You are on page 1of 8

SPEKTROSKOPI KIMIA

MATERI SPEKTROSKOPI RAMAN

DISUSUN OLEH

1. KHAIRUNNISA 18728251029
2. NUR YAUMIL AWALIAH 18728251032

PENDIDIKAN KIMIA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
SPEKTROSKOPI RAMAN

A. Pengertian

Spektroskopi Raman merupakan teknik spektroskopi yang terjadi karena adanya


interaksi antara cahaya dan materi menggunakan berkas cahaya monokromatis berupa
laser. Spektroskopi Raman didasarkan atas hamburan tak elastik dari laser yang melewati
sampel. Hamburan tak elastik tersebut mengandung arti bahwa frekuensi laser akan
bergeser setelah berinteraksi dengan sampel. Pergeseran itu bisa lebih tinggi atau lebih
rendah dari frekuensi awalnya. Pergeseran frekuensi ini menghasilkan informasi
mengenai vibrasi, rotasi, atau transisi frekuensi rendah lain di dalam molekul.
Selain itu, spektroskopi Raman juga mampu mengidentifikasi berbagai macam
molekuler melalui mode vibrasinya. Pada senyawa yang memiliki fasa cair dan gas
mempunyai mode getaran molekuler yang unik karena bergantung pada struktur molekul
dan jenis atom serta ikatan kimia yang ada dalam molekul tersebut. Pada fasa cair dan gas
Raman ini digunakan untuk membedakan berbagai isomorf dari berbagai bahan kimia
yang sama, sedangkan dalam fasa padat Raman mampu mengidentifikasi polimorf dari
bahan isokimia. Oleh karena itu, spektroskopi Raman memberikan tingkat keakuratan

2
yang tinggi, selain itu tidak merusak bahan dan dapat digunakan di semua fasa (padat,
cair, dan gas).

B. Konsep Dasar
Raman merupakan teknik pembiasan sinar yang memiliki berbagai keunggulan
dalam penggunaannya. Dalam spektrum Raman tidak ada dua molekul yang memberikan
spektrum yang benar-benar sama dan intensitas biasan sinar proporsional dengan jumlah
senyawa yang ada pada sampel. Maka dari itu spektrum Raman dapat digunakan sebagai
informasi kualitatif dan kuantitatif sampel, melalui interpretasi spektra, pencocokan
dengan library dan aplikasi metode kemometrik.
Biasan Raman merupakan salah satu teknik pembiasan yang digunakan untuk
identifikasi molekul. Prinsip biasan Raman yaitu sumber sinar dengan frekuensi tunggal
berinteraksi dengan molekul dan mengubah awan elektron yang memutari nukleus untuk
membentuk posisi short-lived atau dikenal sebagai virtual state. Keadaan ini tidak stabil
sehingga foton akan sesegera mungkin diradiasikan kembali.
Pada proses pembiasan apabila hanya awan elektron yang bergerak maka foton
akan terbiaskan dengan perubahan frekuensi yang sangat kecil, hampir mirip dengan
elektron sumber sinar atau disebut sebagai biasan elastis. Biasan elastis ini dominan
terjadi dan pada molekul dikenal sebagai biasan Reyleigh. Namun, jika gerakan nukleus
juga terinduksi pada proses pembiasan, energi akan ditransfer antar foton yang datang
dengan molekul atau dari molekul menuju foton yang dibiaskan. Hal ini disebut sebagai
biasan inelastik. Energi biasan ini berbeda satu unit vibrasional dengan foton yang
ditembaakkan dan dikenal dengan biasan Raman. Biasan ini lemah karena hanya satu
foton yang dibiaskan setiap 106-108 foton. Namun hal ini dapat diatasi dengan
peningkatan densitas energi yang diberikan. Pada biasan Raman dapat terjadi pergeseran
yang positif (Stokes) dan negatif (Anti-stokes). Geseran stokes memiliki intensitas yang
lebih tinggi dan menimbulkan transisi dari energi yang rendah (ground state) m menuju
energi yang lebih tinggi n. Sedangkan, geseran anti-stokes terjadi pada level energi
vibrasional tereksitasi n bertransisi menuju energi vibrasional yang lebih rendah m seperti
terlihat pada gambar 2.1. Maka dari itu biasan Raman disajikan dalam bentuk geseran
energi dari radiasi yang diberikan (Δ cm-1) namun disederhanakan menjadi cm-1.

3
Gambar 1. Diagram Biasan Rayleigh dan Biasan Raman

C. Teori

 Pergeseran Stokes adalah transisi energi terkuantisasi, disebabkan interaksi medan


listrik radiasi dengan elektron  polarisasi dan depolarisasi secara periodik.
 Energi radiasi sementara tertahan di keadaan maya (virtual state) sebagai bagian
terpolarisasi yang terdistorsi (lihat 2 panah vertikal di gambar): interaksi ini tidak
melibatkan kenaikan energi transisi ke tingkat yang lebih tinggi (absorpsi
elektronik).

4
 Mekanisme kembalinya molekul ke keadaan dasar
 Hamburan Rayleigh: energy sebesar E = hv akan diemisikan kembali sebesar E =
hv juga (panah putus2).
 Hamburan Raman dimana dari keadaan virtual molekul kembali ke tingkat energi
vibrasi pertama dengan energi sebesar E = hv ± Δ E.
 Spektrum Raman adalah spektrum frekuensi berdasarkan Δ E menurut:
Hv = hvs - Δ E
Δ v = Δ E/ h

D. Instrumen dan Cara Kerja


Spektroskopi Raman terdiri dari dua macam teknik berdasarkan cara
mengumpulkan spektra yaitu Raman dispersif dan Fourier Transform Raman. Terdapat
empat komponen utama pada spektroskopi Raman yaitu sumber sinar pengeksitasi,
sistem pengumpul sinar, sistem pendeteksi (detektor), serta spektrofotometer sebagai
filter. Pada Rigaku Raman First Guard Analyzer tersedia laser dengan panjang
gelombang 532, 785 atau 1064 nm. Sedangkan pada FT-Raman Rigaku Raman First
Guard Analyzer menggunakan laser NIR pada panjang gelombang 1064 nm. Pada
panjang gelombang ini fluoresensi hampir dapat dihilangkan, namun dengan
perbandingan intensitas. Raman dengan panjang gelombang yaitu 1/4λ membuat sinyal
Raman menjadi lemah. Sinar selanjutnya dihantarkan menuju sampel melalui sistem
optikal berupa cermin dan lensa atau dapat pula melalui kabel fiber optik. Sistem lensa
berfungsi sebagai pemfokusan sinar menuju sampel dan mengumpulkan sinar hasil biasan
Raman. Hasil biasan diteruskan menuju interferometer. Interferometer mengubah sinyal
Raman menjadi Interferogram, dan membiarkan detektor mengumpulkan spektrum
Raman secara simultan. Pada FT-Raman detektor yang digunakan lebih sensitif,
elemennya tunggal, serta detektor germanium (Ge) yang didinginkan oleh nitrogen cair.

5
Gambar 2. Instrumentasi Spektroskopi Raman

Secara singkat prinsip kerja spektroskopi Raman ialah sampel disinari dengan
sinar laser yang memiliki range antara UV hingga NIR. Hamburan cahaya kemudian
dikumpulkan oleh lensa dan dikirim melalui filter interferensi atau spektrofotmeter untuk
mendapatkan sampel spektrum Raman. Kemudian digunakan PDA atau CCD untuk
mendeteksi cahaya terhambur Raman.

Gambar 3. Skema Kerja Spektroskopi Raman

6
E. Aplikasi Spektroskopi Raman
Penggunaan Spektroskopi Raman di Industri Farmasi, berbentuk handheld (dapat
digenggam dan dipegang) sehingga memudahkan membawa. Alat ini kira-kira sebesar
batu bata, ada yang tahan air dan tahan terjatuh merupakan Spektroskopi Raman dari
Thermo Scientific yang dapat mentransfer data hasil ke komputer dengan USB/ Card
Reader kemudian baru dicetak. Spektroskopi Raman ini dilengkapi dengan kualifikasi
instalasi dan operasi yang lengkap seperti yang dipersyaratkan di USP

Cara penggunaan alat ini yaitu alat dinyalakan dan disetting kemudian tembakkan
pada bahan baku. Bahan baku bisa berupa Obat, Antibiotik, Antioksidan, Vitamin, bahan
pengawet, bahan tambahan dll. Bahan baku dapat disimpan dalam wadah plastik kecil
atau gelas bening. Alat akan menampilkan spektra kemudian dicocokkan dengan pustaka
internal alat, bila cocok maka bahan baku yang diperiksa benar. Sebelum penggunaan alat
Spektroskopi Raman ini harus menyusun pustaka (library) bahan baku yang ada di
industri. Masing-masing bahan baku di scan alat kemudian akan tercatat spektrum dari
bahan baku kemudian diberi nama perbahan. Bahan baku akan di scan menghasilkan
spektra kemudian spektra tersebut dibandingkan dengan spektra yang ada di pustaka. Bila
cocok, maka bahan baku itu benar, bila tidak maka bukan bahan baku yang dituju.

Spektroskopi Raman digunakan untuk mengaktifkan biokimia noninvasif


karakterisasi dan identifikasi tahap penyembuhan luka. Pada penelitian tersebut

7
menunjukkan hasil bahwa spektroskopi Raman merupakan metode sederhana yang dapat
menganalisis dan mengidentifikasi karakterisasi biokimia pada penyembuhan luka. Cara
kerja spektroskopi raman pada penelitian tersebut ialah mula-mula tikus dibius dan
dilukai, kemudian bulu pada tikus dicukur, kuku pada tikus dipotong. Lalu diberi aspetik
Betasept Scrub, selanjutnya luka tersebut diambil dan dianalisis proses perkembangan
penyembuhannya di 0, 1, 5 dan 7 hari dengan spektroskopi raman, sehingga dapat
diketahui gugus-gugus sel yang masih hidup.

F. Referensi
Misra, A.K.,Sharma,S.K.,Acosta,T.E.,Porter,J.N.,& Bates, D.E. (2012). Single-Pulse
Standoff Raman Detection Of Chemical From 120 m Distance During Daytime
Applied Spectroscopy, 66(11), 1279-1285. doi: 10.1366/12-06617. Diakses pada
tanggal 18 Oktober 2018 Pukul 10.15 WIB.

Jain, R., Calderon, D., kierski, P. R., Schurr, M.J, Czuprynski, C. J., Murty, C. J,...Abbot,
N.L. (2014). Raman Spektroskopi Enables Noninvasif Biochemical
Caracterization and Identification of the stage of healing of a wound. Analytical
Chemistry, 86(8),3764-3772. doi: 10.1021/ac500513t. Diaksess pada tanggal 18
Oktober 2018 Pukul 10.42 WIB.

You might also like