You are on page 1of 19

PROGRAM INOVASI PELAYANAN PIJAT DAN SENAM BALITA BUNDA (PELITA

BUNDA) DI PUSKESMAS Idola MEJAYAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan
mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta organ-organ
tubuh mulai berfungsi . Dalam 5 tahun pertama kehidupan anak terjadi pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat (The Golden Age), di perlukan nutrisi yang baik untuk
pertumbuhan optimal dan stimulasi yang baik untuk perkembangan otak yang
menentukan kecerdasan. Pada masa ini , pertumbuhan dan perkembangan fisik serta otak
bayi selalu menjadi perhatian utama. Orang tua atau orang terdekat bayi selalu
mengawasi serta memberikan perawatan terbaikagar pertumbuhan dan perkembangan
bayi baik dan sesuai dengan usianya. Pertumbuhan dan perkembangan bayidipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain faktor genetik, etnis, nutrisi, lingkungan, sosial ekonomi,
penyakit, hormon, berat lahir, pertumbuhan prenatal, dan aktivitas fisik.
Dewasa ini, Indonesia telah mengalami kemajuan dan perkembangan di berbagai
bidang, termasuk teknologi dan pengetahuan mengenai kebutuhan bayi, salah satunya
adalah baby spa. Bisnis baby spa mulai menjamur di berbagai kota, terutama kota besar
karena orang tua selalu menginginkan perawatan yang tebaik bagi bayinya.
Baby spa merupakan salah satu fisioterapi pada bayi dan dapat merangsang
pertumbuhan dan gerak motorik bayi. Baby spa merupakan rangkaian stimulasi tumbuh
kembang anak yang memadukan layanan senam bayi, berenang, dan pijat bayi hingga
perawatan kulit untuk anak. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan baik di
indonesia maupun luar negeri, diketahui baby spa dan pemijatan bayimemberikan efek
positif untuk pertumbuhan dan berat badan bayi, ikatan antara ibu dan bayi,
perkembangan mototik kasar bayi, dan banyak manfaat lainnya.

1
Masih banyaknya masyarakat di lingkup puskesmas idola mejayan yang
memijatkan bayinya ke dukun bayi, dan kurangnya pengetahuan dukun bayi dan ibu bayi
tetang pijat bayi yang benar dan aman, dari 30 responden dari kecamatan mejayan
didapatkan 29 orang pernah memijatkan balitanya ke dukun bayi dan 2 diantaranya di
pijatkan ke dukun pijat biasa. Tentang pengetahuan memijat yang benar dan kapan
waktu pemijatan dari 30 responden, 18 orang mengetahui kapan waktu yang tepat untuk
memijat bayi dan bagaimana cara yang benar memijat bayi, sedangkan 12 orang tidak
mengetahui cara yang benar dalam memijat bayi.
Pengetahuan yang kurang dari masyarakat tentang pentingnya dan cara yang
benar dan aman tentang pijat bayi, dan adanya kasus dari kunjungan ke puskesmas idola
mejayan di ruang MTBS, yaitu balita dengan suspek ileus post pijat dari dukun bayi,
berangkat dari permintaan masyarakat dan kasus tersebut setelelah mencari informasi
lebih lanjut mengenai pijat dan senam balita didapatkan bahwa pijat dan senam balita
merupakan upaya tradisional yang menggunakan pendekatan holistik, melalui perawatan
menyeluruh dengan menggunakan metode massage (pijat) yang dilakukan secara terpadu
untuk menyeimbangkan tubuh, pikiran, serta perasaan (permenkes
No.125/MENKES/PER/X/2004). Oleh karena itu, diputuskan untuk mendirikan ruang
PELITA Bunda (Pelayanan Pijat dan senam balita bunda).
Ruang PELITA Bunda merupakan salah satu program puskesmas yang dibentuk
untuk memberikan pelayanan yang mudah diakses, ramah bayi, dan sesuai standart untuk
bayi dan balita di area cakupan puskesmas Mejayan. Program ini dijalankan oleh
fisioterapis dengan memberikan pijat bayi (baby massage) dan senam bayi (baby
exercise) yang bertujuan untuk membantumerangsang pertumbuhan fisik, otot dan saraf
bayi. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat mengetahui perawatan
dan pemijatan bayi yang benar dan tidak memijat bayi sembarangan yang dapat
membahayakan kesehatan bayi.

2
B. PERNYATAAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian PELITA bunda?
2. Berapa banyak masyarakat yang masih memijatkan bayi ke dukun bayi atau dukun pijat?
3. Bagaimana pengetahuan ibu-ibu tentang cara pijat bayi yang benar dan waktu yang tepat
untuk memijatkan bayinya?
4. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan PELITA Bunda?
5. Upaya pengembangan apa yang akan dilakukan dalam kegiatan PELITA Bunda ke
depan?

C. TUJUAN
Tujuan umum:
Mengenalkan kepada masyarakat di wilayah Puskesmas Idola Mejayan tentang program
inovasi PELITA Bunda di Puskesmas Idola Mejayan
Tujuan khusus:
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat di wilayah Puskesmas Idola Mejayan
mengenai manfaat pijat dan senam balita serta teknik pemijatan bayi yang benar.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pijat dan senam balita yang benar
dan aman di puskesmas idola mejayan
3. Memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita di wilayah Puskesmas
Idola Mejayan.

D. MANFAAT
Manfaat diadakan kegiatan ini antara lain:
1. Agar masyarakat mengetahui bahwa di Puskesmas mejayan sekarang sudah ada
pelayanan pijat dan senam balita bunda
2. Mampu mengetahui tingkat pengetahuan ibu balita mengenai pijat dan senam balita,
manfaat dan teknik pemijatan bayi yang benar
3. Mampu meningkatkan pertumbuhan bayi dan balita, menstimulasi perkembangan
terutama gerak kasar bayi dan balita di wilayah Puskesmas Idola Mejayan

3
4. Meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya balita di wilayah Puskesmas Idola
Mejayan

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI PIJAT BAYI


1. Pijat Bayi
Pijat bayi adalah proses pembelaian bayi dan memijat otot bayi dalam cara khusus
yang di desain untuk bayi (Encyclopedia of Children’s Health, 2005). Pijat bayi
adalah terapi sentuhan tertua dan terpopuler yang dikenal manusia. Pijat bayi telah
lama dilakukan hampir diseluruh dunia, termasuk Indonesia, dan diwariskan secara
turun termurun. Pijat dan sentuhan pada bayi cara yang efektif dan terbukti
mendukung perkembangan bayi melalui pengalaman sosial dan komunikasi yang
dinamis (Infant Massage Institute, 2010)
2. Senam Bayi
Senam bayi merupakan latihan untuk membantu stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan sistem saraf dan motorik bayi secara optimal. Dengan senam bayi kita
juga bisa mengetahui perkembangan yang salah pada bayi secara dini, sehingga kita
dapat melakukan tindakan antisipasi yang tepat agar bayi tumbuh normal.
Senam juga memberikan kesempatan kepada anak untuk mengenali dirinya
sendiri dalam perkembangan yang normal dan dalam pola sikap normal yang sedang
berkembang, juga perkembangan otot terkait. Senam bayi sangat penting untuk
menguatkan otot-otot dan juga sendi-sendi pada bayi sebagai persiapan bayi untuk
duduk, berdiri dan berjalan. Senam bayi dilakukan berdasarkan pola perkembangan
bayi.

B. LANGKAH – LANGKAH PIJAT BALITA


1. Persiapan
a. Siapkan perlengkapan pijat seperti minyak untuk memijat dari baby oil, minyak
telon atau minyak nabati lainya, alas, popok dan pakaian ganti.
b. Tangan pemijat bersih dan hangat

5
c. Lepas gelang, cicin dan potong kuku-kuku jari anda yang panjang agar tidak
menyakiti kulit bayi
d. Gelar alas atau handuk lembut di atas permukaan yang datar dan lepaskan pakaian
bayi. Anda juga dapat meletakkan bayi di pangkuan anda. Letakan bayi dengan
posisi terlentang saat anda memijat bagian depan bayi anda, lalu tengkurapkan
saat memijat bagian belakang.
e. Usapkan sedikit minyak bayi di area kaki, amati adanya perubahan warna.
Apabila kulit menjadi kemerahan atau alergi, lanjutkan pemijatan tanpa
menggunakan minyak.
2. Langkah pemijatan
a. Pijat wajah
 Angkat bagian belakang kepala bayi dengan kedua tangan, lalu usap-usap
dahinya dengan ujung jari
 Usap mulai dari puncak tulang hidung menyeberang ke kedua pipi
 Pijat dagu dengan membuat lingkaran-lingkaran kecil
 Beri pijatan lembut dengan ibu jari di dahi atas alis. Perhatikan agar
tekanan pijatan berhenti pada ujung alis di bagian dahi yang keras dekat
pelipis, tidak mencapai pelipis. Satu hal lain yang harus diperlihatkan
adalah saat memijat gunakan bagian ruas jempol tanpa menekan kelopak
mata bayi
 Lakukan dengan tekanan lembut di samping hidung mulai sudut dalam
mata hingga dekat cuping hidung, diakhiri dengan tambahan tekanan, lalu
kembali keposisi atas pangkal hidung.
 Beri tekanan lembut di bawah hidung di atas bibir
 Lakukan pijatan dengan gerakan melingkar di pipi mulai dari sudut bibir
kearah telinga bagian dengan cuping telinga, jari telunjuk kemudian di
tarik kembali kearah sudut bibir dan jari tengah diletakan di bawah rahang
untuk memberi tekanan lembut pada kelenjar di bawah rahang
 Selesaikan pijatan area wajah dengan 4 titik tekanan di cuping telinga

6
 Pindah ke bagian tengkuk dengan memberi awalan tekanan pada 1 titik di
leher bagian atas belakang, lanjut dengan tarikan lembut ke pundak dan
bahu

b. Pijat Dada
 Urut dada bayi dari bawah lekukan leher, menuju ke atas perut berbentuk
huruf I.
 Urut bagian perut dengan membentuk tanda hati yang dimulai dari atas
perut dengan kedua telapak tangan bertemu di bawah perut.
 Urut dari kanan bawah perut bayi, lalu naik ke kanan atas perut bayi
hingga hampir menyentuh rusuk bawah kanan, lanjutkan mendatar di
bawah area lambung hingga ke area menjelang pinggang kiri, kemudian
turun kebawah kiri. Dapat ditambahkan tarikan dari arah pinggang
belakang ke arah pinggang depan bawah kiri, bentuk huruf U.
c. Pijat Lengan
 Dimulai dari bahu remas lembut ke lengan atas, lakukan gerakan memutar
seperti meremas agar lengan berputar sedikit pada poros sendi bahu.
 Turun meremas ke lengan bagian bawah.
 Pegang pergelangan tangan bayi dengan satu tangan dan tepuk-tepuk
sepanjang lengannya dengan tangan yang lain.
 Pijat turun naik mulai dari ujung bahu sampai ke pangkal lengan
 Lakukan putaran remasan lembut di pergelangan tangan
 Pijat telapak tangannya terutama di bawah pangkal jari dan tekan, lalu
tarik setiap jari. Ulangi pada lengan yang lain
d. Pijat Kaki
 Letakan ibu jari di pangkal paha dan beri tekanan, tarik ke bawah lalu
lanjut dengan gerakan di paha
 Pegang ke dua kaki bayi dengan satu tangan dan tepuk-tepuk sepanjang
tungkai dengan tangan yang lain

7
 Lakukan gerakan meremas mulai paha hingga lutut, berikan tekanan
dengan gerakan jempol memutar kearah dalam pada lutut. Teruskan
gerakan meremas betis
 Pijat telapak kakinya dan tarik setiap jari. Gunakan jempol untuk
mengusap bagian bawah kakinya mulai tumit sampai ke kaki dan pijat di
sekelilingnya
 Bayi terlentang, pegang kedua kaki da lutut nya bersama-sama dan
tempelkan lutut sampai perutnya
 Pegang kedua kaki dan lututnya dan putar dengan gerakan melingkar ke
kiri dan ke kanan untuk melemaskan pinggulnya
e. Pijat Punggung
 Telungkupkan bayi, gerak-gerakkan kedua tangan anda naik turun mulai
dari atas punggungnya sampai ke pantatnya. Lakukan pijatan dengan
membentuk lingkaran kecil di sepanjang tulang punggungnya.
 Lengkungkan jari jemari seperti sebuah garpu dan garuk punggungnya
kearah bawah
 Berikan tekanan dengan telapak tangan di area bokong, melingkar ke
dalam untuk kelenturan punggung
3. Hal yang perlu di perhatiakan dalam pijat bayi
a. Pilih waktu pemijatan saat anda santai dan tidak tergesa-gesa dan tidak akan
terputus ditengah jalan
b. Jangan memijat bayi sebelum atau sesudah makan, atau ketika bayi sakit
c. Jangan bangunkan bayi hanya untuk di pijat
d. Bayi baru lahir dapat menikmati hanya dua sampai lima menit pijatan, sementara
bayi berusia lebih dari dua bulan dapat menikmati lebih lama.
e. Jangan terlalu banyak memberikan tekanan pada tubuh bayi yang rapuh dan
hindari daerah tulang belakang.
f. Tenangkan bayi agar tidak bergerak saat dipijat dengan berbicara atau bernyanyi.
g. Kontak mata dengan bayi membuatnya merasa mendapatkan perhatian penuh dari
anda.

8
h. Berhenti memijat secara mendadak dapat membuat bayi waspada. Oleh karena
itu, berhati-hatilah dengan pelan dan lembut saat akan menghentikan pijatan.
i. Jangan gunakan minyak di kepala atau wajah. Jaga agar minyak tidak terkena
jemari bayi karena mereka cenderung menempatkan jari di mulut atau mata,
sehingga dapat menyebabkan iritasi.
j. Selubungi bayi dengan handuk bersih dan hangat setelah dipijat.
k. Hindari ruam, luka atau daerah di mana bayi mendapat suntikan vaksinasinya atau
mungkin karena sakit.
l. Anda dapat terus memijat bayi anda sampai dia berusia tiga atau empat tahun,
karena manfaat pijat yang baik sangat banyak.
(Depkes,2012)

C. LANGKAH – LANGKAH SENAM BAYI


1. Syarat-syarat melakukan senam balita
a. Senam bayi sebaiknya baru dilakukan mulai pada akhir bulan ke-3
b. Senam bayi hanya boleh di terapkan pada anak yang sehat
c. Otot kepala dan leher bayi sudah kuat
d. Bayi tidak alami kelainan bawaan, demam, diare, kejang-kejang atau penyakit
lain yang disarankan dokter tidak melakukan banyak aktivitas
e. Bayi tidak dalam keadaan lapar
f. Bayi selesai makan satu jam yang lalu
g. Tidak memaksakan bayi melakukan posisi dan gerakan tertentu
h. Pada waktu melakukan senam bayi sebaiknya anak menggunakan pakaian yang
nyaman atau abak sudah tidak memakai baju
2. Gerakan Senam Bayi
Senam bayi juga memerlukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah
latihan inti. Bentuk pemanasan yang dapat dilakukan, di antaranya penguluran otot
yang dilakukan sambil bermain. Mengayun-ayun bayi, menepuk-nepuk kedua
tangannya, dan mengajak bercanda.
a. Gerakan Senam Untuk Bayi 3 Bulan
Setiap gerakan dilakukan 4 kali

9
 Tahap 1
Posisi awal : Bayi tidur terlentang dengan kedua lengan lurus di samping
badan.
Tujuan : meningkatkan tonus otot-otot lengan atas dan lingkup gerak sendi
bahu
1) Gerakkan kedua lengan bayi ke atas, lalu kembali ke posisi awal
2) Gerakkan kedua lengan ke samping, lalu kembali ke posisi awal
3) Gerakkan lengan menyilang di depan tubuh, lalu kembali ke posisi
awal
 Tahap 2
Posisi awal : bayi tidur terlentang dengan kedua tungkai lurus.
Tujuan : meningkatkan tonus otot tungkai atas dan lingkup gerak sendi
panggul.
1) Tekuk kedua tungkai bayi ke arah perut secara bersamaan. Kembali ke
posisi awal
2) Tekuk kedua tungkai bayi secara bergantian (gerakan mengayuh).
Kembali ke posisi awal
3) Tekuk kedua tungkai bayi, lalu gerakan memutar kearah luar, ke
dalam, dan kembali ke posisi awal
4) Pertemukan kedua telapak kaki kedepan perut, lalu goyangkan ke kiri
dan ke kanan. Kembali ke posisi awal
b. Gerakan Senam Untuk Bayi 4-6 Bulan
Setiap gerakan dilakukan 4-6 kali
 Tahap 1
Tujuan : menguatkan otot lengan bawah, otot punggung, dan kontrol
kepala. Gerakan ini mempersiapkan bayi untuk merangkak
1) Tengkurapkan bayisampai batas dada ibu, pegang punggungnya. Bayi
akan meluruskan lengan ke depan dan mengankat kepala
2) Bayi tidur tengkurap di lantai. Tekan panggul bayi agar sejajar dengan
lantai. Bayi akan berusaha mengangkat perutnya dengan bertumpu
pada kedua tangannya

10
3) Dengan posisi yang sama, pegang panggul, dan pinggang bayi. Bayi
akan mencoba meluruskan lengan dan mempertahankan
keseimbangan.
4) Tingkatkan gerakan dengan mengurangi pegangan kearah panggul
 Tahap 2
Posisi awal : Ibu duduk bersila, bayi duduk di pangkuan ibu dengan posisi
punggung bayi di perut ibu
Tujuan : mengulur otot-otot dada, meningkatkan kontrol kepala, dan
meningkatkan gerakan rotasi punggung
1) Pegang lengan bawah bayi dengan lembut, angkat lengan kiri ke atas.
Lakukan bergantian dengan lengan kanan
2) Pegang lengan bawah bayi dengan lembut, angkat lengan ke samping
sejajar bahu.
3) Ulur lengan bayi ke arah belakang sesuai kemampuan bayi
4) Pegang lengan bawah bayi, gerakkan ke atas dan lakukan gerakan
memutar punggung ke kanan dan ke kiri sampai tangan lurus ke
samping. Jaga punggung bayi tetap lurus.
 Tahap 3
Tujuan : gerakan senam pada tahap ini di tunjukan untuk mempersiapkan
bayi agar mampu berguling dan duduk, menguatkan otot perut dan
punggung, menambah kepercayaan diri bayi, mempersiapkan
keseimbangan ke posisi duduk, dan memelihara sikap duduk yang
sempurna.
1) Bayi terlentang, pegang tungkai bawah bayi, gerakkan ke arah wajah
bayi. Tahan posisi ini selama dua detik, lalu luruskan kedua kaki
kembali
2) Bayi terlentang, letakan tangan bayi pada wajah ibu. Tepuk-tepukan
tangannya dengan ringan pada wajah ibu., lalu beriakan ciuman pada
kedua telapak tangan bayi

11
3) Bayi terlentang, bantu untuk mengulurkan kedua kakinya ke arah
mulut, biarkan tangan nya memegang kedua kaki dan menariknya ke
arah mulut.
4) Ibu tidur terlentang dengan kedua paha lurus pada lantai. Letakkan
bayi pada lutut ibu. Pegang pergelangan tangan bayi. Tekuk kedua
kaki ibu ke arah perut dan letakan lengan bayi di depan tubuh ibu.
Selanjutnya, tarik lengan bayi ke arah samping
5) Ibu duduk berlutut, bayi duduk di pangkuan ibu dengan telapak kaki di
temukan. Letakkan lengan ibu di bawah ketiak bayi dan gemgam
kedua kakinya. Selanjutnya, ibu berlutut dengan mengangkat bayinya
ke arah atas. Lakukan gerakan ini sampai tiga kali
6) Dudukkan bayi dengan satu kaki ke depan dan satu kaki ke belakang.
Dorong panggul bayi sehingga bayi melakukan gerakan menarik ke
depan.
c. Gerakan Senam Untuk Bayi 7 – 9 Bulan
Setiap gerakan dilakukan 6-8 kali
 Tahap 1
1) Bayi terlentang, posisi ibu di depan bayi. Bantu bayi untuk duduk
dengan cara menarik satu tangan. Biarkan tangan yang lain menumpu
berat badan di samping. Tangan ibu yang lain menahan panggul pada
sisi yang sama dengan tangan bayi yang menumpu.
2) Genggem kedua pergelangan tangan bayi dan lakukan tarikan ringan.
Bayi akan menarik badannya ke arah duduk.
 Tahap 2
Posisi awal : ibu tidur dengan kedua lutut ditekuk.
1) Sandarkan bayi pada dada ibu, lalu ibu membungkuk ke depan.
Pegang tungkai atas bayi dengan lengan kanan ibu dan perut dengan
lengan kiri. Pelan-pelan lepaskan sandaran punggung anak dari dada
ibu.
2) Tingkatkan latihan dengan posisi ibu pelan-pelan meluruskan
badannya dan mengurangi pegangan hanya pada lutut anak.

12
Pertahankan posisi ini sekitar dua detik, lalu pelan-pelan ibu kembali
membungkuk ke depan dan pegang perut bayi lagi.
 Tahap 4
1) Bayi tengkurap, ibu berada di belakang bayi. Tarik panggul bayi ke
posisi merangkak
2) Sangga dada bayi dengan batal dan kedua tangan bayi menumpu lurus
di depan badan dalam posisi merangkak. Secara perlahan, angkat
kedua tungkai lurus ke atas. Pertahankan posisi ini beberapa detik
3) Posisi yang sama dengan b, dorong kedua tungkai bayi ke depan dan
bayi akan memajukan tangannya ke depan (merangkak)
4) Posisi bayi merangkak dengan memegang kursi kecil. Tarik panggul
bayi secara perlahan ke arah duduk.
5) Pertahankan posisi merangkak selama 20-30 detik, lalu pegang
panggul bayi dan tarik ke belakang, lalu kembali ke depan (onggong-
onggong)
6) Posisi merangkak, bantu bayi mendorong kakinya secara bergantian
dengan cara memberikan tekanan-tekanan pada telapak kaki anak.
d. Gerakan Senam Untuk Bayi 10-12 nulan
 Tahap 1
1) Bayi berlutut di depan meja kecil (guling kecil). Pegang panggul bayi,
lalu tarik ke arah duduk dan dorong kembali ke arah berlutut
2) Bayi duduk berlutut, pegang lengan bayi di bagian bawah dan dorong
anak untuk tegak
3) Jika berlututnya sudah bagus, pegang panggul bayi, lalu miringkan ke
satu sisi sampai bayi menarik kakinya ke depan dan mencoba sendiri
 Tahap 2
1) Bayi duduk dengan kaki menapak pada lantai. Bantu bayi berdiri
dengan cara menyangga lengan bawah bayi
2) Pertahankan posisi berdiri dengan berpegangan pada tangan ibu
selama 1-5 menit
3) Bayi duduk dari posisi berdiri dan pegang bayi di lengan atau panggul

13
 Tahap 3
Lakukan latihan jongkok berdiri sehingga bayi berdiri dengan kedua
tangan di tembok, lalu bergerak kesamping
 Tahap 4
Bayi berdiri, lalu pegang tungkai bawah sementara minta bayi untuk
mengambil mainan di bawah
 Tahap 5
Latihan bayi berjalan dengan satu tangan di pegang ibu.

D. MANFAAT PIJAT DAN SENAM BALITA


1. Manfaat secara umum
a. Meningkatkan kualitas tidur, cepat tertidur lelap
Pemijatan yang teratur terutama pada bayi dapat merangsang bayi untuk sering
merasa lapar, yang mengakibatkan bayi lebih sering minta ASI, sehingga
payudara terangsang untuk memproduksi ASI lebih banyak. Dengan banyak
peoduksi ASI akan memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi yang mengakibatkan
bayi dapat tertidur dengan lelap (Utami, 2014).
b. Mengurangi stress dan tekanan
c. Mengurangi nyeri
d. Menguatkan interaksi antara orang tua dan anaknya
e. Memperbaiki sistem imun
f. Menurunkan produksi stress hormone
g. Membantu regulasi sistem pencernaan, respirasi, dan sirkulasi
h. Meningkatkan nafsu makan bayi
Pijat bayi membuat bayi cepat merasa lapar, karena penyerapan makanan lebih
baik. Akibatnya bayi sering menyusu kepada ibu dan berdampak pada
peningkatan produksi ASI. Semakin sering bayi menyusu, maka ASI yang di
produksi semakin banyak. Sehingga kebutuhan nutrisinya terpenuhi (Prasetyo,
2013).
i. Menaikan berat badan

14
Pada penelitian yang dilakukan Dieter, dkk (2002) menunjukan bahwa kelompok
bayi prematur sehat yang dilakukan terapi pemijatan selama 5 hari (15 menit per
hari) mengalami kenaikan berat badan 53%lebih besar dibandingkan kelompok
kontrol (tidak dilakukan pemijatan)
j. Bayi yang sering disentuh, pijat, digendong, dan diberi ASI tumbuh menjadi
orang dewasa yang lebih kooperatif, perhatian, dan tidak agresif.
k. Menguatkan otot-otot dan persendian
l. Meningkatkan perkembangan motorik
m. Meningkatkan fleksibilitas atau daya kelenturan tubuh
n. Meningkatkan koordinasi dan keseimbangan
o. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan fungsi tubuh
p. Meningkatkan kewaspadaan
q. Memperlancar peredaran darah dan memperkuat jatung
r. Memudahkan orang tua mendeteksi secara dini adanya gangguan atau hambatan
pertumbuhan dan perkembangan
s. Meningkatkan kemampuan bayi merespon rangsang dari lingkungan
2. Manfaat tiap pijatan
a. Pijat wajah
Setiap sentuhan di wajah bayi akan membangun stimulus bagi kelancaran sensor
saraf penglihatan, pendengaran dan penciuman. Sentuhan ini penting bagi
kamampuan bayi saat mengelola otot sekitar mulut untuk menghilangkan refleks
mengisap seiring bertambahnya usia dan bermanfaat bagi kemampuan bicara si
anak kelak, dengan dukungan otot yang lentur dan berkembang. Gerakan
menekan kepala bayi kearah leher akan merangsang bayi untuk memperkuat otot
tengkuk dan melatihnya mengangkat kepalanya sendiri.

b. Pijat dada
Pada bagian dada di bawah leher, tepatnya di puncak tulang dada, di baliknya
terdapat kelenjar thymus. Stimulasi bermanfaat untuk mencegah alergi dan
antibodi, sehingga akan bereaksi ketika dibutuhkan.

15
Sentuhan lembut di area kelenjar getah bening di sekitar ketiak hingga sampai
dada, dan di selangkangan dapat membantu deteksi dini adanya perubahan dan
gangguan pada kelenjar. Sedini mungkin gejala infeksi atau gangguan kesehatan
dapat dikenali.
Stimulasi bermanfaat untuk merangsang saraf otonom peristaltik, yaitu gerak usus
otomatis yangmendorong sisa makanan menuju anus. Bayi akan mudah
mengeluarkan kotoran melalui anus

c. Pijat lengan
Pemijatan berupa remasan di lengan bermanfaat bagi kelenturan otot bahu dan
tengkuk. Berguna saat anak mulai aktif mengangkat benda-benda berat, dan
ketika ia mulai belajar menulis dan mengetik.
Pijatan di telapak tangan untuk menghilangkan refleks spontan bayi
menggenggam saat tersentuh jarinya. Refleks ini harus hilang sebelum usia satu
tahun, agar anak luwes saat menggenggam dengan telapak tangan dan memegang
dengan ujung jari. Refleks yang tertinggal akan menyulitkan anak saat menulis

d. Pijat kaki
Pemijatan di persendian pinggul dan lutut membantu kelenturan pada persendian
yang di butuhkan, agar bayi dapat berjalan.
Dengan pemijatan di telapak kaki dan jari-jemarinya, maka refleks
mencengkeram bayi akan hilang. Hal ini bermanfaat bagi kematangan saraf yang
berguna saat proses belajar berjalan.
Pemijatan juga bermanfaat untuk memberi tekanan lembut pada rongga perut
untuk mendorong angin yang mungkin terjebak karena peristaltik usus yang
belum lancar

e. Pijat punggung
Pemijatan di daerah punggung sangat bermanfaat, yaitu untuk kemampuan dan
kelenturan otot di seluruh punggung, sehingga dapat membangun postur tubuh

16
yang baik, serta mematangkan susunan saraf di tulang belakang dan membangun
kemampuan gerak yang optimal.

17
BAB III
PELITA BUNDA

A. Pengertian
PELITA Bunda merupakan kepanjangan dari Pelayanan pijat dan senam balita Bunda
yang merupakan salah satu program inovasi puskesmas yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan yang mudah diakses, ramah bayi, dan sesuai standart untuk bayi dan balita di
area cakupan puskesmas Mejayan.

B. Jenis Kegiatan PELITA Bunda


Kegiatan PELITA Bunda meliputi :
1. Program pelayanan pijat dan senam balita bunda dengan menggunakakan menggunakan
pendekatan holistik, melalui perawatan menyeluruh dengan menggunakan metode
massage (pijat) yang dilakukan secara terpadu untuk menyeimbangkan tubuh, pikiran,
serta perasaan
2. Program ini dijalankan oleh fisioterapis dengan memberikan pijat bayi (baby massage)
dan senam bayi (baby exercise) yang bertujuan untuk membantu merangsang
pertumbuhan fisik, otot dan saraf bayi.

C. Pihak yang terlibat dalam PELITA Bunda


Pihak yang terlibat dalam kegiatan PELITA Bunda adalah : bidan, kader posyandu,
kelompok sasaran ibu yang memiliki balita,

D. Hasil yang diharapkan PELITA Bunda


a. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat mengetahui perawatan dan
pemijatan bayi yang benar dan tidak memijat bayi sembarangan yang dapat
membahayakan kesehatan bayi.
b. Diharapkan dukun bayi bisa menjadi mitra yang baik bagi PELITA Bunda.

18
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

PELITA Bunda kepanjangan dari Pelayanan pijat dan senam balita Bunda yang
merupakan salah satu program inovasi puskesmas yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan yang mudah diakses, ramah bayi, dan sesuai standart untuk bayi dan balita di
area cakupan puskesmas Mejayan. Program ini dijalankan oleh fisioterapis dengan
memberikan pijat bayi (baby massage) dan senam bayi (baby exercise) yang bertujuan
untuk membantumerangsang pertumbuhan fisik, otot dan saraf bayi. Dengan adanya
program ini, diharapkan masyarakat dapat mengetahui perawatan dan pemijatan bayi
yang benar dan tidak memijat bayi sembarangan yang dapat membahayakan kesehatan
bayi.
Kegiatan PELITA Bunda meliputi kegiatan pelayanan pijat dan senam balita
menggunakan pendekatan holistik, melalui perawatan menyeluruh dengan menggunakan
metode massage (pijat) yang dilakukan secara terpadu untuk menyeimbangkan tubuh,
pikiran, serta perasaan.
Diharapkan masyarakat lebih tahu pemijatan bayi yang benar dan aman, dan
diharapkan para pemijat bayi juga tahu bagaimana cara memijat yang aman dan tidak
menyakiti balita dan diharapkan dukun bayi bisa menjadi mitra yang baik PELITA
Bunda.

19

You might also like