
lainnya
e) Menyebutkan tanggal atau periode yang dicakup oleh setiap laporan yang menjadi
bagian dari laporan keuangan
4. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Bagian dari laporan auditor ini menjelaskan tanggung jawab pihak-pihak dalam organisasi
yang bertanggungjawab atas penyusunan laporan keuangan
5. Tanggung jawab auditor
Laporan auditor menyatakan bahwa tanggungjawab auditor adalah untuk menyatakan
suatu opini atas laporan keuangan berdasarkan audit untuk mengontraskannya dengan
tanggung jawab manajemen atas penyusunan laporan keuangan
6. Opini auditor
Ketika menyatakan suatu opini tanpa modifikasi atas laporan keuangan yang disusun
berdasarkan suatu kerangka penyajian wajar, laporan auditor harus, kecuali jika
diharuskan lain oleh peraturan perundang-undangan
7. Tanggung jawab pelaporan lainnya
8. Tanda tangan auditor
Tanda tangan auditor dilakukan dalam nama kantor akuntan public (KAP) dan nama
rekan. Laporan audit juga menandatangani laporan auditor
9. Tanggal laporan audit
Tanggal laporan auditor menginformasikan kepada pengguna laporan auditor bahwa
auditor telah mempertimbangkan pengaruh peristiwa dan transaksi yang disadari oleh
auditor dan yang terjadi sampai dengan tanggal tersebut
Pertimbangan Lain yang Berkaitan dengan Opini Tidak Wajar atau Opini Tidak
Menyatakan Pendapa
Ketika menurut auditor suatu opini tidak wajar atau opini tidak menyatakan pendapat
perlu dinyatakanatas laporan keuangan secara keseluruhan, laporan auditor juga tidak
diperkenankan untuk mencantumkan opini tanpa modifikasian, berdasarkan kerangka
pelaporan keuangan yang sama, atas suatu laporan keuangan tunggalatau satu atau lebih
unsur, akun, atau pos tertentu laporan keuangan.
Paragraf Opini
Ketika auditor memodifikasi opini audit, auditor harus menggunakan subjudul
“Opini Wajar dengan Pengecualian”, “Opini Tidak Wajar”, atau “Opini Tidak
Menyatakan Pendapat”, sesuai dengan kondisinya, untuk paragraf Opini.
Ketika auditor menyatakan suatu opini wajar dengan pengecualian karena
terdapat kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, auditor harus
menyatakan dalam paragraf opini bahwa, menurut opini auditor, kecuali untuk
dampak hal-hal yang dijelaskan dalam paragraf Basis untuk Opini Wajar
dengan Pengecualian:
a) Laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, ketika
melaporkan berdasarkan kerangka penyajian wajar; atau
b) Laporan keuangan telah disusun, dalam semua hal yang material, sesuai
dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, ketika melaporkan
berdasarkan kerangka kepatuhan.
Ketika auditor menyatakan suatu opini tidak wajar, auditor harus menyatakan
dalam paragraf Opini bahwa, menurut opini auditor, karena signifikansi hal-
hal yang dijelaskan dalam paragraf Basis untuk Opini Tidak Wajar:
(a) Laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar sesuai dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku, ketika melaporkan berdasarkan kerangka
penyajian wajar; atau
(b) Laporan keuangan tidak disusun, dalam semua hal yang material, sesuai
dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, ketika melaporkan
berdasarkan kerangka kepatuhan.
Ketika auditor tidak menyatakan pendapat karena ketidak mampuannya untuk
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat, auditor harus menyatakan
dalam paragraf Opini bahwa:
a. Karena signifikansi hal-hal yang dijelaskan dalam paragraf Basis untuk
Opini Tidak Menyatakan Pendapat, auditor tidak dapat memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini
audit, dan oleh karena itu;
b. Auditor tidak menyatakan opini atas laporan keuangan.