Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
One of the health indicators that assessed the success achieved in the MDGs is the
nutritional status of children. Basic Health Research (Riskesdas) in 2010 also
explains the condition of the national nutrition status that the prevalence of
underweight in 2010 was 17.9%, consisting of 4.9% and 13.0% malnutrition
malnutrition. The purpose of this study was to determine the relationship giving
honey on appetite in Toddlers In the village of Kampar Kampar District Sphere 2014.
The design used in this research is descriptive analytic with cross sectional approach,
the sample in this study as many as 76 people. Data is collected using primary data
and secondary data through a questionnaire with univariate and bivariate analysis.
From the research results can be known there is a relationship giving honey on
appetite in Toddlers In the village of Kampar Kampar District Sphere 2014 with p
value of 0.001 (p <0.05) Therefore, it is expected to Kampar health center staff to be
able to develop efforts in improving the nutritional status to toddlers as giving
supplements needed by children under five in the growth and development of
children.
PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan Untuk melihat kondisi derajat
merupakan pembangunan yang kesehatan masayarakat di suatu
bertujuan untuk meningkatkan wilayah baikatau tidak status gizi
kesadaran, kemauan, dan kemampuan menjadi suatu nilai penentu (Profil
hidup sehat bagi setiap orang agar Kesehatan Indonesia Tahun 2011)
terwujud derajat kesehatan masyarakat Keberhasilan upaya
yang setinggi-tingginya.Derajat mempersiapkan anak yang berkualitas
kesehatan masyarakat dapat dilihat dari pada saat ini akan menentukan kualitas
berbagai indikator, yang meliputi sumber daya manusia (SDM) masa
indikator angka harapan hidup, status depan. Salah satu upaya dalam
gizi masyarakat. Angka morbiditas, dan meningkatkan kualitas SDM adalah
angka mortalitas. Status gizi melalui peningkatan status gizi.
masyarakat merupakan salah satu Menurut Gunanti (2006), anak dengan
indikator derajat kesehatanmasyarakat. status gizi yang baik merupakan
perwujudan dari terpenuhinya
Berdasarkan data yang didapatkan dari Puskesmas kampar jumlah balita yang
mengalami gizi kurang sebanyak 85 balita dan gizi buruk sebanyak 18 balita, dan
dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut :
HASIL PENELITIAN
Data yang diambil pada penelitian ini meliputi umur dan pendidikan Ibu. Dari
penyebaran kuesioner didapatkan hasil sebagai berikut :
Analisa Bivariat
Tabel 4.5: Hubungan pemberian madu terhadap nafsu makan pada balita di Desa
Ranah Wilayah Kerja Puskesmas Kampar tahun 2014
Nafsu Makan Total
Pemberian Bernafsu Tidak Bernafsu X2 p RP (CI
madu Makan Makan value 95%)
N % N % N %
Ya 39 51,3% 12 15,8% 51 67,1%
10, 0,001 2,72
Tidak 9 11,8% 16 21,0% 25 32,9% 13
Jumlah 48 63,2% 28 36,8% 76 100%
Sumber : Penyebaran kuesione
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa mendapatkan informasi melalui televisi
dari 51 anak balita yang diberikan dan media cetak sehingga
madu, sebanyak 39 anak balita yang menimbulkan keinginan responden
bernafsu makan. Hasil uji chi-square untuk melakukan pemberian madu
diperoleh nilai p =0,001 dan RP 2,72 kepada anaknya supaya anak mereka
(CI 95%:1,53-4,83) sehingga Ho mengalami peningkatan nafsu makan.
ditolak sehingga terdapat hubungan Menurut Mulyono (2008) Madu
yang signifikan antara pemberian madu merupakan makanan yang terbaik bagi
terhadap nafsu makan pada balita di tubuh.Zat gula dalam madu dapat
Desa Ranah Wilayah Kerja Puskesmas membantu tubuh dalam menjaga
Kampar tahun 2014. kesehatan salah satunya merangsang
nafsu makan dan ingatan serta
PEMBAHASAN menambah berat badan dan Pemberian
Penelitian ini bertujuan untuk madu setiap hari kepada anak secara
mengetahui hubungan pemberian madu teratur dapat menurunkan tingkat
terhadap peningkatan nafsu makan morbiditas (batuk dan pilek).
pada balita di Desa Ranah Wilayah Penelitian yang dilakukan
Kerja Puskesmas Kampar Tahun 2014. Widodo.pada balita pasien Klinik Gizi
Setelah dilakukannya penyebaran yang menderita kurang energi protein
kuesioner dan data tersebut dianalisis (KEP). Hasil penelitian menunjukkan
secara univariat dan bivariat, maka tingkat morbiditas terhadap panas dan
diperoleh hasil sebagai berikut: pilek menurun, nafsu makan
meningkat, porsi dan frekuensi makan
Pemberian madu kepada anak balita bertambah sehingga konsumsi energi
Berdasarkan hasil penelitian dapat dan protein mereka juga meningkat.
diketahui bahwa sebagian besar
responden memberikan madu kepada Nafsu Makan pada Anak Balita
anaknya yaitu sebanyak 51 orang Berdasarkan hasil penelitian dapat
(67,1%). Menurut peneliti hal ini diketahui bahwa sebagian besar anak
disebabkan karena sebagian besar responden mengalami peningkatan
responden tidak bekerja ( IRT) nafsu makan yaitu sebanyak 48 orang
sehingga responden banyak (63,2%). Menurut peneliti nafsu makan
anak balita tergantung kepada ibunya. glukosa yang tinggi dapat diserap
Dari hasil penelitian diketahui sebagian langsung oleh darah tanpa proses
responden berumur 26-35 sebanyak 38 pencernaan, lansung menuju hati
orang (50%). Umur 26-35 tahun sehingga dapat meningkatkan nafsu
termasuk kategori umur masa dewasa makan.
awal bagi responden, dengan memasuki Menurut Mulyono (2007), madu
masa dewasa awal seorang ibu bisa merupakan makanan yang terbaik bagi
membuat makanan dengan resep tubuh. Zat gula dalam madu dapat
makanan yang mudah dan praktis dan diserap secara langsung oleh darah
dapat menggugah selera makan anak tanpa proses pencernaan, madu dapat
dan disajikan semenarik mungkin, membantu tubuh dalam menjaga
sehingga dapat meningkatkan nafsu kesehatan serta dapat merangsang
makan anak. nafsu makan dan ingatan serta
Menurut Hanum Marimbi 2010, menambah berat badan. Madu sudah
penyebab balita kurang nafsu makan dikenal sebagai obat dan minuman
adalah: Faktor penyakit organis, faktor kesehatan.Sebagai obat madu dapat
pengaturan makanan yang kurang baik, diminum pada saat badan terasa sakit
dan faktor gangguan psikologi. atau kurang enak badan.Madu
Anak akan kehilangan nafsu makan berfungsi sebagai minuman kesehatan
karena hal-hal sebagai berikut:ASI karena mampu memasok energi kepada
yang diberikan terlalu sedikit sehingga tubuh.Anak-anak yang minum madu
bayi menjadi frustasi dan menangis, terlihat lebih energik, lincah, dan jarang
anak terlalu dipaksa untuk terinfeksi penyakit.Dengan minum
menghabiskan makanan dalam madu nafsu makan anak meningkat,
jumlah/takaran tertentu sehingga anak kebutuhan tubuh anak tercukupi oleh
menjadi tertekan, makanan yang kalori, vitamin dan mineral.
disajikan tidak sesuai dengan yang
diinginkan/membosankan, susu KESIMPULAN
formula yang diberikan tidak disukai Setelah dilakukan penelitian
anak atau ukuran/dosis yang diberikan mengenai hubungan pemberian madu
tidak sesuai dengan sehingga susu yang terhadap peningkatan nafsu makan
diberikan tidak dihabiskan, suasana pada balita di Desa Ranah Wilayah
makan tidak menyenangkan/anak tidak Kerja Puskesmas Kampar tahun 2014
pernah makan bersama kedua dengan jumlah sampel 76 maka dapat
orangtuanya. diambil kesimpulan sebagai berikut :