You are on page 1of 13

MAKALAH

KINERJA ILMU PRA SEJARAH


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pengantar
Indonesia Pra sejarah
Dosen pengampu: Drs. Herman, M.Si

Disusun Oleh:
1. Zahra Putri Ranandra (1811020001)
2. Nur Muhammad Afdal H (1811020017)
3. Nia Wati Rahayu (1811020027)

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA


JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM (SPI)
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN)
IMAM BONJOL-PADANG
2018/2019
1

DAFTAR ISI

BAB I...............................................................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................................1

A. Rumusan Masalah...............................................................................................................1

B. Batasan Masalah..................................................................................................................1

BAB II.............................................................................................................................................1

A. Pengertian Ilmu Pra Sejarah...............................................................................................1

B. Perkembangan Ilmu Pra Sejarah di Indonesia...................................................................1

C. Peninggalan-peninggalan zaman Pra Sejarah di Indonesia................................................1

D. Sumber Data Pra Sejarah....................................................................................................1

E. Konsep Temporal dan Spasial dalam Pra Sejarah..............................................................1

BAB III............................................................................................................................................1

A. Kesimpulan..........................................................................................................................1

B. Saran....................................................................................................................................1

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................1
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari namanya sejarah. Sejarah manusia
adalah sebuah tali yang terus mengalir dan mempunyai layar nya sendiri. Sejarah
adalah sebuah ilmu yang tidak hanya menuliskan secara periodesasi waktu tetapi juga
menjelaskan tentang peristiwa yang digali dan mempunyai metode tersendiri untuk
menemukan fakta sejarah tersebut.
Sejarah adalah tombak dari sebuah peradaban. Karena melibatkan berbagai
kejadian di dalam peradaban tersebut. Ilmu sejarah adalah lmu yang tidak pernah
lepas kaitannya dengan masa lalu. Baik dalam lingkup manusia belum mengenal
tulisan sampai manusia mengenal kehidupan dengan karakteristik peradaban
tersendiri.
Manusia adalah objek dari keterlanjutannya penelitian sejarah. Banyak ilmuwan
sejarah yang mengemukakan teori-teori tentang perkembangan keadaan bumi hingga
munculnya manusia. Baik secara temporal maupun spasia. Manusia- manusia yang
hidup di zaman pra sejarah sekarang sudah berubah menjadi fosil. Fosil manusia yang
ditemukan di Indonesia sekarang bisa diklasifikasikan menjadi beberapa jenis
menurut penelitian temporal dan spasialnya.
Banyak teori maupun peristiwa yang masih menjadi keraguan masyarakat
mengenai urutan dan kejadian sejarah. Disebabkan perbedaan penafsiran dari masing-
masing ahli sejarah. Wilayah indonesia sendiri adalah salah satu wilayah yang banyak
ditemukan fakta-fakta sejarah.
Mulai dari zaman pra sejarah hingga zaman kemerdekaan Indonesia juga
peristiwa-peristiwa di masa pemerintahan presiden-presiden Indonesia. Sejarah bisa
sebagai alat untuk melihat garis temporal pada suatuperistiwa.

A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu pra sejarah ?
2. Bagaimana perkembangan ilmu pra sejarah di Indonesia?
1

3. Apa saja sumber data pra sejarah?


4. Bagaimana konsep temporal dan spasial dalam lingkup pra sejarah Indonesia

B. Batasan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari ilmu pra sejarah
2. Mengetahui perkembangan ilmu pra sejarah di Indonesia
3. Mengetahui apa saja sumber data pra sejarah
4. Mengetahui konsep temporal dan spasial dalam lingkup pra sejarah di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Pra Sejarah


Pra sejarah adalah zaman dimana manusia belum mengenal tulisan setiap bangsa
di dunia mengalami zaman pra sejarah tidak terkecuali untuk Indonesia. Namun setiap
bangsa di dunia pasti berbeda waktu dalam mengalami masa pra sejarah ini.1
Pada pertengahan abad XIX dunia pengetahuan diguncang oleh munculnya teori
evolusi biologis yang dikemukakan oleh Charles R. Darwin (1809-1882), seorang
naturalis berkebangsaan Inggris. Dalam memahami asal-usul manusia, Darwin
memadukan tiga konsep dasar evolusi, yakni spesies, adaptasi, dan evolusi itu sendiri.
Evolusi adalah perubahan sosial dan budaya yang secara lambat dan berubah
secara perlahan-lahan. Biasanya hal-hal yang berubah secara perlahan seperti ini
terjadi tanpa disadari dan direncanakan dengan detailatau bahkan tanpa ada
perencanaan sekali pun. Proses evolusi yang terjadi pada zaman pra sejarah secara
jelas terjadi pada evolusi manusianya yang ditandai dengan perubahan fisik yang
terjadi dari masa ke masa dan ini disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya faktor
genetikdan juga faktor keadaan alam.
Spesies adalah klasifikasi yang merujuk pada kelompok-kelompok organisme
yang emiliki kesamaan secara fisik. Sedangkan pengertian dari adaptasi adalah suatu
cara yang dilakukan oleh organsme mengatasi tekanan lingkungan dan cara
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup tempat mereka tinggal.
Dalam bukunya The Origin of Species (1895), Darwin menelusuri tentang asal-
usul manusia, mengemukakan teori yang didasarkan pada banyak bukti tentang sisa-
sisa kehidupan yang telah berlalu. Akhirnya Darwin menyimpulkan bahwa
keberadaan makhluk hidup yang sekarang adalah proses evolusi yang sangat panjang,
yaitu dari makhluk bersel satu yang membelah diri menjadi makhluk yang bersel
1
I Wayan Badrika, Sejarah Nasional Indonesia dan Umum SMA kelas X (Jakarta:Erlangga, 2004) hal. 175
1

banyak. Prosesnya dengan seleksi alam yang menjadi faktor penting bagi
kelangsungan hidup spesies. Spesies yang dapat beradaptasi dengan lingkungannya
dapat bertahan, sedangkan yang tidak akan punah.2
Thomas H. Huxley juga mendukung pendapat Darwin. Ia menuliskan dalam
bukunya yang berjudul Man’s Place in Nature dirilis pada tahun 1863. Huxley
menyimpulkan bahwa struktur anatomi dan pertumbuhan antara manusia dan
simpanse hampir sama.
Kesimpulan dari dua evolusionis tersebut kemudian disalahtafsirkan. Masyarakat
dan para ilmuwan era itu menafsirkan bahwa manusia merupakan keturunan langsung
kera. Timbullah kemudia istilah missing-link, mata rantai yang hilang antara manusia
dengan kera., yang dipertanyakan dan dicari. Posisi missing-link bukan berada antara
kera dan manusia tetapi jauh mendahului keduanya yang kelak di kemudian hari akan
terbukti kebenarannya dalam jalur evolusi,ketika fosil-fosil manusia mulai terkuak
dari perut bumi.
Dunia ilmu pengetahuan pada saat itu sangat skeptis dan belum siap menerima
teori evolusi hal itu disebabkan tidak ada satupun bukti fosil manusia yang
mendukungnya. Teori evolusi Darwin ini di dukung oleh para ilmuan lain yang saat
itu maju bersamanya diantaranya Ernst Haeckel, seorang naturalis Jerman, dan
Charles Lyell, seorang geolog terkenal pada saat itu. Dalam bukunya yang terbit pada
tahun 1874, The History of Natural Creation.
Pada zaman pra sejarah ini tidak ada terdapat peninggalan benda-benda hasil
tangan manusia. Perkembangan kehidupan zaman pra sejarah dibagi menurut
perkembangan kebudayaan manusia dan alat-alatnya. Zaman pra sejarah meliputi
empat masa:
 Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, serta alat yang
digunakan terbuat dari batu.
 Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, serta alat yang
digunakan terbuat dari batu yang sudah dibentuk.
 Masa bercocok tanam, dan alat-alat yang digunakan sudah lebih halus dan
bagus.
 Masa perundagian (perindustrian), alat-alat dipergunakan selain dibuat dari
batu juga dari logam.

2
Helius Sjamsudin, Metodologi Sejarah (Yogyakarta: Ombak, 2007) hal. 32
1

Berakhirnya zaman pra sejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap
bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Contohnya,
pada bangsa Mesir sekitar tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan,
sehingga pada saat itu bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah.

B. Perkembangan Ilmu Pra Sejarah di Indonesia


1. Zaman pra sejarah Indonesia
Pra sejarah yang sering disebut juga masa manusia purba merupakan jenis
manusia yang hidup di zaman pra sejarah. Penelitian fosil manusia purba di
Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19. Eugine Dubois merupakan tokoh
peneliti manusia purba di Indonesia. Keberhasilannya menemukan fosil tengkorak
atas di wilayah Trinil, Jawa Timur tahun 1891. Jenis-jenis manusia purba di
Indonesia adalah :
2. Meganthropus Paleojavanicus
Fosil ini adalah jenis manusia purba paling tua di Indonesia yang pernah
ditemukan. Penemunya adalah Ralph Von Koeningswald di daerah Sangiran. Fosil
yang ditemukan berupa rahang bawah dan atas serta gigi lepas. Diketahui fosil
tersebut berada pada lapisan pucangan. Berdasarkan umur lapisan tanah,
diperkirakan fosil tersebut berumur 1-2 juta tahun. Ciri-ciri Meganthropus
Paleojavanicus adalah :
a. Berbadan Tegap dan Tonjolan tajam di belakang kepala
b. Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok
c. Tidak berdagu
d. Otot kunyah, gigi, dan rahang besar dan kuat
e. Makananya jenis tumbuh-tumbuhan
3. Pithecanthropus ( Manusia Kera)
Merupakan jenis manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia.
Diketahui fosil tersebut berada pada lapisan pucangan dan kabuh. Berdasarkan
umur lapisan tanah, diperkirakan fosil ini amat bervariasi umurnya, antara 30.000-
2 juta tahun. Ciri-ciri Pithecanthropus adalah :
a. Tingginya 165-180 cm
b. Berbadan tegap
c. Tonjolan kening tebal
d. Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus
e. Hidung lebar dan tidak berdagu
f. Volume otak 750-1300 cc
Jenis-jenis pithecantropus diantaranya:
a. Pithecantropus Mojokertensis
1

Ditemukan oleh Von Koeningswald di dekat Mojokerto, Jawa Timur.


Pada tahun 1936. Fosil berupa tengkorak anak-anak, fosil ini disebut
Pithecantropus Robustus.
b. Pithecantropus Erectus
Ditemukan oleh Eungene Dubois pada tahun 1890 di Trinil, Lembah
Bengawan Solo. Fosil berupa rahang bagian atas tengkorak, geraham, dan
tulang kaki.
c. Pithecantropus Soloensis
Ditemukan oleh Von Koeningswald dan Oppen North di Ngandok dan
Sangiran di tepi Bengawan Solo pada tahun 1931-1933. Fosil berupa
tengkorak dan tulang kering.
4. Homo (manusia)
Fosil manusia purba jenis homo adalah paling mudah dibandingkan fosil
manusia purba lainnya. Disebut juga Homo Erectus (Manusia berjalan tegak) atau
Homo Sapiens (manusia cerdas). Dengan cara stratigrafi. Diketahui fosil tersebut
berada pada lapisan notopuro. Diperkirakan fosil Homo amat bervariasi umurnya
antara 25000-40000 tahun. Ciri-ciri Homo :
a. Tinggi tubuh 130-210 cm
b. Otak lebih berkembang daripada Megantropus dan Pithecantropus
c. Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut
d. Tonjolan keningsudah berkurang dan sudah berdagu
e. Mempunyai ciri-ciri ras Mongoloid dan Austramelanosoid

Jenis- jenis Homo diantaranya :


a. Homo Soloensis
Ditemukan oleh Von Koeningswald dan Weideenrich ada tahun 1931
sampai 1934 di lembah Bengawan Solo. Fosil yang ditemukan berupa
tengkorak. Dari volume otaknya dapat diketahui bahwa jenis ini sudah
merupakan manusia bukan lagi kera.
b. Homo Wajakensis
Ditemukan oleh Dubois pada tahun 1889 di daerah Wajak dekat
Tulungagung. Manusia jenis ini sudah mampu membuat alat-alat dari batu
maupun tulang mereka telah mengenal cara memasak makanan.

C. Peninggalan-peninggalan zaman Pra Sejarah di Indonesia


a. Zaman Batu
Pada masa ini sebagian besar alat- alat besar penunjang manusia adalah batu.
Seperti untuk membuat makanan dan mengolahnya masih terbuat dari batu.
Zaman batu dibagi menjadi tiga masa :
b. Zaman Paleotikum
1

Zaman ini ditandai dengan adanya kebudayaan manusia yang masih sangat
primitif dan sederhana. Ciri-ciri kehidupan manusia pada masa ini adalah
hidupnya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Berburu,
mengumpulkan bahan makanan yang langsung diperoleh dari alam (food
gathering). Zaman Paleotikum berlangsung sangat lama yaitu kira-kira 600.000
tahun. Ciri-ciri zaman Paleotikum ini adalah :
1. Jenis manusianya adalah Pithecantropus Erectus, Megantropus
Paleojavanicus, Homo Soloensis.
2. Kebudayaan pada zaman Paleotikum dianggap kebudayaan tertua di
Indonesia. Kebudayaan zaman paleotikum ditemukan di daerah Pacitan dan
Ngandong.
Kebudayaan Pacitan ditemukan oleh Von Koeningswald tahun 1935, Von
Koeningswald menemukan alat-alat bantu dan kapak genggam di daerah Pacitan.
Kapak genggam yang ditemukan ini berbentuk kapak namun tidak bertangkai.
Para ahli menyebut alat-alat ini dengan nama chopper (artinya alat penetak).

Didukung zaman Paleotikum ini dengan kebudayaan Ngandong, para ahli


menemukan alat-alat dari tulang, kapak genggam, alat penusuk dari tanduk rusa,
dan ujung tombak yang bergigi di daerah Ngandong dan Sidoarjo. Kebudayaan
pada zaman Ngandong juga didukung dengan penemuan lukisan pada dinding-
dinding goa, seperti lukisan tapak tangan berwarna merah dan babi hutan yang
ditemukan di Goa Leang Pattae, Sulawesi Selatan.
c. Zaman Mesolitikum
Pada zaman ini, kehidupan manusia tidak jauh berbeda dengan zaman
paleotikum. Seperti contohnya berburu dan menangkap ikan. Hanya saja pada
zaman ini manusia sudah punya tempat tinggal dan bercocok tanam secara
sederhana. Mereka memilih tempat tinggalnya di tepi pantai (kjokkenmoddinger)
dan di goa-goa (abris sous roche).
Poin penting pada zaman Mesolitikum ini adalah kjokkenmoddinger
merupakan corak istimewa pada zaman ini. Kjokkenmoddinger adalah sampah
dapur yang ditemukan di sepanjang pantai timur pulau Sumatera. Kehidupan
masyarakatnya terutama dari hasil menangkap ikan dan kerang. Dr.P.V. Van Steins
Callenfels meneliti mengenai sampah dapur ini yang terdiri dari kulit kerang dan
siput setinggi 7 meter. Sampah dapur yang mempunyai tinggi 7 meter tentu
mengalami proses yang cukup lama dalam pembentukannya bahkan bisa
mencapai ratusan bahkan ribuan tahun.
1

Juga ditemukan alat-alat kebudayaan lain pada zaman Mesolitikum ini seperti
kapak genggam Sumatera. Kapak ini terbuat dari batu yang sudah dipilah, serta
masih kasar. Juga ditemukan Bache Courte (kapak pendek). Betuknya setengah
lingkaran seperti kapak genggam. Ditemukannya tulang belulang beserta pecahan
tengkorak dan gigi. Para ahli menafsirkan bahwa pada zaman Mesolitikum ini
bangsa yang mendukung adalah bangsa Papua Melanosoide (nenek moyang suku
bangsa Iran dan Melanosoid sekarang).
d. Zaman Neolitikum
Kebudayaan-kebudayaan yang berasal dari zaman Neolitikum benyak
ditemukan di daerah Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
disepanjang sungai Bengawan Solo. Kebudayaan Neolitikum merupakan revolusi
dari kebudayaan food gathering menjadi food producing.
pada zaman ini manusia sudah hidup menetap dan telah memiliki tempat
tinggal. Bahkan mereka telah idup dari hasil bercocok tanam didukung dengan
alat-alat kebudayaan yang sudah halus dan sempurna.
Peralatan zaman Neolitikum ini dibagi menjadi dua golongan yaitu kapak
persegi dan kapak lonjong. Pemberian “Kapak Persegi” diberikan oleh Van Hein
Heldern berdasarkan penampang alang dari alat-alat yang berupa persegi panjang
dan trapesium. Kapak persegi berasal dari daratan Asia dan menyebar ke
Indonesia melalui jalan barat. Bahan untuk membuat kapak persegi berasal dari
batu api kalsedon. Tempat-tempat pembuatan kapak persegi di Indonesia
ditemukan di lereng gunung selatan Gunung Ijen (Jawa Timur).
Kapak Lonjong juga salah satu kebudayaan pada zaman Neolitikum. Kapak
lonjong mempunyai beberapa ukuran, besar (walzenbeil), kecil (kleibeil). Tempat
penemuan kapak lonjong adalah Seram, Gerong, Tanimbar, Leti, Minahasa,
Kalimantan, dan sekitarnya. Kapak lonjong biasa dinamakan Neolitikum Papua,
karena banyak ditemukan di daerah Papua.
e. Zaman Megalitikum
Zaman Megalitikum biasa disebut zaman batu besar, karena pada zaman ini
manusia sudah dapat membuat dan meninggalkan kebudayaan-kebudayaan yang
terbuat dari batu-batu besar. Pada zaman ini manusia sudah mengenal
kepercayaan. Walaupun kepercayaan yang dianut masih di tingkat awal, yaitu
kepercayaan terhadap nenek moyang. Kepercayaan ini muncul karena
pengetahuan pada zaman ini sudah meningkat.
Peninggalan-peninggalan pada zaman Megalitikum banyak ditemukan di
daerah Jawa khususnya daerah Besuki. Peninggalannya berupa kuburan yang oleh
1

penduduk setempat disebut pendhusa dolmen yang berisi kubur batu di


bawahnya). Kebudayaan zaman Megalitikum juga ditemukan di daerah Wonosari,
Cupu,Cirebon. Pada daerah ini ditemukan kubur-kubur batu yang berisi kerangka
manusia, alat-alat perunggu dan besi,dan manik-manik. Terdapat juga di daerah
Bali dengan ditemukan Sarkofagus yang menyerupai peti-peti dan isinya adalah
tulang belulang manusia, barang-barang perunggu, besi, dan manik-manik. Dapat
disimpulkan bahwa banyak peninggalan pada zaman Megalitikum di wilayah
Indonesia.3

f. Zaman Logam
Pada zaman logam, masyarakat mulai mempergunakan alat-alat yang terbuat
dari logam. Namun tidak semua manusia memiliki keahlian membuat peralatan
dari logam. Zaman logam terbagi menjadi tiga bagian:
g. Zaman Tembaga
Zaman tembaga adalah zaman awal manusia mampumembuat alat-alat dari
bahan logam. Zaman tembaga sendiri tidak terlalu berkembang di wilayah
Indonesia melainkan berkembang di wilayah Vietnam, Kamboja,Muangthai,
Semenanjung Malaka.
h. Zaman Perunggu
Zaman perunggu adalah dimana manusia sudah dapat membuat peralatan dari
bahan logam dengan campuran timah. Zaman perunggu juga disebut dengan
sebutan kebudayaan Dongson. Peralatan yang dikenal adalah kapak perunggu.
Hasil-hasil dari kebudayaan pada zaman diantaranya :
1. Kapak Corong
Nama lain dari kapak corog adalah kapak sepatu. Karena bentuk bagian
atasnya yang menyerupai corong dan kedalam corong itu dimasukkan tangkai
kayu yang menyiku. Kapak corong banyak ditemukan di daerah Seumatera
Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan.
2. Nekara
Nekara adalah benda kebudayaan dari perunggu yang berbentuk seperti
dandang yang tertelungkup atau semacam kerumbu yang berpinggang pada
bagian tengahnya. Dan bagian atasnya tertutup. Nekara banyak ditemukan di
daerah Sumatera, Jawa, Bali.4
3. Perhiasan Perunggu
Perhiasan perunggu di Asia Tenggara merupakan contoh kebudayaan
Dongson, Vietnam. Kebudayaan perunggu banyak tersebar di kawasan Asia

3
I Wayan Badrika,Sejarah Nasional Indonesia dan Umum Kelas X (Jakarta: Erlangga, 2004) hal 182
4
Ibid (hal. 183-185)
1

Tenggara. Victor Goloubaw menyatakan bahwa kebudayaan perunggu


berkembang sejak abad pertengahan sebelum tarikh Masehi. Pendapatnya ini
juga diperkuat dengan penemuan mata uang Cina dari Dinasti Han. Berbeda
dengan Van Heine Geldern menyatakan bahwa kebudayaan perunggu paling
muda berasal dari tahun 300 SM. Penelitiannya diperkuat dengan hasil
penyelidikan hiasan nekara Dongson yang tidak memiliki persamaan dengan
hiasan Cina dari Dinasti Han.
4. Zaman Besi
Pada zaman ini manusia telah dapat mengolah bijih-bijih besi untuk
membuat peralatan yang dibutuhkan oleh manusia itu sendiri. Teknik
pembuatannya mempergunakan teknik a cire perdue. Berdasarkan penelitian
Van Deer Hoop, teknik pembuatannya menggunakan cara bivall (tangan) dan
bilvale (tangan pada luar dan lilin pada dalamnya).5

D. Sumber Data Pra Sejarah


1. Fosil
Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu karena adanya
proses kimiawi. Fosil merupakan peninggalan masa lampau yang sudah
tertanam ratusan bahkan ribuan tahun dalam tanah. Contoh dari fosil manusia,
fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan).6
2. Artefak
Artefak yaitu peninggalan masa lampau berupa alat-alat kehidupan hasil
budaya yang terbuat dari logam, batu, tulang, kayu.

E. Konsep Temporal dan Spasial dalam Pra Sejarah


Dalam dimensi waktu pra sejarah Indonesia memiliki rentan waktu yang sangat
panjang dalam jutaan tahun. Secara umum pra sejarah Indonesia dimulai dengan
kolonisasi kepulauan pertama oleh manusia purba sekitar awal pleistosen dan berakhir
pada pengenalan tulisan di sekitar permulaan masa masehi.
Konsep temporal dalam sejarah berkaitan dengan waktu, identik dengan kapan
peristiwa itu terjadi. Dalam kaitannya dengan waktu pasti ada awal dan akhir dari
suatu peristiwa sejarah.
Konsep spasial berkaitan dengan ruang atau tempat berlangsungnya peristiwa
sejarah.seperti evolusi yang mempengaruhi masyarakat dan peradabannya sangat
beragam sesuai skala spasialnya, termasuk geografis dan jangkauannya.

5
Ibid (hal: 187)
6
Ahmad Sanjaya, Mengenal Indoneisa pada Masa Pra Aksara (Jakarta : CV. Walagri, 2004)hal. 58
1

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia yang hidup pada zaman pra sejarah disebut manusia purba. Manusia
purba yang hidup pada zaman pra sejarah ini belum mengenal tulisan. Jenis-jenis
manusia purba dibedakan dibedakan dari zamannya yaitu paleotikum,mesolitikum,
neolitikum, megalitikum, zaman logam.
Ada beberapa jenis manusia yang ditemukan pada masa pra sejarah diantaranya
Megantropus Paleojavanicus sebagai fosil tertua yang ditemukan di Jawa, fosil
Pithecantropus, dan fosil Homo.
Pola kehidupan manusia pada zaman pra sejarah bersifat nomaden (hidup
berpindah-pindah), mengumpulkan makanan dan bercocok tanam.
Sumber data yang dapat diambil pada zaman pra sejarah ada dua yaitu fosil dan
artefak. Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu karena adanya
proses kimiawi. Artefak adalah bukti-bukti peninggalan manusia pada zaman pra
sejarah berupa alat-alat yang digunakan untuk menunjang kehidupan manusia purba
zaman pra sejarah.
Konsep yang digunakan pada zaman pra sejarah ada konsep temporal yang
berkaitan dengan urutan kejadian berdasarkan waktu. Juga konsep spasial pada zaman
pra sejarah yang berkaitan dengan daerah atau tempat berlangsungnya peristiwa
sejarah itu terjadi.

B. Saran
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan
bagi pembaca dan terkhususnya penulis sendiri agar mengetahui secara spesifik
kehidupan era pra sejarah di Indonesia. Apabila ada yang kurang tepat baik penulisan
maupun pengertian dari setiap penjabaran, mohon dikoreksi yang mana berguna
untuk penulis sendirinya.

DAFTAR PUSTAKA

Helius Sjamsuddin. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak


1

M.C. Ricklefs. History of Indonessians. Tim Penerjemah Serambi. Jakarta: Serambi. 2008.

I Wayan Badrika. 2004. Sejarah Nasional Indonesia & Umum SMA kelas X. Jakarta:

Erlangga

Ahmad Sanjaya.2004. Mengenal Indonesia Pada Zaman Pra Aksara. Jakarta : CV. Walagri

You might also like