You are on page 1of 5

Penanganan Gigi Terbenam

(IMPACTED)
No. Dokumen :
/SOP/03/2018
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit :
Halaman :
KEPALA UPTD
PUSKESMAS KELONG
UPTD
PUSKESMAS H.JUPRI, AMK
KELONG Penata Tk.I/ IIId
NIP 19620918 198309 1
001
1. Pengertian Gigi terbenam dan Impaksi adalah kondisi dimana erupsi gigi tidak
bisa sempurna mencapai dataran oklusi atau bahkan tidak erupsi
sama sekali karena kurangnya tempat pada mandibula, hal ini
biasanya terjadi pada gigi molar ke 3 rahang bawah dan caninus
rahang atas.

2. Tujuan Sebagai acuan untuk dokter gigi dalam Penanganan Gigi Terbenam
(Impacted)
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Buku Pedoman Perawatan Dasar Depkes RI th.2005
5.Prosedur/ 1. Alat
Langkah- a. Dental unit
b. Alat diagnostic gigi (kaca mulut, sonde, pinset
langkah
2. Bahan
a. Kapas
b. Masker
c. Handscoen
d. Gelas + air kumur

3. Prosedur
a. Petugas memeriksa pasien
b. Jika gigi yang impaksi menimbulkan keluhan sakit, bengkak,
trismus (tidak bisa buka mulut maka petugas meresepkan obat
antibiotic (amoxicillin/ erythromycin/metronidazole) dan
analgetik (paracetamol/ asam mefenamat/ ibuprofen), anti
inflamasi ( diklofenak, dexamethasonne) dengan dosis
sebagai berikut :
Amoxicillin
 dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
 waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
 cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman gram - & gram
+
 Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap penisilin
dan derivatnya
Erythromycin
 dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12 jam
 cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan
 Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - & gram
+
 untuk penderita yang alergi penisilin
 Kontra Indikasi : - pasien yang hipersensitif terhadap
erythromycinpada penderita periodontal hepar
Metronidazole
 dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
 dosis maximal 4 gram/hari
 waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
 cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob, untuk
abses bisa dikombinasikan dengan amoxicillin
 Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap metronidazole, wanita
hamil yang menderita trichomoniasis pada trimester I, pasien
yang mempunyai penyakit SSP aktif & riwayat penyakit
“blood discrasia”
Paracetamol
 Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
 Dosis dewasa : 500 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : analgetik-antipiretik
 Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat, penderita
tukak lambung
Asam Mefenamat
 Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
 Dosis dewasa : 500 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : analgetik-antipiretik
 Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat, penderita
tukak lambung

Ibuprofen
 Dosis dewasa : 200-400 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : wanita hamil dan menyusui, punya riwayat
penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus peptic), gangguan
fungsi ginjal, gangguan pembuluh darah, asma, Gagal
jantung, hipertensi, lupus eritematosus sistemik
Diclofenac
 Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
 Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
 Waktu pemberian : 2-3 x sehari
 Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum makan
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : hipersensitif terhadap obat ini, penderita tukak
lambung/ saluran cerna, anak-anak < 14 tahum, wanita hamil
& menyusui
Dexamethasone
 Dosis anak > 14 tahun : 0,25 mg
 Dosis dewasa : 0,5 mg
 Waktu pemberian : 2-3 x sehari
 Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sesudah makan
 Indikasi : anti inflamasi
 Kontra indikasi : infeksi fungsi sistemik, herpes simpleks okuler,
penderita yang hipersensitif pada obat tersebut.
c. Jika gigi yang impaksi tidak menimbulkan keluhan atau
sudah sembuh, petugas merujuk pasien ke drg. Sp. BM
untuk dilakukan odontektomi.
d. Petugas mencatat semua hasil perawatan dalam rekam
medis pasien
e. Petugas menyerahkan rekam medis, kertas resep dan
nomor antrian ke pasien
f. Petugas mempersilahkan pasien ke kasir dan
selanjutnya mengambil obat di ruang farmasi.
g. Petugas mencuci dan mensterilkan alat yang telah
dipakai
h. Petugas mencatat hasil perawatan di buku register poli
gigi.
a. Petugas mencatat semua tindakan di buku register poli gigi

6. Bagan Alir
Anamnesa , Pemeriksaan klinis konsultasi
odontogram

Intruksi, edukasi
,Peresepan pasien
Rujuk

Pencatatan rekam Cuci alat dan


medis dan steril
registrasi

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Poli Gigi
9.Dokumen
terkait
10.Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
historis terkait

You might also like