You are on page 1of 6

Imunisasi untuk

Anak Berusia
0-2 Tahun

Imunisasi adalah investasi masa depan anak karena mampu melindungi Si


Kecil dari infeksi dengan cara yang paling efektif dan murah.
Imunisasi akan merangsang kekebalan spesifik di dalam tubuh bayi, anak,
dan remaja, sehingga mampu melawan penyakit-penyakit yang berbahaya,
mencegah sakit berat, cacat, dan kematian.

Fakta Imunisasi Lima Imunisasi Dasar Lengkap


(LIL), yang terdiri dari:
Lebih dari 1,4 juta anak di dunia per
01
tahun meninggal karena penyakit
01 1 dosis BCG
yang sebenarnya dapat dicegah
dengan imunisasi. 3 dosis DPT
02
Sekitar 1,7 juta balita Indonesia
02
meninggal akibat penyakit yang 03 4 dosis polio
dapat dicegah dengan imunisasi.
04 3 dosis hepatitis B
Penyakit yang Dapat Dicegah
03
dengan Imunisasi (PD3I) adalah 05 1 dosis campak
difteri, tetanus, hepatitis B, radang
selaput otak, radang paru-paru,
pertussis, dan polio.

517/8/2017 Halaman 01/05


Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 tahun
Rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) Tahun 2017

Usia
Imunisasi Bulan Tahun
Lahir 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 24 3 5 6 7 8 9 10 12 18
Hepatitis B 1 2 3 4

Polio 0 1 2 3 4

BCG 1 kali

DPT 1 2 3 4 5 6(Td/Tdap) 7(Td)

Hib 1 2 3 4

PCV 1 2 3 4

Rotavirus 1 2 3

Influenza Ulangan 1x setiap tahun

Campak 1 2 3

MMR 1 2

Tifoid Ulangan setiap 3 tahun

Hepatitis A 2x, interval 6-12 bulan

Varisela 1x

HPV 2x / 3x

Japanese encephalitis 1 2
3x, interval
Dengue 6 bulan

01 Vaksin Hepatitis B paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir dan didahului
dengan pemberian suntikan vitamin K.

02 Pada saat lahir atau pada saat bayi dipulangkan, harus diberikan vaksin Polio Oral.
Selanjutnya, untuk polio 1, 2, 3, dan booster dapat diberikan vaksin OPV (oral) atau IPV
(inaktivasi). Namun, sebaiknya paling sedikit mendapatkan 1 dosis vaksin IPV.

03 Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum usia 3 bulan. Apabila diberikan sesudah usia
3 bulan, perlu dilakukan uji tuberculin.

04 Vaksin DPT pertama diberikan paling cepat pada usia 6 minggu. Untuk anak yang
berusia lebih dari 7 tahun, diberikan vaksin Td, dibooster setiap 10 tahun.

05 Vaksin Campak kedua tidak perlu diberikan pada usia 24 bulan, apabila mumps –
measles – rubella (MMR) sudah diberikan pada 15 bulan.

517/8/2017 Halaman 02/05


Setelah imunisasi, anak bisa mengalami reaksi pasca imunisasi atau dikenal sebagai
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Gejala KIPI pada anak dapat berupa:

REAKSI LOKAL

Bengkak pada tempat bekas suntikan


Kemerahan pada area kulit sekitar suntikan

REAKSI UMUM SISTEMIK

Demam
Nyeri otot
Nyeri kepala
Mengigil

REAKSI LAINNYA

Reaksi alergi
Reaksi KIPI khusus lainnya seperti syok
Reaksi saraf

!
Penanganan pertama untuk anak yang mengalami reaksi
local atau reaksi umum sistemik adalah diberikan
parasetamol dengan dosis 10-15 mg/kg/BB anak selama
2-3 hari.
Konsultasikan ke dokter bila gejala berlanjut!

517/8/2017 Halaman 03/05


Imunisasi yang terlambat perlu dikejar.
Jadwal imunisasi catch-up untuk anak adalah sebagai berikut:

Anak yang belum mendapatkan vaksinasi Hepatitis B harus menyelesaikan


seri 3 dosis.
Interval dosis 1 ke dosis 2 adalah 4 minggu.
Hepatitis B Interval dosis 2 ke dosis 3 adalah 8 minggu setelah dosis kedua dan
setidaknya 16 minggu setelah dosis pertama.
Usia minimum untuk dosis pertama adalah ketika baru lahir. Usia
maksimum untuk dosis terakhir adalah 6 bulan.

01 02 03

4 8
minggu minggu
baru enam
lahir bulan

Dosis kelima vaksin DPT tidak diperlukan jika dosis keempat diberikan pada
usia diatas 4 tahun. Usia minimum dosis pertama adalah 6 minggu.

DPT
Interval dosis 1 ke dosis 2 adalah 4 minggu
Interval dosis 2 ke dosis 3 adalah 4 minggu
Interval dosis 3 ke dosis 4 adalah 6 bulan
Interval dosis 4 ke dosis 5 adalah 6 bulan.

01 02 03 04 05

4 4 6 6
minggu minggu bulan bulan

6 minggu

Dalam 6 bulan pertama kehidupan, usia minimal (6 minggu) dan interval


minimum (4 minggu) vaksinasi Polio hanya direkomendasikan jika
seseorang berisiko terpapar dengan virus polio.

Polio Jika lebih dari 4 dosis sudah diberikan sebelum usia 4 tahun, dosis tambahan
harus diberikan pada usia 4 sampai 6 tahun dan setidaknya 6 bulan setelah
dosis sebelumnya.
Dosis keempat tidak diperlukan jika dosis ketiga diberikan pada usia diatas 4
tahun dan setidaknya 6 bulan setelah dosis sebelumnya.

01 02 03 04

min.4 min.4 min.4


minggu minggu minggu

>6 minggu
Halaman 04/05
517/8/2017 Halaman 04/05
Ketidaktahuan orang tua, pengertian yang salah, dan dipengaruhi oleh isu-isu
yang disebarkan dengan tidak bertanggung jawab membuat beberapa orang tua
tidak mau anaknya diimunisasi. Dampaknya anak tidak diimunisasi dan mudah
diserang penyakit berbahaya, terjadi wabah, sakit berat, cacat, hingga kematian.

Pemberian vaksinasi yang tidak teratur atau tidak sesuai

! jadwal, tidak hanya meningkatkan risiko penyakit bagi


seorang individu, tetapi juga menimbulkan risiko SELURUH
populasi di wilayah tersebut

517/8/2017 Halaman 05/05


REFERENSI

1. Center for Disease Control and Prevention (CDC). Catch-up Immunization Schedule for
Persons Aged 4 Months through 18 Years [internet]. 2015 [cited 2017 Apr 8]. Available from:
https://www.cdc.gov/vaccines/schedules/downloads/child/catchup-schedule-pr.pdf
2. Jadwal Imunisasi 2017 [Internet]. IDAI. 2017 [cited 20 July 2017]. Available from:
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-2017
3. Hadinegoro SRS. Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). Sari Pediatri 2000; 2(1): 2-10.
4. Omer SB, Salmon DA, Orenstein WA, deHart P, Halsey N. Vaccine Refusal, Mandatory
Immunization, and the Risks of Vaccine-Preventable Diseases. NEJM 2009; 360: 1981-88.
5. Soedjatmiko. Jawaban Singkat Mengenai Pertanyaan Seputar Imunisasi. Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI) [internet]. 2016 [cited 2017 Apr 5]. Available from:
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jawaban-singkat-pertanyaan-seputar-imunis
asi
6. Triana V. Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi
Tahun 2015. JKMA 2016; 10(2): 123-35.
7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta:
Kemenkes RI; 2017 p. 4-127.
8. Rusmil K. Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian II) [Internet]. IDAI. 2017 [cited 8 August
2017]. Available from:
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-ii

Untuk info selangkah lebih maju dari Expert

Kunjungi: www.nutriclub.co.id

You might also like