Professional Documents
Culture Documents
Kompetensi Dasar:
3.7 Menganalisis kelimpahan,
kecenderungan sifat fisik dan sifat
kimia, manfaat, dan proses
pembuatan unsur-unsur golongan
utama (gas mulia, halogen, alkali,
dan alkali tanah).
Indikator Pencapaian
Kompetensi:
3.7.1 Menganalisis proses
ekstraksi unsur-unsur golongan 1
(alkali).
3.7.2 Menjelaskan manfaat unsur-
unsur golongan 1 (alkali) dan
senyawanya dengan benar.
Tujuan Pembelajaran:
3.7.1.1 Siswa dapat menganalisis
proses ekstraksi unsur-unsur
golongan 1 (alkali) dengan benar.
Kelompok : Kelas
Anggota : 1. ___________________________
2. ___________________________
3. ___________________________
4. ___________________________
Semester 1
Ayo Membaca
Dewasa ini penggunaan unsur golongan 1 dalam berbagai bidang semakin penting.
Contohnya, penggunaan litium pada sel baterai, natrium sebagai cairan pendingin reaktor
nuklir, kalium untuk pupuk tanaman, serta cesium dan rubidium pada sel fotolistrik. Namun
dalam faktanya, unsur-unsur golongan 1 tidak ditemukan di alam dalam keadaan unsur
bebasnya. Logam litium terkandung dalam mineral spodumene (LiAl(Si2O6)), natrium dan
kalium terkandung dalam mineral albite (NaAlSi3O8) dan orthoclase (KAlSi3O8), serta cesium
dan fransium dalam mineral lepidolit. Mineral lain yang mengandung natrium atau kalium
adalah halit (NaCl), NaNO3, sylvite (KCl), brine, air laut, dan batuan garam (rock salt). Untuk
memenuhi kebutuhan manusia akan unsur golongan alkali yang semakin meningkat, maka
para ahli memerlukan metode yang tepat dan efisien dalam mendapatkan unsur-unsur tersebut
dalam jumlah yang besar. Sebagai contoh, logam natrium dan kalium murni dapat diperoleh
dengan cara mengolah NaCl dan KCl dengan metode tertentu.
Ayo Berpikir
Petunjuk:
Mineral yang diolah untuk menghasilkan logam Na dan K murni adalah NaCl dan KCl. Garam NaCl
dan KCl merupakan senyawa ionik. NaCl tersusun dari ion Na+ dan ion Cl-, sedangkan KCl tersusun
dari ion K+ dan Cl-. Jika kita ingin mendapatkan unsur Na dan K murni, maka kita harus mengubah
ion Na+ menjadi Na dan ion K+ menjadi K.
1. Metode yang digunakan untuk menghasilkan logam Na murni adalah dengan elektrolisis
lelehan NaCl. Apakah proses elektrolisis di atas bisa di ganti menggunakan larutan NaCl?
(perhatikan data potensial reduksi diatas)
2. Jelaskan fungsi penambahan padatan CaCl2 pada NaCl yang akan dielektrolisis!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. Penambahan CaCl2 akan menambah ion Ca2+ ke dalam lelehan NaCl. Mengapa ion Ca2+
tidak ikut tereduksi? (Perhatikan data potensial reduksi Na+ dan Ca2+)
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
5. Bagaimanakah cara mencegah agar logam Na dan gas Cl2 hasil elektrolisis tidak
bercampur?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
7. Sama halnya dengan ekstraksi logam Na dari NaCl, metode elektrolisis dapat digunakan
untuk mereduksi ion K+ menjadi K. Namun, logam K cenderung larut dalam lelehan KCl.
Berdasarkan fakta tersebut, apakah elektrolisis lelehan KCl efektif untuk menghasilkan
logam K murni? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
8. Ekstraksi logam K dapat dilakukan dengan mereaksikan lelehan KCl dengan uap Na pada
suhu 892oC. Tuliskan persamaan reaksinya!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Kesimpulan
Tuliskan kesimpulan materi yang telah kalian pelajari sesuai dengan tujuan pembelajaran.