You are on page 1of 9

EFEKTIVITAS PROGRAM SAFETY TALK SEBAGAI UPAYA

MENINGKATKAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


(APD) DI LINGKUNGAN INDUSTRI

I Komang Indra Irmawan (101511133103)


Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga 2018

ABSTRAK
Berbagai upaya dilakukan perusahaan dalam meningkatkan aspek Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3), salah satunya adalah dengan pelaksanaan program Safety
Talk. Namun, selain upaya pelaksanaan program K3, terdapat faktor lain yang dapat
mempengaruhi tingkat kecelakaan di tempat kerja, salah satunya yaitu perilaku tidak
patuh dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk menelaah efektivitas penerapan Safety Talk sebagai upaya peningka ta n
kepatuhan penggunaan alat pelindung diri di lingkungan industri. Penelitian ini bersifat
deskriptif kualitatif dengan metode diskusi dan analisis jurnal. Hasil analisis beberapa
jurnal terkait menunjukkan hasil bahwa, Safety Talk yang dilakukan secara efektif
dapat mempengaruhi perilaku kepatuhan yang positif dalam penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD). Kegiatan safety talk akan lebih efektif apabila pesan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) disampaikan oleh pimpinan seperti direktur atau manajer
secara langsung. Karena berdasarkan teori kepatuhan Stanley Milgram, bahwa
kepatuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kedekatan figur otoritas dan status
figur otoritas.
Kata Kunci : Safety Talk, Kepatuhan, Alat Pelindung Diri (APD)

A. PENDAHULUAN perkembangan yang signifikan. Data


Seiring dengan berjalannya Kementerian Perindustrian Republik
waktu, pertumbuhan sektor industri pun Indonesia menyebutkan bahwa sektor
mengalami kemajuan dan industri masih menjadi kontributor

1
terbesar terhadap Produk Domestik talk (Primadana, 2012). Safety talk
Bruto (PDB) Nasional dengan capaian merupakan salah satu sarana penunjang
20,16 persen pada tahun 2017. dalam upaya mencegah terjadinya
Perkembangan industri yang semakin bahaya di tempat kerja. Menurut UU no
pesat, dapat berakibat meningka tnya 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
potensi bahaya dan penyakit akibat pasal 14 poin b bahwa pengurus wajib
kerja. Jika hal tersebut tidak memasang dalam tempat kerja yang
dikendalikan dengan penerapan dipimpinnya, semua gambar
keselamatan dan kesehatan kerja yang keselamatan kerja yang diwajibkan dan
baik maka akan menimbulka n semua bahan pembinaan lainnya, salah
kecelakaan kerja. Berdasarkan UU No. satunya dengan penerapan safety talk.
1 Tahun 1970 tentang keselamatan
Selain upaya pelaksanaan
kerja, kecelakaan kerja adalah suatu
program K3, terdapat faktor lain yang
kejadian yang tidak diduga semula dan
dapat mempengaruhi tingkat
tidak dikehendaki, yang mengacauka n
kecelakaan di tempat kerja, yaitu
proses yang telah diatur dari suatu
perilaku tidak aman dari pekerja. Salah
aktivitas dan dapat menimbulka n
satu perilaku tidak aman pekerja yang
kerugian baik korban manusia maupun
berisiko tinggi terhadap terjadinya
harta benda.
kecelakaan kerja dan penyakit akibat
Berbagai upaya dilakukan
kerja adalah ketidakpatuhan dalam
untuk meningkatkan aspek Kesehatan
penggunaan alat pelindung diri (APD).
dan Keselamatan Kerja (K3). Salah
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
satunya adalah dengan upaya Safety
diatur dalam UU no 1 tahun 1970 pasal
Promotion dalam bentuk komunikas i
14 yang menyebutkan bahwa pengurus
K3. PP 50 tahun 2012, menyebutka n
wajib menyediakan secara percuma,
bahwa komunikasi K3 merupakan
semua Alat Pelindung Diri yang
bagian dari kegiatan pendukung untuk
diwajibkan pada tenaga kerja yang
pencegahan kecelakaan kerja. Berbagai
berada dibawah pimpinannya dan
contoh upaya Safety Promotion adalah
menyediakan bagi setiap orang lain
safety sign, safety induction, dan safety

2
yang memasuki tempat kerja tersebut, memiliki power dan yang memilik i
disertai dengan petunjuk yang otoritas (Sarwono dan Meinarno,
diperlukan menurut petunjuk pegawai 2011). Menurut Teori Stanley Milgra m
pengawas atau ahli keselamatan kerja. (1963), kepatuhan dipengaruhi oleh
Menurut UU no 1 tahun 1970 pasal 15 beberapa faktor seperti Status Lokasi/
ayat 2 menyatakan bahwa tenaga kerja Prestige, Tanggung Jawab Personal,
yang melanggar peraturan tentang Legitimasi Figur Otoritas, Status Figur
keselamatan kerja akan mendapatkan Otoritas, Dukungan Sesama Rekan,
ancaman pidana atas pelanggara n Kedekatan Figur Otoritas, Kehadiran
peraturannya dengan hukuma n langsung figur otoritas.
kurungan paling lama 3 (tiga) bulan dan Tujuan penulisan makalah ini
denda paling besar Rp. 100.000,- adalah untuk menelaah efektivitas
(seratus ribu rupiah). Walaupun telah penerapan Safety Talk sebagai upaya
diatur mengenai himbauan dan sanksi peningkatan kepatuhan penggunaa n
pelanggaran mengenai penggunaa n alat pelindung diri di lingkunga n
APD pada kenyataanya masih banyak industri
tenaga kerja yang tidak menggunaka n
Alat Pelindung Diri (APD) ketika B. TINJAUAN PUSTAKA
bekerja. Menurut Sari (2013) Penelitia n
1. Safety Talk
di Petrokimia Gresik mengemukaka n
bahwa 20,7% tenaga kerja berperilaku Menurut Infrastructure Health

kadang tidak menggunakan Alat & Safety Association (IHSA, 2007)

Pelindung Diri (APD) ketika bekerja. safety talk adalah salah satu cara untuk

Tentunya kepatuhan pekerja mengingatkan pekerja bahwa

memegang peran penting terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

pelaksanaan berbagai progam K3 di penting dalam melakukan pekerjaan.

Industri, termasuk kepatuhan dalam Safety talk tidak menggantika n

penggunaan APD. Definisi kepatuhan pelatihan formal. Melalui safety talk

adalah mengikuti permintaan atau pekerja mengetahui tentang kesehatan

perintah orang lain yang dianggap dan persyaratan keselamatan untuk

3
peralatan, bahan, dan prosedur yang PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat
mereka gunakan setiap hari untuk Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat
pekerjaan tertentu. Umumnya safety yang mempunyai kemampuan untuk
talk dilakukan dengan cara berdiskusi melindungi seseorang yang fungs inya
dan mendokumentasikan tugas-tugas mengisolasi sebagian atau seluruh
yang dilakukan, potensi bahaya, dan tubuh dari potensi bahaya di tempat
tindakan pencegahan dan keselamatan. kerja.
Tujuan dari hal tersebut adalah untuk
3. Kepatuhan
menjamin pekerjaan yang aman dan
selamat, memberikan petunjuk jelas Kepatuhan adalah tindakan

tentang bagaimana cara tindakan- individu yang merupakan respon dari

tindakan kontrol sehingga pekerja perintah langsung individu lain sebagai

dapat menyelesaikan pekerjaaan figur otoritas. Kepatuhan akan terjadi

mereka dengan baik. disaat seseorang yang memiliki otoritas


memerintahkan seseorang untuk
2. Alat Pelindung Diri
melakukan sesuatu tindakan. Ketaatan
Alat Pelindung Diri (APD) sangat berhubungan dengan status
diatur dalam UU no 1 tahun 1970 pasal seseorang. Oleh karena itu, orang yang
14 yang menyebutkan bahwa pengurus memberikan perintah seharurnya
wajib menyediakan secara percuma, memiliki status lebih tinggi dari orang
semua Alat Pelindung Diri yang yang menerima pesan.
diwajibkan pada tenaga kerja yang
Faktor yang mempengar uhi
berada dibawah pimpinannya dan
kepatuhan pada percobaan yang
menyediakan bagi setiap orang lain
dilakukan Milgram adalah sebagai
yang memasuki tempat kerja tersebut,
berikut (Ilmah, 2015) :
disertai dengan petunjuk yang
diperlukan menurut petunjuk pegawai a. Status Lokasi/ Prestige, yaitu

pengawas atau ahli keselamatan kerja. berupa reputasi, prestasi, atau


atribut lain dari suatu lembaga
Menurut Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigras i

4
akan mempengaruhi tingkat otoritas dalam menyampa ika n
kepatuhan perintah atau kebijakannya akan
b. Tanggung Jawab Personal, lebih meningkatkan kepatuhan
yaitu kondisi dimana tanggung
C. METODE PENELITIAN
jawab personal berkurang maka
ketaatan meningkat. Penelitian ini bersifat deskriptif

c. Legitimasi Figur Otoritas, yaitu kualitatif dengan metode diskusi dan

seberapa besar pekerja analisis jurnal. Jurnal yang dianalis is

meneirma kebijakan/ keputusan adalah jurnal 5 tahun terakhir yaitu

dari atasan. Adanya otoritas 2013-2018 dengan topik yang

yang sah (diakui) dari atasan berkaitan.

akan membuat bawahan taat D. DISKUSI


pada perintahnya
Menurut UU no 1 tahun 1970
d. Status Figur Otoritas, yaitu
tentang keselamatan kerja Pasal 14
seseorang yang memiliki status
Poin b bahwa pengurus wajib
dan kekuasaan sosial lebih
memasang dalam tempat kerja yang
tinggi akan lebih dipatuhi oleh
dipimpinnya, semua gambar
orang lain. Orang akan lebih
keselamatan kerja yang diwajibkan dan
patuh jika perintah diberikan
semua bahan pembinaan lainnya, salah
dari orang yang terlihat lebih
satunya dengan penerapan safety talk.
profesional, hal ini dapat
Safety talk merupakan salah satu bentuk
dibantu dengan simbol status
upaya komunikasi Kesehatan dan
yang melekat.
Keselamatan Kerja (K3) di suatu
e. Dukungan Sesama Rekan, salah
industri atau perusahaan. Salah satu isi
satu faktor ketidakpatuha n
pesan yang dapat disampaikan adalah
adalah keberadaan rekan yang
terkait penggunaan Alat Pelindung Diri
menolak untuk patuh dan
(APD). Keberhasilan kebijakan dari
sebaliknya.
pimpinan suatu industri atau
f. Kedekatan Figur Otoritas,
perusahaan berupa program dalam
kehadiran langsung figur

5
rangka peningkatan aspek Kesehatan terkait APD ini bisa didapatkan melalui
dan Keselamatan Kerja (K3) dapat upaya safety talk yang dilakukan secara
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah rutin. Beberapa penelitian tersebut,
satunya dalah faktor perilaku dapat disimpulkan bahwa kegiatan
kepatuhan para pekerja. Namun, Safety Talk efektif dalam meningka tka n
berdasarkan beberapa penelitia n kepatuhan penggunaan Alat Pelindung
menyebutkan, faktor perilaku patuh Diri (APD) di lingkungkan industri
terutama kepatuhan dalam penggunaa n
Menurut Stanley Milgra m,
APD dapat ditingkatkan melalui
kepatuhan dipengaruhi beberapa faktor,
program Safety Talk.
beberapa faktor yang penting yaitu
Hasil penelitian Gumelar status figur yang memberikan perintah
(2015) menyatakan responden yang dan kedekatan figur otoritas. Safety
mengikuti safety talk secara efektif Talk, merupakan salah satu upaya
hampir seluruhnya memiliki perilaku Komunikasi K3 yang memungkinka n
kepatuhan yang positif dalam pihak pimpinan seperti direktur
penggunaan Alat Pelindung Diri ataupun manajer untuk turun langsung
(APD). Selanjutnya, hasil penelitia n melakukan komunikasi terhadap para
Nasrullah (2014) menyebutkan terdapat pekerja. Maka dari itu kegiatan safety
hubungan antara safety talk dengan talk akan lebih efektif apabila pesan
sikap dan tindakan safe behavior, yang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
berarti bahwa tenaga kerja yang disampaikan oleh manajer atau
mendapatkan safety talk dengan baik pimpinannya secara langsung.
kemungkinan akan mempunyai sikap Seseorang yang memiliki status dan
dan tindakan safe behavior yang baik. kekuasaan sosial lebih tinggi akan lebih
Penelitian Kartika (2014) menyataka n dipatuhi oleh orang lain. Selain itu,
bahwa pengetahuan memillik i orang akan lebih patuh jika perintah
hubungan yang signifikan terhadap diberikan dari orang yang terlihat lebih
kepatuhan pekerja dalam menggunaka n profesional pada bidang atau pesan
APD di tempat kerja. pengetahua n perintah yang disampaikan, hal ini

6
dapat dibantu dengan simbol status faktor, seperti kedekatan figur otoritas
yang melekat. Seperti halnya pada dan status figur otoritas.
safety talk maka pesan penggunaa n
F. DAFTAR PUSTAKA
APD akan lebih mudah diikuti apabila
komunikator atau orang yang Anggia,Nur. 2011. Efektivitas

menyampaikan pesan adalah orang Komunikasi Safety Talk

yang ahli dalam bidang Kesehatan dan Sebagai Pemenuhan Informasi

Keselamatan Kerja (K3) seperti Ahli K3 Bagi Karyawan

K3 atau Health Safety Environment PT.Multikon. Jakarta:

(HSE) Universitas Mercubuana

E. SIMPULAN Aritonang, Netty Jojor. 2016. Analisa


Faktor-Faktor Yang
Berbagai upaya dilakukan
Mempengaruhi Perilaku
perusahaan dalam meningkatkan aspek
Karyawan Kilang Papan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja,
Dalam Penggunaan Alat
salah satunya adalah dengan
Pelindung Diri di PT Hidup
pelaksanaan program Safety Talk.
Baru Kota Binaj. Medan :
Berdasarkan analisis beberapa jurnal,
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Safety Talk yang dilakukan secara
USU
efektif dapat mempengaruhi perilaku
kepatuhan yang positif dalam Dwilistyaningsari, Tiara Ayu. 2014.

penggunaan Alat Pelindung Diri Analisis Elemen Komitmen

(APD). Kegiatan safety talk akan lebih Manajemen Dalam Upaya

efektif apabila pesan Kesehatan dan Meningkatkan Komunikasi K3

Keselamatan Kerja (K3) disampaika n di PT. Aneka Gas Industri

oleh manajer atau pimpinannya secara Region V Jawa Timur. Surabaya

langsung. Karena berdasarkan teori : Fakultas Kesehatan

kepatuhan Stanley Milgram, bahwa Masyarakat Univers itas

kepatuhan dipengaruhi oleh beberapa Airlangga

7
Gumelar, Fajar. 2016. Hubungan Safety http://dx.doi.org/10.20473/jaki.
Talk Dengan Tingkat v3i1.2015.60-69
Pengetahuan dan Kepatuhan
Kartika, Putri. 2014. Analisis Faktor
Penggunaan Alat Pelindung
Yang Berhubungan Dengan
Diri (Studi di Unit Maintenance
Kepatuhan Menggunakan Alat
PT Holcim Indonesia Tbk).
Pelindung Diri Di Unit
Surabaya : Fakultas Kesehatan
Produksi Alumunium Sulfat PT.
Masyarakat Univers itas
Liku Telaga Gresik. Surabaya:
Airlangga
FKM Universitas Airlangga
Humas Kemenperin RI. 2017. Tumbuh
Nasrullah, M. 2014. Hubungan antara
5,14 Persen, Industri Masih
Safety Briefing dan
Kontributor Terbesar PDB
Pengawasan K3 terhadap
Nasional. Diakses melalui
tingkat Safe Behavior. Surabaya
http://www.kemenperin.go.id/a
: Fakultas Kesehatan
rtikel/18770/Tumbuh-5,14-
Masyarakat Indonesia.
Persen,-Industri-Masih-
Kontributor-Terbesar-PDB- Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Nasional Transmigrasi Nomor 8 Tahun


2010 tentang Alat Pelindung
IHSA. 2007. Safety Talk. Diakses
Diri
melalui
www.csao.org/images/pfiles/11 Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun

9_v005.pdf 2012 tentang Penerapan Sistem


Manajemen Keselamatan Dan
Ilmah, Farida. 2015. Kepatuhan Pasien
Kesehatan Kerja.
Rawat Inap Diet Diabetes
Mellitus Berdasarkan Teori Prasetyo, Rony. 2018. Analisa Faktor

Kepatuhan Niven. Surabaya : Penyebab Cacat Produksi

Fakultas Kesehatan Masyarakat Pengisian Gas Oksigen : Studi

Universitas Airlangga. Diakses Kasus PT. Samator Gas Kota

melalui Batam. Batam : Univers itas

8
Putera Batam . Diakses melalui Sarwono & Meinarno. 2011. Psikologi
http://ejournal.upbatam.ac.id/i Sosial. Jakarta : Salemba
ndex.php/rsi/article/view/540/3 Humanika
48
Undang-Undang Republik Indonesia
Primadana, Try Sadewo. 2012. Analisis Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Efektifitas Implementasi Safety Keselamatan Kerja
Promotion pada Pekerja di PT
Undang-Undang Republik Indonesia
Lautan Otsuka Chemical Tahun
Nomor 13 Tahun 2003 tentang
2012. Jakarta : Univers itas
Ketenagakerjaan
Indonesia. Diakses melalui
http://lib.ui.ac.id/naskahringka Undang-Undang Republik Indonesia

s/2015-08/S- Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Try%20Sadewo%20Primadana Kesehatan

You might also like