You are on page 1of 10

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Preferensi Kecoak Amerika Periplaneta americana (L.)


(Blattaria : Blattidae) terhadap Baiting Gel
Farah Ghina Arifah, Retno Hestiningsih, Rully Rahadian
Entomologi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
email : farahghina27@gmail.com

ABSTRACT

Cockroach Periplaneta americana is a type of species cockroach that is most


abundant in an urban environment in Indonesia. Cockroaches can be a
mechanical vector of various pathogens such as fungi, viruses, bacteria and
protozoa. Baiting gel is one way of controlling cockroaches. Each baiting gel has
a different efficacy of the species and location. This study aimed to analyze the
differences in preferences Periplaneta americana against baiting commercial gel
with active ingredient imidacloprid (BTX) and fipronil (MFF). Research conducted
at the Laboratory of Entomology FKM Diponegoro University. The study design
used is a true experiment with repeating the experiment 3 times. Data were
analyzed using independent t-test (α = 0.05). Result of observation showed that
in the nymph stage Periplaneta americana preference no significant difference to
the baiting gel BTX and MFF with p value 0.710. So also, on the stage of imago
Periplaneta americana preference no significant difference to the baiting gel BTX
and MFF with p value 0,849.

Key words : preference, cockroach, baiting gel

PENDAHULUAN ilmuwan menyatakan bahwa


infestasi kecoa dapat menyebabkan
Kecoa merupakan hama yang stres psikologis manusia dan stigma
tidak disukai, hal ini berkaitan bahwa infestasi kecoa dapat
dengan kesan kotor, menjijikkan, mengubah perilaku manusia, seperti
menimbulkan bau busuk, vektor entomofobia.4,5
beberapa penyakit dan
menyebabkan reaksi alergi terhadap Kecoa Periplaneta americana
manusia.2 Kecoa juga dapat merupakan jenis kecoa yang paling
menyebabkan keracunan makanan banyak terdapat di lingkungan
karena membawa patogen di pemukiman di Indonesia.
tubuhnya seperti Salmonella, Perkembangbiakan Periplaneta
Staphylococcus, Streptococcus, americana relatif tinggi, dihasilkan
Coliform dan bakteri patogen rata-rata satu ooteka perminggu
lainnya. Kecoa menjadi harbor sampai kira-kira yang dihasilkan
(tempat hidup) dan transmitter sejumlah 15-90 ooteka. Setiap
patogen penyakit karena kecoa ooteka berisi sekitar 15 butir telur.1
dapat makan apa saja, termasuk
sisa makanan dibuang di dapur dan Untuk menghindari adanya
di kotak sampah. Kecoa secara kontak antara manusia dengan
mekanis dapat mentransfer kuman kecoa dan mencegah timbulnya
dengan berjalan di atas piring dan penyebaran penyakit, maka sangat
peralatan makan.3 Beberapa diperlukan pengendalian vektor

289
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

kecoa. Sehingga peluang kecoa bekerja setelah tertelan bersama


menjadi vektor mekanik dapat makanan ke dalam perut serangga.9
diminimalisir. Pengendalian kecoa
dapat dilakukan dengan berbagai Bahan aktif baiting gel yang
cara seperti secara sanitasi, biologis, banyak digunakan di lapangan
mekanis atau kimiawi. Pada adalah fipronil, hydramethylnon,
umumnya cara kimiawi lebih banyak abamectin, dan imidacloprid.10 Jika
dilakukan oleh masyarakat seperti kadar insektisida terlalu tinggi
penyemprotan atau pengasapan (dalam umpan/ baiting gel) kecoa
karena dinilai lebih praktis.6 akan menolak dan bukannya tertarik.
Pengendalian vektor penyakit Umpan beracun yang banyak
dengan menggunakan insektisida digunakan saat ini, tidak membunuh
masih jadi prioritas utama yang kecoa terlalu cepat.8 Semakin besar
dilakukan baik pemerintah maupun persentase konsumsi umpan,
masyarakat. Maka perlu dicari model kematian yang lebih besar dan lebih
pengendalian secara kimia dengan cepat dapat diharapkan dalam
metode yang lain yang bisa pengendalian populasi hama
digunakan sewaktu-waktu.7
Beberapa formulasi baiting gel
Pada dasarnya kecoa sangat telah terbukti efektif terhadap kecoa.
membutuhkan nutrisi untuk Studi komparatif mengenai formulasi
pertumbuhan, perkembangan dan baiting gel khususnya abamektin,
reproduksi. Hal inilah yang fipronil, imidakloprid, indoxacarb
memungkinkan adanya preferensi terhadap nimfa dan kecoa dewasa
dalam memilih makanan. Faktor (Blattella germanica (L.), Periplaneta
nutrisi juga memberikan efek jangka americana (L.) dan Periplaneta
pendek dan jangka panjang pada australasiae) di Italia oleh Luciano
perkembangan dan reproduksi Suss, dkk (2005) menunjukkan
kecoa. Sekalipun keperluan nutrisi tingkat variabel keberhasilan dengan
sebagian besar serangga hampir palatabilitas dan kompatibilitas yang
sama tetapi tipe dan proporsi nutrisi berbeda.11 Penelitian lainnya oleh
yang optimal berbeda tergantung Dangsheng Liang (2005), hasil studi
spesies dan tahap reproduksi.6 Maka komparatif umpan beracun merek
dari itu, umpan yang mengandung komersial dengan bahan aktif fipronil
racun insektisida (baiting gel) hadir dan hydramethylnon menyatakan
sebagai salah satu alternatif dalam bahwa kandungan bahan aktif
pengendalian kecoa. hydramethylnon kurang efektif
dibandingkan bahan aktif fipronil
Baiting gel merupakan yang menunjukan hasil sangat baik
kombinasi dari beberapa senyawa terhadap kecoa miami. Namun,
kimia yang digunakan untuk umpan beracun indoxcarb hasil
memikat kecoa supaya datang dan menunjukan penolakan dan
memakan umpan tersebut dan pada resistensi terhadap kecoa.12 Godfrey
akhirnya kecoa akan mati karena Nalyanya (2001) menyatakan ada
memakan racun insektisida yang perbedaan daya tarik antar umpan
terkandung di dalamnya.8 beracun, dalam percobaan lapangan
Berdasarkan cara kerjanya, umpan bahan aktif abamektin dan
beracun (baiting gel) termasuk racun hydramethylnon terhadap kecoa
perut. Racun perut ini masuk dan jerman dewasa dan nimfa. Namun,
dalam percobaan laboratorium

290
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

hydramethylnon paling menarik piretroid. Beberapa formulasi umpan


untuk kecoa jerman dewasa dan insektisida dapat dievaluasi daya
nimfa, kecoa brownbanded dan tariknya terhadap kecoak dengan tes
Supella longipalpa.13 “olfactometer” di laboratorium.13
Aspek preferensi makan, pola
Dari beberapa uraian tersebut perilaku kecoa dan pengaruh faktor
dapat disimpulkan bahwa masing- lingkungan dapat berkontribusi pada
masing baiting gel memiliki keberhasilan umpan beracun untuk
keefektifan yang berbeda pada pengendalian kontrol kecoa.14
spesies maupun lokasi. Maka dari
itu, peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian ini bertujuan untuk
kajian mengenai studi preferensi mengetahui preferensi nimfa dan
kecoa amerika Periplaneta imago kecoa P. americana terhadap
americana (L.) terhadap umpan berbagai baiting gel komersial.
beracun. Untuk umpan beracun
(baiting gel) yang akan diteliti adalah Penelitian ini diharapkan dapat
BTX berbahan aktif imidakloprid dan memberikan informasi mengenai
MFF berbahan aktif fipronil terhadap perbedaan preferensi kecoa amerika
hasil rearing kecoa amerika di terhadap baiting gel BTX berbahan
laboratorium Entomologi FKM Undip. aktif imidakloprid dan MFF berbahan
Kedua umpan beracun tersebut aktif fipronil.
berasal dari golongan sintetis
BAHAN DAN METODE

Penelitian dilaksanakan di Perlakuan yang diberikan pada


laboratorium Entomologi Fakultas metode ini ialah pemeberian baiting
Kesehatan Masyarakat Universitas gel secara bersamaan pada sisi
Diponegoro. Penelitian ini dilakukan olfactometer yang berbeda. Masing-
dengan eksperimen murni dengan masing baiting gel ini akan ditimbang
desain post only control group seberat 0,3 gram.
design. Penelitian dilaksanakan
bulan Mei 2016 sampai Juli 2016. Arena pengujian pada
olfactometer berupa wadah
Nimfa dan Imago Kecoa P. berbentuk lingkaran dengan
americana diperoleh dari rumah- diameter 15 cm yang dihubungkan
rumah penduduk dan dipelihara dengan pipa PVC yang berdiameter
dalam “box rearing” atau kotak 1 inchi dengan arena pilihan
pemeliharaan kecoa di laboratorium. olfactometer berbentuk lingkaran
Ooteka kecoa dipelihara dalam dengan diameter 10 cm. Bagian
wadah terpisah hingga menetas dan tutup olfactometer diberi kain kasa
selanjutnya nimfa yang keluar sebagai tempat sirkulasi udara dan
dipisahkan kedalam wadah baru. untuk memudahkan dalam
Serangga ujia yang digunakan nimfa pengamatan.
instar 1 -2 dan imago.
Kecoa uji terlebih dahulu
Pengujian preferensi kecoa dipuasakan 24 jam sebelum diberi
terhadap berbagai baiting gel perlakuan. Setelah 24 jam, kecoa
dilakukan dengan metode pilihan siap untuk dimasukkan ke dalam
(choice method) dengan arena olfactometer bagian tengah.
menggunakan olfactometer biner. Waktu akumulasi pengamatan 48

291
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

jam. Perubahan yang diamati adalah pengujian secara terpisah. Setiap


kehadiran kecoa pada masing- perlakuan diulang sebanyak tiga kali.
masing arena pilihan baiting gel, Analisis statistika dilakukan dengan
jumlah konsumsi dan besar menggunakan program SPSS 20.0
kematian kecoa. Serangga yang diuji dengan uji t-test independent pada
adalah nimfa dan imago, dengan taraf α= 5%.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Baiting Gel ini sangat mendukung untuk kecoa


Periplaneta americana dapat
Baiting gel yang digunakan bergerak dengan aktif untuk mencari
merupakan jenis sintetis pirethroid makan. Sebagaimana Salbiah
yang bekerja sebagai racun perut (2007) mengungkapkan bahwa
dengan “mode of action” nimfa Periplaneta americana aktif
mengganggu fungsi normal dari pada suhu 15,5 - 31,70 C dan imago
saraf perifer. Pyrethroid bereaksi pada suhu 17,6 - 31,10 C.16 Selain
terhdap jalur tegangan natrium pada suhu laboratorium ini mendukung
saraf. Hal ini menyebabkan fungsi keaktifan kecoa amerika dalam
saraf berubah, yang terwujud baik mencari makan, suhu ini juga tepat
sebagai serangkaian letupan singkat untuk kinerja dari baiting gel itu
atau letupan berkepanjangan, dan sendiri. Hal ini sejalan dengan hasil
menyebabkan aliran sinyal saraf penelitan A. G. Appel dan M. J.
berulang atau depolarisasi saraf Tanley (2000) mengungkapkan BTX
stimulus-dependent. Secara umum, (imidacloprid 2,15%) beracun untuk
paparan dosis toksik dari senyawa semua tahapan perkembangan
ini menyebabkan inkoordinasi, kecoa jerman. Kinerja umpan lebih
kejang, dan kelumpuhan.15 baik pada suhu yang lebih besar dari
150C.17
Suhu dan Kelembaban
Laboratorium Kisaran kelembaban
laboratorium ialah 60 – 75 % dengan
Aspek preferensi makan, pola rata-rata kelembaban 68,3 %.
perilaku kecoak, dan pengaruh Kelembaban ini sesuai untuk
faktor lingkungan dapat berkontribusi keberlangsugan hidup kecoa
pada keberhasilan umpan beracun Periplaneta americana. Kecoa
untuk pengendalian kecoa.14 Suhu amerika membutuhkan kelembaban
laboratorium berkisar 24,2 – 26,70C relatif diatas 50% untuk tumbuh dari
dengan rata-rata suhu 25,4 0C. Suhu telur hingga imago.16
Preferensi dan Konsumsi Baiting Gel

292
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Tabel 1. Preferensi Kecoa Amerika Terhadap


Baiting gel Tabel 2. Konsumsi Baiting gel oleh Kecoa Amerika
Preferensi Baiting gel p
Konsumsi
p value
tadium U N MFF BTX Stadium U N Baiting gel (gr)
value
f % f % MFF BTX

Nimfa 1 Nimfa 1 15 0,0225 0,0417


15 5,0 33,0 4,0 27,0
2 2 15 0,0011 0,0080
15 1,0 7,0 2,0 13,0
3 3 15 0,0000 0,0006
15 0,0 0,0 2,0 13,0
Rata-rata 0,575
Rata-rata 15 2,0 13,0 2,7 18,0 0,710 15 0,0079 0,0168
Dewasa 1 15 0,2737 0,0908
2 15 0,1090 0,1706
Dewasa 1 15 12,0 80,0 2,0 13,0
3 15 0,1150 0,1085
2 15 5,0 33,0 7,0 47,0
Rata-rata 0,511
15 0,1659 0,1233
3 15 5,0 33,0 10,0 67,0
Rata-rata 0,849
15 7,3 49,0 6,3 42,0
*Keterangan : U = ulangan

Perbedaan preferensi nimfa baiting gel. Konsumsi baiting gel


maupun imago Periplaneta dapat dilihat pada tabel 2 dengan
americana terhadap baiting gel BTX berat awal masing-masing telah
berbahan aktif imidakloprid dan MFF ditentukan diawal sebesar 0,3 gram.
berbahan aktif fipronil tidak Perbedaan konsumsi baiting gel,
menunjukan pebedaan hasil yang berdasarkan hasil uji beda konsumsi
signifikan (Tabel 1). Preferensi BTX baiting gel pada nimfa dan imago
sedikit lebih unggul untuk nimfa Periplaneta americana tidak ada
namun selisih rata-rata sangat tipis. perbedaan konsumsi baiting gel
Pada imago preferensi MFF sedikit yang signifikan. Rata-rata konsumsi
lebih unggul daripada BTX dengan baiting gel pada nimfa BTX lebih
selisih rata-rata tipis pula. Hal ini unggul yaitu sebesar 0,0168 gram.
dimungkinkan karena efek residu Sedangkan rata-rata konsumsi
fipronil yang lebih cepat sehingga baiting gel oleh imago Periplaneta
membuat MFF lebih menarik banyak americana MFF lebih tinggi
kecoa amerika namun ketertarikan dibandingkan BTX. Hal ini sejalan
akan menurun pada hari berikutnya. dengan penelitian V.K. Agrawal dan
Sejalan dengan hasil penelitian Rina Tilak (2006) dalam
Sallehudin Sulaiman, dkk. (2006) penelitiannya mengungkapkan
Fipronil (MFF) memiliki efek residu bahwa pemberian insektisida gel
lebih cepat sehingga menyebabkan berbahan aktif imidacloprid (BTX)
100% kematian pada 9-11 hari pada tidak ada efek kontak dalam bentuk
kecoa amerika dewasa di gel dan tidak menguap ke atmosfer
laboratorium dan 10-13 hari pada sekitar. Bahkan dalam jumlah kecil
dewasa P. americana di lapangan.18 dari umpan gel cukup untuk
membunuh kecoa.19
Konsumsi baiting gel ialah
selisih berat awal dengan berat akhir
Besar Kematian Kecoa Amerika

293
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Tabel 3. Kematian Kecoa Amerika pada Kontrol dan


Perlakuan
Kontrol Baiting P Tabel 4. Kematian Kecoa Amerika akibat Baiting gel
Stadium U N
f % f % value

Nimfa 1 15 0,0 0,0 5,0 33,0 Angka Kematian


2 Stadi p
15 0,0 0,0 1,0 7,0 U N MFF BTX
um value
3 15 2,0 13,0 0,0 0,0
0,457 f % f %
Rata-rata 0,7 4,0 2,0 13,0
Nimfa 1 15 0,0 0,0 5,0 33,0
Dewasa 1 15 2,0 13,0 11,0 73,0
2 15 1,0 7,0 0,0 0,0
2 15 0,0 0,0 9,0 60,0
3 15 0,0 0,0 0,0 0,0
3 15 0,0 0,0 14,0 93,0 0,510
0,003 Rata-rata 15 0,3 2,0 1,7 11,0
Rata-rata 0,7 4,0 11,3 76,0

10,
Imago 1 15 0 67,0 1,0 7,0
2 15 4,0 27,0 5,0 33,0
10,
*Keterangan : U = ulangan 3
15 4,0 27,0 0 67,0
0,849
Rata-rata 15 6,0 40,0 5,3 36,0
Kematian kecoa Periplaneta diklasifikasikan sebagai yang hampir
americana dalam pengamatan dilihat mati. Serangga uji yang hampir mati
saat kecoa sudah tidak dihitung sebagai mati, jika mereka
menggerakan anggota badan dan mati dalam durasi tes. Untuk
juga saat posisi kecoa berubah evaluasi ilmiah dari efikasi umpan
menjadi posisi terlentang. Serangga dan validitas dari tes hasil, minimal
di posisi terlentang dan badan dalam tiga pengulangan uji pada waktu
posisi ventral tanpa kemampuan yang berbeda dan minimal kematian
untuk bergerak maju dan rata-rata kontrol dalam setiap
menunjukkan gerakan tidak stadium 5%.20
terkoordinasi atau lamban
Kematian rata-rata pada kematian nimfa pada perlakuan
kontrol baik nimfa maupun imago dimungkinkan karena nimfa instar
Periplaneta americana ialah sebesar awal memakan kotoran yang
4,4%. Rata-rata kematian nimfa dihasilkan oleh kecoa lainnya.21
Periplaneta americana akibat Sedangkan hasil uji beda stadium
perlakuan baiting lebih tinggi dewasa ada perbedaan kematian
dibandingkan kontol. Berdasarkan yang signifikan pada dewasa
hasil uji beda bahwa tidak ada Periplaneta americana. Adanya
perbedaan kematian yang signifikan perbedaan ini menunjukan bahwa
pada nimfa Periplaneta americana. adanya pengaruh perlakuan
Tiadak adanya perbedaan signifikan terhadap hasil uji secara signifikan.
Berdasarkan tabel 4 dapat pada nimfa dan imago Periplaneta
dilihat bahwa baiting gel lebih americana. BTX membunuh lebih
mematikan untuk Periplaneta baik daripada MFF pada stadium
americana pada stadium Imago nimfa. Sejalan dengan penelitian
dibandingkan kematian nimfa. Low VL, dkk. umpan yang
Analisis hasil uji beda kematian oleh mengandung imidacloprid (BTX)
baiting gel adalah tidak ada mampu menginduksi 50% kematian
perbedaan kematian yang signifikan nimfa, jantan dan betina dari kecoa

294
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

jerman dalam waktu 1 hari oleh mengungkapkan bahwa fipronil


aplikasi langsung dan efek sekunder 0,01% (MFF) membunuh tercepat P.
dalam waktu 4 hari.22 Diperkuat oleh americana. Treatment fipronil 0,01%
penelitian Gholam Hossein (MFF) yang dilakuakan di
Shahrakia, dkk., (2016) imidakloprid laboratorium menunjukan bahwa
(BTX) membunuh kecoa lebih cepat kecoa amerika dewasa baik jantan
dari fipronil.23 maupun betina 100% mati pada hari
ke-28 sedangkan imidakloprid 2,15%
MFF membubuh lebih baik (BTX) terhadap dewasa baik jantan
daripada BTX pada stadium imago. maupun betina 86,7% kematian
Hal ini didukung dengan penelitian pada hari ke-28.24
Michael K. Rust (1999), yang
KESIMPULAN Periplaneta americana dan
baiting gel (BTX dan MFF)
1. Baiting gel kurang ampuh bekerja sama baiknya.
digunakan dalam 2. Tidak ada perbedaan yang
pengendalian nimfa pada signifikan antara preferensi,
instar awal, sedangkan pada jumlah konsumsi dan besar
stadium dewasa baiting gel kematianBTX dan MFF pada
ampuh digunakan dalam stadium nimfa maupun dewasa
pengendalian kecoa Periplaneta americana.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sigit, H. S., Sigit, H. Singgih.,


Koesharto, F. X., Hadi, Upik 4. Valles, S. Blattella germanica
Kesumawati., Gunandini, Dwi (Linnaeus) (Insecta:
Jayanti., Soviana, Susi., Blattodea: Blattellidae).
Wirawan, Indrosancoyo Adi., University of Florida, 2014.
et al. Hama Pemukiman (Online).
Indonesia. Bogor : UKPHP (http://entomology.ifas.ufl.edu/
Fakultas Kedokteran Hewan creatures/urban/roaches/germ
IPB, 2006. an.htm, diakses 9 April 2016).

2. Bestari, W., Rahayu, R. & 5. Shahraki, G. H., Ibrahim, Y.


Hariani, N. Efektivitas Bin, Noor, H. M., Rafinejad, J.
beberapa Insektisida Aerosol & Shahar, M. K. Biorational
terhadap Kecoak Blattella Control Programme for the
germanica (L.) (Dictyoptera ; German Cockroach (Blattaria:
Blattellidae) Strain VCRU- Blattellidae) in Selected Urban
WHO , GFA-JKT dan PLZ- Communities. Trop. Biomed.
PDG dengan Metode 27, 2010: hlm 226–235.
Semprot. J. Biol. Univ. (online).
Andalas (3), 2014 : hlm 207– (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/p
212. ubmed/20962720, diakses 9
April 2016).
3. Ogg, B., Ogg, C. & Ferraro, D.
Cockroach Control. University 6. Amalia, H. & Harahap, I. S.
of Nebraska, 2006. Preferensi Kecoa Amerika

295
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Periplaneta americana (L.) 251. (Online).


(Blattaria: Blattidae) terhadap (www.agroblu.com/images/coc
Berbagai Kombinasi Umpan. kroach-control.pdf, diakses 9
J. Entomol. Indones. 7, 2010. April 2016).

7. Susanti, L. & Boesri, H. 12. Liang, D. Performance Of


Aplikasi Insektisida Portafog Cockroach Gel Baits Against
3,8 PL (Allethrin 3,8 %) Susceptible And Bait Averse
terhadap Serangga Strains Of German
Penggangu Rumah Tangga Cockroach, Blattella
dan Vektor Penyakit. J. germanica (Dictyoptera :
Vektora III 1, 2008 : hlm 1–11. Blattellidae) - Role Of Bait
Base And Active Ingredient.
8. Pestproducts. Roach Bait. Proceedings of the Fifth
(online). International Conference on
http://www.pestproducts.com/ Urban Pests: 2005; Malaysia :
roachbait.htm, diakses 10 ed. Chow-Yang Lee and
April 2016. William H. Robinson, 2005.
(Online).
9. Santoso, L. Pengantar (http://icup.org.uk/reports%5C
Pengendalian Vektor ICUP018.pdf, diakses 1 Maret
Penyakit. Semarang : 2016).
Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas 13. Nalyanya, Godfrey., Liang,
Diponegoro, 2012. Dangsheng., Kopanic, Robert
J., & Schal, C. Attractiveness
10. Miller, D. M. & Mccoy, T. C. of Insecticide Baits for
Comparison of Commercial Cockroach Control
Bait Formulations for Efficacy (Dictyoptera:Blattellidae):
Against Bait Averse German Laboratory and Field Studies.
Cockroaches (Blattella J. Econ. Entomol. 94(3) 686-
germanica) (Dictyoptera : 693 12, 2001 : hlm 686–693.
Blattellidae). Proceeding of (Online).
5th International Conference (http://www4.ncsu.edu/~coby/
on Urban Pest : 2005; schal/2001NalyanyaJEEBaits.
Malaysia : eds. Lee, C.-Y. & pdf, diakses 1 Maret 2016).
Robinso, W. H., 2005.
(Online). 14. Barlow, R.A. The Influence Of
(http://www.icup.org.uk/report Bait Stations On Feeding
s%5CICUP019.pdf, diakses 1 Behavior In Periplaneta
Maret 2016). Americana. 1996. (Online).
(http://www.icup.org.uk/reports/
11. Suss, L., Cassani, S., ICUP728.pdf, diakses 25 April
Cassani, G., Rosazza, F. & 2016).
Gallizia, F. Comparison of
Efficacy and Attractiveness of 15. Palmquist, K., Salatas, J. &
Five Commercial Cockroach Fairbrother, A. Pyrethroid
Control Gel Formulations in Insecticides: Use,
Laboratory Test. Via Isonzo Environmental Fate, and
20-20089, 2014 : hlm 250 – Ecotoxicology. Insectic. Adv.

296
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Integr. pest Manag. 2012 :


hlm 251–278. (Online). 21. Jae C. Choe, B. J. C. The
(http://www.intechopen.com/ Evolution of Social Behaviour
diakses 15 September 2016). in Insects and Arachnids.
Cambridge : Cambridge
16. Salbiah. Preferensi Kecoa University Press, 1997.
Amerika Periplaneta (Online).
americana (Linnaeus) (https://books.google.co.id/
(Blattaria: Blattidae) terhadap diakses pada 18 Juli 2016).
Berbagai Jenis Umpan,
Skripsi diterbitkan. Bogor : 22. Low VL, Lee HL, Sofian-
Institut Pertanian Bogor, 2007. Azirum M, Lau KW, Heo CC,
Chen CD. Laboratory
17. Appel, A G. & Tanley, M. J. Performance of a Bait Station
Laboratory And Field Containing Imidacloprid
Performance Of An against German Cockroach,
Imidacloprid Gel Bait Against Blattella germanica (Linnaeus,
German Cockroaches 1767). EP 18 84–92. (Online).
(Dictyoptera: Blattellidae). J. (http://repository.um.edu.my/3
Econ. Entomol. 93, 2000: hlm 3520/1/EP%2018.pdf, diakses
112–118. 25 April 2016).

18. Sulaiman, S., Muhammad, A. 23. Shahraki, G. & Farashiani, M.


H. & Othman, H. Efficacy of E. Comparison Of Slow And
Hydramethylnon and Fipronil Fast Action Gel Baits For Pest
Gel Baits with Laboratory and Management Of Blattella
Field Strains of Periplaneta germanica ( German
americana (Dictyoptera: cockroach ) Infestation In
Blattidae) in Malaysia. J. Trop Housing.Asian Biomedicine
Med Parasitol 30, 2007 : hlm Vol 10, 2016 : hlm 55–59.
64-67. (Online).
(http://abm.digitaljournals.org/i
19. Agrawal, V. K. & Tilak, R. ndex.php/abm/article/viewFile/
Field Performance Of 3385/1042, diakses 1 Juni
Imidacloprid Gel Bai Against 2016).
German Cockroaches
(Dictyoptera: Blatellidae). 24. Rust, M. K. Biorational
Indian J. Med. Res. 124, 2006 Approach for Suppressing
: hlm 89–94. American Cockroach in
Sewage Systems. 1999.
20. OECD. Guidance Document (Online).
on Assays for Testing The (http://www.cdpr.ca.gov/docs/
Efficacy of Baits Against pestmgt/grants/97-
Cockroach. OECD, 2013. 98/finlrpts/97-0235.pdf,
(Online). diakses 1 Juni 2016).
(http://www.oecd.org/officiald
ocuments/publicdisplaydocum
entpdf/?cote=ENV/JM/MONO(
2013)3&doclanguage=en,
diakses 3 Maret 2016).

297
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

298

You might also like