You are on page 1of 9

KEMUNGKINAN PENGENAAN PAJAK

TERHADAP EMISI CO2 INDUSTRI

Arief Goeritno
Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif, BATAN

ABSTRAK
KEMUNGKINAN PENGENAAN PAJAK TERHADAP EMISI CO2 INDUSTRI. Hampir seluruh hasil sampingan
proses produksi umumnya dapat berupa polutan bersifat racun maupun tak beracun yang berpotensi membahayakan
manusia dan lingkungan. Salah satunya berupa emisi CO2 yang dituding sebagai penyebab terbesar efek rumah kaca.
Walaupun gas CO2 dapat diserap oleh tumbuh-tumbuhan (dalam hutan). Akan tetapi jumlah CO2 yang dihasilkan
melebihi kemampuan jumlah hutan yang ada, maka upaya lain yang dapat ditempuh, yaitu dengan : penghutanan dan
pemeliharaan hutan, diversifikasi energi serta penghematan energi. Bantuan instrumen-instrumen ekonomi (khususnya
ekonomi mikro) dapat dilakukan dengan pengaturan dan pelarangan, perpajakan, subsidi serta effluent charges melalui
kajian mendalam dalam ekonomi lingkungan. Dengan mengetahui kualitas dan kuantitas bahan bakar yang digunakan,
maka secara stokiometri dapat dihitung jumlah CO2 dan selanjutnya dikonversikan dalam suatu hitungan, sehingga
pajak yang harus dibayarkan dapat ditentukan.

ABSTRACT
THE PROBABILITY OF TAX CHARGES FOR .iNDUSTRIAL EMISSION OF CARBON DIOXIDE. Generally,
although all industrial by product can be toxic and non-toxic pollutant that have potential hazard for human being and
environmental. One of these pollutants is carbon dioxide that has potential contribution for greenhouse effect.
Although carbon dioxide can be absorbed by plants at the forest but quantity of this emission more higher than quantity
of forest area. For this reason rehabilitation of the forest and diversifications and energy saving can be used for
decreasing of greenhouse effect. The synergy action such as economical instrumentation (specially microeconomics)
can be implemented base on regulators, taxing and incentive and effluent charge by deeper assessment on
environmental economics. By identification of quality and quantity fossil fuels that was bumed in the industrial process
so with stochiometry calculation will be found quantity of carbon dioxide emission and the taxes can be estimated.

PENDAHULUAN Sejak revolusi industri sampai sekarang, gas


CO2 merupakan salah satu penyebab penyebab efek rumah kaca yang
terjadinya apa yang disebut efek rumah terakumulasi di atmosfer bumi ditunjukkan
kaca (greenhouse effect) dituding sebagai seperti Tabel 1[1]; memerangkap radiasi
penyebab utama (50 %, 41 % dari sisi panas matahari dan menaikkan suhu bumi
energi dan 9 % dari sisi non energi) efek gas yang berakibat terganggunya iklim secara
rumah kaca seperti ditunjukkan Gambar 1 [1],
global (global warming).

ENERGI50% NON ENERGI 50 %

Gambar 1. Global warming source

242
Tabel1. Komposisi gas rumah kaca di atmosfer bumi
.Tingkat
Perlode sebelum P n an
Gas Revolusi Industri Saat in; e
p yera,~\
anas-L-
CO2 280 ppm 1
CH4 0,8 ~ 20
NOx 2881

CFC I 0 -
Ppm=part per million; ppb=part per billion;
ppt=part per trillion.
* diasumsikan tin kat en era an CO = 1

Hal tersebut erst kaitannya dengan INSTRUMEN-INSTRUMEN EKONOMI


perkiraan, bahwa 20 % penduduk dunia di Ilmu Ekonomi (Economics)[3]
negara-negara maju mengkonsumsi energi mempelajari bagaimana manusia dalam
sekitar 75 % energi dunia, sedangkan usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya
sisanya 80 % penduduk dunia di negara- mengadakan pemilihan di antara berbagai
negara miskin dan berkembang hanxa alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas
mengkonsumsi sekitar 25 % energi dunia 1]. kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas.
Keterkaitan dengan hal tersebut, upaya Economics dibagi dalam tiga kelompok
pengendalian dapat dilakukan dengan cara dasart4], yaitu :
antara lain penghutanan dan a. Kelompok ekonomi deskriptif
pemeliharaan hutan, diversifikasi energi, (descriptive economics), mengumpulkan
serta penghematan energi[1]. keterangan-keterangan faktual yang
Masalah penghutanan dan relevan mengenai sesuatu masalah
pemeliharaan hutan erat kaitannya dengan ekonomi.
hutan tropis yang dapat melakukan fungsi b. Kelompok teori ekonomi (economic
sebagai pengeleminasi kuantitas gas CO2, theory, economic principles) selanjutnya
dengan kala lain bertindak sebagai carbon dipecah ke dalam dua sub kelompok,
sink sebenarnya, melakukan pelayanan yaitu :
inter-nasional membersihkan bumi dari CO2. -teori ekonomi makro (macro-
Selama ini pelayanan tersebut masih gratis, economics) dengan tugas utamanya
tidak mendapat kompensasi dari negeri mencoba menerangkan secara
industri penyebab polusi CO2. Menurut para umum perilaku sistem
ahli, salah satu perhitungan dalam masalah perekonomian,
ini mengatakan, bahwa pencemaran CO2 -teori ekonomi mikro (micro-
per tahun sekarang adalah 5,5 milyar ton economics), dengan tugas
(tahun 1992), sedangkan untuk utamanya membahas pelaku-pelaku
menyerapnya dibutuhkan hutan seluas ekonomi yang berada di dalam
benua Australia[2]. sistem perekonomian).
Oleh karena itu, penanganan gas CO2 c. Kelompok ekonomi terapan (applied
sebagai zat pencemar (polutan) perlu economics), yaitu menggunakan hasil-
mendapat perhatian yang serius. hasil pemikiran yang terkumpul dalam
Dalam makalah ini, kemungkinan teori ekonomi untuk menerangkan
pengenaan pajak terhadap CO2 dikaji keterangan-keterangan yang
berdasarkan Ilmu Ekonomi Lingkungan (IEL) dikumpulkan oleh descriptive
untuk memperoleh berbagai alternatif economics.
operasional dalam upaya menurunkan
tingkat emisi yang secara tidak langsung Jadi secara umum, economics
akan mengurangi terjadinya efek rumah mempelajari bagaimana dan mengapa
kaca. individu dan kelompok-kelompok membuat
keputusan tentang penggunaan dan
distribusi sumberdaya manusia dan non
manusia yang lebih bernilai (mempunyai

243
nilai tambah). Hal ini tidak semata-mata Sedangkan teori dasar ekonomi lingkungan
mengkaji pembuatan keputusan-keputusan terkait erat dengan teori produksi, teori
bisnis yang berorientasi ke mengeruk konsumen dan teori kesejahteraan[6J.
keuntungan semata, seperti pada ekonomi
kapitalis. Lebih luas dari maksud tersebut,
memberikan seperangkat alat analitikal yang UPAYA-UPAYA PENANGANAN EMISI
dapat digunakan untuk mengkaji berbagai CO2
situasi pada sa at mana kelangkaan Berbagai hal dapat dilakukan untuk
kebutuhan rata-rata akan dapat mengurangi atau menanggulangi
diseimbangkan melalui persaingan yang pencemaran lingkungan. Masyarakat dapat
objektif, termasuk di dalamnya perilaku mempercayai mekanisme pasar untuk
organisasi non-~rofit, lemba~a-lembaga menanggulangi pencemaran lingkungan,
pemerintah dan para konsumen[5 . apabila mekanisme pasar tidak sanggup
I EL [5] menerapkan prinsip-prinsip
mengatasinya; maka campur tangan
ekonomi untuk mengkaji bagaimana pemerintah diperlukan, yaitu dengan
sumberdaya lingkungan tersebut dikeluarkannya peraturan pokok dan
dikembangkan dan dikelola yang pelaksanaannya, serta pelarangan-
digambarkan dari kedua sisi baik dari pelarangan. Bahkan pemerintah dapat
microeconomics maupun dari menerapkan pajak atau subsidi untuk
macroeconomics, tetapi lebih ditekankan pengelolaan lingkungan dan apabila hal ini
pada microeconomics. Yaitu bagaimana masih belum berhasil, dapat diterapkan
dan mengapa orang-orang membuat standar lingkungan dengan segala
keputusan untuk lingkungan alam, serta konsekuensinya, tarif-tarif limbah (effluent
diperhatikannya bagaimana lembaga- charges) dan lainnya[6].
lembaga dan kebijakan-kebijakan ekonomi
dapat diubah untuk membawa pengaruh- Pengaturan dan Pelarangan
pengaruh lingkungan yang kuat tersebut Pengaturan dan pelarangan dapat
guna menyeimbangkan antara hasrat dilakukan dengan menetapkan standar
manusia dan kebutuhan-kebutuhan tertentu yang tidak boleh disimpangi, artinya
ekosistem yang dapat dikaji dengan emisi atau sesuatu yang dikeluarkan oleh
beberapa ide dasar dan alat-alat analitikal sumber pencemar tidak boleh melebihi
dari microeconomics. suatu ukuran tertentu. Demikian pula
Untuk mengerjakan pad a permulaan proses dan produk tidak mengandung zat
akan memberi kesan risiko, bahwa alat-alat pencemar yang melebihi suatu ukuran
analitikal lebih penting. Alat-alat analitik tertentu. pengaturan dan pelarangan
tidaklah penting bagi para konsumen, tetapi tersebut dapat langsung atau tidak
untuk membuat mereka mengerti, dapat langsung, serta dapat pula tentang polusi
diberikan penjelasan tentang mengapa udara.
lingkungan alam terdegradasi dan semua Pengaturan dan pelarangan langsung
konsekuensi yang timbul, serta apa yang terhadap polusi udara, misalnya terhadap
dapat diperbuat seefektif mungkin untuk mesin-mesin baru dari suatu pabrik harus
mengurangi degradasi tersebut. IEL menggunakan peralatan yang mengurangi
memfokuskan pada masyarakat alam dan emisi lebih baik, sedangkan tak langsungnya
sumberdaya lingkungan, serta menguji jalur berupa pengenaan pajak, hal ini sulit
orang-orang membuat keputusan untuk dikerjakan. Pad a Gambar 2 ditunjukkan,
mengatasi berbagai kemungkinan yang bahwa pemerintah melarang sarna sekali
mempunyai peranan penting dalam kegiatan yang mencemarj apabila MSM=O
perusakan lingkungan dan upaya perbaikan pada titik P1, yaitu dimana 8SM relatif tinggi
lingkungan. (81) padahal sebenarnya pengurangan
Oi dalam konsep dasar ekonomi pencemaran optimal terletak pada p'
lingkungan terlihat berbagai antarhubungan dengan biaya 8 yang optimal dengan titik
yang erat dengan manusia, makhluk lain, perpotongan di E. Oleh karena itu, hal ini
sumberdaya dan teknologi terhadap mung kin dipandang sebagai hal yang
lingkungan. Faktor-faktor yang turut ambil keterlaluan, sehingga orang (pencemar)
bagian dalam konsepsi dasar dimaksud, justru tidak akan menghiraukan sarna sekali
yaitu keseimbangan bahan, analisis pengaturan dan pelarangan ini.
manfaat-biaya dan perlindungan lingkungan.

244
Gambar 2. Pengatur~n dan pelarangan

Kneeses dan Schultze mengkritik


Biaya Marginal Penanggulangan Polusi
kebijaksanaan ini karena[6] : (BMPP) dan Biaya Marginal Kerusakan
1. tidak efektif,
(BMK) digambarkan berupa garis linier. p'
2. tidak memberikan insentif pada orang adalah polusi optimal dan T. adalah
atau perusahaan yang berusaha penerapan pajak optimal, yaitu perpotongan
mengurangi polusi yang disebabkan, BMPP dan BMK, di titik A.
serta Perusahaan industri yang mencemari
3. perlu pengawasan terus-menerus dan lingkungan harus membayar T.Ap.O, terdiri
kekuatan yang memaksa. dari biaya kerusakan (damage cost), biaya
penanggulangan pencemaran (treatment
cost), OAp.; serta pajak (T. AO) jika ada,
Perpajakan kalau tidak ada merupakan keuntungan.
Penggunaan instrumen pajak Keseimbangan yang terletak di titik A
pencemaran merupakan argumen utama, pada hakikatnya diperoleh karena proses
agar sistem ekonomi melakukan tawar-menawar antara pencemar dan yang
internalisasi biaya eksternal yang dikenal dicemar. Pada t1, bagi pencemar lebih baik
dengan polluter pay principles (PPP). Ide mencemari lingkungan karena Manfaat
dasarnya, yaitu agar orang atau satuan Marginal (MM) kurang dari Biaya Marginal
produksi yang melakukan pencemaran (BM) yang dicemari, sehingga pencemar
harus membayar kerugian kepada orang akan lebih baik mencemari lingkungan,
yang menderita kerugian tersebut. Biaya bergerak dari Po ke arah p'.
yang harus dibayar dalam konsep PPP Oi dalam keadaan keseimbangan pada
ditafsirkan sebagai the right to pollute price, A tersebut, pencemar pada hakikatnya.
semacam harga dari hak mencemari[2]. memperoleh "keuntungan" sebesar OAT
Gambar 3[6] berupa grafik yang dan ini dapat diambil Pemerintah untuk
menggambarkan sebagai berikut : meniadakan perbedaan BSM
-sumbu x menunjukkan jumlah polusi, P; penanggulangan polusi dan BMK yang
-sumbu y menunjukkan biaya dalam ditimbulkan oleh adanya polusi.
rupiah (Rp.).

245
Gambar 3. Perpajakan dalam proses pencemaran oleh industri

Pajak ini mengakibatkan biaya produksi Konsep yang tepat untuk Indonesia[4]
harus meng"internalisasi"nya ke dalam. dalam menangani prinsip yang terkandung
Oleh karena itu mendorong perusahaan di PPP ialah penggunaan sistem retribusi
untuk mengurangi hasil produksi, sehingga dengan ear-marked taxes. lebih jauh
lingkungan akan menjadi lebih bersih. dijelaskan, prinsip ekonomi dalam
Akibatnya (mungkin) produksi barang lain pencemaran ialah aplikasi dari aturan,
akan meningkat, sehingga timbul realokasi bahwa harga sarna dengan biaya marginal.
sumberdaya dari produksi barang-barang Bila sistem pajak pencemaran yang
yang mencemari lingkungan ke produksi dikenakan pada pencemar, harus
barang-barang yang tidak mencemari merupakan fungsi dari[2]
lingkungan. Diharapkan proses pengalihan a. volume pencemaran,
ini akan memaksimumkan kemakmuran b. jenis polutan dikaitkan dengan tingkat
masyarakat. bahaya yang ditimbulkannya,
Sebagaimana dalam kegiatan c. intensitas polutan dari limbah yang
perpajakan yang lain, hasil yang diperoleh dibuang.
dari pajak pencemaran masih lebih banyak
dianggap sebagai sumber pendapatan Lebih jelas terlihat pad a effluent discharges.
pemerintah atau lembaga yang berwenang.
Dana yang diperoleh belum tentu digunakan
untuk melakukan perbaikan lingkungan, Subsidi
karena tidak diberlakukannya pajak yang Subsidi dari Pemerintah untuk perusahaan-
langsung berkaitan dengan pelayanan perusahaan yang mencemari lingkungan
pengelolaan lingkungan (ear-marked taxes). pada hakikatnya merupakan tawaran untuk
Apabila dalam situasi defisit anggaran suatu tidak mencemari lingkungan. Dalam
pemerintah, maka cara ini hanya dijadikan Gambar 4. berikut, subsidi dimaksud
sasaran objek pajak baru tanpa berfikir pad a sebesar OF dan merupakan pen~uapan
dampak efisiensi ekonomi atau pemerataan. agar jangan mencemari lingkungan.
Padahal masalah pencemaran mempunyai Dengan demikian Pemerintah sebenarnya
banyak kaitan dengan distribusi penghasilan mengakui adanya hak mencemari (pollution
dalam masyarakat. right) tetapi sebaiknya jangan dilaksanakan.

246
Gambar 4. Subsidi dalam proses pencemaran oleh perusahaan

Oisini terjadi usaha pengurangan limbah sebesar OF perusahaan tidak akan


yang sarna saja dengan pemasaran barang- membuang limbah OX dan menghemat
barang dan jasa-jasa, akan tetapi AFB, perusahaan tidak membayar effluent
perusahaan harus menjual haknya selama charges tersebut.
polusi OX dengan mendapatkan subsidi Di sisi kanan titik B, perusahaan lebih
sebesar OF. Jadi perusahaan diharapkan baik membayar effluent charges dan
tidak membuang limbah tanpa dibersihkan mencemari lingkungan daripada
terlebih dahulu. Bagaimanapun juga, sisi di menanggung biaya untuk tidak mencemari
sebelah kanan X memaksa perusahaan lingkungan. Jadi sepanjang garis tebal
memanfaatkan hak membuang limbah dan ABC, perusahaan berusaha menghindari
tidak akan menjual hak tersebut. pencemaran A-B dan bila limbah buangan
Bila limbah buangan sebesar OW, melebihi OX perusahaan lebih baik
subsidi pada perusahaan akan mendorong membayar OF. Misal, bila limbah buangan
perusahaan mengurangi limbah buangan adalah sebesar OW, perusahaan lebih baik
menjadi OX. Biaya yang dikeluarkan OABX mengurangi OX dan membuang XW tetapi
dan karenanya diperoleh subsidi sebesar harus membayar sebanyak OF. Dengan
OFBX, perusahaan akan untung AFB. Oi demikian biaya total XBZW merupakan
sisi kanan X perusahaan tidak akan mau pampasan masyarakat terhadap kerusakan
menerima subsidi dan memilih membuang yang diakibatkan oleh adanya XW.
limbah sebanyak XW. Hakikatnya biaya yang ditanggung
Biaya yang dikeluarkan adalah XBZW perusahaan adalah biaya mengurangi
yang tidak dipampas. Akibatnya limbah (OABX) dan pembayaran effluent
perusahaan diakui sah membuat dan charges (XBZW).
membuang limbah. Ini keberatan adanya Biaya produksi jelas akan naik dan
subsidi. Oleh karena itu, perlu cara lain biasanya reaksi perusahaan ialah
yaitu penerapan tarif limbah (effluent mengurangi produksi, sehingga harga-harga
charges). meningkat. Dengan demikian perbaikan
akan lingkungan dibayar konsumen produk
Effluent Charges melalui harga yang lebih tinggi dan
Berdasarkan Gambar 4. tersebut di atas, kemungkinan konsumen melihat hasil
dapat pula dijelaskan proses effluent produksi yang makin berkurang.
charges ini. Dengan effluent charges

247
Seberapa besar effluent charges
tergantung pad a standar kualitas lingkungan
dan limbah buangan yang ditenggang.

SISTEM PAJAK BERWAWASAN


LlNGKUNGAN Gambar 6. Diagram blok proses hukum
Pad a sudut pandang lingkungan, sistem termodinamika kedua
pajak harus disesuaikan dengan usaha
konservasi lingkungan. Artinya, objek pajak Karena pengubahan energi tidak efisien,
bukan lagi hanya tingkat penghasilan, nilai maka tidak semua energi panas berhasil
tambah, tetapi juga memberi tempat bagi diubah menjadi energi mekanik. Untuk
semua kegiatan yang menghasilkan mesin dengan bahan bakar hidro karbon
pencemaran. Dalam hal ini, pajak (misalnya bensin), rata-rata efisiensinya
pencemaran lingkungan harus digunakan adalah di bawah 25 %, sisanya dibuang
untuk mengurangi tingkat pajak perorangan dalam bentuk panas dan gas. Begitu cepat
atau pajak pertambahan nilai. Dengan proses pembuangan dan banyaknya jumlah
perkataan lain, pajak pencemaran limbah buangan, sehingga bekerjanya siklus
lingkungan dapat direncanakan sedemikian dalam alam tidak mampu lagi
sehingga terhadap sistem pajak yang mengimbanginya. Akibatnya terjadilah
digantikan, dia bersifat netral (economically pencemaran.
neutral) atau dapat dijadikan instrumen baru
bagi peningkatan penerimaan pajak serta Proses Pencemaran Udara
tidak sampai menimbulkan beban ekonomi Manusia mempunyai cadangan energi
(deadweight 1055)[2]. berupa bahan bakar fosil (batubara, minyak
tanah, solar, bensin dan lainnya)[6]. Energi
potensial ini dapat diubah menjadi energi
PROSES TERJADINYA DAN PENGARUH mekanik terpakai melalui proses
PENCEMARANUDARA pembakaran, seperti dalam persamaan
Proses terjadinya pencemaran secara berikur6] :
umum dapat diterangkan dari berbagai
sudut pandangan[4]. Hukum Lavoisier CSH1s + 12,5 O2 + 12,5 (3,76) N2 ~
(hukum kekekalan massa) dimana hukum
8C02+9H2O+47N2 (1)
tersebut terutama berlaku dalam proses
produksi. Untuk mendapatkan massa hasil Dari proses tersebut terlihat, hanya
produksi diperlukan suatu proses untuk karbondioksida (CO2) yang terbuang.
mendapatkan massa faktor produksi Dalam kenyataannya, gas buang dari pipa
(makanan). Pad a umumnya jumlah hasil pembuangan mengandung hidrokarbon
produksi yang terpakai lebih kecil dari (HC) yang tidak terbakar, gas
jumlah hasil produksi yang dihasilkan dari karbonmonoksida (CO), gas nitrogenoksida
suatu proses dan sisanya dibuang sebagai (NOx), gas hidrogen (H2) dan gas
limbah dan diperlihatkan seperti Gambar 5. karbondioksida (CO2). Jadi dengan
mengetahui sejumlah berat bahan bakar
yang dibakar melalui proses pembakaran di
dalam mesin uap, akan diketahui sejumlah
berat gas CO2 yang dihasilkan.
CO2 teremisi dari berbagai kegiatan
Gambar 5. Diagram blok hukum industri yang menggunakan bahan bakar
kekekalan massa hidrokarbon ditambah adanya penyelesaian
akhir masalah pencemaran tanah
Untuk proses pengubahan energi berlaku permukaan dengan pembakaran sampah,
hukum termodinamika kedua : "Tak ada mengakibatkan terakumulasinya gas CO2 di
sistem pengubahan energi yang benar- lapisan udara bumi. Hal itulah yang
benar efisien", bila dinyatakan dengan mengakibatkan greenhouse effect sehingga
diagram blok seperti Gambar 6. berikut. berdampak ke pemanasan global dan
berakibat mencairnya gumpalan-gumpalan
es di daratan, sehingga menyebabkan
naiknya permukaan air laut.

248
Penanganan secara sempurna dan Mekanisme internalisasi biaya dimaksud
alami gas CO2 adalah melalui penyerapan dapat melalui :
oleh tumbuh-tumbuhan yang sedang -pengaturan dan pelarangan,
tumbuh. Oleh karena itu, peranan hutan -perpajakan,
khususnya hutan tropis sebagai paru-paru -subsidi,
dunia harus dipertahankan dan diperlukan -effluent charges.
perluasan hutan di muka bumi secara besar- Semua dengan konsekuensi adanya
besaran, serta selalu mempertahankannya tambahan biaya yang berakibat ke
dalam proses pertumbuhan yang terus- penambahan biaya produksi, sehingga
menerus (peremajaan tanaman) agar semakin tinggi harga jual suatu produk.
dicapai kondisi penyerapan gas CO2 yang Akan tetapi, effluent charges dengan
optimum. Upaya peremajaan tanaman pendekatan ear-marked taxes dapat
harus dilakukan dengan penebangan yang dikaji lebih jauh untuk diterapkan.
menerapkan sistem sustainable exploitation. 3, Dengan mengetahui sejumlah berat
Oleh karena itu, pengenaan pajak bahan bakar yang dibakar melalui
terhadap emisi gas CO2 dapat dilakukan proses pembakaran di dalam mesin uap,
sesuai kemauan dan kemampuan. akan diketahui sejumlah be rat gas CO2
yang dihasilkan.
pengaruh Pencemaran Udara
Yang dimaksud pencemaran udara
adalah bila udara di sekeliling (sekitar) DAFT AR ACUAN
tempat tinggal mengandung polutan dalam 1. Djati HS, Pembangkit Listrik dan
kadar yang berbahaya bagi manusia atau Dampaknya Terhadap Emisi Gas
lingkungannya. Rumah Kaca, Elektro Indonesia, Nomor
Pengaruh pencemaran udara dapat 6, Tahun II, Agustus 1995, halo 34-36 &
digolongkan dalam : 41.
1. Pengaruh pencemaran udara terhadap 2. Dj. A. Simarmata, Instrumen Ekonomi
kesehatan manusia, da/am Pengelo/aan Pencemaran
2. pengaruh pencemaran udara terhadap Lingkungan, Analisis CSIS, Tahun XXI,
harta benda, No.6, November -Desember 1992, halo
3. Pengaruh pencemaran udara terhadap 535-547.
tumbuh-tumbuhan dan iklim. 3. Paul A. Samuelson, Economics, Ninth
Edition, McGraw Hill Kogakusha, Ltd.,
Tokyo, 1973, p. 3.
PENUTUP 4. Soediyono R., Ekonomi Mikro : Perilaku
Dari uraian-uraian tersebut terdahulu, Harga Pasar dan Konsumen, Edisi
dapat diambil simpulan sebagai berikut : Ketiga, Penerbit Liberty, Yogyakarta,
1. Instrumen-instrumen ekonomi Cetakan Pertama, 1989, halo 2.
(microeconomics) sebagai alat analitikal 5. Barry C. Field, Environmental
pada sesuatu yang berkaitan dengan Economics: An Introduction, 2nd Edition,
proses pencemaran dan pencemaran McGraw-Hili Book Company, Singapore,
yang timbul secara keseluruhan pada 1997.
industri, merupakan alat yang sangat 6. Sukanto Reksohadiprodjo dan Andreas
diperlukan. Budi Purnomo Brodjonegoro, Ekonomi
2. pengaruh pencemaran dari proses Lingkungan (Suatu Pengantar) , Edisi
industri ke masyarakat sekeliling lokasi Pertama, BPFE -Yogyakarta, Cetakan
akan menimbulkan biaya sosial keempat, Juni 1992.
marginal, serta perlunya internalisasi
biaya sosial marginal dimaksud.

249
.E HeniSuseno (P2PLR-BATAN)

Pertanvaan:
Indonesia mempunyai hutan tropis yang luas dimana jika pajak CO2 tersebut diberlakukan,
maka jutaan dolar setiap tahunnya akan masuk dari negara negara industri terkemuka (Jepang,
Amerika dan sebagainya). Bagaimana pemanfaatan dana tersebut ? Apakah digunakan
sebagai dana pembangunan atau didistribusikan di sekeliling hutan tersebut ?

Jawaban :
Idealnya dana "pampasan" dari negara-negara industri terkemuka untuk masyarakat di sekitar
hutan (kesejahteraannya), agar upaya penghutanan dan pemeliharaan hutan dapat dicapai.

.E Suwarna(P2PLR-BATAN)

Pertanvaan:
Mengapa yang diamati CO2 bukan CO ?

Jawaban :
CO2 bersifat global, dampak yang ditimbulkannyapun bersifat global. Sedangkan CO bersifat
lokal. Disamping itu timbulnya CO2 tidak dapat dicegah, kecuali dengan pengurangan jumlah
yang timbul (dari penghematan energi), juga upaya diversifikasi energi serta penghutanan dan
pemeliharaan hutan.

--0000000-

250 Kembali Ke Daftar Isi

You might also like