You are on page 1of 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika


Materi Ajar : Vektor
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Pertemuan Ke- : ....
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Standar Kompetensi

Memahami vektor dalam ruang tiga dimensi, serta operasi dan resultannya.

B. Kompetensi Dasar

1. Memahami vektor dalam ruang tiga dimensi.

C. Indikator

1.1. Menjelaskan titik di ruang tiga dimensi.


1.2. Menggambar vektor garis di ruang tiga dimensi.
1.3. Mengenal operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian dua buah vektor di
ruang tiga dimensi.
1.4. Mencari resultan dari beberapa vektor.

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran :
1.1.1. Siswa dapat menjelaskan titik di ruang tiga dimensi menggunakan cerita
kontekstual yang relevan;
1.1.2. Siswa dapat menjelaskan titik di ruang tiga dimensi menggunakan model
yang terkait dengan cerita kontekstual yang relevan;
1.2.1. Siswa dapat menggambar vektor garis di ruang tiga dimensi menggunakan
cerita kontekstual yang relevan;
1.2.2. Siswa dapat menggambar vektor garis di ruang tiga dimensi menggunakan
model yang terkait dengan cerita kontekstual yang relevan;
1.3.1. Siswa dapat mengenal operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian
dua buah vektor di ruang tiga dimensi menggunakan cerita kontekstual yang
relevan;
1.3.2. Siswa dapat mengenal operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian
dua buah vektor di ruang tiga dimensi menggunakan model yang terkait
dengan cerita kontekstual yang relevan;
1.4.1. Siswa dapat mencari dan menentukan resultan dari beberapa vektor
menggunakan cerita kontekstual yang relevan;
1.4.2. Siswa dapat mencari dan menentukan resultan dari beberapa vektor
menggunakan model yang terkait dengan cerita kontekstual yang relevan;

E. Materi Ajar

1.1.1.1. Pemahaman tentang titik di ruang tiga dimensi menggunakan cerita


kontekstual yang relevan;
1.1.2.1. Pemahaman tentang titik di ruang tiga dimensi menggunakan model yang
terkait dengan cerita kontekstual yang relevan;
1.2.1.1. Pemahaman tentang bagaimana menggambar vektor garis di ruang tiga
dimensi menggunakan cerita kontekstual yang relevan;
1.2.2.1. Pemahaman tentang bagaimana menggambar vektor garis di ruang tiga
dimensi menggunakan model yang terkait dengan cerita kontekstual yang
relevan;
1.3.1.1. Pengenalan operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian dua buah
vektor di ruang tiga dimensi menggunakan cerita kontekstual yang relevan;
1.3.2.1. Pengenalan operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian dua buah
vektor di ruang tiga dimensi menggunakan model yang terkait dengan cerita
kontekstual yang relevan;
1.4.1.1. Pemahaman tentang pengertian resultan vektor dan bagaimana mencari dan
menentukan resultan dari beberapa vektor menggunakan cerita kontekstual
yang relevan;
1.4.2.1. Pemahaman tentang pengertian resultan vektor dan bagaimana mencari dan
menentukan resultan dari beberapa vektor menggunakan model yang
terkait dengan cerita kontekstual yang relevan;
F. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan adalah :
 Pendekatan Contekstual Teaching and Learning

G. Metode Pembelajaran
Metode :
 Pengajaran langsung
 Ekspositori dan demonstrasi
 Diskusi kelompok
 Penugasan

H. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif.

I. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan

Tahapan Kegiatan

No. Alokasi Waktu


Guru Siswa

1. Mengucapkan salam Menjawab salam 1 menit

2. Memberi apersepsi kepada Merespons apersepsi 5 menit


siswa menggunakan metode dan antusias dalam
tanya jawab. tanya jawab yang
dilakukan guru.
Misalnya :

 Guru mengingatkan definisi


tentang vektor.
Vektor adalah besaran yang
mempunyai besar dan arah.

 Guru mengingatkan kembali


tentang vektor dalam ruang
dua dimensi, dengan cara
menyuruh siswa maju secara
acak ntuk menentukan vektor
dari titik A (4,2) dan B (-2,-4).

 Lalu dengan metode


ekspositori dan demonstrasi,
guru menjelaskan tentang
titik pada ruang tiga dimensi.
Jika pada ruang dua dimensi
dikenal hanya dengan 2
sumbu utama (x,y) maka pada
ruang tiga dimensi terdapat 3
sumbu utama (x,y,z).

3. Menyampaikan tujuan Mencatat untuk 4 menit


pembelajaran yang akan dijadikan acuan dalam
dicapai siswa. mengikuti kegiatan
belajar selanjutnya.

B. Kegiatan Inti

No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

1. Guru membagi siswa dalam Siswa duduk 1 menit


beberapa kelompok kecil dan berkelompok.
menginstruksikan murid untuk
duduk berkelompok.

2. Dengan menggunakan media Siswa memperhatikan 20 menit


pembelajaran yang telah materi melalui media
disiapkan, guru mengenalkan dan menyimak apa yang
konsep vektor dalam ruang disampaikan guru.
dimensi tiga dengan
menyajikan permasalahan yang
telah disinggung pada
apersepsi mengenai titik dan
garis pada ruang dimensi tiga.

Setelah diberikan apersepsi


tentang titik pada ruang tiga
dimensi, guru menjelaskan
tentang menggambar vektor
garis pada ruang tiga dimensi .
Misalnya vektor akan terbentuk
jika terdapat minimal dua titik
pada ruang tiga dimensi, dan
memiliki besar dan arah.
Misal titik A (0,2,4) dan B
(4,6,8) sehingga ketika dua titik
dihubungkan dari A ke B akan
membentuk vektor AB.
Contoh :

3. Selanjutnya guru menjelaskan Siswa memperhatikan 15 menit


tentang operasi penjumlahan, materi melalui media
pengurangan, dan perkalian dan menyimak apa yang
pada vektor tiga dimensi. disampaikan guru.

a. Penjumlahan :
a + b = PQ + QR = PR
b. Pengurangan
A-B = A + (-B)

c. Perkalian

 Perkalian Titik (vektor


dengan vektor)
A.B = AB cos θ
AB cos θ merupakan
bilangan biasa (skalar).

 Perkalian Vektor dengan


Skalar

4. Masih menggunakan media Siswa memperhatikan 10 menit


pembelajaran, guru materi melalui media
menjelaskan kepada siswa dan menyimak apa yang
bagaimana mencari resultan disampaikan guru.
dari beberapa vektor dalam
ruang tiga dimensi.
R2 = |A2| + |B2|

5. Guru memberikan suatu tanya Siswa merespons 10 menit


jawab terhadap siswanya pertanyaan yang
sebagai indikator akan disampaikan oleh guru
pemahaman siswa terkait dan berusaha
pengajaran dan pembelajaran memecahkan soal yang
tentang konsep vektor dalam diberikan.
ruang tiga dimensi.

1. Diketahui segitiga PQR


dengan P(0, 1, 4), Q(2, –3, 2),
dan R(–1, 0, 2). Besar sudut
PRQ = ….

2. Diketahui | a | = 2 , | b | = 1 ,

sinus sudut antara a danb

1
adalah 3 nilai | a  b | = ...
2

1   2
3. Jika a = 4 , b =  5  ,
 
   
9   3 

 3
c =  1
 
  2
dan p = a – 2b + 3c , maka
panjang p =...

C. Penutup

No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

1. Guru membimbing siswa Setiap siswa membuat 3 menit


untuk membuat kesimpulannya.
kesimpulan dari yang
telah disampaikan.
Vektor adalah besaran
yang memiliki besar dan
arah.
Titik pada ruang tiga
dimensi (x,y,z).
Minimal dua titik pada
ruang dimensi tiga akan
membentuk vektor garis
pada ruang dimensi tiga.
Adapun operasi pada
vektor yaitu
penjumlahan,
pengurangan, perkalian,
serta resultan dari
beberapa vektor dengan
beberapa cara.

2. Guru memberikan tugas- Siswa mengerjakan tugas- 20 menit


tugas kepada siswa tugas yang diberikan oleh
terkait materi dari guru.
konsep-konsep yang
telah dipelajari.
(Tugas terlampir pada
LKS)

3. Menutup pembelajaran Menjawab salam yang 1 menit


dengan mengucap salam. diucapkan guru.

Penilaian :

Jumlah soal : 50 soal

Pedoman Penilaian:

Tiap soal jika benar bernilai 2, dan jika salah bernilai 0.


Total nilai maksimum yaitu 100.

J. Alat dan Sumber Belajar

 Buku Teks, LCD projektor, laptop, spidol, papan tulis, bahan ajar materi, LKS.
LEMBAR KERJA SISWA

Untuk menentukan letak suatu titik dalam ruang tiga dimensi diperlukan patokan
mula. Salah satu patokan mula yang diambil adalah tiga garis lurus yang saling
berpotongan tegak lurus yang biasanya diberi nama sumbu x, sumbu y, dan sumbu z.
sistem ini dinamakan system koordinat cartesius dalm ruang tiga dimensi. Dalam
system ini suatu titik ditentukan oleh pasangan tiga bilangan (tripel), misalnya P(
x1 , y1 , z1 ). Disebut koordinat absis, y disebut koordinat y atau ordinat dan z disebut
koordinat z atau aplikat dari titik P. tiap dua sumbu menentukan sebuah bidang yang
dinamakan bidang koordinat. Tiga bidang koordinat yaitu xy, yz, dan xz membagi ruang
menjadi 8 ruang bagian yang masing-masing disebut oktan.

Oktan-oktan I, II, III dan IV diatas bidang xy dan lainnnya dibawah bidang xy.

Oktan-oktan V, VI, VII, VIII berturut-turut berada tepat dibawah oktan oktan I, II, III
dan IV.
Pada gambar berikut berturut-turut adalah contoh letak titik P (2,3,4) dan Q (4,-2,3) :

Jarak dua titik

Jarak dua titik P( x1 , y1 , z1 ) dan Q ( x2 , y2 , z 2 ) adalah

2
|PQ | = ( x2  x1 ) 2  ( y 2  y1 ) 2  ( z 2  z1 )
Vektor dalam ruang tiga dimensi

Vector posisi titik P ( x1 , y1 , z1 ) terhadap titik asal O adalah OP=( x1 , y1 , z1 )=

x1i  y1 j  z1k , i,j,k disebut vektor-vektor basis yang berturut-turut adalah vector-
vektor satuan yang searah dengan sumbu x positif, y positif dan z positif.

Rumus perbandingan vektor

Jika a =( x1 , y1 , z1 ) adalah vektor posisi dari titik A, dan b=( x2 , y2 , z 2 ) adalah vector
posisi titk B, serta titik C berada pada ruas garis AB sedemikian sehingga |AC| : |CB| =
m : n , maka vektor posisi titik C adalah

na  mb
c
mn

Jika vector posisi titik C adalah c = ( xc , yc , zc ) diperoleh hubungan bahwa

nx1  mx2 ny1  my2 nz1  mz2


xc  ; yc  ; zc 
mn mn mn

Jika a = ( a1 , a2 , a3 ) maka panjang vector a adalah:

a  a1  a 2  a3
2 2 2

Jika a =( a1 , a2 , a3 ) adalah vector posisi A, dan b =( b1 , b2 , b3 ) vector posisi B, maka

| AB |= (b1  a1 ) 2  (b2  a2 ) 2  (b3  a3 ) 2

Perkalian dua vektor

Jika u = (u1 , u2 , u3 ) dan v = (v1 , v2 , v3 ) maka perkalian titiknya adalah

u  v  u  v cos dengan 0<  < 


Mengingat i  (1,0,0) , j  (0,1,0) dan k  (0,0,1)

Maka, mudah dimengerti dari sefinisi tersebut bahwa

i  j  j  k  i  k  0 dan

i i  j  j  k k 1

Sehingga dapat diturunkan

u  v  (u1 , u2 , u3 )  (v1 , v2 , v3 )

u  v  u1v1  u2 v2  u3v3

Hasil kali kedua vector adalah suatu skalar.

Jika dua vektor saling tegak lurus, maka hasil kali titiknya sama dengan nol

u  v  0  u  v atau u  0 atau v  0

Untuk menentukan besarnya sudut yang dibentuk oleh dua vektor u  v1 , v2 , v3 

dapat digunakan rumus:

u v
cos 
uv

Atau

u1v1  u 2 v2  u3 v3
cos 
u1  u 2  u3  v1  v2  v3
2 2 2 2 2 2
Kosinus arah suatu vector

Misalkan a  (a1 , a 2 , a3 )  (a1 i  a2 j  a3 k ) adalah vektor posisi titik A dengan A

berimpit dengan O, sudut-sudut antara vektor a dengan vektor satuan i, j, k maka

sudut-sudut arah vektor a . Sudut-sudut  ,  dan 

Maka cos , cos  , dan cos

a i a
cos   1
ai a

a j a2
cos   
a j a

ak a
cos   3
ak a

Dengan cos2   cos2   cos2   1


Hasil kali silang dua vektor

a  a1 i  a2 j  a3 k dan b  b1 i  b 2 j  b 3 k

 =sudut yang dibentuk oleh a dan b dengan 0<  < 

a  b  a  b  sin 

Dengan u = vektor satuan, maka

a  b  a  b  sin 

b  a  b  a  sin   (u)

= - a  b sin  (u)

= -( a  b )

b  a = -( a  b ) sifat anti komutataif

Apabila a sejajar dengan b yaitu  =0 maka,

a  b  a  b  sin  u

ab = 0
Hasil kali silang dua vektor-vektor bersifat distributif terhadap penjumlahan vektor
yaitu:

a  (b  c)  (a  b)  (a  c)

(a  b)  c  (a  c)  (b  c)

Untuk vektor i , j dan k :


i  j  i  j  sin k
2

i j  k

Dengan cara yang sama kita peroleh:

jk  i j  i  k ii  o

k i  j k  j  i j j  o

i  k  i k k  o

Selanjutnya dapat diturunkan teknik perhitungan dengan menggunakan determinan:

i j k
a  b  a1 a 2 a3
b1 b2 b3

b  a  (a  b)  Sifat determinan


Luas jajaran genjang

Luas jajaran genjang yang sisi-sisinya a dan b adalah;

a  b  a  b  sin 

Volume balok genjang

Volume balok genjang yang rusuknya a , b dan c adalah a  b  c

a1 a2 a3
a  b  c = b1 b2 b3
c1 c2 c3
LATIHAN
Nama :

Kelas :

No. Absen :

Pelajaran : Vektor

1. Diketahui | a | = 2 , | b | = 1 ,sinus sudut 3. Diketahui | a | = 2 , |b|= 9 dan |


1
antara a danb adalah 3. a+b|= 5 besar sudut antara a dan
2
b adalah...
Nilai | a  b | =...
a. 45o b. 60o c. 120o d. 135o

a. 7 c. 3 e. 6 e. 150o

b. 6 d. 7
4. Diketahui a = 3 i – 4 j – 4 k , b = 2 i – j
+ 3 k dan c = 4 i – 3 j +5 k Panjang

2. Diketahui panjang proyeksi vektor a= proyeksi ( a + b ) pada c adalah...

 3   3 a. 3 2 b. 4 2 c. 5 2 d. 6 2
    3
 3  , pada b   
p adalah .
e. 7 2
 1  3 2
   
Nilai p = . . . . .

5. Diketahui A ( 1, 2, 3 ), B ( 3, 3, 1 ) dan C
26 1 1
a. 4 b. c. 2 d. e. ( 7, 5, -3 ). Jika A, B, dan C segaris
9 2 4
(kolinier ), perbandingan AB : BC = ...

a. 1 : 2 b. 2 : 1 c. 2 : 5 d. 5 : 7
e. 7 : 5
6. Diketahui vektor u = a i +2 j + 4 k , v = 4 i
+ 2 j + 2k dan w = 4 i + 2 j + 6 k . Jika u
a. – 11 b. – 10 c. 8 d. 10 e. 11
dan v saling tegak lurus, maka u + w
adalah ...

a. i + 4 j + 10 k b. i – 4 j + 10 k 10. Diketahui vektor a = 2i – 6j – 3k dan b


c. 3 i + 4 j + 10 k d. 3 i – 4 j + 10 k = 4i + 2j – 4k.
e. 4 i + j + 10 k
Panjang proyeksi vektor a pada b
adalah ...

7. Vektor a dan vektor b membentuk


a. 34 b . 89 c. 34 d . 83 8
e. 36
sudut  . Diketahui | a | = 6 , | b | = 6 ,
dan cos  = 0,7 maka nilai dari a.( a +
b ) = ...
11. Jika titik A ( 1 , 2 , - 1 ) , B ( 3 , 0 , 2 ) ,
a. 49 b. 89 c. 99 d. 109 e. 115
dan C ( 5 , - 2 , a + 1 ) terletak pada
satu garis lurus , nilai a = …

8. Diketahui | a | = 2 , | b | = 1 . kosinus a. – 6 b. – 4 c. 4 d. 5 e. 6

sudut antara a dan b adalah 0,5.


Nilai | a + b | = ...
12. Dikethui a = 2 i + x j + y k , b = y i + 2
a. 7 b. 6 c. 3 d. 7 e. 6 j + z k dan a = x i + z j + 2 k , Jika a +
b = c maka ...

a. x = 1 , y=3 , z=3
 1 
9. Diketahui vektor vektor a =
 1, b. x = 3 , y = 3 , z = 1
 
1 
c. x = – 1 , y = 1 , z = 1
 1  0 
   4  d. x = 3 , y=–1 , z=1
b= 2 , c=
   
 1   x  e. x = 1 , y=–1 , z=3

dan a . ( b + c ) = a . a

Nilai x = ...
1   2  3
 
13. Jika a = 4 , b =
   
   5  , c =  1  dan p = a – 2b + 3c , maka panjang p = ...
9   3    2

a. 12 b. 4 6 c 3 14 d. 3 17 e. 2 38

4  1 2
14. Jika a = 3  , b =  2 , c = 7  , jika c = p a + q b , maka p.q = …
     

a. – 1 b. – 2 c. – 3 d. 2 e. 3

15. Jika | a | = 10 , | b | = 6 dan  ( a , b ) = 60o maka | a - b | = …

a. 4 b. 8 c. 14 d. 2 17 e. 2 19

16. Pada segi empat sembarang OABC , S dan T masing-masing titk tengah OB dan AC .

Jika u = OA , v = OB dan w = OC maka ST =…

1 1 1 1 1 1
a. u  v  w b.  u  v  w
2 2 2 2 2 2

1 1 1 1 1 1
c. u  v  w d. u  v  w
2 2 2 2 2 2

1 1 1
e. u  v  w
2 2 2

17. Diketahui titik A ( 0 , 1 , 5 ) , B ( 0 , - 4 , 5 ) dan C ( 3 , 1 , - 2 ) . Titik P membagi AB

sehingga AP : PB = 3 : 2 maka vektor yang diwakili PC adalah ...

 3  3  3  3 3 

a.  1
        
  b.  3 c.  3  d.  3  e. 3 
 7   3   7   7  7 
18. Diketahui A ( - 2 , - 2 , - 2 ) , B ( 1 , 0 , - 1 ) dan titik M membagi AB di luar sedemikian
sehingga MB : MA = 1 : 2 Panjang vektor posisi M adalah...

a. 13 b. 20 c. 34 d. 42 e. 50

19. Diketahui segi tiga ABC dengan A ( -2 , 3 , 5 ) B ( 4 , 1 , 3 ) C ( 4 , -1 , 1 ) . Koordinat titik


berat segi tiga ABC adalah...

a. ( 2 , 3 , 3 ) b. ( 2 , 3 , 9 ) c. ( 2 , 1 , 9 ) d. ( 2 , 1 , 3 ) e. ( 3 , 1 1
2
, 4 12 )

20. Diketahui P ( -3 , -1 , -5 ) , Q ( -1 , 2 , 0 ) dan R ( 1 , 2 , -2 )Jika PQ  a dan QR  PR  b

maka a . b = ...
a. 16 b. 22 c. 26 d. 30 e. 38

 1  1  0
21. Diketahui a 
     
 1 , b   2 , c   4 dan a . ( b + c ) = a . a , nilai x = …
 1  1  x
a. – 11 b. – 10 c. 8 d. 10 e. 11

3   2
 
22. Besar sudut antara a  2 , b 
 3  adalah…
   
4  3 
a. 180o b. 90o c. 60o d. 30o e. 0o

23. Diketahui titik titik A ( 2 , -1 , 4 ) , B ( 4 , 1 , 3 ) dan C ( 2 , 0 , 5 ) . Nilai kosinus sudut

antara AB dan AC adalah...

1 1 1 1 1
a. b. 2 c. d. 2 e. 2
6 6 3 3 2
 3   2 
24. Diketahui a 
 1 , dan b   4 saling tegak lurus nilai x adalah ...
   
 2  x 
a. – 5 b. – 1 c. 0 d. 1 e. 5

25. Diketahui P ( a , 0 , 3 ) , Q ( 0 , 6 , 5 ) dan R ( 2 , 7 , c ) agar PQ tegak lurus QR ,

maka a – c = …
a. – 3 b. – 2 c. 2 d. 3 e. 5

You might also like