Professional Documents
Culture Documents
1 Pendahuluan
3.2.1.1 Latar Belakang
PT. Jempol Kejepit adalah, perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Eksplorasi Mineral Nikel, yang berada di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi
Sulawesi Tengah seluas 95,58 hektar. Secara geografis kabupaten Morowali Utara
terletak antara 01º31’12” lintang selatan dan 121º02’124” memilki luas daratan
10.018,12 Km2 dan luas lautan 8.344,27 Km2.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka PT. Jempol Kejepit melakukan kegiatan
Eksplorasi Detail, sebagai tindak lanjut daripada kegiatan Eksplorasi Pendahuluan
sebelumnya.
3.2.1.2 Maksud dan Tujuan
Kegiatan Eksplorasi Detail ini dimaksudkan untuk mengkonfirmasi, mendalami
serta mengembangkan data dan informasi yang telah diperoleh dari kegiatan
eksplorasi sebelumnya.
Kegiatan Eksplorasi Semi Detail ini bertujuan untuk :
a. Membuat Peta Geologi Lokal/Detail Wilayah IUP PT. Jempol Kejepit.
b. Membuat Peta Pola Penyebaran Endapan Laterit Nikel di Wilayah IUP PT.
Jempol Kejepit.
c. Penghitungan Cadangan Terukur Bahan Galian Endapan Laterit Nikel di
Wilayah IUP PT. Jempol Kejepit.
3.2.1.3 Lokasi dan Kesampaian Daerah Eksplorasi
Wilayah IUP Eksplorasi Nikel PT. Jempol Kejepit, seluas 95.58 Hektar terletak di
desa Bungintimbe, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah
Kesampaian daerah atau aksesibilitas dari dan menuju lokasi wilayah IUP
Eksplorasi Nikel PT. Jempol Kejepit, dapat dijangkau dengan alternative berikut :
a. Palu-Molowari (lewat jalur udara) sekitar 45 menit, kemudian dilanjutkan
perjalanan darat Morowali-Bungintimbe (kendaraan roda empat) sekitar 3 jam,
dilanjutkan lagi perjalanan darat Bungintimbe-Lokasi tambang (kendaraan roda
empat) sekitar 15 menit.
Tabel
Kesampaian Lokasi Menuju Konsesi PT. Jempol Kejepit Palu
Jarak/Waktu
NO Jalur Keterangan
Tempuh
Palu - 511 km /
1 Mengendarai transportasi udara
Morowali 45 menit
Morowali – Jalan provinsi, melewat jalan
149 km /
2 Desa trans Sulawesi, mengendarai
3 jam
Bungintimbe transportasi darat 60-80 km/jam
Desa
Jalan Desa Bungintimbe,
Bungintimbe 500 m /
3 mengendarai transportasi darat
– Tempat 15 menit
20-60 km/jam
Lokasi
Sumber : Engineering PT. Jempol Kejepit, 2018
Untuk lebih jelas mengenai kesampaian lokasi tambang, maka dapat dilihat pada
(Gambar ) dan (Lampiran ).
Penggunaan lahan di sekitar wilayah IUP Eksplorasi PT. Jempol Kejepit, sebagian
besar berupa hutan sekunder, lahan perkebunan (kebun kelapa sawit, coklat, dan
kebun campuran), lahan persawahan, dan lahan pemukiman.
Secara administratif Wilayah IUP PT. Jempol Kejepit, mencakup wilayah Desa
Bungintimbe, Kabupaten Morowali. Adapun data demografi sekitar wilayah IUP
PT. Jempol Kejepit dapat dilihat pada Tabel
3.2.1.5 Waktu Dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan tahapan Eksplorasi Detail ini dilaksanakan dalam waktu sekitar 3 (tiga)
bulan, mulai dari April 2017 sampai dengan Juni 2017, seperti terlihat pada Tabel
Tabel
Jadwal Pelaksanaan Eksplorasi PT. Jempol Kejepit 2017
BULAN /
MINGGU
N KEGIATAN April Mei' Juni '
O '17 17 17
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembentukan Tim Eksplorasi
2 Mobilisasi Alat & Bahan Eksplorasi
3 Pemberangkatan Tim ke Lokasi
4 Persiapan Basecamp
5 Orientasi Lapangan
6 Pemetaan Geologi
7 Pengamatan Test PIT
8 Pengeboran Inti Spasi 50 X 50 M
Pengiriman Sampel ke
9 Laboratorium
Pembuatan Draft Laporan
10 Eksplorasi
11 Pembuatan Final Report
Sumber : Engineering PT. Jempol Kejepit, 2018
3.2.1.6 Pelaksanaan Dan Peralatan
Alat dan Bahan yang digunakan didalam kegiatan Eksplorasi Detail Laterit Nikel
di WIUP PT. Jempol Kejepit, adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 1.4, serta
Gambar 1.3 dan 1.4 berikut ini :
Tabel 1.4
Alat dan Bahan Kegiatan Eksplorasi Detail PT. Jempol Kejepit
Gambar
Beberapa Peralatan Utama Eksplorasi Nikel PT. Jempol Kejepit
Gambar
Mesin Bor Type Jacro Untuk Ekplorasi Nikel Laterit PT. Jempol Kejepit
Kegiatan Eksplorasi Detail ini, dilaksanakan oleh Tim Geologist / Eksplorasi PT.
Jempol Kejepit. Adapun nama-nama Tim Eksplorasi dapat dilihat pada Tabel 1.5
berikut ini :
Tabel
Daftar Nama Tim Eksplorasi PT. Jempol Kejepit
NO NAMA KUALIFIKASI KETERANGAN
1 Muhammad Saleh Senior Geologist SM/KTT PT.TBS
2 Nasrullah Geologist
3 Ramayyudin Geologist
4 Ryanto SP. Geologit
5 Aam Mustaram Master Bor
6 Operator Bor Driller 3 orang
7 Supervisor Staff Supervisor 2 orang
8 Supporting Staff Foreman 3 orang
9 Helper 12 orang
TOTAL 25 orang
Sumber : Engineering PT. Jempol Kejepit, 2018
Gambar
Skema Tahapan Metodologi Eksplorasi
Adapun jenis-jenis kegiatan yang dilakukan didalam tahapan eksplorasi semi detail
ini
antara lain adalah :
1. Pemetaan Geologi Detail Wilayah IUP Eksplorasi PT. Jempol Kejepit
2. Pengambilan sampel sedimen sungai (Stream Sediment)
3. Pembuatan Sumur Uji (Test Pit)
4. Pemboran inti
5. Test Laboratorium
6. Pelaporan
Adapun alur kegiatan eksplorasi semi detail ini dapat dilihat pada Gambar
Gambar
Alur Kegiatan Eksplorasi Detail Di Wilayah IUP PT. Jempol Kejepit
3.2.1.8 Penyelidikan Terdahulu
Penyelidikan dan Hasil Penyelidikan Terdahulu Beberapa Ahli Geologi telah
melakukan penelitian di sekitar wilayah IUP PT. Jempol Kejepit, antara lain :
a. Tektonostratigrafi Pulau Sulawesi (Hamilton, 1979; dan Katili, 1980).
b. Peta Geologi Indonesia, Lembar Ujung Pandang (Rab Sukamto, 1975).
c. Peta Geotektonik Pulau Sulawesi (Silver et al, 1983; Sukamto dan
Simandjuntak, 1983; Simandjuntak, 1987; Parkinson, 1996).
d. Peta Geologi Lembar Bungku, Sulawesi (T.O.Simandjuntak, E.Rusmana,
J.B.Supandjono, A. Koswara, 1993).
Khusus kegiatan eksplorasi di wilayah IUP PT. Jempol Kejepit (sebelumnya PT.
Raihan Catur Putra) telah dilakukan secara bertahap sejak Tahun 2010 hingga
Tahun 2015, oleh Tim Internal Perusahaan. Adapun ringkasan hasil penyelidikan
terdahulu dapat dilihat pada Tabel
Tabel
Hasil Penyelidikan Terdahulu di Wilayah IUP PT. Jempol Kejepit
TIM
NO TAHAPAN KEGIATAN TAHUN RESUME
PELAKSANA
Gambar 2.9
Kegiatan Eksplorasi Pendahuluan berupa ; pemetaan geologi, test pit, dan
pemboran hand auger di Wilayah IUP Eksplorasi PT. Jempol Kejepit
3.2.1.9 Geologi Umum
Wilayah IUP Eksplorasi Nikel PT. Jempol Kejepit, termasuk dalam Peta Geologi
Regional Lembar Bungku, Sulawesi (T.O. Simandjuntak, E. Rusmana, J.B.
Supandjono, dan A. Koswara, 1993), yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan
Sumberdaya Mineral (ESDM) melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
(P3G), Bandung.
Secara regional daerah penyelidikan termasuk dalam lembar peta Bungku, yang
terletak pada lengan tenggara Pulau Sulawesi. Morfologi lembar Bungku, dapat
dibedakan menjadi empat satuan yaitu pegunungan, perbukitan, morfologi karst dan
dataran rendah (Rusmana, dkk, 1993). Pegunungan menempati bagian tengah dan
barat lembar, perbukitan terdapat pada bagian barat dan timur, morfologi kars
terdapat di Pegunungan Matarombeo sampai kepulauan Salabangka.
Berdasarkan peta pada Gambar 2.1, menunjukkan bahwa Formasi Batuan yang
terdapat di sekitar wilayah IUP Eksplorasi Nikel PT. Jempol Kejepit adalah:
a. Formasi Matano (Km) terdiri dari kalsilutit, napal, serpih dan rijang
b. Kalsilutit berbutir halus, warna kelabu, padat dan keras, lapisannya baik, tebal
lapisan berkisar antara 10 - 15 cm.
c. Napal, warna kelabu, berlapis baik padat dan keras, tebal masing-masing
lapisan mencapai 15 cm. Setempat sisipan rijang setebal 10 cm.
d. Serpih warna kelabu, berlapis baik. Tebal tiap lapisannya sampai 15 cm.
e. Rijang berupa sisipan dalam batugamping dan napal. Tebal sisipan sampai 10
cm, warna merah sampai coklat kemerahan.
Berdasarkan kandungan fosil Heterohelix sp, yang terdapat dalam batugamping dan
Radiolaria dalam rijang, Formasi Matano diperkirakan berumur Kapur Akhir
(Budiman, 1980); lingkungannya laut dalam.
Penyebaran satuan ini meliputi daerah antara hulu sungai Ongkaya dan Pegunungan
Verbeek, Pegunungan Wawoombu dan Bulu Warungkeleatu di bagian utara dan
sebelah selatan. Tebal formasi ini 550 m, formasi ini tertindih secara secara selaras
oleh Formasi Salodik. Di beberapa tempat secara tektonik bersentuhan dengan
batuan ultramafik; hubungan dengan batuan sedimen yang lebih tua tidak jelas.
Kompleks Ultramafik (Ku) terdiri dari harzburgit, lherzolit, wehrlit, websterit,
serpentinit, dunit, diabas dan gabro.
Harzburgit berwarna hijau sampai kehitaman, padat dan pejal, setempat ada
penghalusan mineral, tersusun dari mineral halus sampai kasar, terdiri dari mineral
olivin, piroksen serta mineral serpentin sebagai mineral ubahan dari piroksen dan
olivin.
Lherzolit berwarna hijau kehitaman, pejal dan padat, berbutir sedang sampai kasar.
Wehrlit berwarna keitaman, pejal dan padat, berbutir halus sampai kasar. Batuan
terdiri dari olivin, kadang-kadang piroksen. Mineral-mineral ini terubah menjadi
serpentin, talkum dan idingsit.
Websterit berwarna hijau kehitaman padat dan pejal, tersusun oleh mineral olivin
dan piroksen, berbutir halus sampai sedang. Serpentin hasil ubahan olivin dan
piroksen mengisi rekahan kristal yang terubah.
Serpentinit berwarna kelabu sampai hijau kehitaman, pejal dan padat, tersusun dari
mineral antigorit, lempung dan magnetit, berbutir halus. Batuan ini umumnya
sering dijumpai berstruktur kekar dan terdapat cermin sesar (slicken side) yang
dapat di lihat dengan mata telanjang.
Diabas berwarna kelabu, kelabu kehijauan sampai hitam kehijauan, padat dan pejal,
berbutir halus sampai sedang, tersusundari mineral plagioklas, orthoklas, piroksen
dan mineral bijih, batuan ini terubah kuat di beberapa tempat.
Dunit berbutir halus sampai sedang, berwarna kehijaun, kelabu kehijauan sampai
kehitaman, tersusun dari mineral olivin, piroksen, plagioklas dan mineral bijih,
olivin dan mineral piroksen terubah menjadi mineral serpentin, talkum dan klorit,
batuan ini banyak di jumpai terubah kuat, memperlihatkan struktur sarang.
Gabro berbintik hitam, berbutir sedang sampai kasar, padat dan pejal, mineral
penyusun batuan ini terdiri dari plagioklas dan olivin. Batuan ini dijumpai berupa
retas yang menerobos batuan ultramafik.
Sesar yang lain di daerah ini lebih kecil dan merupakan sesar tingkat kedua atau
mungkin tingkat ketiga. Lipatan yang terdapat di Lembar ini tergolong lipatan
terbuka, tertutup, dan pergentengan :
a. Lipatan terbuka berupa lipatan lemah yang mengakibatkan kemiringan lapisan
tidak melebihi 35°. Lipatan ini terdapat dalam batuan yang berumur Miosen
hingga Plistosen. Biasanya sumbu lipatannya menggelombang dan berarah
barat-timur sampai baratlaut-tenggara
b. Lipatan tertutup berupa lipatan sedang sampai kuat yang mengakibatkan
kemiringan lapisan dan 50° sampai tegak. Setempat, lapisan itu hingga terbalik.
Lipatan ini terdapat dalam batuan sedimen Mesozoikum, dengan sumbu lipatan
yang umunmya berarah baratlaut-tenggara. Diduga, lipatan ini terbentuk pada
Oligosen atau lebih tua;
c. Lipatan pergentengan (superimposed fold) terdapat dalam satuan batuan
Mesozoikum, pada Mendala Sulawesi Timur dan Mendala Banggai-Sula.
Sumbu lipatannya berarah baratlaut-tenggara. Kekar terdapat dalam hampir
semua satuan batuan, tetapi terutama dalam batuan beku dan batuan sedimen
Mesozoikum. Terjadinya mungkin dalam beberapa perioda, sejalan dengan
perkembangan tektonik di daerah ini.
Gambar
Peta Geologi Regional Wilayah IUP Eksplorasi Nikel PT. Jempol Kejepit
Gambar
Peta Struktur Geologi Regoinal Wilayah IUP Eksplorasi Nikel PT. Jempol Kejepit